Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ketika Ciuman Sedang Berlangsung (1)



Ketika Ciuman Sedang Berlangsung (1)

0Zhao Youxi sangat gembira ketika mendengar panggilan Mu Tingfeng untuk berhenti. Ia berpikir bahwa Mu Tingfeng akhirnya berubah pikiran. Tetapi ketika mengangkat kepala, ternyata malah sepasang mata elang yang sangat dingin menatap ke arahnya.      
0

Hati Zhao Youxi bergetar. Rasa dingin yang menusuk tulang tiba-tiba menyebar dari anggota tubuhnya, membuatnya tanpa sadar ingin mundur.     

"Presdir Mu…."     

Mu Tingfeng mengabaikan suara memohon Zhao Youxi yang bercampur dengan getaran. Tangannya yang tidak terluka mengangkat selimut dari tubuhnya, lalu dia turun dari ranjang untuk berjalan menuju Zhao Youxi.     

Padahal lelaki itu jelas-jelas mengenakan baju pasien rumah sakit yang sangat biasa, wajahnya sangat kuyu dan pucat karena kehilangan banyak darah. apalagi, dirinya juga baru selesai berjuang untuk bertahan dari demam sejak tadi malam,     

Namun hanya dengan melihatnya berjalan selangkah demi selangkah, semua orang bisa merasakan momentum kuat yang dikeluarkan oleh tubuhnya sedikit demi sedikit.     

Zhao Youxi hampir terobsesi menatap lelaki yang perlahan mendekatinya. Pengawal di belakangnya telah menerima isyarat kedipan mata Mu Tingfeng sehingga mereka melepaskan Zhao Youxi.     

"Presdir Mu…" Zhao Youxi ingin bergegas mendekati Mu Tingfeng dengan gembira, tetapi tiba-tiba dirinya merasa lehernya tercekik. Matanya tiba-tiba melebar, menatap orang di depannya dengan tidak percaya.     

"Kamu tadi bilang… lift?" Mu Tingfeng mencekik leher Zhao Youxi tanpa ekspresi. Nada bicaranya sangat lembut sehingga tidak ada yang bisa mendengar kemarahannya, tetapi intensitas kebencian yang meningkat dari dasar matanya menunjukkan bahwa dirinya sedang dalam suasana hati yang buruk saat ini.     

Wajah Zhao Youxi sedikit berubah. Ia terkejut menyadari bahwa dirinya baru saja… keceplosan tanpa sadar!     

"Tidak...Tidak, aku tidak mengatakan apa-apa, uhuk..." Sebelum Zhao Youxi selesai berbicara, ia tersiksa oleh peningkatan kekuatan cengkraman tangan Mu Tingfeng yang secara tiba-tiba menekan lehernya.     

Mata Zhao Youxi menghindari tatapan mata Mu Tingfeng. Mu Tingfeng sebenarnya sudah memiliki jawaban di dalam hati.     

Dalam insiden lift sebelumnya, Mu Tingfeng belum mencurigai gadis di depannya ini sama sekali. Tapi segera setelah kecelakaan itu, ia merasakan kejanggalan dan keanehan pada keputusan Zhao Youlin yang mengusir Zhao Youxi dari Grup Zhao.      

Oleh karena itu, ia meminta Xia Zetao untuk menyelidikinya. Hanya saja, karena ada banyak urusan beberapa hari ini, jadi meskipun penyelidikan ini sudah menemukan titik terang, namun belum bisa disimpulkan.      

Tanpa diduga, belum juga dirinya memahami isi informasinya secara menyeluruh, hari ini seseorang telah secara tidak sabar datang kepadanya dan tanpa sadar mengakui perbuatannya.      

Kekuatan cengkraman tangan Mu Tingfeng semakin kuat dan semakin kuat, pernapasan Zhao Youxi menjadi semakin sempit. Kedua kakinya secara bertahap terangkat dari atas lantai, dan kedua tangannya mati-matian memegang tangan Mu Tingfeng. Bahkan tidak bisa bicara untuk meminta pertolongan.      

Tindakan mendadak Mu Tingfeng ini melampaui harapan semua orang. Zhao Youlin tercengang untuk sementara waktu, dan ketika dirinya sadar kembali, bola mata putih Zhao Youxi sudah berbalik. Napas yang keluar sangat banyak, namun hanya sedikit udara yang masuk ke tubuhnya.      

"Mu Tingfeng, hentikan!" Tanpa sempat berpikir panjang, Zhao Youlin langsung menghampiri Mu Tingfeng untuk menarik tangan Mu Tingfeng dan menarik tubuhnya ke belakang.      

Tubuh Zhao Youxi yang kehilangan topangan, akhirnya jatuh ke lantai hingga berbunyi keras. Ia pun batuk tanpa henti sambil menyentuh lehernya.     

"Lepaskan!" Saat terdengar ucapan itu, wajah Mu Tingfeng sangat suram, matanya penuh kekejaman dan kebencian.     

Ya, Zhao Youlin tentu tidak ragu dengan sikapnya untuk menghalanginya. Andai dirinya tidak menariknya dengan cepat, Zhao Youxi akan menjadi mayat sekarang.     

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa tidak segera mengusir dia? Apakah kalian mau ada orang mati di sini?"     

Meskipun Zhao Youlin tidak peduli hidup dan mati Zhao Youxi, tetapi menghilangkan nyawa seseorang di tempat yang ramai begini, apalagi yang mati bisa dibilang adalah adiknya sendiri. Wah, hal ini pasti akan membuatnya repot.      

Tentu saja, Zhao Youlin tidak mau mengakuinya. Alasan penting lainnya adalah dirinya secara tidak sadar tidak menginginkan tangan lelaki ini ternodai darah orang yang dibunuhnya, terutama darah itu adalah milik Zhao Youxi, karena itu tidak pantas.      

Pengawal berpakaian hitam tiba-tiba seperti terbangun oleh bentakan Zhao Youlin. Mereka berdiri di tempat dan tidak tahu langkah yang harus diperbuat saat memandang Zhao Youxi dan Mu Tingfeng yang dihentikan oleh Zhao Youlin.     

Orang yang hidup adalah orang yang ingin mencekik gadis ini sampai mati, tetapi orang yang hidup ini jugalah yang ingin mereka mengusir gadis ini. Mereka tidak ingin menyebabkan siapapun mati.     

Setelah menimbang sejenak, beberapa pengawal saling memandang. Kemudian memutuskan untuk mengusir orang itu terlebih dahulu.     

Melihat pengawal menyeret Zhao Youxi keluar dari kamar ini, Zhao Youlin menghela napas lega. Lalu ia menoleh untuk menatap mata Mu Tingfeng yang dalam.     

Zhao Youlin terkejut. Ketika dirinya mau mengatakan sesuatu, ia tiba-tiba mendengar Mu Tingfeng mengatakan, "Sekarang... bisakah kamu melepaskannya?"     

Lepaskan? Zhao Youlin mengerutkan kening dengan heran, lalu melihat ke bawah perlahan. Ia pun menemukan bahwa… ternyata, tanpa alasan yang jelas, tangannya berada di tubuh Mu Tingfeng, melingkar ke pinggangnya erat-erat.      

Zhao Youlin tertegun…!     

Dengan malu, ia menarik tangannya dari pinggang Mu Tingfeng. Zhao Youlin langsung menundukkan kepala, kemudian matanya beralih ke langit-langit, lantai, dan pemandangan luar dengan canggung, menghindari tatapan Mu Tingfeng.      

Mu Tingfeng tampaknya tidak terlalu peduli dengan hal tidak terduga ini. Ia kemudian melewati Zhao Youlin untuk berjalan keluar. Sepertinya, ia ingin keluar untuk mencari Zhao Youxi, seperti tidak rela jika tidak membunuhnya.     

"Hei, apa yang kamu lakukan?" Melihat situasi tidak baik, Zhao Youlin pun menyingkirkan rasa malunya, kemudian bergegas ke depan Mu Tingfeng untuk menghalangi jalannya, "Dia sudah pergi, apalagi yang ingin kamu lakukan? Kamu tidak nyaman jika tidak cari masalah dengan seseorang, ya?"     

Mu Tingfeng menghentikan langkahnya, lalu matanya yang tajam mengarah ke Zhao Youlin. Tatapan mata itu menunjukkan niat membunuh paranoid yang menakutkan.     

Zhao Youlin mengangkat kepala dan menatapnya tanpa rasa takut, tanpa mundur sedikitpun.      

Aura permusuhan yang kuat menyebar lagi di kamar ini. Setelah beberapa saat, Mu Tingfeng mendengus dingin dengan wajah tenang, "Kecelakaan lift hari itu ada hubungannya dengan dia."     

Zhao Youlin seketika tercengang, namun dirinya hanya menjawab singkat, "Aku tahu."     

Dua kata pendek itu membuat ekspresi wajah Mu Tingfeng semakin jelek. Wajahnya sangat mendung hingga bisa meneteskan hujan dari situ. Dia mencoba yang terbaik untuk menekan amarahnya dan berkata, "Dia ingin membunuhmu."     

Meskipun Mu Tingfeng mencoba yang terbaik menahan amarah, tetapi Zhao Youlin masih merasakan kemarahan dari sisi lain. Ini adalah pertama kalinya Zhao Youlin melihat Mu Tingfeng membuat api amarah sebesar itu. Itu cukup menakutkan.     

Melihat Mu Tingfeng di depannya, sebuah pepatah lama muncul di benak Zhao Youlin secara tidak sadar, "Kaisar marah, bencana datang menelan jutaan korban."     

Jelas itu adalah kalimat yang kejam, tetapi tidak membuat Zhao Youlin merasa takut dan tertekan, malah ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Mungkin karena alasan Mu Tingfeng sangat marah adalah… untuk Zhao Youlin sendiri, kah?     

Mencoba mengabaikan sedikit kegembiraan di hati, Zhao Youlin terbatuk ringan. Lalu dirinya berkata, "Bahkan jika itu benar, itu urusanku, itu tidak ada hubungannya denganmu. Kamu bisa semarah ini untuk… uh…"     

Sebelum Zhao Youlin selesai berbicara, ia merasakan pinggangnya tiba-tiba mengencang, dan kata-kata yang belum selesai sepenuhnya ditelan oleh orang yang tiba-tiba membungkuk di detik berikutnya.     

Mata Zhao Youlin tiba-tiba menegang, menatap mata yang menatapnya seperti elang, yang seolah-olah ingin menelannya. Jantungnya bergetar, seketika lupa melawan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.