Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Teman Joy (2)



Teman Joy (2)

0Ketika Ling Ran belum sempat untuk pulih dari keterkejutan bahwa keponakannya yang berusia empat tahun mulai menganiaya seorang anak laki-laki dari keluarga baik-baik di usia yang sangat muda, ia juga mendengar gadis kecil itu melanjutkan ocehannya seolah-olah tidak ada siapa-siapa di sekitarnya.      
0

"Joy tidak hanya imut, tetapi juga sangat sopan. Benar-benar berbeda dengan monyet-monyet kecil di taman kanak-kanak yang tidak mengerti sopan santun sama sekali."     

Ling Ran hanya terdiam. Ia hanya berkomentar dalam hati. 'Kamu lebih tidak baik dibanding monyet-monyet kecil itu, tahu? Kalau bocah-bocah kecil itu adalah monyet-monyet kecil, berarti kamu bos monyetnya!'     

Ling Ran merasa tak berdaya untuk waktu yang lama. Ia mengambil napas dalam-dalam, lalu menatap anak kecil di depannya dengan wajah serius sembari menyampaikan sesuatu.     

"Ling Yuemei, kuperingatkan kamu, kali ini kamu tidak boleh melakukan sesuatu yang keterlaluan di TK. Ini adalah TK ketujuh yang kamu masuki. Kalau kamu berbuat onar lagi, kamu akan benar-benar tidak disekolahkan untuk bisa belajar!"     

"Aku tahu… aku tahu! Paman ini cerewet seperti nenek-nenek, pantas saja belum dapat istri." Ling Yuemei melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh, juga memberi Ling Ran pukulan penuh pengertian.     

Ling Ran hanya merasa nyeri yang tajam di hatinya. Binatang buas yang terkubur di hatinya hendak menghembuskan api. 'Kamu pikir gara-gara siapa aku bisa berubah dari lelaki dewasa menjadi nenek-nenek cerewet begini?'      

'Ini semua gara-gara orang tuamu masih bisa sabar dengan sikapmu yang suka bicara kasar begitu, tapi pamanmu ini tidak bisa sesabar itu!'     

"Ling! Yue! Mei!"     

Suara raungan Ling Ran sambil menggertakkan gigi itu tidak sedikitpun menakuti anak kecil yang setinggi lututnya ini. Ia hanya melihat gadis kecil itu mengangkat wajah polosnya, lalu menatapnya dengan mata yang sangat jernih dan membalas ucapannya.      

"Paman, apa aku salah? Tidak, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Kamu harus tahu bahwa nasihat tidak selalu enak didengar. Kamu tidak boleh melakukan kekerasan dalam rumah tangga padaku hanya karena aku mengatakan yang sebenarnya. Itulah yang dilakukan raja yang sombong!"     

"...mulai sekarang kurangi tontonan sinetron kuno dan drama keluarga itu."     

Ling Yuemei meliriknya dengan tidak setuju, lalu mengulurkan tangan kecilnya untuk menyentuh tempurung lutut Ling Ran. Ia berkata dengan wajah bangga.      

"Paman, kamu jangan sedih. Orang tuaku, kakek-nenekku dan aku tidak akan membencimu hanya karena kamu belum punya istri. Bahkan jika kamu selamanya membujang, kami masih mencintaimu, muah!"     

Ling Ran langsung terdiam mendengar ucapan tajam anak kecil ini!!!     

"Tapi ngomong-ngomong, Joy tidak hanya imut, tapi ibu Joy juga cantik. Paman, kalau mau menikah, kamu harus menikahi perempuan seperti ibu Joy, supaya lahir anak yang mewarisi gen cantik atau tampan dari ibunya seperti Joy yang imut! Aku ingin adik laki-laki seperti Joy, paman! Jadi cepat carikan bibi untukku, lalu lahirkan adik laki-laki untukku!"     

Ling Ran langsung tertegun. Ada rasa kekesalan yang membakar di hatinya. 'Leluhur Kecil, bisakah kamu berhenti mengatakan sesuatu yang menyakitkan? Enak saja kamu bilang minta adik laki-laki besok? Kamu kira cari istri dan melahirkan anak itu bisa terwujud dalam sehari? Jangan karena kakak dan kakak iparku tidak punya waktu untuk memberimu adik, kamu jadi memaksaku melakukannya, ya!'     

Yang paling penting adalah, kenapa harus mewarisi gen ibu supaya anak bisa sangat imut seperti Joy? Lagi pula anak-anak yang mewarisi gen ayahnya adalah yang terbaik, kan?     

Sayang sekali, ia tidak tahu harus melontarkan pendapat ini di mana!     

Ketika Ling Ran tidak bisa berkata-kata, ia tiba-tiba mendengar Ling Yuemei berseru sambil menunjuk ke sebuah mobil pribadi yang berada tidak jauh di sana, "Paman, lihat, itu Joy dan ibunya ada di sana."     

Ling Ran tanpa sadar melihat ke arah yang ditunjuk Ling Yuemei. Melihat Zhao Youlin menggandeng Joy sambil membungkuk untuk masuk ke dalam mobil, matanya tiba-tiba menegang. Itu kan….     

Ling Yuemei tidak memperhatikan keanehan wajah Ling Ran. Ia dengan senang hati meraih lengan baju Ling Ran dan berkata, "Apakah paman melihatnya? Apakah paman melihatnya? Paman, nanti carilah istri seperti ibu Joy!"     

Ling Ran langsung terdiam dan tertegun. Dalam hatinya tidak berhenti bergumam.      

'Leluhur Kecil, memang itu bisa dilakukan, hanya saja tidak mungkin! Jika pamanmu ini benar-benar mencari istri sesuai dengan penampilan perempuan itu, bukan karena sulit didapatkan, tapi Paman Ye akan jadi orang pertama yang akan membunuh pamanmu ini!'     

Ling Ran menatap tidak berdaya pada keponakan kecilnya yang sangat anti dengannya, lalu berbalik untuk melihat mobil yang semakin lama semakin menjauh. Makna yang dalam dengan cepat melintas di matanya.     

Pada saat ini, ibu dan anak yang tidak tahu bahwa mereka telah menjadi sasaran pembicaraan itu, sedang duduk di dalam mobil. Mereka akan berbincang soal situasi di sekolah dengan harmonis, tetapi sebelum itu...     

"Hah? Bu, paman sopir…" Joy menyadari sesuatu yang aneh begitu masuk ke dalam mobil. Matanya yang besar dan jernih menatap penasaran ke arah Xiao Jingyao di kursi pengemudi.     

Zhao Youlin tercengang. Ia tidak menyangka Joy akan menanyakan ini, jadi dirinya dengan cepat berkata, "Ini Paman Xiao. Paman ini pernah ke rumah beberapa kali sebelumnya, apakah Joy lupa?"     

Usia Xiao Jingyao dan Zhao Shunrong berada di generasi yang sama. Jika Joy memanggilnya paman, bisa dibilang tidak terlalu tua.      

Joy menggigit jari kelingkingnya dan merenung sejenak, lalu mengangguk dan memanggil dengan patuh, "Halo, Paman Xiao."     

Memandangi anak yang imut dan sopan, Xiao Jingyao tidak tahan untuk menghangatkan raut dingin dan keras di wajahnya, kemudian menjawab, "Halo Joy."     

Joy dengan malu-malu melemparkan dirinya ke pelukan Zhao Youlin. Setelah beberapa saat, ia seperti memikirkan sesuatu lagi, lalu bertanya dengan suara rendah, "Lalu, di mana paman sopir sebelumnya bu?"     

Gerakan tangan Zhao Youlin berhenti sejenak, lalu membelai kepala Joy sambil menjelaskan, "Paman sopir masih ada urusan di rumahnya, jadi dirinya pulang. Beberapa hari ini biarkan Paman Xiao yang jadi sopir kita, oke?"     

Joy tidak mencurigainya. Ia dengan patuh mengangguk, "Ng!"     

Zhao Youlin pun mengambil kesempatan ini dengan mengubah topik pembicaraan secepat mungkin, "Joy, apakah menyenangkan di taman kanak-kanak hari ini?"     

"Ehmm.. hemm!" Benar saja, Joy mengangguk, menatap Zhao Youlin dengan wajah memerah.     

Memandang ekspresi gembiranya, Zhao Youlin tidak bisa menahan tawa. Lalu, ia mengulurkan tangan untuk mencubit hidung kecilnya dan berkata, "Kalau begitu ceritakan pada ibu tentang teman-teman kecilmu, dan juga, apa saja yang kamu mainkan bersama mereka?"     

"Ehm… ehm… Teman-teman tadi adalah teman baru Joy. Pagi hari, guru dan anak kecil yang agak gemuk mengajakku bermain menyusun balok kayu, Bu, dia sangat hebat. Dia bisa membuat bangunan yang sangat sangat besar tanpa menjatuhkan baloknya."     

"Hebat sekali. Kalau begitu, Joy belajarlah darinya, lalu buatkan bangunan yang besar untuk ibu, oke?"     

"Hem…. Lalu ada Doudou, anak kecil yang kurus itu, dia juga sangat hebat. Dia bisa merakit mobil-mobilan. Aku melihat dia merakit mobil yang sangat bagus. Joy… Joy juga mau merakit mobil, ibu, bolehkan?"     

Ini adalah kedua kalinya Joy mengambil inisiatif untuk meminta sesuatu kepada Zhao Youlin. Pertama kali anaknya ini meminta padanya adalah saat dirinya meminta anak anjing, Guaiguai. Zhao Youlin pun tidak bisa menolak. Bukan hanya tidak menolak, tetapi merasa sangat bahagia untuk memenuhinya.     

Sepertinya, memang benar membiarkan anak masuk ke taman kanak-kanak. Setidaknya, dengan begitu anak bisa tahu cara mengungkapkan isi pikirannya dari dalam hati, tidak akan selalu merasa takut bahaya seperti sebelumnya. Tidak hanya itu, Joy jadi mulai berani untuk mengungkapkan keinginannya.      

"Oke… oke, ibu akan membawa Joy untuk membelinya saat hari libur di akhir pekan. Joy bisa membeli mobil apapun yang Joy inginkan, lalu setelah beli, ibu dan nenek akan menemani Joy merakit mobil."     

"Ehmmm!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.