Gadis Lugu Liar Galak

JURUS BONEKA



JURUS BONEKA

0Kedua pria yang bersembunyi itu masih menyaksikan pertarungan dengan asyik, mereka belum tahu bahwa mimpi buruk akan segera menghampiri keduanya.      
0

"Baik!"     

Sekumpulan asap hitam itu menjawab Lu Sheng dan segera masuk ke dalam tubuh orang-orang berbaju hitam itu.     

Chu Sihan dan Chu Yun yang awalnya masih memikirkan cara menyelamatkan diri dari kondisi mendesak itu tiba-tiba melihat orang-orang berbaju hitam yang tadinya masih bertarung dengan mereka tiba-tiba menghentikan terdiam di tempat.     

Sesaat kemudian, orang-orang berbaju hitam itu pun membalikkan badan mereka dengan kaku, semuanya kompak melihat ke satu arah.     

Tidak lama kemudian, mereka berbondong-bondong berjalan menuju arah yang sama.     

Melihat itu, Chu Sihan dan Chu Yun pun bingung. Keduanya merasakan ada yang tidak benar dan tertegun sejenak. Kemudian, mereka pun mengumpat beberapa kali dan segera melarikan diri dari lokasi itu dengan menggunakan jurus qing gong.     

"Tu, Tuan, ini… Situasi macam apa ini?" Chu Yun memandang situasi di depan matanya dengan takjub, ia pun bertanya kepada Chu Sihan sambil tergagap.     

Chu Sihan juga bingung. Pria itu mengerutkan alisnya, dari tatapannya yang tajam terlihat bahwa ia tidak mengerti apa yang terjadi.     

Namun beberapa saat kemudian, Chu Sihan akhirnya menjawab pertanyaan Chu Yun, "Mereka seperti dikendalikan oleh sesuatu."     

Mendengar itu, Chu Yun pun langsung memikirkan semacam jurus sihir, yaitu jurus boneka. Namun sebelumnya, ia berpikir bahwa jurus sihir seperti itu hanyalah omongan orang belaka. Pria itu sama sekali belum pernah melihatnya.     

"Apakah yang Tuan maksud, mereka dikendalikan seseorang dengan jurus boneka?"     

Chu Sihan menggelengkan kepalanya, "Sementara ini kita masih belum pasti."     

Chu Yun menghelakan napas panjang. "Tidak peduli itu benar atau tidak, tapi akhirnya kita kini berhasil keluar dari bahaya."     

Sebelumnya, Chu Yun mengira bahwa itu mungkin adalah hari kematiannya.     

Berbeda dengan Chu Yun yang sudah merasa santai, mata Chu Sihan masih waspada. Ia memandang seluruh area di sekitarnya, sepertinya sedang mencari sesuatu.     

'Sebenarnya, siapa yang membantu kami?'     

'Selain itu, kenapa dia membantu kami?'     

Berbagai macam pikiran pun muncul di benak Chu Sihan.     

Ketika Chu Yun mengeluarkan mutiara bulan untuk menerangi sekitarnya, Lu Sheng pun baru bisa melihat dengan jelas wajah kedua orang yang telah ia selamatkan.     

'Mereka?!'     

Lu Sheng mengangkat kedua alis matanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.     

Lu Sheng tidak menyangka bahwa dirinya memiliki takdir yang lumayan dalam dengan Chu Sihan dan Chu Yun. Gadis itu baru saja datang ke dunia selama tiga hari, tetapi ia telah bertemu dengan kedua pria itu sebanyak tiga kali.     

Menurut penilaian Lu Sheng, pria muda yang tampak bodoh itu tidak perlu ditakuti. Namun pria yang ada di sampingnya itu berbeda, ia bisa melihat kalau pria itu tidaklah mudah.     

'Kalau aku terus berdiri di sini, mungkin saja aku akan ketahuan olehnya.' Lu Sheng pun segera meninggalkan lokasi itu.     

Siapa sangka, gerakan Lu Sheng saat membalikkan badan terlalu kuat dan secara bersamaan, tiba-tiba muncul angin yang meniup cukup kencang dalam hutan. Kertas hu kuning transparan yang dilengketkan di badannya pun tertiup terbang.     

"Siapa di sana?!" Chu Yun membentak.     

Seluruh tubuh Lu Sheng membeku sejenak. Namun tidak lama setelah itu, ia pun segera melarikan diri dengan cepat.     

Chu Yun ingin mengejarnya, tetapi niat itu dihalangi Chu Sihan.     

"Tuan, apakah kita tidak perlu mengejarnya?"     

Chu Sihan menjawab dengan santai, "Tidak perlu."     

Diam-diam, Chu Sihan merasa bahwa sosok yang mereka lihat itu sepertinya sangat familier.     

"Hmm, segerombolan orang berbaju hitam itu tiba-tiba pergi, apakah ada kaitannya dengan orang itu?"     

"Mungkin saja begitu."     

Chu Sihan berpikir bahwa orang itu pasti sangat hebat. Pasalnya, orang itu mungkin sudah berdiri di sana, di sekitar mereka, untuk waktu yang cukup lama dan dirinya serta Chu Yun bahkan tidak merasakan keberadaannya sama sekali.     

"Tuan, apakah Anda pikir dia adalah 'bayangan hitam' yang sebelumnya kita kejar?" Chu Yun bertanya sambil berjalan keluar hutan.     

"Bukan."     

Bayangan hitam yang sebelumnya mereka kejar itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar, sedangkan sosok yang baru saja pergi itu sangat kurus.     

'Tampaknya seperti… tubuh seorang wanita?'     

Entah mengapa, bayangan Lu Sheng langsung muncul di dalam otak Chu Sihan.     

'Kalau memang dia, kenapa dia mau menyelamatkan kami?'     

'Dan juga, kenapa dia bisa muncul di hutan ini?'     

'Apa yang sebenarnya dia lakukan di sini?'     

Beberapa pertanyaan segera muncul di dalam otaknya, membuat kepala Chu Sihan sedikit sakit.     

Namun, beberapa saat kemudian Chu Sihan segera menggelengkan kepalanya sambil tertawa.     

"Tuan, mayat-mayat ini…" Melihat mayat yang berserakan, ekspresi wajah Chu Yun sedikit bingung.     

"Tidak usah dipedulikan, nanti juga akan ada yang bersihkan." Chu Sihan pun berjalan keluar hutan setelah menjawabnya.     

Sebenarnya, Lu Sheng belum pergi. Gadis itu menunggu Chu Sihan dan Chu Yun pergi terlebih dahulu, setelah mereka jauh, ia akan ikut dari belakang.     

Melihat Chu Sihan dan Chu Yun sudah keluar dari desa Liuyue, Lu Sheng pun memanggil kembali asap-asap hitamnya.     

Lu Sheng menguap dan dengan lambat berjalan menuju rumahnya, bersiap untuk tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.