Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Sahabat Jadi Selingkuhan (3)



Sahabat Jadi Selingkuhan (3)

0Setelah suara gebrakan keras dan pintu tertutup rapat. Zhao Youxi berlutut sambil menggebrak-gebrak pintu dengan keras, menimbulkan suara gebrakan keras, berharap orang-orang di dalam akan membuka pintu.     
0

Sayang sekali ia tidak bisa membuat orang-orang di ruangan itu keluar untuk melihatnya lagi, sampai tangannya memerah dan suaranya menjadi serak.     

Zhao Youxi merosot ke tanah dengan lemah. Lantai marmer di bawah tubuhnya terasa sangat dingin menusuk tulang, tetapi dinginnya tidak sebanding dengan hatinya saat ini.     

Wajahnya sangat kaku. Setelah beberapa saat, ia terhuyung-huyung bangkit dari lantai, lalu berjalan keluar selangkah demi selangkah sambil menopang tubuh di dinding.      

Tamparan barusan seakan-akan merenggut semua energi Zhao Youxi. Tetapi setelah mengambil beberapa langkah dan berjalan di sekitar koridor serta setelah memastikan bahwa ia tidak akan pernah melihat pintu yang merampas harapan terakhirnya itu, ia duduk lagi di lantai.      

Air mata yang telah ditahan untuk waktu yang lama akhirnya meluber pada saat ini. Zhao Youxi menutup mulutnya sambil duduk diam di sudut. Ia menangis sejadi-jadinya dengan sedih untuk waktu yang lama, sampai akhirnya ponselnya berdering....     

Dering ponsel itu seketika membuat Zhao Youxi membeku. Setelah melihat nama penelepon di layar ponsel, ia buru-buru berhenti menangis dan menyeka wajahnya beberapa kali sebelum mengangkat panggilan.     

"Kakak, di mana kamu sekarang? Apakah kamu menemui ayah?" Suara Zhao Youming datang dari ponsel, dengan tingkat kecemasan dan kekhawatiran yang tepat.     

"Youming..." Mendengar suara adiknya, air mata Zhao Youxi yang berhasil dihentikan hampir menetes dari matanya lagi.     

Zhao Youming di ujung telepon diam sejenak, seolah-olah telah menyadari sesuatu, "Kakak, suaramu... apakah ada sesuatu yang terjadi?"     

Zhao Youxi mengendus, menutup mulutnya dengan tangan, dan mencoba yang terbaik untuk menjaga suaranya tetap stabil. "Tidak... tidak apa-apa, aku tidak menemui ayah. Mungkin ayah sedang sibuk dan tidak ada di kantor. Aku mau pulang dulu. Mengenai masalah ini, tunggu ayah pulang dulu baru kita bicarakan lagi."     

Zhao Youming terdiam selama beberapa detik. Tepat ketika Zhao Youxi mengira dirinya tidak sengaja mengungkapkan sesuatu yang salah, ia mendengar Zhao Youming menjawab, "Baiklah, Kak! Pulanglah dulu, aku akan menunggumu di rumah."     

Zhao Youxi menghela napas lega, "Hmmm."     

Setelah menangis beberapa saat, dan berbicara dengan Zhao Youming beberapa kata, energi Zhao Youxi sedikit meningkat. Ia menutup telepon, lalu langsung bangkit berjalan keluar selangkah demi selangkah sambil menopang dinding.      

Ia tidak ingin kembali ke tempat ini lagi seumur hidupnya. Soal dua orang di apartemen itu, pasti... pasti suatu hari mereka akan membayar perbuatan yang mereka lakukan hari ini!     

Di tempat lain, Zhao Youming menghembuskan napas dengan lembut setelah menutup telepon. Wajahnya sangat tenang, dan tidak terlihat kecemasan ataupun kekhawatiran seperti saat baru saja berbicara dengan Zhao Youxi di telepon.     

"Sepertinya, dia gagal meminta bantuan." Zhao Youming bergumam pelan, dengan ekspresi wajahnya tetap sama, tetapi ada sedikit rasa kekecewaan dan tertekan dalam kata-katanya.     

Zhao Youming seperti sudah menduga sejak awal bahwa Zhao Youxi mendapatkan hasil yang tidak begitu baik saat memohon pada Zhao Shuncheng.      

Lelaki muda yang baru saja pulang dari luar negeri dan tidak punya waktu untuk membersihkan diri ini sedang duduk sendirian di depan jendela yang terbentang dari langit-langi ke dinding.      

Pemuda ini sedang memikirkan hal-hal yang diceritakan oleh kepala pelayan tadi. Mata ramping yang diwarisi dari Li Hongyu sedikit memicing, sulit untuk melihat isi pikirannya saat ini.     

Begitu Li Hongyu ditangkap, Xiao Jingyao langsung mendapat berita itu. Hanya saja, ada berita lain yang lebih mengejutkan yang datang bersamaan dengan berita itu.      

Ketika Xiao Jingyao bergegas ke kantor Zhao Shunrong dengan tergesa-gesa, Zhao Youlin sedang melaporkan laporan triwulanan kuartal kepada Zhao Shunrong. Kebetulan Duan Yarong juga berada di kantor Zhao Shunrong.     

Keluarga yang terdiri dari tiga orang itu duduk sambil minum teh sore bersama.     

Kedatangan Xiao Jingyao yang tiba-tiba, memecahkan situasi tenang mereka, menyebabkan ketiganya mengalihkan perhatian kepadanya.      

Zhao Youlin yang masih memegang cangkir teh di tangan, mengerutkan kening ketika melihat Xiao Jingyao masuk dengan cemas. Ia bertanya dengan bingung, "Paman Xiao, ada apa denganmu? Paman terlihat sangat cemas, apa yang terjadi?"      

Xiao Jingyao tidak menyangka Zhao Youlin dan Duan Yarong ada di sini. Dia membuka mulutnya, tetapi ragu untuk bicara.      

Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, ia hanya mengalihkan pandangannya ke Zhao Shunrong untuk meminta bantuan.     

Melihat sekretarisnya seperti itu, Zhao Shunrong tahu bahwa yang akan dikatakannya mungkin terkait dengan kejadian baru-baru ini. Ia melirik dua orang yang duduk di seberangnya, lalu berkata, "Kalian baru saja selesai makan, bagaimana kalau kalian pergi keluar jalan-jalan?"     

Bagaimana mungkin Duan Yarong tidak bisa memahami arti kata-kata Zhao Shunrong. Alisnya sedikit berkedut, tetapi tidak setuju, "Apa yang akan kalian bahas sampai tidak ingin kami dengar? Sikap kalian yang menutup-nutupi ini, jangan-jangan… kalian melakukan sesuatu secara rahasia?"     

"Bu..." Begitu Duan Yarong mengatakan itu, kedua pria besar itu tidak berbicara, tetapi Zhao Youlin tidak bisa menahan senyum pahitnya, "Apakah menurutmu Paman Xiao dan Ayah adalah tipe orang yang berkhianat? Karena mereka tidak ingin kita mendengar urusan mereka, mungkin saja mereka punya aturan untuk tidak boleh membocorkan urusan itu. Bagaimana kalau, kita…"     

Duan Yarong tidak tergerak oleh kata-kata Zhao Youlin. Ia mengangkat matanya dan menatap Zhao Shunrong sejenak.     

Zhao Shunrong menatap Duan Yarong dan dengan cepat kalah dalam pertempuran. Ia pun mengangkat kepala dan melambai pada Xiao Jingyao, "Ya sudahlah, lagi pula mereka akan tahu tentang ini cepat atau lambat. Katakan saja."     

Xiao Jingyao mengangguk dan berjalan menghampiri beberapa orang itu. Lalu berkata dengan cermat, "Saya baru saja menerima berita bahwa, polisi sudah menangkap Li Hongyu di rumahnya, dengan tuduhan menyewa pembunuh bayaran."     

Kalimat pendek itu membuat kedua perempuan di ruangan itu tercengang secara bersamaan.     

Zhao Youlin tertegun sejenak, matanya perlahan mulai jernih, 'Ternyata dia!'     

Duan Yarong sedikit terkejut langsung bertanya, "Polisi menangkap Li Hongyu? Kenapa mereka menangkapnya padahal dia baik-baik saja? Menyewa pembunuh bayaran, untuk membunuh siapa?...."     

Duan Yarong tiba-tiba berhenti, seolah-olah teringat sesuatu. Kemudian ia berbalik untuk melihat Xiao Jingyao dan bertanya, "Mungkinkah..."     

Xiao Jingyao mendorong kacamata di pangkal hidungnya tanpa membantah.     

Duan Yarong tiba-tiba berdiri dari sofa, "Ternyata dia, ternyata dia pelakunya, kenapa wanita itu bisa begitu kejam?! Dia sudah menyiksa Youlin dengan berbagai cara saat masih di rumahnya, dan sekarang, Youlin sudah pindah dari rumah mereka, sudah tidak ada hubungan lagi dengannya, tetapi kenapa dia masih… begini….?"     

Melihat ini, Zhao Youlin buru-buru berdiri dan memeluk lengan Duan Yarong untuk meyakinkannya, "Bu, jangan marah. Tidak ada gunanya membuang tenaga untuk orang semacam itu, bukankah aku baik-baik saja sekarang? Ayo, duduklah."     

Zhao Youlin menenangkannya agak lama, barulah Duan Yarong duduk dengan kesal. Kemudian Duan Yarong langsung mengarahkan jari ke dua pria di depannya dengan sikap dingin, "Kalian berdua, ini berita yang penting tetapi tidak mau memberi tahu kami. Kalau bukan karena aku bersikeras untuk tetap di sini, apakah kalian akan tetap menyembunyikannya?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.