Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Aku Sangat Senang (1)



Aku Sangat Senang (1)

0"Memangnya rumah sakit ini bisa dipesan hanya dengan omongan kalian? Aku harus berkunjung ke lantai ini hari ini untuk melihat orang yang dirawat di kamar lantai ini!"     
0

"Hei, Nona, apa yang Anda lakukan? Jangan salahkan kami karena bersikap kasar kepada Anda jika terlalu memaksakan diri."     

"Bersikap kasar? Baiklah, aku ingin melihat sikap kasar kalian padaku. Kuberi tahu kalian, jika kalian berani menyentuhku lagi, aku akan berteriak untuk menuduh kalian bersikap tidak senonoh."     

"Kamu!"     

Mendengar kata-kata perempuan yang kurang ajar itu, wajah Zhao Youlin sedikit menjadi suram. Ia mungkin sudah bisa menebak identitas perempuan yang datang itu.     

Benar saja, setelah para pengawal berhamburan karena didorong oleh perempuan itu, perempuan yang dikenalnya itu muncul di depan pintu kamar ini. Ia diikuti oleh beberapa pengawal berbaju hitam dengan ekspresi yang sangat jelek.     

"Bos, perempuan ini..." Pengawal berpakaian hitam gemetar saat memandang Mu Tingfeng yang tidak berekspresi di atas ranjang rumah sakit. Setetes keringat dingin meluncur di dahinya.     

Zhao Youxi tidak menyangka bahwa orang yang di berada di kamar ini adalah orang yang dicarinya. Ia sangat terkejut dan ingin bergegas ke depan, tetapi ekspresinya berubah ketika melihat perempuan di samping ranjang rumah sakit ini. Ia berteriak, "Kenapa kamu ada di sini?!"     

Mendengar seruan Zhao Youxi, Zhao Youlin hanya merasa sangat geli. Ia menjawab dengan nada menghina, "Memangnya aku tidak boleh di sini?"     

Melihat sikap angkuh Zhao Youlin, hidung Zhao Yuoxi hampir bengkok karena cemberut kesal.     

Demi bertemu Mu Tingfeng sepagi mungkin, Zhao Youxi sengaja bangun pagi-pagi hari ini, lalu menyuruh juru masak di rumah untuk memasak sup selama beberapa jam dan langsung pergi ke rumah sakit.      

Namun sayangnya, ia tidak menyangka bahwa saat masuk gerbang rumah sakit, dirinya mendapati pintu tertutup dan mendapat informasi. "Presdir Mu memberi perintah, dia tidak ingin dijenguk siapapun."     

Walau demikian, Zhao Youxi bukan sejenis orang yang mau mundur saat tahu dirinya ditolak. Ia menguntit para perawat yang sedang bertugas dan mengajak mengobrol dalam waktu lama, agar mereka mau memberitahu lokasi kamar Mu Tingfeng dengan tepat.      

Namun, mulut para perawat itu terlalu rapat. Zhao Youxi mencoba menggali dalam waktu yang lama, tetapi tetap tidak bisa menggali informasi dari mulut mereka. Akhirnya, dengan kesal, dirinya langsung mencari sendiri satu-persatu kamar pasien sambil membawa sesuatu.      

Setelah susah payah menemukan lantai ini, ia diberitahu bahwa lantai ini tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang. Zhao Youxi masih punya sedikit kecerdasan, dan segera menyadari kejanggalannya.      

Bahkan jika mencoba masuk, ia harus masuk ke kamar yang terdapat beberapa pengawal. Ya, para pengawal itu pasti ditugaskan untuk menjaga kamar itu dengan ketat.     

Untungnya dalam sekali mencoba, dirinya memasuki kamar yang sesuai harapannya. Nyatanya, kamar ini adalah kamar Mu Tingfeng yang dicari-cari olehnya.     

Ketika melihat Mu Tingfeng, tidak diragukan lagi bahwa reaksi Zhao Youxi akan terlihat terkejut, seolah-olah secara tidak sengaja tertimpa kue yang jatuh dari langit.     

Sayangnya, sebelum dirinya bisa menunjukkan kegembiraan di wajahnya, ia terpukul oleh kehadiran Zhao Youlin yang seharusnya tidak muncul di kamar ini.     

Bagi Zhao Youlin, kebencian Zhao Youxi padanya sangat dalam hingga masuk ke tulang-tulangnya.      

Semenjak Zhao Shuncheng kembali setelah menemui Zhao Youlin, Zhao Youxi mengalami pertengkaran hebat dengan ayahnya itu.      

Setelah itu, ayah yang selalu menuruti permintaannya itu, kini menghilang. Sekarang, dirinya hanya memiliki seorang ayah yang tinggal jauh dari rumah sepanjang hari, yang hanya akan memperlakukannya dengan dingin dan acuh ketika bertemu sekali waktu.     

Kemarahan dan kecemburuan Zhao Youxi diperparah oleh jawaban ​​Zhao Youlin yang blak-blakan. Zhao Youxi yang dibuat marah sampai ke ubun-ubun, langsung membentak Zhao Youlin dengan acuh tak acuh.      

"Zhao Youlin, kamu jalang yang tidak tahu malu! Presdir Mu sudah menceraikanmu, tetapi di saat seperti ini kamu masih saja tidak tahu malu mendekatinya, dasar muka tembok!"      

"Hey! Jangan kira dengan lagakmu yang pura-pura menyedihkan dan perhatian saat ini, Presdir Mu akan berterima kasih lalu memperlakukanmu secara berbeda. Kamu hanya menghayal!"     

Begitu Zhao Youxi melontarkan kata-kata itu, semua orang yang ada di tempat, termasuk Mu Tingfeng tampak tercengang.     

Para pengawal yang sebelumnya menundukkan kepala sopan ketika melihat Zhao Youlin, memperlakukan Zhao Youlin dengan sopan dan menaati perintahnya seperti pada bosnya sendiri, saat ini membelalakkan mata memandang Zhao Youxi. Mereka memandang gadis itu seperti memandang orang gila yang hanya bisa berkhayal saja.      

Mereka benar-benar tidak mengerti penyebab gadis ini terlihat begitu bodoh di sini. Tepatnya, bagaimana bisa di dunia ini ada gadis yang sebodoh ini? Bahkan, dia menuduh kakaknya berpura-pura menyedihkan dan perhatian untuk menggoda presdir mereka? Siapa pun yang punya mata, akan bisa melihat bahwa presdir merekalah yang mendekati Nona Zhao ini dengan cara yang berbeda!     

Wajah Mu Tingfeng menjadi benar-benar muram setelah Zhao Youxi selesai mengatakan kata-kata itu. Sangat muram, dan sehitam arang.      

Ada apa dengan gadis ini? Di depannya saja, dia berani memaki seperti itu pada Zhao Youlin. Pasti makiannya akan jauh lebih tidak enak didengar saat di belakangnya.      

Mu Tingfeng sudah lama tahu bahwa dulu Zhao Youlin tidak terlalu diperhatikan di Keluarga Zhao, terutama oleh ayah kandungnya yang malah mengajak ibu tiri beserta dua anak haramnya masuk ke keluarganya.      

Dengan latar belakang keluarga seperti itu, kehidupan Zhao Youlin di Keluarga Zhao pasti tidak mudah.      

Sejak Mu Tingfeng mengetahui detail Keluarga Zhao, ia berpikir bahwa setelah ibu tiri dan dua saudara tirinya itu masuk ke Keluarga Zhao, pasti mereka tidak akan memperlakukan Zhao Youlin dengan baik.      

Hanya saja, ia tidak pernah berpikir bahwa sikap Zhao Youxi terhadap Zhao Youlin akan seburuk itu.     

Ya, seorang anak haram bisa memarahi kakaknya sendiri di depan umum saat sedang mendekati seorang lelaki, sungguh tidak tahu malu! Siapa yang memberinya keberanian dan wajah setebal itu?!     

Di depan publik saja, dia berani seangkuh ini, apalagi saat tidak diketahui orang lain.     

Hanya memikirkan banyaknya penderitaan yang diderita Zhao Youlin di Keluarga Zhao sebelum disadari olehnya saja, Mu Tingfeng mulai merasakan sakit yang tidak terkendali.     

Kadang sifat seseorang memang seperti itu. Ketika seseorang tidak peduli padamu, apapun penderitaan yang ada di depanmu, maka dia tidak akan mengangkat alis untuk menunjukkan kepeduliannya sedikitpun.      

Namun jika orang ini mulai memperdulikanmu, bahkan jika kamu menggaruk kulitmu sedikit saja, hatinya akan terasa sakit seakan-akan kulitnya sendiri dikupas.      

Zhao Youlin, yang tidak tahu bahwa omelan Zhao Youxi secara langsung meningkatkan kesan buruk di hati seseorang, tanpa sadar menaikkan sudut bibirnya sembari tersenyum mengejek. Ia memandang gadis gila yang matanya memerah akibat cemburu dan mungkin tidak bisa melihat apapun selain kebencian.     

Gadis ini masih sangat bodoh. Dia tidak pernah menggunakan otaknya sebelum berbicara. Jika saja tidak punya ibu yang licik, takutnya dia tidak akan bisa bertahan hidup hingga sekarang.     

Berpikir seperti ini, Zhao Youlin mengangkat alis. Kemudian, ia menoleh untuk menatap Mu Tingfeng, dan berkata dengan arogan, "Presdir Mu, dia bilang aku tidak tahu malu untuk mendekatimu, juga pura-pura menyedihkan dan perhatian demi menggodamu…."     

Zhao Youlin benar-benar lelah dengan isi kepala Zhao Youxi yang rusak. Jadi, dirinya berpikir untuk menggunakan Mu Tingfeng untuk mengusir lalat yang mengganggu ini. Lagi pula, tempat ini sekarang adalah milik orang ini.      

Situasi yang diketahui semua orang, di mata orang lain, ataupun di depan mata Mu Tingfeng, sepenuhnya tidak demikian.      

Karena Zhao Youlin di hadapannya ini masih muda, dan wajahnya belum dewasa, namun hal tersebut tidak menghalanginya menunjukkan keunikannya.     

Dagu yang sedikit terangkat dan tatapan tajam penuh provokatif itu secara tak terlihat menghasilkan sedikit kesan malas dan pesona, yang membuat orang lain secara tidak sadar tertarik padanya, terutama orang yang menerima pesona dari tatapannya.     

Mu Tingfeng memandang perempuan di depannya ini seperti kucing Persia genit yang minta dibelai manja oleh pemiliknya. Ia hanya merasa bahwa hatinya tiba-tiba ditekan oleh palu yang berat, mau tak mau dia ingin memasukkannya dalam pelukannya, menguasainya, sehingga pesonanya hanya miliknya seorang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.