Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Melarikan Diri (3)



Melarikan Diri (3)

0Ketakutan yang mendalam menyelimuti seluruh tubuh Mu Tingfeng dalam sekejap, membuat tangan dan kakinya kaku.     
0

Ini adalah perasaan yang belum pernah dirasakannya sejak dirinya lahir, seperti kekhawatiran, ketakutan, keputusasaan... Ternyata tanpa sadar, perempuan itu telah menduduki posisi penting di hatinya, bahkan bisa setara dengan posisi ibunya yang selalu dihormati dan dicintainya.      

Sebelum bisa memikirkannya, Mu Tingfeng sudah meninggalkan sopirnya dan bergegas ke arah tembakan.     

Ketika akhirnya tiba di tempat kejadian, ia melihat sekelompok pengejar tergeletak di tanah sambil berjuang bangkit dan tampak kesakitan. Beberapa orang yang bertarung dengan penuh semangat juga tidak jauh dari situ.     

Kekhawatiran muncul dari wajah Mu Tingfeng. Setelah beberapa saat, Mu Tingfeng kembali sadar, lalu memungut sesuatu di tanah, dan menyelinap ke sisi Zhao Youlin.     

Saat Mu Tingfeng memegang pergelangan tangan Zhao Youlin, hati yang semula tegang kini mulai tenang kembali. Tidak ada yang tahu seberapa besar guncangan suasana hatinya saat itu.      

Hati Mu Tingfeng terbolak-balik, tetapi tidak menunjukkannya sama sekali. Ia berkata dengan suara dalam, "Ini bukan waktunya untuk membicarakan itu. Di mana ibuku?"     

Ketika Zhao Youlin mendengar Mu Tingfeng menyebut Su Ruixin, perhatiannya benar-benar teralihkan. Ia mendekatkan tubuh ke arah telinga Mu Tingfeng dan berkata dengan suara rendah, "Aku menyuruhnya bersembunyi dulu."     

Zhao Youlin, yang berada di bagian depan untuk fokus berjaga, tidak menyadari betapa ambigunya postur yang dilakukannya pada Mu Tingfeng saat ini. Namun agar tidak ketahuan, keduanya harus saling mendekat satu sama lain.     

Agar suara yang dilontarkan tidak keras, Zhao Youlin tanpa sadar mendekati Mu Tingfeng, membuat jarak antara kedua wajah itu hampir tidak ada.      

Mu Tingfeng seketika bisa merasakan napas Zhao Youlin di sisi wajahnya, lalu ujung telinga yang tidak bisa dilihat oleh Zhao Youlin perlahan mulai memerah.      

Untungnya, konsentrasi Presdir Mu bagus, jadi ia tidak akan mudah terpesona oleh keindahan di depannya. Kemudian ia mengeluarkan pistol dari sisinya dan memasukkannya ke tangan Zhao Youlin.     

Zhao Youlin tercengang melihat pistol di tangannya. Ia pun bertanya dengan terkejut, "Dari mana kamu mendapatkannya?"     

Mu Tingfeng mengeluarkan pistol lain dengan wajah tanpa ekspresi, lalu memasukkan peluru di pistol, "Aku memungutnya di atas tanah."     

Zhao Youlin pun langsung menatap bingung.      

Zhao Youlin merasa malu sejenak, tiba-tiba teringat bahwa dirinya telah menembak bahu dua orang pengejar. Apakah Mu Tingfeng memungut pistol mereka berdua?     

Bagaimanapun, hati Zhao Youlin jauh lebih tenang dengan adanya senjata itu.     

Keduanya begitu dekat satu sama lain saat mereka menunggu para pengejar yang telah memulai pencarian terpisah untuk datang ke arah mereka.     

Terdengar suara gemerisik sepatu yang menginjak rerumputan, bercampur dengan suara binatang kecil berlari dan bermain di hutan.     

Mereka berdua siap untuk beraksi. Tepat ketika sekelompok orang itu mendekat dan mereka berdua bersiap mengangkat tubuh mereka untuk bertarung dengan kelompok itu, tiba-tiba terdengar suara sirine yang keras dari luar hutan.     

Zhao Youlin dan Mu Tingfeng yang ada di rerumputan, juga para pengejar yang mengejar mereka, tercengang mendengar suara itu.      

Setelah beberapa saat, Zhao Youlin mendengar umpatan-umpatan dari para pengejar. Salah satu dari mereka bertanya dengan suara rendah, "Bos, apa yang harus kita lakukan? Polisi datang."     

Lelaki yang dipanggil bos itu langsung mengangkat tangan untuk menampar kepala anak buah yang bertanya itu, lalu menjawab dengan marah, "Apa lagi yang bisa dilakukan? Kita kabur dulu."     

"Lalu... apa yang harus kita lakukan dengan perempuan itu? Klien bilang dia hanya akan memberikan uang jika perempuan itu terbunuh."     

"Persetan dengan uang, kalau tidak pergi, hitung saja uangnya di penjara, ayo!"     

Zhao Youlin mendengarkan percakapan sekelompok orang ini, tatapan matanya langsung dingin. Klien? Apa benar, ternyata ada seseorang yang tidak sabar untuk membunuhnya?     

Setelah menyaksikan sekelompok pengejar yang mengancam itu pergi, Zhao Youlin dan Mu Tingfeng akhirnya bisa berdiri dari rerumputan.      

Zhao Youlin mengulurkan tangan untuk menepuk-nepuk rumput liar yang menempel di pakaiannya, kemudian bertanya begitu saja, "Apa kamu yang memanggil polisi?"     

"Tidak."     

"Lalu..." Mungkinkah Paman Xiao yang melaporkannya? Sebelum Zhao Youlin selesai berbicara, ia tiba-tiba dipeluk oleh orang di sampingnya tanpa peringatan apapun.      

Terkejut untuk beberapa saat, wajah Zhao Youlin sedikit berubah. Ia mengulurkan tangan untuk mendorong orang yang memeluknya ini pergi, tetapi menyadari bahwa tangan Mu Tingfeng sekuat baja. Tidak peduli seberapa keras dirinya berjuang melepaskan diri, tangan itu tidak bergeming.      

"Mu Tingfeng, apa yang kamu lakukan? Lepaskan!" Zhao Youlin yang tidak punya cara untuk melepaskan diri dari pelukan lelaki itu, langsung menggeram dengan marah. Tetapi yang dia terima adalah….     

"Jangan bergerak, biarkan aku memelukmu sebentar, sebentar saja cukup." Tuhan tahu banyaknya usaha yang baru saja Mu Tingfeng habiskan demi menahan diri dari keinginannya untuk memeluk perempuan ini sejak pertama kali menemukannya, tepatnya untuk memastikan kondisi Zhao Youlin aman dan baik-baik saja.      

Mu Tingfeng merasakan suhu tubuh yang hangat dan napas teratur dari orang yang dipeluknya, aura itu mengalir dari tangan menuju jantungnya. Presdir Mu yang selalu menyangkal akan keberadaan Tuhan, hari ini, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa bersyukur kepada Tuhan. Ya, Tuhan tidak merenggut orang di pelukannya ini dari dunianya.      

Dibandingkan dengan Mu Tingfeng yang emosinya menggebu-gebu, suasana hati Zhao Youlin saat ini tidak terlalu tenang. Apa yang terjadi pada Mu Tingfeng? Tiba-tiba pria ini mengatakan sesuatu yang… lembut padanya. Jangan-jangan tubuhnya dirasuki orang lain?     

Hal yang paling penting adalah, setelah mendengarkan kata-kata Mu Tingfeng, detak jantung Zhao Youlin tiba-tiba berdetak tak terkendali!     

Untungnya, suasana canggung yang dirasakan Zhao Youlin tidak berlangsung lama, karena dipecahkan oleh suara langkah kaki dan teriakan tidak jauh darinya.     

Hampir segera setelah Zhao Youlin mendengar suara itu, ia dengan cepat mendorong orang yang memeluknya, lalu menundukkan kepala untuk merapikan pakaiannya yang berantakan.      

Setelah menyelesaikannya, ia pun menyadari hal yang membuatnya bisa segugup ini! Apakah dia melakukan hal buruk?! Jelas-jelas lelaki di depannya inilah yang berinisiatif memeluknya, tetapi mengapa malah dirinya yang merasa bersalah?!     

Berpikir seperti ini, Zhao Youlin menoleh dan melirik Mu Tingfeng. Tetapi yang ditemukan olehnya adalah Mu Tingfeng mengembalikan ekspresi wajahnya yang sedatar biasanya, lalu berkonsentrasi untuk melihat orang-orang dari kejauhan berlari ke arah mereka.      

Ya seolah-olah sikap lembut Mu Tingfeng tadi hanyalah khayalan Zhao Youlin sendiri.      

Wajahnya itu luar biasa datar! Zhao Youlin menggertakkan gigi, sambil memelototi raut Mu Tingfeng dengan ekspresi menjaga citra diri. Kemudian ia membuang muka.      

Zhao Youlin yang sibuk memarahi diri sendiri tanpa alasan yang jelas, tidak menyadari bahwa sekejap setelah membuang muka, Mu Tingfeng perlahan menarik kembali pandangannya, dan berbalik untuk memandangnya.      

Kedua matanya itu penuh dengan kelembutan dan kasih sayang yang belum pernah dilihat oleh siapapun yang mengenalnya.      

"Manajer umum."     

"Presdir!"     

Suara Xia Zetao dan Xiao Jingyao adalah yang paling menonjol. Di belakang mereka ada segerombol pengawal berpakaian hitam.     

"Manajer Umum, apakah Anda baik-baik saja?" Ekspresi tenang Xiao Jingyao yang biasa dilakukannya, kini mulai rusak, digantikan oleh kekhawatiran dan kepanikan.     

Dalam perjalanan ke sini, ia telah membayangkan berkali-kali kejadian yang akan dilihatnya akibat terlambat datang. Untungnya... Untungnya, ia sama sekali tidak terlambat.      

"Aku baik-baik saja, paman pengemudi masih tidak sadarkan diri di dalam mobil, apakah paman menemukannya?"     

Xiao Jingyao tertegun sejenak, lalu mengangguk dan berkata, "Aku melihatnya. Seseorang baru saja menyelamatkannya dari mobil dan mengirimnya ke rumah sakit."     

Zhao Youlin menghela napas lega dan menambahkan, "Syukurlah kalau begitu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.