Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Melarikan Diri (2)



Melarikan Diri (2)

0Pengejar itu terkejut. Pada saat dirinya sadar kembali dan mengangkat tangan untuk menembak, semuanya sudah terlambat.     
0

Zhao Youlin dengan cepat melingkarkan tangannya ke tangan lawan yang memegang pistol, mengendalikan pergelangan tangan pria itu, dan memutarnya tanpa ampun.     

Lelaki itu langsung menjerit kesakitan, lalu dengan lemah melepaskan pistol di tangannya yang belum sempat menarik pelatuknya.     

Zhao Youlin menarik pistol dengan telapak tangannya, lalu berbalik badan dan menyayat leher lelaki itu dengan pisau tajam.     

Mata lelaki itu tiba-tiba melebar lalu dalam sekejap menutup sepenuhnya. Tubuhnya yang tinggi jatuh begitu lembut, dan tergeletak di tanah.     

Setelah menyelesaikan kondisi kritis ini, Zhao Youlin menghela napas lega. Kemudian ia dengan terampil menyesuaikan pistol di tangan, lalu tangan yang lain meraba badan lelaki itu untuk mengeluarkan sebuah magazen, yaitu kotak berisi peluru. Kotak itu disimpan di saku, kemudian lanjut memeriksa keadaan sekeliling.     

Beberapa tembakan barusan mungkin telah menarik semua penjahat itu ke sini, jadi dirinya harus membawa mereka ke tempat lain sesegera mungkin.     

Berpikir seperti ini, Zhao Youlin segera berlari ke arah yang berlawanan dari tempat Su Ruixin berada.     

Di sisi lain, Su Ruixin mendengar langkah kaki datang ke arahnya dari kejauhan, ekspresi wajahnya sedikit berubah. Ia mengulurkan tangan untuk menutupi mulut agar tidak terlalu gugup ataupun membuat suara yang bisa menarik perhatian orang-orang jahat itu.     

Tepat ketika langkah kaki itu mendekat, jantung Su Ruixin tiba-tiba seperti terangkat di tenggorokan. Namun tiba-tiba terdengar sebuah suara tembakan di arah yang berlawanan.     

Para pengejar langsung menghentikan langkah, berhenti sejenak, kemudian mengejar ke arah tembakan dilepaskan.     

Setelah mendengar langkah kaki beberapa orang pergi, Su Ruixin tidak bisa menahan napas lega, tetapi kemudian ia menjadi sedikit khawatir. Apakah tembakan barusan...     

Nyatanya, tembakan yang sengaja dilakukan oleh Zhao Youlin itu berhasil menarik perhatian semua pengejar secara mengejutkan.     

Zhao Youlin menemukan tempat yang relatif tersembunyi untuk bersembunyi sebelum orang-orang itu datang, kemudian ia memegang pistol dan menutup matanya, menahan napas, untuk fokus mendengarkan langkah kaki yang ada. Ia melakukan itu untuk menghitung jumlah pengejar.      

Satu orang, dua, tiga… totalnya ada enam orang.      

Zhao Youlin tiba-tiba membuka mata. Ia berdiri dan melepaskan dua tembakan ke arah yang tidak jauh.     

Diiringi suara tembakan, terdengar juga teriakan dua orang. Keahlian menembak Zhao Youlin ternyata masih sangat akurat. Kedua tembakan itu mengenai bahu dua orang secara langsung, yang tentu tidak akan membunuh mereka di tempat.      

Walau demikian, ia bisa membuat mereka benar-benar kehilangan kendali efektivitas tempur. Kondisi dua orang itu saat ini, jangankan memegang pistol, untuk bangkit dari tanah saja tidak bisa.      

Setelah satu serangan, Zhao Youlin tidak bisa terus di tempat untuk diserang sebagai target. Ia lanjut berguling ke sisi lain, bersembunyi di balik pohon besar yang tidak jauh darinya dan memposisikan diri berlawanan dengan kawanan pengejar.     

Begitu Zhao Youlin berdiri stabil, ia tiba-tiba mendengar beberapa tembakan di belakangnya.     

Setelah tembakan berhenti sebentar, Zhao Youlin mencondongkan tubuh lagi dan menembakkan beberapa peluru ke arah yang baru saja menembak ke arahnya.      

Sayangnya, orang-orang itu telah mengambil tindakan pencegahan kali ini. Peluru-peluru yang ditembakkan Zhao Youlin hanya mampu mengenai satu orang saja.      

Zhao Youlin mendengus rendah, lalu mengeluarkan magazen yang kosong dari pistol, lalu menggantinya dengan magazen yang berisi penuh peluru, kemudian lanjut mencari tempat persembunyian lainnya.     

Dengan kejadian tadi, orang-orang yang tersisa jadi belajar untuk lebih berhati-hati dalam bertindak. Akan tetapi, mereka masih mulai mendekati Zhao Youlin selangkah demi selangkah.     

Zhao Youlin menunggu orang terdekat berjalan mendekat perlahan, barulah bergegas keluar dari balik pohon persembunyian.      

Ia menembak di udara ke arah beberapa orang itu. Beberapa suara tembakan lagi-lagi bergema di hutan ini.      

Zhao Youlin berguling beberapa kali di tanah, berguling langsung ke rumput yang rimbun.     

Pada saat ini, hanya ada satu peluru yang tersisa di pistolnya, dan ada satu orang yang tersisa di sana, yang berarti bahwa tembakan berikutnya harus tepat sasaran. Jika tidak... tidak akan ada kesempatan hidup sama sekali.      

Sama seperti Zhao Youlin yang sedang meringkuk di rumput, saat sedang memikirkan cara meningkatkan rasio tembakan terakhirnya, terdengar ada suara langkah kaki berisik lainnya tidak jauh darinya.     

"Mana orangnya?"     

"Ada di dekat sini."     

"Kenapa tidak segera dicari? Kalau kita gagal membunuhnya di sini hari ini, kita semua akan mati saat kembali nanti!"     

Ketika Zhao Youlin mendengar percakapan orang yang datang itu, ia menjadi geram hingga menggertakkan gigi. Sial, orang-orang ini bahkan punya pasukan lain!     

Jika hanya ada satu orang yang tersisa, ia masih punya peluang untuk menang. Tetapi sekarang, ada begitu banyak orang berkumpul. Ia takut bila masih harus memperpanjang masalah dengan mereka.      

Zhao Youlin menggigit bibirnya. Sembari mengintai para pengejar yang mendekatinya selangkah demi selangkah, detak jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.     

Selangkah, dua langkah, tiga langkah….     

Tepat ketika Zhao Youlin berpikir bahwa dirinya akan mati kali ini, sebuah tangan besar yang kuat tiba-tiba terulur dari samping, meraih tangannya dengan erat dan lalu satu tangan lagi membungkam mulutnya.     

Zhao Youlin terkejut dan hendak memberontak ketika mendengar suara mempesona yang dikenalnya berkata, "Jangan bergerak, ini aku."     

Sekujur tubuh Zhao Youlin membeku, matanya melebar tidak percaya. Ia menatap lelaki yang seharusnya tidak ada di sini.     

Melihat Zhao Youlin tidak lagi memberontak, lelaki itu perlahan melepaskan tangan yang menutupi mulut Zhao Youlin dengan erat.     

Zhao Youlin membuka mulut. Seolah tiba-tiba sadar, ia bertanya dengan suara rendah, "Kenapa kamu di sini?"     

Itu benar, lelaki yang tiba-tiba muncul di sampingnya adalah orang yang dipikirkan bagaimanapun, semestinya tidak mungkin ada di sini... ya, dia adalah Presdir Mu Tingfeng.     

Mu Tingfeng menatap Zhao Youlin dalam-dalam. Matanya penuh dengan emosi yang tidak bisa dipahami Zhao Youlin, dan tidak mengatakan sepatah kata pun.     

Pada saat ini, tidak ada yang tahu lebih baik dari Mu Tingfeng alasan dirinya bisa ada di sini.     

Pagi ini, seperti Zhao Youlin, Mu Tingfeng masuk ke mobil lebih pagi untuk pergi bekerja di perusahaan.     

Namun yang tidak diduganya adalah, tidak lama setelah mobil melaju keluar dari rumah Keluarga Mu, ia menerima telepon dari pengemudi keluarganya yang lain.     

Pengemudi itu melapor kepadanya bahwa Nyonya Mu meninggalkannya dan masuk ke mobil lain. Dari deskripsinya yang terbatas, Mu Tingfeng sangat menyadari bahwa ibunya mungkin berada di mobil Keluarga Zhao, dan terlebih lagi, itu adalah mobil Zhao Youlin.     

Namun, bukan itu intinya. Intinya, selain mobil Keluarga Mu, ada beberapa mobil lain di belakang mobil Zhao Youlin, dan salah satunya adalah mobil yang berniat buruk menabrak mobil tempat ibunya dan Zhao Youlin berada.      

Mu Tingfeng tidak bisa mengungkapkan perasaannya ketika mendengar berita itu. Hal yang diketahuinya hanyalah bahwa dirinya segera menelpon Xia Zetao dan memberitahukan tentang seluk beluk masalah ini.      

Kemudian, ia menutup telepon sambil mengabaikan larangan Xia Zetao pada dirinya. Setelah itu, ia menyuruh sopirnya untuk mengemudikan mobil langsung ke tempat ini.     

Setelah keluar dari mobil dan melihat mobil Zhao Youlin yang tertabrak hingga rusak dan tidak bisa dikenali, Mu Tingfeng pun merasa darah di dalam tubuhnya telah membeku hingga membuatnya tertegun tidak berdaya. Apalagi, tidak lama setelah itu dirinya mendengar suara tembakan yang amat mengkhawatirkan.     

Siapa yang terkena tembakan? Ibunya atau... Zhao Youlin?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.