Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Dewa dan Penggemar Gila (2)



Dewa dan Penggemar Gila (2)

0Xiao Li tidak menyadari wajah heran Zhao Youlin sama sekali tidak berdaya, dan masih bersikap sangat narsis, "Dan... aku dengar dewaku ini punya perut six pack, huh… huh, setiap kali aku melihat dewaku ini memakai setelan jas rapi seperti itu, aku ingin sekali datang dan menelanjanginya supaya bisa melihat perut sixpack-nya, tentu saja, akan lebih baik jika aku bisa menyentuhnya."     
0

Zhou Youlin hanya tertegun heran, 'Adik, kamu tidak punya kewaspadaan, ya? Mana sopan santunmu? Apakah sudah dihilangkan?'     

Zhao Youlin menggerakkan sudut mulutnya tanpa sadar. Jika gadis ini tahu bahwa lelaki yang disembahnya sebagai dewa sekarang sedang bekerja di toko kuenya, masihkah dirinya berdiskusi dengan tenang untuk mencari cara melepas pakaiannya supaya bisa melihat perut sixpack-nya?     

Penggemar fanatik benar-benar makhluk yang tidak bisa dipahami!     

"Uhuk uhuk...." Melihat Xiao Li semakin mengkhayal, Zhao Youlin akhirnya tidak bisa menahan batuk dua kali untuk menarik perhatiannya kembali. Lalu, ia berkata dengan acuh tak acuh, "Oke… oke, Aku tahu dewa laki-lakimu sangat tampan, puas?"     

Begitu Zhao Youlin mengatakan ini, suasana hati Xiao Li yang sangat menggebu dan membara itu langsung dipadamkan oleh kata-kata itu. Ia pun menjadi sedikit tertekan.      

"Dewaku sangat baik. Dia sangat tampan, pintar, kaya, dan hebat. Sayang sekali, aku tidak mengenal orangnya dengan jelas. Ketika perusahaannya mengalami masalah, mitranya melarikan diri sambil membawa seluruh uangnya, meninggalkan dewaku sendirian untuk dikritik oleh semua orang."      

"Meski demikian, dewaku bekerja keras untuk membayar semua hutangnya. Sayangnya setelah dewaku melunasi hutangnya, ia tidak pernah muncul lagi. Banyak orang bilang bahwa dewaku mungkin telah terpuruk karena kejadian ini, dan tidak mungkin baginya untuk muncul di depan semua orang lagi."     

Terpuruk? Hati Zhao Youlin sedikit tergerak ketika mendengar cerita Xiao Li. Tanpa sadar, ia teringat dengan sepasang mata yang tidak sengaja dilihatnya waktu itu.      

Orang itu... sepertinya bukan seseorang yang akan terpuruk karena hal seperti itu.     

Zhao Youlin menghela napas, mengulurkan tangan dan menggosok rambut sekretaris mudanya, "Jika dirinya bahkan tidak tahan dengan keterpurukan ini, maka lepaskan saja. Kusarankan kamu untuk segera mengubah dewamu dengan orang lain."     

Xiao Li tertegun sejenak, lalu segera memahami sesuatu. Matanya sedikit cerah, "Ya, dewaku bukanlah orang yang bisa dihancurkan oleh hal semacam ini. Bagaimana aku bisa begitu tidak percaya padanya? Aku tidak mungkin melakukannya begitu saja."     

"Bagus kalau kamu paham." Zhao Youlin tersenyum pada Xiao Li yang telah memulihkan vitalitasnya. Ketika akan menyuruhnya keluar, ia melihat Xiao Li menggaruk pipinya dengan malu, terlihat seperti ragu untuk mengatakan sesuatu.     

"Ada apa?"     

Xiao Li tersenyum dan berkata, "Manajer umum, sebenarnya, alasanku memperhatikan dewaku ini pada awalnya karena melihat presdir."     

"Ayahku?" Zhao Youlin terkejut, "Apa hubungannya ini dengan ayahku?"     

"Manajer umum tidak menyadarinya? Sebenarnya wajahnya sedikit mirip dengan presdir. Meskipun hanya sedikit, hanya saja... itu membuatku merasakan perasaan yang tidak bisa dijelaskan."     

Zhao Youlin tertegun sejenak, lalu mengambil ponsel Xiao Li dan melihat lebih cermat. Ya, mereka benar-benar… memiliki kemiripan.      

Tunggu... Mata Zhao Youlin tiba-tiba menyusut, ujung jarinya tanpa sadar menelusuri fitur wajah, mata, hidung, mulut, dan wajah lelaki di foto itu....     

Namun semakin Xiao Li memandang Zhao Youlin, ia semakin terkejut. Pada akhirnya, ia gemetar.      

"Manajer umum, manajer umum, kenapa Anda tidak berbicara lagi?"     

"Oh, bukan apa-apa, bahkan jika kamu mengatakan itu, aku juga merasa memang ada sedikit kemiripan."     

"Ya… ya, ternyata bukan hanya aku yang berpikir seperti itu. Tetapi, aku hanya merasa sedikit mirip ketika pertama kali melihatnya. Hanya saja, aku tidak terlalu memikirkannya lagi. Lagi pula, mata dewaku itu tajam, tetapi secara kasar dia terlihat lebih lembut daripada presdir, dan rasanya sangat berbeda."     

Begitu Xiao Li selesai berbicara, ia terkejut bahwa dirinya telah salah bicara. Kemudian, dirinya berseru, "Ah, aku tidak bermaksud mengatakan presdir tidak baik, hanya saja… hanya saja…"     

Xiao Li tidak tahu sama sekali bahwa kata-katanya yang tidak disengaja menyebabkan hati Zhao Yulin memicu badai besar.     

Itu benar, meskipun sama-sama memiliki mata yang menakutkan, tetapi wajah Han Yichen jelas jauh lebih lembut daripada wajah Zhao Shunrong. Tetapi kelembutan ini lebih seperti....     

Sembari menekan keterkejutan di hatinya, Zhao Youlin tersenyum enggan dan berkata, "Aku tahu kamu tidak punya niat mengatakan itu. Baiklah, kamu boleh keluar dulu, aku masih punya beberapa urusan untuk ditangani."     

Xiao Li memperhatikan ekspresi wajah Zhao Youlin dengan cermat. Setelah memastikan bahwa dirinya benar-benar tidak marah, ia pun mengangguk. Setelah itu, ia mengambil ponselnya dan berjalan keluar sambil membawa koran.     

Setelah Zhao Youlin kembali ke mejanya, ia merenung sejenak. Akhirnya dirinya memanggil Xiao Jingyao.     

Pada saat itu, Xiao Jingyao sedang duduk di kantornya dan baru saja menerima laporan investigasi dari salah seorang bawahannya. Ia tercengang ketika mendengar panggilan telepon sebelum mengangkatnya.     

"Paman Xiao."     

Mendengar suara di ujung telepon yang lain, Xiao Jingyao mengangkat alisnya dan sedikit terkejut, "Manajer umum? Apakah ada sesuatu?"     

"Aku ingin Paman Xiao membantuku menyelidiki seseorang."     

"Siapa?"     

"Han Yichen, mantan presdir Grup Shengshi."     

"Han Yichen?"     

"Ng… Kalau paman bisa, aku berharap paman bisa menemukan semua informasinya, dari kecil hingga dewasa…"     

Xiao Jingyao tercengang, jelas terkejut dengan permintaan Zhao Youlin ini. Ia hanya ingin bertanya, tetapi orang di ujung telepon menambahkan, "Paman Xiao, aku meminta paman untuk menyelidiki urusan orang ini,dan sementara ini.... jangan sampai ibu dan ayahku tahu."     

"Bisa-bisa, tetapi kenapa…?"     

Sebelum Xiao Jingyao selesai berbicara, ia dipotong, "Nanti aku akan menjelaskan alasan spesifiknya pada paman."     

Mengetahui bahwa Zhao Youlin benar-benar tidak ingin membicarakannya, Xiao Jingyao menghela napas dan berhenti bertanya lebih jauh. Kemudian, ia menghela napas lagi, "Saya tahu, saya akan menyuruh seseorang menangani masalah ini sesegera mungkin."     

"Ehm…, baiklah."     

Zhao Youlin menutup telepon, lalu menghela napas panjang. Ia menutupi dadanya dengan tangan, menahan jantungnya yang tidak bisa berhenti berdetak karena tebakannya.     

Setelah waktu yang lama, ia perlahan-lahan menjadi tenang. Melihat koran yang berantakan di atas meja, ia tiba-tiba kehilangan minat.     

Ia tidak bisa tenang dan memilih untuk merenung sejenak. Kemudian, ia bangkit dan meninggalkan meja, mengambil mantelnya dan mulai egois untuk… bolos kerja.     

"Hei, manajer umum, Anda mau ke mana?" Xiao Li yang ada di luar kantor segera menoleh ketika mendengar gerakan itu. Ia tercengang ketika melihat penampilan Zhao Youlin yang berpakaian rapi telah siap untuk keluar.     

Zhao Youlin balas menatapnya dan berkata sambil tersenyum ringan, "Pergi... kencan… buta."     

Setelah selesai berbicara, Xiao Li yang mulutnya menganga lebar hingga bisa memasukkan sebutir telur ke dalamnya, menghampiri Su He, yang sedang mengatur dokumen di sampingnya.     

Setelah beberapa saat, Xiao Li akhirnya bereaksi dan berteriak keras, "Kencan buta!"     

Dibandingkan dengan kegelisahannya, Su He yang ada di samping hanya diam-diam mendorong kacamata berbingkai hitam yang tidak memiliki sudut di pangkal hidungnya. Ia mengeluarkan ponselnya dan diam-diam mengirim pesan teks ke seseorang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.