Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Menonton Drama (2)



Menonton Drama (2)

0Su Ruixin juga menemukan sesuatu yang salah setelah memukul. Melihat ekspresi Mu Tingfeng menahan rasa sakit, ia buru-buru mengulurkan tangan untuk mengelus, tetapi dihindari oleh Mu Tingfeng.     
0

"Eh, nak, ibu tidak sengaja, cepat lihat lukamu, apa mungkin terbuka lagi?"     

Mu Tingfeng mengerutkan kening, sebuah isyarat terungkap di matanya yang dingin, "Jangan sentuh aku!"     

Su Ruixin, yang sangat ditolak, memperhatikan Mu Tingfeng sebentar, lalu menoleh dan jatuh ke pelukan suaminya. Ia menangis dengan getir, "Sayangku, anak kita yang sekarang sudah tidak menyukaiku! Dia membenciku!"     

Mu Xiaoyang sepertinya sudah terbiasa dengan ini. Ia memeluk istri tercintanya dan menghibur, "Tidak apa-apa, aku juga tidak menyukainya."     

Melihat interaksi imut antara keduanya, Mu Tingfeng hanya bisa memandang sinis penuh keirian, 'Tunjukkan saja kemesraan kalian sampai mati!'     

Xia Zetao juga ikut bergumam, 'Kenapa aku merasa presdir terlihat menyedihkan?'     

Emosi kecil Su Ruixin datang dan pergi dengan cepat. Setelah beberapa saat, ia mendapatkan kembali kekuatannya, lalu dengan penasaran mendekati Mu Tingfeng dan bertanya, "Nak, bagaimana kabar hubunganmu dengan Youlin sekarang? Dia pergi kencan buta, bukan?..."     

"Tidak akan."     

"Apa?"     

Mu Tingfeng menoleh untuk menatap Su Ruixin dengan keyakinan yang mutlak, lalu melontarkan setiap, "Dia berjanji padaku untuk memberiku kesempatan dan dia tidak akan pergi kencan buta lagi."     

"Apa?!" Su Ruixin berseru kaget, seluruh tubuhnya bersemangat tinggi seperti disuntik darah ayam. Karena tahu bahwa tangan anaknya tidak boleh disenggol sembarangan, ia pun hanya mengguncang-guncangkan kerah baju Mu Tingfeng.      

"Apa yang telah terjadi? Kenapa Youlin tiba-tiba mau berkompromi? Kamu pasti telah melakukan sesuatu? Apa yang telah terjadi tanpa sepengetahuan ibumu? Cepat ceritakan pada ibu."     

Su Ruixin sangat bersemangat, tetapi Mu Tingfeng hanya menoleh ke samping, menunjukkan bahwa dirinya tidak berniat untuk bercerita.     

Su Ruixin meliriknya dengan kesal, lalu mengalihkan pandangannya penuh harap ke Xia Zetao, yang sudah siaga di tempat.      

Tanpa diduga, Xia Zetao juga tertegun, yang menunjukkan bahwa dirinya juga tidak mengetahui masalah ini, jadi ia tidak bisa membantu.     

Tepat ketika Su Ruixin sangat penasaran ingin menggunakan obeng untuk membuka mulut Mu Tingfeng, Mu Tingfeng tiba-tiba berkata, "Hanya saja, Youlin mengajukan satu persyaratan padaku jika ingin bersamanya."     

Begitu Mu Tingfeng mengatakan itu, tidak hanya Su Ruixin, tetapi Mu Xiaoyang dan Xia Zetao juga tanpa sadar menoleh ke arahnya dengan penasaran, "Persyaratan apa?" ​​     

"Dia menyuruhku… mencari cara untuk membuat Joy mengakuiku sebagai ayahnya dan menerimaku."     

Begitu Mu Tingfeng selesai berbicara, suasana di kamar pun berubah secara signifikan. Senyum di wajah Su Ruixin runtuh dalam sekejap.     

Joy, adalah anak imut yang dilihat Su Ruixin di taman kanak-kanak sebelumnya.     

Itu adalah anak Mu Tingfeng sendiri dan tentu cucunya sendiri. Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, mereka tidak pernah memenuhi tanggung jawab mereka kepada anak itu, baik Mu Tingfeng maupun dirinya.      

Seolah-olah bisa merasakan keputusasaan orang-orang di sekitarnya, Mu Xiaoyang mengerutkan kening. Ia langsung mengulurkan tangan untuk memeluk Su Ruixin di lengannya, sekaligus menoleh ke arah anaknya yang terbaring di ranjang.      

Suaranya dengan sangat dingin berkata, "Yang lalu biarlah berlalu, tidak ada gunanya disesali. Dengan adanya waktu ini, lebih baik kita gunakan untuk memikirkan baik-baik cara untuk membantunya."     

Kata-kata Mu Xiaoyang mengejutkan Mu Tingfeng hingga sekujur tubuhnya bergetar. Su Ruixin juga mendapatkan kembali semangatnya dalam sekejap, dan kini gilirannya untuk memberi semangat pada Mu Tingfeng.      

"Ayahmu benar, kami benar-benar mengabaikan Joy sebelumnya, jadi kedepannya kita harus memperlakukannya lebih baik lagi. Ini bukan hanya karena Youlin, tetapi juga karena dia adalah anakmu."     

Mu Tingfeng menundukkan kepala dan tidak berbicara, tetapi Su Ruixin secara keliru mengira dirinya sedang putus asa. Ia pun buru-buru menghibur, "Sebenarnya, Nak, kamu tidak perlu terlalu pesimis, hubunganku dengan Nyonya Zhao tidak buruk sekarang. Aku juga mendengar bahwa Joy tidak hanya dekat dengan Youlin, tetapi juga dekat dengan Nyonya Zhao. Aku akan mencoba berbicara dengannya. Dengan mengenali musuh, kita pasti bisa memenangkan setiap pertempuran."     

Setelah Su Ruixin menggunakan setengah kebenaran untuk mencuci otak Duan Yarong supaya bisa menundukkannya, dua wanita yang sangat mirip dalam beberapa hal ini dengan cepat berkembang menjadi teman dekat yang tidak habis topik pembicaraan saat ngobrol.      

Ya, selalu mudah untuk menyatukan perasaan mereka saat membicarakan banyak topik. Meskipun Duan Yarong tidak akan berdiri di sisi Mu Tingfeng dengan jelas, namun wanita ini tidak akan lagi menolaknya seperti sebelumnya.     

Mendengar ini, Mu Tingfeng mengangkat alisnya. Ketika mau angkat bicara, ia tiba-tiba mendengar suara langkah kaki di luar.     

Su Ruixin secara alami juga menyadari suara itu. Ia pun dengan cepat melompat dari pelukan Mu Xiaoyang ke tubuh Mu Tingfeng, lalu meratap keras, "Anakku yang malang, apa yang kamu lakukan? Padahal sudah baik-baik di rumah sakit, kenapa malah berlarian ke luar sampai lukamu yang sudah mulai sembuh jadi robek lagi? Kalau terjadi hal yang buruk padamu, apa yang bisa ibu dan ayah lakukan? Huhuhu…."     

Xia Zetao dan Mu Tingfeng sekali lagi hanya bisa tertegun mendengar ucapan orang tua ini…     

Begitu Su Ruixin selesai melolong, seorang perawat sambil membawa nampan yang siap mengganti obat Mu Tingfeng muncul dari pintu kamar.     

Ini adalah pertama kalinya perawat melihat adegan seperti itu. Ia tercengang, berdiri di tempat dengan ekspresi bingung.     

Sambil menangis, Su Ruixin melihat ke luar pintu kamar. Ia menemukan bahwa orang yang datang bukanlah Zhao Youlin, tetapi malah seorang perawat. Menyadari itu, wajahnya tiba-tiba membeku.     

Dengan susah payah, ia berdiri, lalu menepuk-nepuk pakaiannya, kemudian berkata dengan sebal, "Kenapa bukan Youlin? Sungguh membuang-buang ekspresiku."     

Perawat itu menatap dengan bingung…     

Sebelum Su Ruixin menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara tawa memasuki kamar ini dengan lelucon yang jelas, "Hah? Apakah Nyonya Mu mencari saya?"     

Mendengar itu, sekujur tubuh Su Ruixin langsung kaku. Ia tertegun menyaksikan Zhao Youlin berjalan keluar dari belakang perawat. Perempuan itu tersenyum penuh arti di wajahnya.     

Su Ruixin yang terkejut menyadari hal bodoh yang baru saja dilakukannya. Ia benar-benar ingin menggali lubang lalu mengubur diri sendiri. Ia tertawa kering dan berkata "Eh ... Ya, ya, aku sedang membicarakan Youlin…"      

"Kali ini Tingfeng kami keluar dari rumah sakit tanpa izin, sampai luka yang berhasil disembuhkan malah robek lagi. Katanya kamu yang membawanya kembali sendiri. Aduh, lihat dirimu, kamu sudah membantu merawat Tingfeng kami di rumah sakit lagi, tetapi kamu juga membantunya pulang ke rumah sakit."      

"Nak Youlin, kamu sangat banyak membantu kami. Aku bahkan tidak tahu cara untuk berterima kasih padamu."     

Mendengar ucapan Su Ruixin itu, Zhao Youlin hanya tersenyum dan berkata, "Nyonya Mu tidak perlu sopan. Presdir Mu telah terluka gara-gara saya, jadi sekarang memang inilah yang harus saya lakukan."     

Setelah mengatakan itu, ia mengulurkan tangan dan menepuk perawat yang masih tidak bisa bereaksi. Ia memintanya masuk untuk membantu Mu Tingfeng mengolesi obat.      

Perawat muda itu seperti terbangun dari mimpi, lalu buru-buru membawa nampan ke sisi ranjang rumah sakit untuk mengganti obat Mu Tingfeng.     

Su Ruixin yang masih terjebak dalam rasa malu sebelumnya dan tidak bisa melepaskan diri dari rasa malu sebelumnya, melihat bahwa perawat datang, dia langsung buru-buru berjalan ke samping untuk memegang lengan Mu Xiaoyang.      

Selanjutnya, ia berkata dengan malu, "Ya, karena Tingfeng baik-baik saja, Youlin juga sudah ada di sini, kami akan pergi dulu karena kami juga masih ada urusan. Besok… Besok kami akan mengunjungi Tingfeng lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.