Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Pertanyaan Sebelumnya (1)



Pertanyaan Sebelumnya (1)

0"Kenapa terburu-buru pergi? Bagaimana kalau saya antar Anda sekalian ke depan?"     
0

"Tidak, tidak usah, Youlin harus tetap di sini menjaga Tingfeng. Kami bisa keluar sendiri."     

"Tapi…."     

Zhao Youlin ingin bicara lebih banyak, tetapi Su Ruixin buru-buru mengedipkan mata pada Xia Zetao.     

Xia Zetao yang tidak menemukan ide untuk menyelinap pergi, menerima isyarat dari Su Ruixin. Ia pun maju menghampiri, lalu berinisiatif mengatakan, "Nona Zhao tetap di sini saja untuk menjaga presiden, saya yang akan mengantar mereka."     

"Ya benar, cukup Sekretaris Xia saja yang mengantar kami, jadi Youlin tidak perlu repot-repot."     

"Baiklah kalau begitu, Nyonya Mu, Tuan Mu, hati-hati di jalan." Zhao Youlin tidak memaksa mereka tetap di sini karena sudah cukup merasakan suasana yang canggung ini. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada Su Ruixin dan suaminya dengan senyum ringan.     

Menyaksikan punggung Su Ruixin yang melarikan diri, Zhao Youlin sepertinya tiba-tiba teringat sesuatu. Ia pun menoleh untuk menatap Mu Tingfeng, tatapan matanya tiba-tiba menjadi sedikit lembut.      

Mu Tingfeng sedang berkonsentrasi menghadapi perawat yang dengan canggung membalut lukanya. Tiba-tiba merasakan ada tatapan yang menyorot padanya.     

Ia mengangkat kepala menghadapi tatapan itu, sehingga matanya bertatapan dengan mata tersenyum Zhao Youlin. Ia sedikit terkejut, lalu bertanya dengan ringan, "Ada apa?"     

Zhao Youlin menggelengkan kepala. Ia tidak menjawab dan malah berjalan ke samping tempat tidur.     

Perawat muda itu jelas seorang pemula. Tidak masalah baginya saat mengolesi obat, tetapi saat membalut perban setelah mengoleskan obat, perlakuannya masih sangat berantakan. Alhasil, butuh waktu lama untuk membungkusnya.     

Terutama sejak dirinya mendekat, Mu Tingfeng terus saja melepaskan aura dingin dan tatapan membunuh itu. Walau wajah Mu Tingfeng masih tampan, tetapi perawat muda itu tetap gemetar ketakutan, bahkan tangannya sampai salah tingkah.      

Pada akhirnya, Zhao Youlin benar-benar tidak tahan lagi. Ia mengambil perban yang belum pernah digunakan, lalu menghela napas, "Aku saja yang melakukan sisanya, kamu bisa pergi."     

"Ta… Tapi…."     

Sebelum perawat muda itu selesai berbicara, Mu Tingfeng melontarkan satu kata dengan tidak sabar, "Pergi!"     

Gadis muda itu hampir menangis di tempat, membungkuk meminta maaf pada Zhao Youlin, lalu bergegas keluar dari kamar seolah-olah melarikan diri.     

Zhao Youlin tidak tahu harus tertawa atau menangis. Melihat lelaki yang sama sekali tidak tahu cara memperlakukan gadis dengan lembut ini, ia benar-benar heran, bagaimana bisa orang seperti ini malah disukai banyak gadis?     

Zhao Youlin menghela napas, lalu memegang perban di dekat lengan Mu Tingfeng. Ia mengeluh dengan suara rendah, "Tidak bisakah kamu bersikap sedikit lebih lembut saat berbicara? Lihat, gadis kecil itu sangat ketakutan sampai hampir menangis."      

"Kamu ingin aku bersikap murah hati terhadap setiap gadis seperti sikapku padamu?"     

Zhao Youlin tertegun sejenak. Ia menatap Mu Tingfeng, mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu sangat murah hati padaku? Kenapa aku tidak melihatnya sama sekali?"     

Mu Tingfeng tidak menjawab, hanya menatapnya dengan mata tersenyum.     

Inilah situasi yang paling membuat Zhao Youlin tidak tahan sekarang. Ia menghindari tatapan mata Mu Tingfeng, lalu menundukkan kepala untuk berpura-pura membalut dengan serius.     

Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada sedikit kegembiraan di hatinya akibat kata-kata Mu Tingfeng. Bagaimanapun, tidak ada perempuan yang ingin suaminya bersikap lembut dan murah senyum di depan perempuan lain.      

Sikap posesif adalah sesuatu yang dimiliki laki-laki dan perempuan.     

Dulu Zhao Youlin pernah membalut perban di luka Mu Tingfeng. Teknik membalut perbannya masih hebat!     

Hanya dalam beberapa saat, perban yang telah menyulitkan perawat muda hingga memakan waktu lama ini, kini telah melilit rapi di lengan Mu Tingfeng.      

"Selesai!" Zhao Youlin menepuk tangannya. Ketika mau berbalik untuk pergi, pergelangan tangannya tiba-tiba seperti digenggam.      

Bersamaan dengan itu, kekuatan yang kuat datang menggenggam tangannya itu. Hal ini menyebabkan tubuhnya kehilangan keseimbangan, lalu sekujur tubuhnya jatuh ke arah tempat tidur.     

Dengan suara keras, ia merasa sedang menabrak sesuatu berdaging di bawah tubuhnya. Secara alami, Zhao Youlin tidak merasakan sakit apa pun. Ia mencoba bangun dengan tergesa-gesa, tetapi menemukan pergelangan tangannya masih dipegang erat dan dirinya juga kesulitan untuk bergerak.     

Wajah Zhao Youlin menjadi suram. Ia pun mengangkat kepalanya dan menatap tajam pada pasien yang jelas-jelas terluka parah tetapi tidak mau berbaring dengan patuh, "Mu Tingfeng, sialan! Tanganmu! Kamu masih mau dibawa ke ruang gawat darurat lagi, ya?"      

Mu Tingfeng mengabaikan kemarahan di mata Zhao Youlin, lalu membungkuk untuk menatap mata Zhao Youlin. Ia berkata dengan nada kegembiraan yang jelas, "Apakah kamu mengkhawatirkanku?"      

Zhao Youlin menarik nafas dalam-dalam, lalu menatap wajah tampan Mu Tingfeng, dan tersenyum marah "Presiden Mu, jangan salah kira, hidup dan matimu apa hubungannya denganku? Bahkan jika kau mati hari ini di bangsal ini, itu tidak ada hubungannya denganku, tapi kalau bisa matilah beberapa waktu setelah aku sudah selesai merawatmu, kalau tidak, aku tidak sanggup menanggung tuduhan kejahatan membunuh presdir Grup Mufeng dari orang-orang yang menyayangimu."     

Mu Tingfeng tercengang. Mengetahui bahwa Zhao Youlin benar-benar marah kali ini, dan berkata dengan polos, "Aku menghindarinya."     

Sebelum selesai berbicara, Zhao Youlin meliriknya dengan tatapan dingin.     

"...baiklah, aku salah." Presiden Mu, yang selalu keren dan tampan juga yang paling terkenal di dunia, membungkuk dengan tatapan dingin, ternyata dapat dengan patuh mengakui kesalahannya.     

Jika ini diketahui oleh media hiburan di luar dan para gadis yang memujanya tahu soal ini, takutnya hati mereka semua akan hancur.     

Kelembutan sikap Mu Tingfeng membuat kemarahan Zhao Youlin sedikit berkurang, tetapi ia masih mendengus dingin pada Mu Tingfeng, "Lepaskan, aku ingin bangun."     

"Tunggu…." Kali ini, Mu Tingfeng tidak mundur. Menatap mata Zhao Youlin, ia berkata dengan sungguh-sungguh, "Kamu jawab pertanyaanku sebelumnya dulu."     

"Pertanyaan tadi?" Zhao Youlin terkejut, "Pertanyaan tentang apakah aku ingin kamu bersikap murah hati pada gadis lain seperti sikapmu yang bermurah hati padaku?"     

Mu Tingfeng tidak menjawab, Zhao Youlin pun menganggap tebakannya benar. Ia pun dengan tidak sabar menjawab, "Tidak mau, tidak mau, tidak mau! Puas, kan? Sekarang lepaskan aku, aku mau berdiri."     

Zhao Youlin menopang dirinya dan mencoba bangkit dari tubuh Mu Tingfeng. Tanpa diduga, Mu Tingfeng mengerahkan kekuatan lain. Karena tidak siap, Zhao Youlin jatuh lagi ke pelukan Mu Tingfen, bahkan sampai membentur pangkal hidungnya.     

"Mu! Ting! Feng!" Menggosok pangkal hidungnya yang sakit, Zhao Youlin memandang Mu Tingfeng seolah ingin memakan orang.     

"Bukan itu."     

"Apa?"     

"Bukan pertanyaan itu, tetapi pertanyaan lain."     

Zhao Youlin menjadi gila, "Sialan! Kalau bukan pertanyaan itu, tetapi kenapa kamu diam saja?!"     

Mu Tingfeng mengerutkan kening dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Jangan mengumpat sembarangan, dan juga… aku tadi tidak bicara karena kamu bicara sendiri."     

Zhao Youlin langsung menatap sinis dan bergumam kesal, 'Kamu tadi juga tidak bilang apa-apa, tidak bilang ya, juga tidak bilang tidak!'     

'Bajingan sialan, jangan kira aku tidak bisa melihat senyum jahat di matamu walau wajahmu tidak berekspresi. Kamu jelas melakukannya dengan sengaja!'     

Katanya disuruh menjawab pertanyaan, tetapi pada akhirnya pria itu mengambil keuntungan!     

Si tenang Mu Tingfeng menyaksikan Zhao Youlin kesal, lalu berkata sambil tersenyum, "Setelah menjawab pertanyaanku, aku akan melepaskanmu."     

Zhao Youlin kesal, dalam hati kembali bergumam, 'Jadi maksud lelaki ini, jika tidak menjawab, maka dia tidak akan melepaskanku? Haha… tapi, pertanyaan sebelumnya… eh….'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.