Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Trik yang Manjur (1)



Trik yang Manjur (1)

0Sebelum Xia Zetao selesai berbicara, ia merasa bahwa suasana di kamar ini tiba-tiba menjadi sedikit aneh, membuat hatinya bergetar. Ia pun berpikir dengan penuh kekhawatiran. Ya, apakah ia baru saja mengatakan sesuatu yang salah?     
0

"Kamu bilang, kamu pernah melihatnya di area makam?"     

Xia Zetao menggigil kedinginan, dan hampir menggigit lidah, "Ya, Presdir! Jangan salah paham, saya tidak berbicara buruk tentang Nona Zhao. Ehm... saya hanya ... saya hanya berpikir Nona Zhao adalah gadis yang baik yang pergi ke area makam, itu cukup…"     

Xia Zetao bicara sambil gemetaran. Ia salah paham, mengira bahwa perubahan ekspresi Mu Tingfeng disebabkan oleh ketidakpuasan hal yang dikatakannya mengenai keanehan Zhao Youlin.      

Diam-diam, sudut matanya memperhatikan ekspresi Mu Tingfeng. Ia melakukan itu hanya untuk mengetahui bahwa Mu Tingfeng masih menatapnya dengan tenang.      

Apakah dirinya salah menebak? Bukankah presdir tidak puas dengan ini? Kalau begitu, kenapa? Mungkinkah presdir salah paham dan mengira dirinya dengan mantan istrinya….     

Xia Zetao ketakutan dengan dugaannya sendiri. Dengan bunyi gedebuk, ia melemparkan dirinya tepat di depan ranjang rumah sakit Mu Tingfeng, lalu menangis dengan suara serak.      

"Presdir, tolong jangan salah paham, langit dan bumi jadi buktinya, matahari dan bulan jadi saksinya, Nona Zhao dan saya benar-benar tidak melakukan sesuatu yang hina!"      

"Ya, waktu itu saya sepenuhnya tidak sengaja bertemu dengannya di area pemakaman. Saya juga hanya melihat Nona Zhao dari kejauhan, sama sekali tidak bertatap muka dengannya, apalagi sampai berkontak dekat dengannya. Anda harus mempercayai ucapan saya, bahkan jika keberanian saya besar, saya masih tetap tidak berani…"     

Mu Tingfeng sakit kepala karena suara asistennya yang berisik. Ia mengerutkan kening dan berkata dengan tidak sabar, "Diam!!!"     

Jeritan Xia Zetao yang seperti babi yang terbunuh tiba-tiba berhenti karena dua kata Mu Tingfeng.     

Kamar pasien ini pun menjadi sunyi lagi, Mu Tingfeng berbaring di tempat tidur dan perlahan menutup mata. Perlahan-lahan ia menyatukan semua fakta baru yang dipikirkan dalam benaknya.     

Kantor polisi…, meminta orang lain menyelidiki seseorang…, nama yang sama, perubahan besar dalam temperamen, makam…, terbunuh dalam tugas…, beberapa bulan yang lalu, bercerai….     

Ketika semua kata itu disatukan, ada sesuatu yang mulai mengendur, lalu ia merasa ada yang muncul.     

Setelah waktu yang lama, Mu Tingfeng tiba-tiba membuka matanya yang tertutup, lalu menatap langit-langit di atas kepala. Tidak ada emosi yang terlihat di matanya yang dalam, lalu ia membisikkan sebuah kalimat.      

"Sekretaris Xia, nanti setelah kembali, cari seseorang untuk menyelidiki petugas polisi perempuan dengan nama dan nama keluarga yang sama dengan Nona Zhao. Dalam tiga hari, aku ingin tahu segala informasi mengenai petugas polisi wanita itu."     

Xia Zetao tercengang, seolah-olah tiba-tiba mengerti sesuatu. Ekspresinya menjadi serius, lalu dirinya berkata dengan sungguh-sungguh, "Ya, saya akan meminta seseorang untuk menyelidikinya sebentar lagi."     

Ketika Zhao Youlin kembali ke kamar pasien mantan suaminya, Mu Tingfeng dan Xia Zetao sudah mengakhiri topik pembicaraan.     

Mu Tingfeng berbaring di ranjang rumah sakit dan memejamkan mata, sementara Xia Zetao berdiri di luar pintu kamar sambil mendengarkan instruksi perawat tentang hal-hal yang harus diperhatikan.      

Melihat kembalinya Zhao Youlin, mata Xia Zetao menjadi cerah. Kemudian, ia menyambutnya dengan antusias, "Nona Zhao, Anda kembali!!!"     

Zhao Youlin sangat terkejut dengan sanjungan Xia Zetao sehingga dirinya merasa merinding di sekujur tubuhnya. Ia melirik bagian dalam kamar dan berbisik, "Di mana Nyonya Mu?"     

"Oh, nyonya masih terluka, jadi nyonya kembali dulu. Sebelum nyonya pergi, nyonya berpesan pada saya bahwa karena hari ini Nona Zhao juga terluka dan masih terkejut dengan kejadian tadi, jadi Nona Zhao bisa pulang untuk beristirahat dulu hari ini."      

"Selain itu, presdir juga terluka, dan tengah malam nanti mungkin akan demam. Jika nona mengurus presdir hari ini, pasti akan kelelahan. Alhasil, hari ini biar saya saja yang mengurus presdir, dan silakan nona datang besok untuk menggantikan saya." Tambahnya.     

Zhao Youlin tidak memiliki pendapat apapun. Lebih baik memang malam ini tidak menginap di sini dulu. Di rumah, ia nanti masih harus menenangkan orang tuanya yang khawatir, sekalian memberitahu soal dirinya yang perlu ikut merawat Mu Tingfeng.     

Setelah itu, ia mungkin harus pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Joy dan pulang. Jika malam ini langsung merawat lelaki itu, selanjutnya dirinya akan terburu-buru melakukan kegiatan selanjutnya.      

Keduanya mengobrol, tetapi tidak menyadari bahwa lelaki di tempat tidur tampaknya telah membuka matanya sejak tadi. Kemudian, ia diam-diam memperhatikan orang di depan kamarnya yang sedang berbicara dengan Xia Zetao.     

Zhao Youlin selalu merasa seolah-olah mendapat tatapan tajam menyorot ke tubuhnya, membuatnya sulit untuk mengabaikannya.     

Sambil mengerutkan alis, ia menoleh, lalu seketika tatapan matanya menghadapi mata tenang Mu Tingfeng. Jantung Zhao Youlin langsung berdetak kencang dan dirinya merasa sedikit canggung karena suatu alasan.     

Xia Zetao dengan cepat menemukan keanehan tingkah Zhao Youlin, lalu melirik ke Dalam kamar. Ia dengan cepat mengerti, lalu menutup mulutnya, dan diam-diam pergi dengan gadis perawat yang masih berdiri di samping.     

Begitu Xia Zetao pergi, yang tersisa hanya Mu Tingfeng yang berada di dalam kamar dan Zhao Youlin di luar kamar. Suasana pun menjadi semakin canggung untuk sementara waktu.     

Setelah terdiam lama, Zhao Youlin tidak bisa menahan dehaman ringan, kemudian berjalan ke tempat tidur rumah sakit Mu Tingfeng. Ia berkata dengan canggung dan malu, "Itu, bagaimana keadaanmu?"     

Mendengar bahwa Zhao Youlin benar-benar mengambil inisiatif untuk merawatnya, mata Mu Tingfeng sedikit cerah. Ia baru saja ingin bersikap dingin dan sombong untuk melontarkan kalimat, "Tidak apa-apa." Namun, ia tiba-tiba teringat kata-kata dan ucapan ibunya sebelum pergi.      

Ia merenung sejenak dengan matanya yang tenang, lalu berkata dengan suara rendah, "Reaksi obat biusnya sudah habis, jadi sekarang sedikit… sakit."     

"Hemmm?" Zhao Youlin tidak bereaksi untuk sementara waktu, lalu mengedipkan matanya dengan curiga.     

Ketika ia menyadari dengan yang baru saja dikatakan Mu Tingfeng, matanya tidak bisa tetap biasa. Dengan matanya yang melebar, dirinya pun bertanya dalam hati, 'Apa yang baru saja dikatakan lelaki ini? Sakit?!'     

Ia berpikir bahwa seorang lelaki, terutama lelaki seperti Mu Tingfeng yang mandiri dan telah duduk di altar selama bertahun-tahun, bahkan jika benar-benar terluka dan menderita, pria seperti ini akan menggertakkan giginya menahan diri dan memberi tahu orang lain bahwa dirinya baik-baik saja.     

Namun sekarang, apakah pria ini memberitahukan bahwa dirinya sedikit kesakitan? Jadi, seberapa sakit itu?     

Harus diakui, trik Su Ruixin benar-benar membuahkan hasil yang memuaskan walau awalnya tidak tepat. Dulu, saat Mu Tingfeng harus mempertahankan wajah serius seperti biasanya, dan hanya mengeluarkan beberapa kata saja, Zhao Youlin masih bisa mengatakan banyak kata untuk menghadapinya.     

Namun sekarang, pria ini malah berlagak lemah dan kesulitan di depan Zhao Youlin. Apakah Zhao Youlin seketika tidak bisa menghadapinya?     

"Sungguh sangat… sakit?" Zhao Youlin hampir menggigit lidah setelah mengatakan itu. Bukankah dirinya ini sedang berbicara omong kosong? Bukankah pria ini tidak pernah menderita luka tembak sebelumnya, sehingga secara alami tahu betapa menyiksanya rasa sakit yang membakar itu.     

Mu Tingfeng tidak berbicara lagi, tetapi Zhao Youlin menganggapnya sebagai sikap menahan diri demi martabat seorang lelaki. Hal ini membuat Zhao Youlin tidak bisa menahan perasaan bersalah di hatinya.     

Zhao Youlin yang telah menyadari isi pikirannya sendiri, seketika bergidik dan berkata dengan panik, "Kalau kesakitan, aku akan meminta perawat untuk membawakanmu beberapa obat penghilang rasa sakit. Anu, aku masih ada urusan yang harus ditangani. Sementara hari ini Sekretaris Xia yang akan merawatmu, dan aku akan kembali besok."     

Setelah berbicara, tidak peduli reaksi Mu Tingfeng, ia langsung pergi seolah-olah melarikan diri.     

Presdir Mu, wajahnya tampak tidak berekspresi, tetapi di dalam hatinya benar-benar gembira karena Zhao Youlin yang secara tidak sadar memberikan perhatian. Ia pun berbaring di ranjang rumah sakit sambil menatap punggung Zhao Youlin yang semakin menjauh.      

Untuk waktu yang lama, tangan yang tidak terluka itu diam-diam mencengkram sprei di bawahnya dengan erat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.