Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Saingan Cinta Pertama (1)



Saingan Cinta Pertama (1)

0"Duduklah sebentar, aku menyetir sendiri, jadi aku bisa mengantarmu dan Joy sebentar lagi. Aku sudah lama tidak bertemu Joy, aku juga belum bicara sepatah kata pun dengannya, namun kalian langsung saja mau pergi...."     
0

"Tidak perlu." Bagaimana mungkin Zhao Youlin tidak bisa menebak isi pikiran Ye Yan? Ia pun menolak dengan senyum ringan, "Mobil kami di luar, jadi kami tidak perlu merepotkan Tuan Ye."     

Setelah selesai berbicara, Zhao Youlin langsung menggendong Joy dan hendak berjalan ke luar toko. Tetapi Ye Yan tiba-tiba meraih tangannya ketika berjalan melewatinya.      

"Apa yang kamu…"     

"Apakah kamu begitu tidak ingin bertemu denganku?" Ye Yan memotong suara rendah Zhao Youlin dengan sedikit emosional. Ia mengangkat kepala dengan linglung, dan matanya dipenuhi rasa sakit.     

Di waktu yang sama, di sebuah toko bunga di luar jendela kaca toko kue Zhao Youlin, ada dua sosok yang terlihat familiar sedang menundukkan kepala lantaran sedang memilih bunga.      

Salah satu dari mereka tiba-tiba mengangkat kepala secara tidak sengaja, sehingga bisa melihat dua orang yang saling menarik di sebuah toko kue. Wajah orang itu tiba-tiba... berubah.     

Xia Zetao awalnya menemani Mu Tingfeng untuk memilih bunga hari ini. Ya, memilih bunga.     

Karena Xia Zetao memberi Mu Tingfeng ide buruk untuk mengirim bunga secara anonim setiap hari demi bisa mengejar perempuan, Mu Tingfeng jadi pergi ke toko bunga setiap hari untuk membeli buket bunga yang sesuai dengan hatinya.     

Siapa yang mengira bahwa pangeran sedingin gunung es dan selalu dikenal karena sikapnya yang tidak bisa dipahami ini tidak hanya dikejar banyak orang, namun juga bisa mengejar hati seorang perempuan. Hal seperti ini cukup mengejutkan untuk tuan muda di Keluarga Mu yang terkenal eksklusif itu. Saat ini, ia bahkan tidak menyuruh orang lain memilihkan bunga untuknya.      

Sayangnya, yang tidak diketahuinya adalah bahwa semua ketulusannya dibuang ke tempat sampah karena tidak menuliskan nama pengirimnya.      

Meskipun... melihat hubungannya saat ini dengan Zhao Youlin, bunga yang dikirim secara anonim atau tidak juga akan diperkirakan memiliki nasib serupa dengan bunga pemberiannya itu.      

Hari ini, Xia Zetao menemani Mu Tingfeng ke toko bunga untuk memilih bunga seperti biasa. Sambil menyaksikan presdirnya menatap dingin bunga-bunga berwarna warni ini, ia sambil sesekali melihat sekeliling pemandangan dengan bosan. Lalu tiba-tiba dirinya melihat sesuatu yang luar biasa, yang mencolok hingga menusuk mata.      

Di dalam toko kue yang berada di seberang... ada anjing yang menarik tangan seorang gadis untuk menghentikan langkahnya. Kelihatannya perempuan itu mirip mantan istri presdir, dan perempuan itu… tampak sedang dirayu oleh si anjing itu!     

Ah, tidak, itu bukan mirip, tapi memang dia! Astaga, siang bolong begini berani berkontak sedekat itu, Hal semacam ini sangat... sangat tidak senonoh.     

Hal yang paling penting adalah, sial, presdirnya kebetulan berada di depannya!     

Ia pun jadi ingat terakhir kali dirinya secara tidak sengaja bertemu Zhao Youlin dan Ye Yan makan siang bersama. Meskipun saat itu Mu Tingfeng tidak marah di tempat, tetapi suasana di perusahaan selama beberapa hari kemudian sangat mencekam dan menekan. Alhasil, hal ini membuat pegawai yang lain ingin bunuh diri dan meninggalkan dunia ini. Suasana seperti ini lebih mengerikan dari neraka, bukan?!     

Hati kecil Xia Zetao berdebar. Ia pun memutuskan bahwa, agar saat kembali ke kantor nanti tidak lagi ada suasana mencekam, ia harus mengalihkan perhatian presdirnya dari pemandangan itu. Jangan sampai presdirnya melihat yang terjadi di sisi yang berlawanan.     

Sayangnya, Tuhan tidak menghendaki keinginannya. Sebelum Xia Zetao bisa menemukan cara untuk mengalihkan perhatian, Mu Tingfeng mengangkat kepala dan menunjuk ke bunga mawar di seberangnya, "Pesan yang itu, 99 tangkai, dan bungkuskan untukku."     

Kedatangan Mu Tingfeng sebagai pelanggan akhir-akhir ini telah membuatnya dikenal oleh banyak gadis di toko. Mendengar yang dikatakannya, seorang pelayan di sebelahnya tanpa ceroboh segera mengambil sembilan puluh sembilan tangkai mawar lalu pergi ke sebuah meja untuk mengemasnya.      

Mu Tingfeng yang bicara seperti ini membuat Xia Zetao gelisah. Ketika Xia Zetao melihat ke bosnya, ia melihat tatapan Mu Tingfeng pindah ke jendela yang berlawanan.     

Tanpa berpikir terlalu banyak, Xia Zetao bergegas mendekati Mu Tingfeng dengan langkah besar. Kemudian dengan menggunakan "tubuhnya yang besar" untuk menghalangi mata Mu Tingfeng, ia pun terkekeh dan berkata.      

"Presdir... Presdir... Anda telah membuat pilihan? Kalau begitu ayo kita pergi ke kasir untuk menyelesaikan tagihan, supaya kita bisa kembali ke perusahaan segera setelah kita menyelesaikan tagihan. Anda ada rapat jam dua."     

Bagaimana mungkin perilaku Xia Zetao yang tidak biasa ini tidak disadari oleh Boss yang tangguh dalam pertempuran? Ini benar-benar membuktikan sebuah pepatah yang berbunyi, 'Kalau kamu sengaja menutupi sesuatu, itu malah terungkap.'     

Mata Mu Tingfeng menyipit, ia menatap Xia Zetao untuk waktu yang lama, kemudian memperhatikan penampilan Xia Zetao secara menyeluruh. Setelah itu, ia dengan tergesa-gesa melontarkan pertanyaan yang tidak nyambung, "Apakah kamu kepanasan?"     

"Ah?" Xia Zetao mengangkat kelopak matanya, lalu menyadari bahwa dirinya ketakutan sampai berkeringat dingin di beberapa titik area kulitnya. Wajahnya menegang, lalu berkata dengan senyum kering, "Ya... ya agak kepanasan."     

Mu Tingfeng tidak terus mempermalukannya. Ia menatapnya dalam-dalam, lalu berkata dengan penuh belas kasihan, "Ayo pergi."     

"Pergi? Ya, ya, ayo kita cepat pergi." Sekretaris Xia yang sedih menghela nafas lega, mengulurkan tangan untuk menyeka keringat dingin di kepalanya, lalu buru-buru melangkah mengikuti orang di depannya.      

Namun ia tidak menyangka, saat dirinya hanya mengambil dua sampai tiga langkah ke depan, bos yang membelakanginya tiba-tiba berbalik badan, dan tiba-tiba melihat kembali ke posisi dirinya berdiri sebelumnya.      

Tanpa halangan dari tubuh Xia Zetao, segala sesuatu yang terjadi di toko seberang jadi bisa terlihat oleh Mu Tingfeng. Sekujur tubuh Xia Zetao langsung menggigil, dan sangat merasakan bahwa udara dingin di bosnya telah terwujud.     

Huhuhu, tentu saja, dia yang lemah tidak sebanding dengan yang kuat. Presdir ternyata mempermainkannya, dan tidak akan mencintainya lagi!     

Tidak menunggu Xia Zetao pulih dari trauma bos, Mu Tingfeng yang memiliki wajah yang tenang dengan agresif mendorong pintu toko bunga untuk keluar, dan berjalan ke sisi yang berlawanan.     

Ya Tuhan! Apakah presdir akhirnya tidak bisa menahan amarahnya lagi, dan tidak tahan lagi untuk menangkap si bajingan mesum itu?     

Mata Xia Zetao sedikit cerah. Ia telah melupakan semua penindasan dan hanya ada gairah gosip di matanya.     

"Hei, Tuan, bunga Anda..." Begitu pelayan membungkus bunga, lalu melihat pelanggan tiba-tiba berlari keluar, ia pun hanya bisa menghentikan Xia Zetao yang mengikuti dari belakang. Ia melakukannya karena tidak sempat menghentikan Mu Tingfeng.      

Xia Zetao buru-buru mengambil bunga dan membayar uang. Ia pun berpikir, jika sesuatu benar-benar terjadi pada presdir dan mantan istrinya nanti, seikat bunga ini bisa untuk menyelamatkannya di tempat kejadian, dan seharusnya tidak akan terjadi petaka yang tragis!     

Di sisi lain, Zhao Youlin yang menemui jalan buntu, tidak tahu bahwa kebetulan akan ada kejadian yang mengganggunya lagi.      

Zhao Youlin dikejutkan oleh tatapan Ye Yan, dan setelah sadar kembali, ia menarik tangannya dari tangan Ye Yan dengan sedikit canggung. Kemudian dirinya berkata dengan sungguh-sungguh, "Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Jika aku menyakitimu, aku minta maaf. Namun ada satu hal yang menurutku harus kujelaskan padamu."     

Mata Ye Yan berkedip, ia menatap Zhao Youlin dengan penuh antisipasi.     

Zhao Youlin menghela napas dan berkata, "Tuan Ye, aku tidak tahu alasanmu menyukaiku, tetapi aku sangat yakin tentang satu hal. Ya, aku tidak cocok untukmu. Tolong jangan ganggu aku lagi, Tuan Ye. Hal ini membuatku mengalami masalah besar."     

Sebelum Zhao Youlin selesai berbicara, Ye Yan tiba-tiba menjadi emosi, lalu maju selangkah dan ingin meraih bahu Zhao Youlin, "Tidak cocok? Kamu bahkan belum tahu karakterku. Kamu juga belum pernah memberiku kesempatan untuk mengenalmu dan kamu juga belum mencoba mengenalku. Tidakkah menurutmu ini terlalu sewenang-wenang untuk membuat keputusan seperti ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.