Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Trik yang Manjur (2)



Trik yang Manjur (2)

0Setelah Zhao Youlin meninggalkan kamar pasien itu, ia bergegas keluar dari gerbang rumah sakit dan masuk ke mobil Xiao Jingyao.     
0

Saat masuk ke mobil, Zhao Youlin tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas lega, tetapi kemudian ia merasa bahwa dirinya telah membuat terlalu banyak keributan.     

Apa lagi, Mu Tingfeng terluka karena dirinya. Apa anehnya jika dirinya merasa sedikit bersalah tentang itu? Untuk apa dia berlari panik seperti tadi?     

Ehem, tidak! Ia tadi bukan lari karena panik, namun dirinya jelas hanya merasa bahwa suasana di kamar tadi agak aneh. Ditambah lagi, ia mengalami banyak kejadian rumit hari ini.      

Berbagai perasaan tadi membuat suasana hatinya sangat kacau dan ingin sekali meninggalkan tempat penuh kontroversi itu secepat mungkin. Ya, seperti itu.      

Zhao Youlin sibuk melakukan pembentukan mental untuk dirinya sendiri. Xiao Jingyao di kursi pengemudi yang menyaksikan sikap anehnya itu juga tidak tahan untuk bertanya, "Apa yang terjadi pada manajer umum barusan?"     

"Tidak...Tidak ada !" Reaksi Zhao Youlin yang terlalu menggebu-gebu tadi malah menegaskan rasa bersalahnya. Sampai ketika dirinya merespon dan melihat Xiao Jingyao, ia mendapati mata Xiao Jingyao melebar dan menatapnya dengan ekspresi terkejut.     

Zhao Youlin mengerang dalam hati. Ia sangat malu sehingga dirinya ingin menutupi wajahnya dan menggali lubang di tanah untuk mengubur diri sendiri secara langsung.     

Untungnya, Xiao Jingyao tidak suka bergosip seperti Xia Zetao, jadi ia tidak terus bertanya. Walau demikian, ia mengatakan hal lain, "Presdir baru saja menelpon, mereka sudah tahu yang terjadi padamu pagi ini. Istri presdir dan kakek, semua mengkhawatirkanmu. Presdir juga bertanya kapan Anda bisa pulang?"     

Zhao Youlin mengerutkan kening ketika mendengar kata-kata itu. Ia tidak menyangka berita ini bisa sampai ke Duan Yarong dan yang lainnya dengan begitu cepat. Ia pun menghela napas dan membalas, "Aku pulang sekarang saja, ibuku pasti akan khawatir jika tidak melihatku."     

"Ehmm…" Xiao Jingyao mengangguk, lalu menyalakan mobil.      

Dugaan Zhao Youlin benar, Duan Yarong tidak akan pernah merasa tenang jika tidak melihatnya berdiri di depannya.     

Berita soal Zhao Youlin yang dikejar dan diburu, baru diketahui Duan Yarong dan suaminya saat makan siang.      

Xiao Jingyao tiba-tiba menyuruh beberapa bawahannya untuk menangani kasus ini. Hal semacam itu tentu saja tidak bisa disembunyikan dari Zhao Shunrong, sehingga Zhao Shunrong otomatis bertanya mengenai alasan Xiao Jingyao menyuruh beberapa orang tersebut.      

Saat mengetahui masalah ini, Duan Yarong hampir saja menjatuhkan cangkir yang ada di tangannya. Ia ingin segera mengejar orang yang memberitahu berita itu untuk menanyai tentang keberadaan Zhao Youlin sekarang.      

Sayangnya, orang itu hanya mendengar kejadian itu secara garis besar, dan tidak tahu lokasi spesifik Zhao Youlin dan yang lainnya.     

Karena tidak bisa turun tangan, Zhao Shunrong pun menghubungi Xiao Jingyao. Xiao Jingyao sejak awal sudah menyangka bahwa berita ini akan secepatnya tiba di telinga Zhao Shunrong, jadi ia menghibur mereka berdua dengan kata-kata yang baik.     

Ia juga memberi tahu mereka bahwa Zhao Youlin tidak terluka, saat ini telah diperiksa di rumah sakit, dan bisa segera pulang. Alhasil, ia meminta mereka berdua pulang lebih dulu untuk menunggu.     

Setelah memahami situasinya, Zhao Shunrong baru membawa Duan Yarong pulang ke rumah. Ketika keduanya sampai di rumah, Zhao Youlin belum kembali. Ketika tidak melihat sosok Zhao Youlin di rumah, Duan Yarong mulai gelisah lagi.      

Kembalinya mereka berdua lebih awal secara mendadak pasti mengejutkan Kakek Zhao yang sedang beristirahat di rumah. Otomatis Kakek Zhao bertanya alasan mereka pulang lebih cepat hari ini.     

Zhao Shunrong menjelaskan keseluruhan cerita tanpa menyembunyikannya. Hal ini membuat Kakek Zhao sangat marah. Banyak sekali orang yang mau mencelakai Zhao Youlin, cucu kesayanganya, bahkan pada saat hari masih terang. Hal ini sungguh meremehkan keberadaan Kakek Zhao.     

Setelah Zhao Shunrong memastikan keamanan Zhao Youlin, Kakek Zhao segera memberikan perintah kepada bawahannya. Ia harus menemukan para badut yang berani membangunkan macan tidur ini.      

Selama beberapa tahun ini, Kakek Zhao memang tidak muncul untuk berjuang. Jadi, bisa saja orang-orang itu mengira bahwa orang tua ini bisa disinggung, bukan? Ya, hal semacam ini tidak bisa ditoleransi!     

Setelah menjelaskan semuanya, Kakek Zhao duduk di ruang tamu bersama Duan Yarong untuk menunggu Zhao Youlin kembali .     

Mendengar suara mesin mobil yang datang dari luar, Duan Yarong adalah orang pertama yang bangkit dari posisinya dan bergegas keluar dengan penuh semangat.     

Begitu Zhao Youlin turun dari mobil, ia dipeluk oleh seseorang, lalu gumaman akrab datang dari telinganya, "Youlin… Youlin, anakku yang malang, kenapa kamu terus mengalami kejadian buruk baru-baru ini? Sialan, kalau aku sampai tahu pelakunya, aku pasti…"     

Duan Yarong benar-benar ketakutan kali ini. Ia tidak pernah berpikir bahwa putrinya akan dikejar dan dibunuh oleh sekelompok orang ketika berada di luar. Ia juga mendengar bahwa orang-orang itu membawa senjata di tangan mereka! Ya, senjata!     

Zhao Youlin secara alami merasakan getaran suasana hati Duan Yarong. Hatinya jadi sedikit terharu atas sikap ibunya ini. Ia juga merasa bahwa sarafnya yang menegang akibat berguling-guling di hutan, kini menemukan sesuatu yang bisa menenangkannya.      

Zhao Youlin kemudian memeluk orang di depannya, dan menghiburnya dengan lelah, "Bu, aku baik-baik saja, bukankah menurutmu aku baik-baik saja?"     

Duan Yarong memeluk Zhao Youlin sebentar, lalu melepaskannya dengan sedikit ketakutan. Ia memeriksan keadaan Zhao Youlin dari atas dan ke bawah. Ekspresinya baru sedikit berubah saat melihat beberapa bekas luka di tangan Zhao Youlin yang telah dirawat.     

Melihat bahwa Duan Yarong telah menemukan bekas luka kecil di tangannya yang telah diolesi dengan sedikit obat merah, Zhao Youlin tercengang, "Bu, ini hanya goresan kecil. Luka ini akan sembuh dalam beberapa hari, dan aku akan baik-baik saja. Bisa dibilang, akulah yang mengalami luka paling ringan dibandingkan dengan yang lain."     

Duan Yarong tidak merasa lega walau Zhao Youlin mengatakan itu untuk menenangkannya. Ia masih punya ekspresi ketakutan yang luar biasa di wajah, tetapi dia segera menyadari poin kunci dalam kata-kata Zhao Youlin, "Yang lainnya? Siapa lagi yang terluka?"     

"Paman pengemudi juga terluka, lalu… Mu Tingfeng dan ibunya juga…."     

"Nyonya Mu?" Duan Yarong tercengang sejenak, "Kapan Nyonya Mu pulang dari luar negeri? Dan, bagaimana bisa dia terlibat dalam kejadian ini?"     

Kabar kembalinya Su Ruixin ke China sangat dirahasiakan. Tepatnya ketika kembali ke China kali ini, ia pergi diam-diam dari ayah Mu Tingfeng.     

Selain orang-orang di rumah keluarga Mu, pada dasarnya tidak ada yang tahu tentang itu. Jadi tidak mengherankan jika Duan Yarong akan sangat terkejut.     

"Aku juga tidak tahu awal dirinya kembali ke China. Aku kebetulan bertemu dengannya saat mengantar Joy ke taman kanak-kanak."     

"Bertemu dengannya ketika mengantar Joy ke taman kanak-kanak?" Duan Yarong mengerutkan kening dan ingin terus bertanya, tetapi dihentikan oleh Zhao Shunrong yang mengikuti di belakang.     

"Yarong, kalian bisa mengobrol di dalam. Youlin baru saja pulang, pasti lelah."     

Kata-kata Zhao Shunrong mengingatkan Duan Yarong. Melihat wajah Zhao Youlin yang benar-benar tidak dalam keadaan baik, ia diam-diam memarahi dirinya sendiri karena terlalu ceroboh. Setelah itu, ia buru-buru menarik Zhao Youlin dan berkata, "Maaf ibu lupa, ayo kita masuk dulu. Kita bicarakan di dalam."     

Zhao Shunrong memperhatikan Duan Yarong menarik Zhao Youlin ke pintu, lalu berbalik untuk melihat Xiao Jingyao yang berdiri di sisi lain mobil. Ia berkata dengan sungguh-sungguh, "Masuklah juga."     

Xiao Jingyao tahu bahwa Zhao Shunrong menyuruhnya masuk karena ingin dia menjelaskan tentang situasi Zhao Youlin. Dia pun mengangguk dan menjawab, "Baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.