Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Aku Menyukaimu (2)



Aku Menyukaimu (2)

0"Boleh, ya?" Mu Tingfeng berkedip dari kiri ke kanan. Matanya mengikuti tatapan Zhao Youlin, dengan tekun bertanya.     
0

Zhao Youlin hanya merasa bahwa panas di wajahnya semakin tinggi dan tinggi, tetapi Mu Tingfeng bukanlah orang yang tahu cara menahan diri. Ia pun memelototinya dengan marah dan berkata dengan kesal, "Diam! Darahmu keluar seperti ini, masih sempat-sempatnya bicara begitu! Bagaimana caramu keluar dari rumah sakit tadi?!"     

Setelah Zhao Youlin bertanya, ia menyadari bahwa Mu Tingfeng tidak menjawab untuk waktu yang lama, yang membuatnya bahkan lebih marah. Ia pun mengangkat kepala dan membentakkan kalimat, "Bicaralah, apa kamu bisu?!"     

"Kamu baru saja menyuruhku diam." Mu Tingfeng berkata dengan polos.     

Zhao Youlin tertegun dan menatap kesal, namun juga tidak berdaya…     

Melihat sikap Zhao Youlin yang kesal karena tersentak oleh dirinya sendiri, mata Mu Tingfeng bersinar dengan kegembiraan, lalu berkata dengan penuh kasih sayang, "Sekretaris Xia yang mengantarku ke sini."     

"Sekretaris Xia?" Mata Zhao Youlin sedikit cerah "Di mana dia sekarang? Cepat hubungi dia."     

Setelah Zhao Youlin selesai berbicara dan melihat bahwa Mu Tingfeng tidak bergerak sama sekali, ia merasa sedikit tidak sabar. Ia pun mengulurkan tangan untuk merogoh saku Mu Tingfeng.     

Mu Tingfeng tertegun untuk sementara waktu, tetapi dirinya tidak menghentikannya dan membiarkannya menyentuh tubuhnya.      

Setelah menghabiskan waktu yang lama, Zhao Youlin akhirnya mengeluarkan ponsel di saku mantel Mu Tingfeng, lalu mencari nomor ponsel Xia Zetao dan menelponnya.      

Panggilan itu dengan cepat terhubung, dan suara bersemangat Xia Zetao datang dari ponsel itu, "Presdir, apakah Anda sudah bertemu mantan istri Anda?"     

Zhao Youlin tidak repot-repot mengkonfirmasi nama Xia Zetao saat ini, dan berkata langsung, "Ini aku, di mana kamu sekarang? Luka presdirmu terbuka lagi dan kamu harus membawanya ke rumah sakit. Ya, aku sekarang di..."     

Mu Tingfeng berdiri di samping dengan tenang menyaksikan Zhao Youlin menjelaskan situasinya pada Xia Zetao, dan berulang kali menekankan Xia Zetao untuk datang secepatnya. Sikap cemas itu bahkan tidak disadari oleh Zhao Youlin sendiri.      

Kegembiraan di mata Mu Tingfeng semakin dalam. Melihat Zhao Youlin mengkhawatirkannya, itu sudah cukup baginya.      

Xia Zetao sebenarnya tidak berada terlalu jauh, sehingga dirinya bisa langsung datang dengan cepat setelah Zhao Youlin menelponnya.      

Melihat luka terbuka di lengan Mu Tingfeng, ekspresi wajah Xia Zetao sedikit sulit dipahami, tetapi dirinya segera mengubahnya menjadi ekspresi lain dan berseru, "Presdir, kenapa luka Anda terbuka? Darah yang keluar sangat banyak, harus segera dibawa ke rumah sakit!"     

Perhatian Zhao Youlin ada di lengan Mu Tingfeng saat ini, dan dirinya sama sekali tidak memperhatikan kelainan kecil ini.     

Ketika mengantarnya masuk ke dalam mobil, mata Mu Tingfeng tiba-tiba membeku. Tatapannya membeku ke arah restoran tempat Zhao Youlin baru saja ditariknya keluar tadi.     

Matanya sedikit berkedip, lalu tatapan mata Mu Tingfeng menebas Xia Zetao di depannya. Xia Zetao hanya merasakan hawa dingin di belakangnya, dan ketika menoleh ke belakang, ia bertemu dengan tatapan membunuh presdir.     

Segera mengikuti petunjuk Mu Tingfeng, ia tanpa sadar melihat ke arah yang dilihat Mu Tingfeng. Setelah melihat ada pemuda yang membuka pintu restoran dan masuk, ia langsung mengerti dalam hitungan detik.     

Memanfaatkan waktu beberapa detik Zhao Youlin masuk ke mobil, Xia Zetao mengeluarkan ponsel lalu mengetik pesan, dan berhasil mengirimkannya.      

Zhao Youlin yang terganggu oleh ucapan Mu Tingfeng barusan, tidak memperhatikan kejadian singkat di antara keduanya. Apalagi seseorang di kantor Zhao Youlin berhasil menerima pesan teks pada saat mobil dinyalakan.     

Ekspresi Su He sedikit berubah ketika melihat pesan teks di ponselnya. Ia tiba-tiba berdiri dan berkata, "Kak Li, aku tiba-tiba ada sesuatu yang mendesak di rumah. Tolong beritahu Sekretaris Xiao, aku izin dan akan kembali sore nanti."     

"Oh, oke." Baru saja Xiao Li mengucapkan dua kata itu, gadis di seberangnya menghilang di depannya seperti hembusan angin.     

Melihat kantor yang kosong dalam waktu setengah jam, Xiao Li mengerutkan kening dengan bingung. Apa yang terjadi hari ini? Mengapa mereka semua pergi satu-persatu?     

Sendirian di kantor sangat membosankan, ia juga ingin jalan-jalan, huhuhu....     

Zhao Youlin akan mengantar Mu Tingfeng secara langsung. Baguslah, lagi pula hal ini sesuai dengan harapan Xia Zetao. Hanya saja, ia tidak berharap bahwa dua orang di kursi belakang secara misterius akan memulai mode perang dingin setelah masuk ke dalam mobil.     

Dari awal hingga akhir, mereka berdua tidak berbicara sama sekali. Suasananya sangat kaku, yang membuat Sekretaris Xia yang mengemudikan mobil merasa stres yang tidak dapat dijelaskan!     

Cedera di tangan Mu Tingfeng telah ditangani sebentar oleh Zhao Youlin jauh sebelum dirinya masuk ke mobil, dan sekarang pendarahannya telah berhenti.     

Tetapi luka yang terbuka kembali bukanlah lelucon. Ekspresi wajah Mu Tingfeng bahkan lebih jelek daripada ketika ditembak sebelumnya.     

Mu Tingfeng memandang Zhao Youlin, yang telah menjauhkan diri darinya sejak masuk ke mobil, ia pun mengerutkan kening dan mulai angkat bicara, "Youlin...."     

"Diam!" Sebelum Mu Tingfeng selesai berbicara, tatapan mata Zhao Youlin yang setajam pisau langsung memotong kata-katanya yang belum selesai itu.     

Zhao Youlin tidak tahu hal yang membuat dirinya marah, tetapi yang diketahuinya adalah saat dirinya melihat wajah pucat dan sekarat Mu Tingfeng, ia merasakan napas sesak di dadanya, dan tidak bisa mengekspresikan isi hatinya.     

Melihat Zhao Youlin sama sekali tidak memperhatikannya, Mu Tingfeng mengerucutkan bibir dan menggerakkan tubuhnya dengan hati-hati. Namun tanpa diduga, gerakan ini menyentuh lukanya.     

Rasa sakit itu tiba-tiba mengalir ke otak dan Mu Tingfeng tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerang, "Aduh...."     

Begitu Zhao Youlin mendengar erangan itu, ia melompat kaget, lalu memarahi Mu Tingfeng, "Apa-apaan kamu ini! Tidakkah kamu tahu kalau lukamu baru saja terbuka? Apakah kamu masih ingin mengalami pendarahan lagi?"      

"Hash, Sial! Apa kamu ingin mati? Kalau mau mati bilang saja, aku akan turun dan membeli pisau buah. Setelahnya, aku tidak akan segan menusukmu sampai seratus kali sampai mati. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot membuang waktu pergi ke rumah sakit dan menyusahkan dokter di sana!"     

Raungan Zhao Youlin berhasil menakuti Sekretaris Xia di depannya. Huhuhu, mantan istri presdir sangat kejam, membuatnya sangat ketakutan!     

Mu Tingfeng memegang tangan Zhao Youlin yang mengulurkan tangan untuk membalikkan lukanya, dan berkata dengan suara rendah, "Oke, aku tidak akan bergerak, tidak usah pedulikan aku."     

Zhao Youlin tercengang, lalu merasakan bahwa suhu di wajah yang tadinya sudah turun, kini naik lagi. Ia memalingkan wajah dengan canggung, tidak setuju ataupun menolak, tetapi tidak melepaskan tangan yang digenggam Mu Tingfeng erat-erat. Hal ini bisa sepenuhnya menjelaskan jawabannya.     

Merasakan kehangatan telapak tangannya, Mu Tingfeng diam-diam bersandar ke jendela mobil dan melihat wajah samping Zhao Youlin. Matanya melembut sedikit demi sedikit.     

Merasakan suhu di dalam mobil meningkat tajam, Sekretaris Xia melirik kaca spion dengan curiga. Setelah melihat tangan di antara mereka berdua, mulutnya tiba-tiba berubah menjadi bentuk O.     

'Entah kenapa aku merasa bahwa suasana antara presdir dan mantan istrinya sering memanas, dan... Ya ampun, ​​apa yang terjadi dengan cahaya menyilaukan yang tiba-tiba ini! Ini hampir membutakan mata seorang jomblo! Tolong aku huhuhu!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.