Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ibu Mertua Datang (1)



Ibu Mertua Datang (1)

0Bahkan Zhao Youlin, yang juga seorang perempuan, harus mengakui bahwa mata wanita ini sangat indah. Oh tidak... seluruh wajahnya juga cantik, tepatnya... sangat halus.     
0

Akan tetapi, rupa itu adalah wajah yang tidak bisa dilupakan hanya dengan melihatnya sekali. Zhao Youlin mengingat-ingat dengan cepat di benaknya, tetapi ia tidak bisa mengingat dirinya pernah melihat orang ini sebelumnya, atau apakah dirinya pernah mengenal orang ini sebelumnya?     

"Kamu…" Zhao Youlin merenungkan ingatan itu sebentar dan akhirnya menyerah. Ia menatap wanita itu dan bertanya, "Sebentar, apakah aku mengenalmu?"     

Wanita itu, Su Ruixin, yang kebetulan sedang berbelanja di sekitar sini. Ia tercengang ketika mendengar pertanyaan Zhao Youlin, lalu dirinya seperti memikirkan sesuatu, menghela napas, dan berpura-pura sedih.      

"Secepat itukah Youlin melupakanku? Benar juga, kita hanya bertemu sebentar di pernikahanmu dengan Tingfeng dulu, kemudian aku pergi ke luar negeri. Setelah itu kita tidak pernah bertemu lagi, jadi tentu saja Youlin tidak mengingatku."     

Pernikahannya dan Mu Tingfeng? Jadi, bisa jadi orang ini adalah tamu di pesta pernikahan pada waktu itu, ataukah mungkin kerabat dari pihak Mu Tingfeng?     

Pikiran Zhao Youlin berputar-putar, tetapi ekspresi malu muncul di wajahnya, "Ternyata begitu? Pernikahan itu terburu-buru sebelumnya, dan setelah sekian lama, ada banyak masalah dalam beberapa tahun terakhir, jadi saya tidak memiliki ingatan yang baik. Maaf, Anda ini…"     

Meskipun kata-kata Zhao Youlin agak dibuat-buat, tetapi itu belum tentu tidak benar. Dalam ingatan pemilik asli tubuh itu, yang disebut pernikahannya adalah benar-benar bisa digambarkan sebagai sesuatu yang kacau dan menyedihkan.      

Dari luar, acara pernikahan itu sangat meriah, tetapi tidak banyak orang yang dengan tulus mengucapkan selamat kepadanya. Hal yang paling penting adalah, mata pemilik tubuh asli ini hanya terfokus pada Mu Tingfeng si manusia gunung es itu sepanjang malam, dan akan terasa aneh jika dirinya memperhatikan orang lain.     

Hanya saja, sayang sekali, tidak peduli bagaimanapun dirinya memandang Mu Tingfeng, Mu Tingfeng masih tidak mau memasuki kamarnya malam itu, membuatnya menunggu sepanjang malam.     

Kata-kata Zhao Yulin membuat bel jantung Su Ruixin berbunyi keras. Ada banyak masalah dalam beberapa tahun terakhir ini? Apakah menantu perempuannya ini menganggap hari-harinya di rumah Keluarga Mu sebagai hari-hari yang penuh dengan kesengsaraan?     

Ya, namun sekarang ini semua itu memang sudah berakhir. Hari-hari hidup bersama telah menjadi hari-hari yang sengsara, dan kesan putranya di hati Zhao Youlin mungkin saja menurun! Hash… Jangan ditanya soal kesempatan mengejar anaknya lagi!     

Bertemu Zhao Youlin di sini hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah disangka Su Ruixin.     

Awalnya, ia hanya ingin datang ke sini untuk mencoba sesuatu. Namun ketika dirinya keluar dari toko, ia kebetulan melihat Zhao Youlin di seberang jalan membawa Joy keluar dari mobil.     

Karena ia telah melihat berbagai kabar soal Zhao Youlin baru-baru ini, Su Ruixin pada dasarnya langsung mengenali gadis di seberangnya itu sebagai menantu perempuannya hanya dengan sekali melihat, eh... mantan menantu perempuan.     

Lalu, anak dalam gendongan menantu perempuan itu adalah anak Tingfeng, alias cucunya sendiri?!     

Kesadaran ini membuat Su Ruixin mengikutinya diam-diam seperti hantu. Ia juga dari kejauhan menyaksikan Zhao Youlin menyerahkan anak itu kepada guru taman kanak-kanak, kemudian diam-diam bersembunyi di samping, menyaksikan anak itu berangsur-angsur masuk ke taman kanak-kanak.      

Setelah tidak menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau menangis mencari ibunya, barulah ia berbalik badan dan pergi.     

Nyatanya, keimutan anak itu di luar imajinasi Su Ruixin. Interaksi antara Zhao Youlin dan anak itu juga di luar dugaannya.     

Padahal ia dengar dari kepala pelayan yang bilang bahwa, hubungan Zhao Youlin dan anak itu tidak dekat. Tidak hanya tidak dekat, tetapi Zhao Youlin juga hanya menganggap anak itu sebagai alat tawar-menawar untuk mengikat Mu Tingfeng. Setelah itu, ia menyingkirkan anak itu begitu saja ke samping tanpa keraguan.     

Sayangnya, hal yang dilihat dan didengarnya hari ini, benar-benar berbanding terbalik dengan kabar yang didengarnya itu.      

Zhao Youlin memandang Joy yang bersenang-senang di taman kanak-kanak, sementara Su Ruixin memandangi Joy dan Zhao Youlin di taman kanak-kanak dari kejauhan, dan tanpa sadar menjadi terpesona.     

Ketika sadar kembali, ia menemukan bahwa Zhao Youlin akan masuk ke mobil dan pergi dari sini. Tanpa berpikir panjang, Su Ruixin memanggil Zhao Youlin.     

Wajah Su Ruixin menjadi malu selama beberapa detik karena kata-kata Zhao Youlin. Ia terbatuk pelan, "Ehm.. Aku ibunya Tingfeng, juga mantan… ibu mertuamu."     

Apa? Meskipun Zhao Youlin juga benar-benar ketakutan dengan kata-kata Su Ruixin, tetapi apakah wanita ini ibu Mu Tingfeng? Mantan ibu mertuanya? Anehnya, ia malah tidak mengenalinya!     

Baiklah, Zhao Youlin tidak bisa menyalahkannya untuk ini. Pemilik tubuh asli ini telah menikah selama empat tahun, dan hanya bertemu "ibu mertua" ini satu kali, dan itu pun dalam situasi canggung serta dalam keadaan tidak diterima waktu itu. Alhasil, tidak heran jika pemilik tubuh asli ini lupa, apalagi Zhao Youlin sendiri.      

Setelah pertengkaran dengan Zhao Shuncheng dengan pemikiran yang terus terang saat itu, Zhao Youlin menyadari bahwa ingatan yang semula milik tubuh ini perlahan mulai melemah, sementara ingatan masa lalu miliknya perlahan menjadi jelas.     

Zhao Youlin tidak tahu perubahan ini baik atau buruk, tetapi tidak dapat disangkal bahwa dirinya merasa jauh lebih santai. Setelah hari itu, ia tidak tahu itu ilusi atau bukan, tetapi dirinya selalu merasa bahwa belenggu yang telah memenjarakannya tanpa terlihat perlahan menghilang.     

Zhao Youlin tercengang beberapa saat sebelum akhirnya sadar kembali. Melihat wajah Su Ruixin yang cantik dan terawat, sulit untuk percaya bahwa orang ini sudah menjadi wanita paruh baya yang memiliki seorang putra berusia dua puluhan. Terutama, putranya itu masih Mu Tingfeng yang berwajah datar dan tidak bisa berekspresi!     

"Eh… ternyata Anda, maafkan aku, aku pernah kehilangan terlalu banyak darah di rumah sebelumnya, yang menyebabkan otakku kekurangan oksigen selama beberapa waktu. Oleh sebab itu, aku jadi tidak bisa mengingat beberapa kenangan dengan jelas di masa lalu, jadi aku tidak bermaksud melupakan ibu mertua."     

Zhao Youlin bukan orang yang menghakimi benar dan salah secara sembarangan. Bahkan jika tidak terlalu menyukai Mu Tingfeng, ia tidak akan melampiaskan ketidakpuasannya mengenai Mu Tingfeng kepada orang yang lebih tua dan baru bertemu sekali ini.     

Su Ruixin juga tahu bahwa tidak heran Zhao Youlin bisa melupakannya. Ia biasa memandang mantan menantu perempuannya ini sebagai sesuatu yang bisa disingkirkan, dan kondisi ini disebabkan oleh sikap Mu Tingfeng serta insiden empat tahun lalu.     

Su Ruixin melahirkan seorang anak, Mu Tingfeng, dan menyayanginya sejak masih kecil. Ia tidak pernah berpikir untuk menggunakan pernikahan putranya demi menstabilkan atau meningkatkan kekuatan keluarga. Mengingat latar belakang mereka, hal seperti itu sama sekali tidak perlu dilakukan.      

Oleh sebab itu, ia hanya berharap putranya akan menikahi gadis yang disukai, kemudian keduanya akan bahagia memiliki anak dan menjalani kehidupan yang baik.     

Anehnya, gadis ini atas nama cinta, Zhao Youlin rela membius putranya, menyusun rencana dengan mengandung anak dengan putranya itu secara tidak terduga. Alhasil, hal ini menyebabkan putranya menderita…      

Ya, semacam penyakit tersembunyi yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, yang tanpa ragu menyentuh kelemahan Su Ruixin.      

Hal yang paling penting adalah, bahwa Kakek Mu bersikeras memaksa Mu Tingfeng untuk menikahi Zhao Youlin ketika dirinya tahu bahwa gadis ini tidak cocok untuk putranya. Setelah pesta pernikahan, ia pun pergi ke luar negeri dengan kesal dan tidak pernah datang kembali bahkan ketika cucunya lahir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.