Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Aku Ingin Makan (1)



Aku Ingin Makan (1)

0Setelah Su Ruixin mendapat berita bahwa ibu Zhao Youlin juga ikut ke kamar pasien, hatinya pun tersentuh dan merasa bahwa pasti putranya sangat tertekan.      
0

Calon ibu mertuanya itu terlalu waspada pada Mu Tingfeng, bahkan tidak tega melepaskan putrinya sendirian bersama Mu Tingfeng di kamar selama beberapa hari. Su Ruixin pun harus ke sana juga, sambil membawa kepala pelayan pergi ke kamar anaknya ini.      

Akibatnya, segera setelah dia tiba di rumah sakit, dirinya melihat calon ibu mertua Mu Tingfeng berdiri di samping yang ekspresinya tampak seperti ingin bicara untuk Zhao Youlin dan Mu Tingfeng. Su Ruixin pun bergegas bersuara, merebut kesempatan bicara.      

"Nyonya Mu, kenapa Anda ada di sini?" Zhao Youlin melirik Su Ruixin dengan curiga, yang muncul di pintu kamar saat ini. Bukankah dia bilang bahwa dirinya terluka dan perlu menyembuhkan diri di rumah? Kenapa sekarang malah datang ke sini?     

Seperti bisa membaca isi pikirkan Zhao Youlin, Su Ruixin tersenyum dan berkata, "Kepala pelayan mengantarku untuk mengganti obat pada lukaku, jadi sekalian mampir untuk menemui Tingfeng. Tapi, aku tidak menyangka Nyonya Zhao juga akan datang."     

Penjelasan ini cukup masuk akal untuk orang biasa, tetapi sangat tidak masuk akal bagi orang seperti Su Ruixin.     

Zhao Youlin tidak bergitu curiga, tetapi Duan Yarong menjadi muram setelah Su Ruixin selesai berbicara.     

Duan Yarong yang sejak kecil sampai besar hidup dalam lingkungan keluarga kaya raya, tahu bahwa hal terpenting bagi keluarga besar seperti mereka adalah kesehatan mereka sendiri.      

Sedikit banyak, keluarga seperti itu pasti merekrut beberapa dokter ahli untuk menjadi dokter pribadi di rumahnya. Dengan demikian, orang-orang semacam ini bisa dipanggil sewaktu-waktu.     

Dengan dokter yang bertugas seperti itu di rumah, jangankan mengganti perban untuk cedera ringan seperti Su Ruixin, keahlian dokter itu lebih dari cukup untuk merawat pasien yang mengalami luka sedang seperti Mu Tingfeng.     

Alasan Zhao Youlin membawa Joy ke rumah sakit waktu itu, sepenuhnya karena salah satu dari dua dokter di Keluarga Zhao telah meninggal, sedangkan yang satunya adalah dokter magang belajar dari kedua dokter itu, sehingga secara masuk akal dirinya tidak bisa bertugas karena menghadiri pemakaman.      

Mungkinkah, dokter Keluarga Mu punya masalah saat ini? Duan Yarong tidak mau mempercayainya begitu saja.     

Meskipun Duan Yarong sedikit tidak senang, tetapi apapun itu Su Ruixin adalah salah seorang yang satu generasi dengannya. Jadi, ia tidak bisa memperlakukannya seperti Mu Tingfeng.      

Duan Yarong pun menarik napas sejenak dan berkata, "Kudengar saat Youlin mengalami kecelakaan di luar kemarin, Presdir Mu dan Nyonya Mu banyak sekali memberikan pertolongan. Bahkan Presdir Mu dan Nyonya Mu juga terluka karena peristiwa kemarin, jadi tujuanku ikut Youlin ke sini, untuk berterima kasih pada Presdir Mu dan Nyonya Mu."     

Su Ruixin tertawa secantik bunga ketika mendengar kata-kata itu, "Apa yang Nyonya Zhao bicarakan? Hahaha… Melihat hubungan Youlin dengan Tingfeng, Anda tidak perlu bersikap sopan seperti ini."     

Mendengar itu Duan Yarong dan Zhao Youlin hanya menatap sembari memahami maksud ucapannya.     

Ternyata, sifat bajingan tidak tahu malu Mu Tingfeng belajar dari ibunya!     

Duan Yarong membuka mulut, ingin menjelaskan hubungan antara Zhao Youlin dengan Mu Tingfeng.      

Tapi Su Ruixin sudah waspada terhadap triknya, jadi tatapan matanya sedikit berubah, dan dengan cepat mengubah topik pembicaraan, "Oh, sudah waktunya aku mengganti obat. Nyonya Zhao, jika Anda tidak keberatan, bagaimana kalau Anda menemaniku jalan-jalan? Bau di ruangan ini sangat menyengat, jadi aku tidak nyaman untuk duduk terlalu lama di sini."     

Zhao Youlin dan Duan Yarong menatap heran…. 'Bukankah semua tempat di rumah sakit ini memang berbau menyengat?'      

"Sudahlah, aku ini bukan dokter, ikut pun aku tidak bisa melakukannya…"     

Sebelum Duan Yarong selesai berbicara, Su Ruixin telah menyela dengan menyedihkan, "Tentu saja saya tidak meminta Nyonya Zhao menemani saya untuk mengganti obat, tetapi saya hanya merasa terlalu kesepian jika mengganti obat sendirian…"      

"Apalagi kepala saya yang terluka, pasti akan terasa nyeri ketika perbannya nanti diganti. Kalau tidak ada orang yang menjagaku, aku nanti merasa tidak aman. Nyonya Zhao, bagaimanapun juga, kepalaku ini terluka demi menyelamatkan Youlin. Nyonya Zhao tidak akan menolak permintaan kecilku ini, kan?"     

Setelah Su Ruixin selesai berbicara, ia melirik beberapa orang di kamar dengan tatapan sangat sedih.     

Meskipun tidak cocok saat dirinya menunjukkan ekspresi seperti itu, tetapi orang-orang yang mengetahui usia Su Ruixin sebenarnya masih bisa merasakan hawa dingin di belakang punggung mereka secara tidak sadar, membuatnya terlalu takut bergerak.      

Setelah mendengar kata-kata Su Ruixin, Zhao Youlin melirik kepala pelayan tua yang berdiri di belakangnya dan sedang tersenyum padanya. Ia berpikir dalam diam, 'Apakah Nyonya Mu menganggap kepala pelayan tua itu sebagai orang yang transparan? Omong kosong jika dibilang dia sendirian mengganti obat!'     

Duan Yarong masih sedikit enggan. Tetapi karena Su Ruixin berkata begitu dan melihat cedera di kepalanya, ia tidak bisa menolak lagi.     

Ia hanya bisa menghela napas, lalu menoleh bicara pada Zhao Youlin beberapa kata, "Ibu akan segera kembali, kamu harus hati-hati, jangan terlalu dekat dengannya."     

Zhao Youlin merasa malu sejenak, lalu diam-diam berpikir bahwa ibunya benar-benar menganggap Mu Tingfeng sebagai binatang buas!     

"Ya, aku tahu cara bersikap, dan aku tidak akan membiarkan diriku menderita. Ibu tidak usah khawatir."     

Duan Yarong melirik putrinya dengan cemas, tidak terlihat tenang.     

Su Ruixin mengambil inisiatif untuk membawa Duan Yarong keluar dari pintu kamar ini. Ketika sudah di luar, ia menoleh dan menatap tajam ke arah Mu Tingfeng yang sedang di ranjang rumah sakit. 'Nak, Ibu sudah membantumu sampai di sini, selanjutnya kamu berusahalah sendiri!'     

Mu Tingfeng menerima pesan dari tatapan mata itu, lalu matanya sedikit berkedip.     

Duan Yarong yang menjadi 'obat nyamuk' sudah disingkirkan. Saat ini hanya Zhao Youlin dan Mu Tingfeng yang tersisa di kamar.     

Mu Tingfeng bukan orang yang banyak bicara, dan Zhao Youlin juga tidak bisa menemukan topik pembicaraan. Keheningan yang familier ini mulai memenuhi kamar ini sedikit demi sedikit.      

Kecanggungan ini membuat Zhao Youlin ingin bergegas keluar dari kamar. Matanya tanpa sadar mulai menyaksikan seluruh ruangan, mencoba yang terbaik untuk mengabaikan tatapan berapi-api yang tidak tertandingi menyorot ke tubuhnya.     

Zhao Youlin berkeliling di sekitar ruangan, dan akhirnya berhenti di depan meja, tempat diletakkannya rantang tahan panas yang dibawanya dari rumah. Ia berkata dengan malu, "Anu, ehem... Apa kamu lapar? Sebelum ke sini, aku menyiapkan bubur untukmu. Apakah kamu ingin memakannya selagi panas?"     

Mata Mu Tingfeng yang terpaku di tubuh Zhao Youlin sejak membuka matanya akhirnya bergerak sedikit. Pandangannya pun beralih ke rantang tahan panas warna merah muda bergambar Hello Kitty di atas meja. Matanya berkedip, "Kamu yang membuatnya?"     

"Ah?" Zhao Youlin tercengang oleh pertanyaan mendadak Mu Tingfeng. Setelah menyadari pertanyaan lelaki itu, ia mengerutkan kening dan menjawab, "Tidak, juru masak di rumah yang melakukannya."     

Meskipun bisa memasak, tetapi sekarang dirinya jarang memasak sendiri. Pertama, karena dia sibuk, dan kedua karena dirinya punya juru masak di rumah. Jadi, ia tidak perlu lagi melakukan hal semacam itu.     

Mu Tingfeng tidak bicara. Tetapi jika melihat lebih dekat, akan ditemukan sedikit rasa kekecewaan di matanya.      

Sayangnya Zhao Youlin tidak melihatnya sama sekali, karena dirinya sudah berdiri dan pergi untuk membuka rantang tahan panas.      

Aroma bubur bersama dengan manisnya kacang merah, keluar dari rantang tahan panas begitu tutupnya dibuka. Aromanya merebak ke setiap sudut kamar.     

Zhao Youlin tercengang. Ia tidak pernah berpikir bahwa si juru masak membuatkan bubur yang begitu manis! Apalagi kacang merah dan biji teratai biasa digunakan para perempuan untuk menambah darah setelah datang bulan….     

Saat makan malam tadi malam, Zhao Youlin secara khusus meminta pelayan dapur untuk menyiapkan bubur penambah darah untuknya pagi ini.     

Si juru masak tidak tahu detailnya, sehingga mungkin mengira bubur ini untuk Zhao Youlin sendiri....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.