Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Sudut Kebenaran (1)



Sudut Kebenaran (1)

0Melihat reaksi terkejut Xia Zetao, wajah Mu Tingfeng menjadi semakin cemberut. Pria itu berkata dengan dingin, "Aku bertanya padamu, apakah dokumen itu sudah dikirimkan ke ayah mertuaku?"     
0

"Sudah terkirim! Itu dikirimkan oleh saya secara pribadi. Saya jamin itu tidak akan terlewat. ​​Dokumen-dokumen itu pasti sudah ada di tangan Presdir Zhao sekarang." jawab Xia Zetao buru-buru setelah pulih dari lamunan.      

Sambil dengan gembira menyeka keringat dingin di dahinya, ia juga mengeluh kecewa, 'Hey presdir, Anda bahkan belum dianggap menantu, tetapi Anda sudah memanggilnya ayah mertua, seberapa tebal wajah Anda?'     

Untungnya, Mu Tingfeng tidak tahu yang sedang dipikirkan Xia Zetao saat ini. Jika tidak, bosnya itu akan mengarungi Xia Zetao dan melemparkannya ke sungai terdalam di luar kota untuk dijadikan makanan ikan.     

Xia Zetao melirik ekspresi wajah Mu Tingfeng. Setelah memastikan bahwa presdirnya itu tidak sedih sama sekali, ia menghela napas lega. Kemudian, dirinya menyerahkan amplop dokumen yang disembunyikan di belakangnya ke tangan Mu Tingfeng.     

"Presdir, ini adalah informasi tentang petugas polisi wanita yang punya nama dan nama keluarga yang sama dengan Nona Zhao."     

Orang yang diminta Mu Tingfeng untuk diselidiki adalah pejabat publik, jadi jika benar-benar ingin mengetahui kehidupannya secara detail tanpa ketahuan, tentu saja butuh waktu lebih lama dari menyelidiki orang biasa.      

Xia Zetao sudah hampir selesai menyelidiki masalah pengejaran Zhao Youlin waktu itu, dan mereka yang bertanggung jawab atas penyelidikan aspek ini perlahan-lahan mengumpulkan informasi kepadanya.     

Namun seketika, orang yang duduk di ranjang rumah sakit dikejutkan oleh kata-kata Xia Zetao. Ia terdiam sejenak, dan langsung mengambil amplop dokumen dari tangan Xia Zetao.     

Matanya yang dalam itu berkedip sejenak, lalu berbalik untuk melihat orang di sampingnya, "Apakah… kamu sudah melihat isi dokumen ini?"     

"Tidak, tidak, tidak...." Xia Zetao melambaikan tangan dengan tergesa-gesa, membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, "Dokumen ini baru saja dikirim, dan saya mengirimkannya ke presdir segera setelah saya mendapatkannya, dan saya tidak pernah membukanya sebelum presdir. Tali di amplop dokumen juga masih terikat erat."     

Mu Tingfeng melirik amplop dokumen di tangannya, seolah mengkonfirmasi keaslian kata-kata Xia Zetao.     

Setelah beberapa saat, Mu Tingfeng menutup matanya dengan tenang dan berbisik, "Oke, kamu keluarlah dulu, kamu tidak boleh masuk tanpa izinku."     

"Baik."     

"Tunggu, ada lagi…" Mu Tingfeng tiba-tiba menambahkan saat Xia Zetao mau beranjak, "Jangan sampai Youlin tahu kalau aku menyuruhmu menyelidiki orang ini, kalau tidak…."     

Wajah Xia Zetao menegang, lalu mengangguk dengan tergesa-gesa untuk menunjukkan bahwa dirinya mengerti, "Saya tahu… saya tahu, saya berjanji untuk tutup mulut dan tidak akan memberitahu siapapun."      

Mu Tingfeng mengangguk puas, "Ng, pergilah."     

Dengan perintah Mu Tingfeng, Xia Zetao meninggalkan kamar pasien ini seolah-olah pergi melarikan diri. Ketika telah keluar, ia langsung menutup pintu kamar lagi, lalu punggungnya bersandar di pintu dan menghela napas lega.     

Tadi dirinya benar-benar hampir mengira akan dibunuh, tetapi untungnya ia lebih cerdas dan tahu hal yang harus dilihat dan hal yang tidak boleh dilihat!     

Begitu Xia Zetao pergi, Mu Tingfeng tidak sabar untuk membuka tali di amplop dokumen, tetapi ragu-ragu ketika mengeluarkan dokumen.     

Tentu saja, keraguan ini hanya berlangsung kurang dari beberapa detik, setelah itu Mu Tingfeng tetap mengeluarkan isi dokumen di dalamnya.     

Hal pertama yang menarik perhatian Mu Tingfeng di kertas putih itu bukanlah kata-kata di dalamnya, melainkan sebuah foto yang terpampang di laporan tersebut. Orang di foto itu mengenakan seragam polisi rapi, dan sedang tersenyum cerah.     

Jelas bahwa ia tidak bisa menemukan wajah yang mirip dengan Zhao Youlin sedikitpun saat ini. Tetapi foto itu membawa sentuhan yang berbeda pada Mu Tingfeng, hanya karena mata orang di foto itu.     

Kedua mata yang menunjukkan pemiliknya teguh dan berprinsip, yang menunjukkan sedikit ketegasan serta tekad itu sangat mirip dengan mata ketika Zhao Youlin menggigit tangan Mu Tingfeng yang memegangnya di toko hewan peliharaan waktu itu. Zhao Youlin waktu itu juga menatapnya dengan tajam.     

Setelah mengerucutkan bibirnya, mata Mu Tingfeng segera beralih ke informasi lain di samping foto.     

Zhao Youlin, perempuan, lahir tanggal xx bulan xx, lulusan akademi kepolisian xx, bertugas di kantor polisi kota dan menjadi kapten tim 1 pasukan polisi khusus. Telah gugur dalam menjalankan tugas pada tanggal 23 Oktober tahun xx.     

Ujung jari Mu Tingfeng meluncur ringan di atas kertas untuk membaca kata-kata itu, kemudian teringat sesuatu saat melihat tanggal kematian Zhao Youlin.      

Tanggal 23 Oktober tahun xx….     

Mu Tingfeng jelas ingat bahwa Su Qing pulang ke negara ini pada pertengahan Oktober. Setelah dua sampai tiga hari mempertimbangkan, ia memutuskan untuk menggunakan Su Qing sebagai alat menyingkirkan istri yang telah mengganggunya selama empat tahun ini.     

Kemudian, terjadilah hari saat Zhao Youlin menyayat pergelangan tangan untuk bunuh diri….     

"Tu… Tuan muda, nyonya… menyayat pergelangan tangannya!"     

Pikiran Mu Tingfeng dengan jelas menunjukkan adegan ketika dirinya menerima telepon. Su Qing berada di sisinya saat itu. Ia terkejut ketika mendengar berita bahwa Zhao Youlin telah menyayat pergelangan tangan, kemudian Su Qing memandangnya dengan tatapan mengejek.     

Ia seolah bisa membaca isi pikirannya, "Adikku, apa kamu tidak berencana untuk melihatnya? Hari ini istrimu menyayat pergelangan tangannya, kelihatannya hatinya benar-benar telah dipatahkan olehmu! Apa kamu tidak tahu hal penting pada hari ini? Hari ini tepat 4 tahun usia pernikahan kalian."     

Pada saat itu, ia membenci berbagai hal tentang Zhao Youlin, bahkan lebih bosan dengan sikap Zhao Youlin yang setiap saat menggunakan tubuhnya untuk menarik simpatinya. Itu sebabnya, ia tidak terlalu peduli sama sekali pada kejadian itu.      

Jika diingat-ingat sekarang, bukankah tanggal pernikahan mereka… 23 Oktober empat tahun yang lalu?     

Jika begitu, berarti hari kematian orang ini bertepatan dengan hari ketika Zhao Youlin menyayat pergelangan tangannya. Itu sangat kebetulan…     

Hati Mu Tingfeng bergetar tidak terkendali. Ia tidak lanjut memikirkannya, tetapi menundukkan kepala untuk lanjut membaca.      

Satu paragraf besar berikutnya pada dasarnya berisi tentang kehidupan Zhao Youlin, pengalaman hidup, dan berbagai penghargaan atas kinerjanya yang luar biasa di kantor polisi. Mu Tingfeng tidak terlalu tertarik dengan itu.      

Tepat ketika Mu Tingfeng mengira dirinya tidak bisa menemukan petunjuk lagi dari dokumen ini, ada satu baris berisi kata-kata singkat pada dokumen itu yang menarik perhatiannya.     

"Setelah Zhao Youlin meninggal, dia dimakamkan di pemakaman xx."     

Lokasi pemakaman itu…. Wajah Mu Tingfeng sedikit berubah, lalu tiba-tiba teringat bahwa Xia Zetao pernah bilang padanya mengenai dirinya yang melihat Zhao Youlin di pemakaman di daerah luar kota. Hanya ada satu area pemakaman di arah itu di Kota S, dan itu….     

Kemudian ia lanjut membaca paragraf selanjutnya. Paragraf itu berisi serangkaian penghargaan yang diterima orang ini di akademi kepolisian sebelumnya, yaitu pertempuran jarak dekat, dan menembak….     

Pikiran Mu Tingfeng tiba-tiba teringat pada sikap Zhao Youlin sebelumnya yang hanya tahu cara menatapnya dengan mata kagum setiap kali melihatnya. Lalu, ia membandingkannya dengan sikap Zhao Youlin yang tampak arogan sambil menggandeng lelaki lain di hari perceraian mereka.      

Zhao Youlin yang sekarang punya keahlian bela diri yang sangat baik. Ketika orang lain menggertaknya, perempuan ini akan melawan orang itu tanpa rasa takut. Dia akan melindungi diri sendiri ketika orang lain ingin menyerangnya. Bahkan ketika orang lain ingin mengejar dan membunuhnya, Zhao Youlin bisa mengatasinya dengan cerdas, juga melakukan serangan balik….     

Dan tindakan-tindakan berani itu, jelas tidak mungkin bisa dilakukan oleh Zhao Youlin yang dulu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.