Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Taman Kanak-kanak



Taman Kanak-kanak

0Sekretaris baru pun telah dikonfirmasi, hati Zhao Youlin juga menjadi lega. Setidaknya di masa depan, tidak akan mudah lagi bagi beberapa orang menyebalkan yang ingin membobol kantornya atau pun bertingkah sembarangan di dalam kantornya.      
0

Keesokan paginya, Zhao Youlin bangun pagi-pagi, lalu membangunkan anak kecil yang masih tidur dengan wajah tembam ini.     

"Huh, ibu… aku masih mengantuk, aku mau tidur!" Joy, tubuhnya berselimut hangat, terlihat seperti bayi ulat sutra, melambai dengan tidak puas, mencoba melepaskan sentuhan ibunya yang tidak kenal lelah.     

Zhao Youlin tertawa geli dengan gelagat Joy yang seperti anak babi. Ia pun mengulurkan tangan untuk menepuk pantat kecil Joy, dan berkata sambil tertawa, "Kalau Joy masih tidak mau bangun, ibu akan berangkat duluan, dan tidak mengantar Joy ke taman kanak-kanak. Ya, biar paman sopir saja yang mengantar Joy."     

"Hah?" Tubuh gemuk Joy bergetar ketika mendengar kata-kata itu, lalu dirinya merangkak keluar dari tempat tidur dengan linglung. Sebelum membuka matanya, ia naik ke bahu Zhao Youlin dengan linglung, lalu menggantung di tubuh Zhao Youlin dan bersuara rendah, "Tidak mau, tidak mau, Joy ingin ibu yang mengantar, ingin ibu."     

Zhao Youlin menundukkan kepalanya dan mencium pipi tebal Joy, "Kalau begitu cepat bangun."     

"Huh…."     

Melihat Joy tidak bisa membuka matanya, Zhao Youlin tersenyum tidak berdaya. Ia pun menggendong anak yang sedikit lebih berat dari sebelumnya, lalu bangkit dan berjalan di kamar mandi.     

Sejak pindah dari rumah Mu, Zhao Youlin telah tidur di kamar yang sama dengan Joy. Alasan pertama, ia melakukan itu untuk menebus hubungan ibu-anak dengan Joy yang hilang selama bertahun-tahun lalu, dan alasan kedua adalah karena Joy masih terlalu kecil, jadi tidak tega membiarkannya tidur di kamar sendirian.      

Setelah ibu dan anak itu berdandan dengan baik, Zhao Youlin secara khusus memakaikan Joy baju baru yang baru saja dibelinya.     

Baju itu berupa mantel katun putih berbulu dengan gambar kucing besar yang lucu di permukaannya. Pasangan mantel itu adalah celana katun putih salju dengan beberapa gambar anak kucing tercetak di permukaannya, juga topi kecil yang memiliki telinga kucing. Wah… imutnya bukan main!      

Setelah memakai baju baru, Joy menatap Zhao Youlin dengan polos menggunakan matanya yang lebar, lalu mengulurkan tangan dan memanggil dengan lembut, "Ibu, gendong."     

Zhao Youlin segera bergegas dengan mata cerah, lalu memeluk Joy dan menciumnya. Kemudian, ia berkata dengan penuh semangat, "Aduh, kenapa Joy-ku imut sekali!"     

Setelah puas memeluk Joy dalam waktu lama, lalu mereka berdua sarapan bersama, mereka berdua pun berangkat ke taman kanak-kanak bersama.     

Taman kanak-kanak yang dipilih oleh Duan Yarong tidak berada di kawasan komersial dan pemukiman penduduk yang terlalu ramai, sehingga orang yang lewat hanya ada beberapa dan suasananya relatif tenang. Yang paling penting adalah lingkungan yang baik.     

Ketika Zhao Youlin dan Joy tiba di sana, seorang guru perempuan taman kanak-kanak sudah berdiri di pintu taman kanak-kanak untuk menyambut mereka berdua.     

"Apakah ini Joy? Imut sekali, ayo sini Bu Guru gendong, ya?" Kedua mata guru perempuan itu langsung menyala ketika melihat Joy di pelukan Zhao Youlin, kemudian ia berinisiatif untuk maju dan ingin menggendong Joy.      

Sayangnya, Joy yang jarang bertemu orang, tidak mau merespon ibu guru itu. Ia tetap saja menempel pada Zhao Youlin dengan kaku tanpa mau dilepaskan. Ia menatap guru perempuan itu dengan takut-takut, dengan tatapan ketakutan.      

Melihat ini, Zhao Youlin buru-buru berkata, "Joy biasanya berada di dalam rumah, jadi dia agak malu bertemu dengan orang asing, jadi Bu Shen tidak usah khawatir."     

Bu guru itu juga tahu bahwa dirinya terlalu mendadak bertindak. Dia pun tersenyum lalu menarik tangannya, ia bisa mengabaikan sikap Joy tadi. Sekarang, ia menatap mata Joy lebih lembut, "Saya lah yang terlalu tiba-tiba bertindak. Anak Nona Zhao terlalu imut, jadi seketika membuatku tidak tahan untuk…."     

Zhao Youlin memiliki kesan yang baik tentang Bu Shen ini. Jangankan bicara terus terang, dia juga tidak menunjukkan terlalu banyak sanjungan setelah mengetahui bahwa mereka berasal dari Keluarga Zhao.      

Terlebih lagi, Zhao Youlin pernah ke sini sebelumnya jauh-jauh hari untuk mengamati lingkungan sekitar dan setiap gerak-gerik guru dengan anak-anak. Ia melihat bahwa guru perempuan di sini sangat menyukai dan menyayangi anak-anak tersebut.     

Karena itu, Zhao Youlin merasa lega karena bisa menyerahkan putranya yang berharga kepadanya.     

"Adik kecil namanya Joy, kan? Ayo, Joy masuk sama Bu Guru dulu. Ada banyak anak perempuan dan anak laki-laki yang sama kecilnya dengan Joy. Joy bisa berteman dengan mereka dan bermain bersama, oke?"     

Mendengar ini, Joy mengangkat kepalanya dari bahu Zhao Youlin dan melirik Zhao Youlin dengan penuh tanya.      

Zhao Youlin kemudian menurunkan tubuh Joy agar bisa berdiri di lantai. Ia kemudian mengulurkan tangan dan menyentuh kepalanya, juga tersenyum sedikit, "Apakah Joy lupa janji yang Joy buat dengan ibu? Masuklah."     

Joy ragu-ragu sejenak, lalu menjawab dengan lembut, "Kalau begitu... Ibu harus ingat untuk menjemput Joy setelah pulang kerja."     

"Ehm… ibu berjanji pada Joy untuk menjemput setelah kelas selesai." Kata Zhao Youlin, lalu lanjut menatap Bu Shen dan berkata, "Bu Shen, kuserahkan Joy kepadamu."     

Bu Shen mengangguk dan melambai ke arah Joy, "Ayo, Joy ikut Bu Guru."     

Joy akhirnya menatap Zhao Youlin dengan enggan, kemudian perlahan-lahan meletakkan tangannya ke tangan Bu Shen. Akhirnya ia dibawa oleh Bu Shen masuk taman kanak-kanak.     

Zhao Youlin memperhatikan Joy, yang beberapa kali menoleh setiap melangkah, hingga benar-benar menghilang dari pandangannya. Ia tidak pergi dengan tergesa-gesa, tetapi mencari tempat yang teduh yang agak tersembunyi di luar.      

Di kejauhan, ia melihat Joy yang dibawa oleh Bu Shen dengan malu-malu bersembunyi di belakang Bu Shen sambil memperhatikan anak-anak lain yang bersemangat. Kemudian, ia dibujuk oleh Bu Shen untuk memperkenalkan dirinya kepada anak-anak lain.     

Dunia anak-anak adalah yang paling polos dan sederhana. Mungkin melihat keimutan Joy, anak-anak yang masih sedikit ribut tiba-tiba menjadi tenang. Setelah mendengarkan, perkenalan dari Joy yang terbata-bata, anak-anak yang lebih ceria dan berani itu mengambil inisiatif untuk maju menggandeng tangan Joy.      

Joy awalnya sedikit was-was tetapi anak kecil adalah anak kecil, jadi setelah beberapa saat, ia akhirnya bisa menyatu dengan anak-anak kecil itu.     

Zhao Youlin berdiri di bawah naungan pohon selama sepuluh menit, menyaksikan Joy secara bertahap mau bergaul dengan anak-anak lain. Wajahnya juga dipenuhi dengan senyum yang tidak dimilikinya di rumah.     

Zhao Youlin akhirnya menyadari hal yang dikatakan Duan Yarong waktu itu. Lebih baik anak-anak bermain dengan anak-anak seusianya.      

Meski anak-anak juga sering gembira ketika bersama orang dewasa, namun sulit bagi orang dewasa untuk memahami pikiran sebagian anak. Hanya ketika bersama teman seusianya lah mereka berani membebaskan dirinya.      

Zhao Youlin yang sedikit lega, berbalik dan meninggalkan taman kanak-kanak. Ketika hendak masuk ke mobil untuk pergi ke kantor, ia mendengar suara asing sedang bertanya dari belakang, "Apakah kamu ... Youlin?"     

Zhao Youlin tercengang. Ia menoleh untuk melihat seseorang yang menegur dirinya. Ternyata itu suara dari seorang wanita yang tidak dikenalnya yang tadi berdiri tidak jauh di belakangnya.     

Wanita yang sangat cantik, dengan wajahnya yang terawat baik membuat itu mustahil untuk mengetahui usia pastinya. Wanita itu mengenakan gaun panjang polos, memperlihatkan lekuk tubuhnya. Rambut keritingnya yang indah sedikit menggantung di dada, disematkan dengan jepit rambut batu permata biru kristal, sederhana tapi mewah.      

Namun, yang paling menarik perhatian Zhao Youlin adalah mata biru muda wanita itu yang berbeda dari mata orang lain. Di mata jernih itu, ada kegembiraan yang tidak dipahami oleh Zhao Youlin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.