Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Syarat Bergabung dengan Grup Zhao (1)



Syarat Bergabung dengan Grup Zhao (1)

0Zhao Youlin tidak tahu harus tertawa atau menangis, jadi ia harus mengeluarkan kantong berisi kue kecil yang dibungkus di dalam kotak yang dibawanya pulang di depan tatapan mata cerah Joy.      
0

Joy semakin heboh saat melihat kue dengan jumlah dan variasi yang banyak ini.     

Bahkan Duan Yarong tercengang ketika melihat sebuah kantong yang berisi kue-kue itu. Kemudian ia bertanya dengan heran, "Kenapa banyak sekali?"     

Zhao Youlin tersenyum dan berkata, "Kue-kue itu dibuat oleh karyawan tokoku sendiri. Kurasa cukup enak, jadi aku membawanya pulang agar kalian bisa mencicipi."     

Duan Yarong sangat lega mendengar bahwa Zhao Youlin mendapatkan sesuatu yang baik dan ingin membawanya pulang untuk dibagikan kepada mereka, tetapi informasi lain dalam kata-kata Zhao Youlin membuatnya lebih khawatir, "Karyawan toko? Apakah kamu baru merekrut karyawan?"     

"Ya, aku baru merekrutnya hari ini. Mereka kakak-beradik perempuan, kemampuan memasaknya bagus."     

Ketika mereka berduanya berbicara, Paman Zhao tiba-tiba datang dari kejauhan, "Nona, Kakek dan Tuan ada di ruang kerja, mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin didiskusikan dengan Anda."     

Ada sesuatu yang akan didiskusikan dengannya? Zhao Youlin mengerutkan kening dan bertanya dengan ragu-ragu, "Apa yang ingin dibicarakan oleh kakek dan ayah?"     

"Kakek hanya mengatakan bahwa nona tertua harus datang ke ruang kerja untuk menemuinya setibanya di rumah. Adapun alasan spesifiknya, silakan nona bertanya pada kakek."     

Apa yang dipikirkan kakek ini! Zhao Youlin memutar matanya tanpa daya, lalu menyerahkan kantong di tangannya kepada Duan Yarong. Ia pun membungkuk dan menyentuh kepala Joy sembari berkata, "Ibu pergi menemui kakek buyut dan kakek dulu, ya! Sementara ini, Joy ikut nenek dengan patuh, hanya boleh makan dua atau tiga kue, tidak boleh banyak-banyak. Mengerti?"     

Joy mengeluarkan air liur melihat kantong di tangan Duan Yarong. Meskipun ia benar-benar ingin memakan semuanya, tetapi karena Zhao Youlin mengatakan seperti itu, ia masih mengangguk patuh.     

"Bu, awasi Joy, jangan biarkan dia makan terlalu banyak, nanti gampang merusak gigi."     

Duan Yarong mengangguk dan tersenyum, "Oke, cepat pergilah."     

Setelah selesai menangani masalah ini, Zhao Youlin berjalan cepat ke ruang belajar di lantai dua.     

Kakek Zhao mendengar gerakan Zhao Youlin sejak melangkah ke dalam rumah. Ketika melihat Zhao Youlin datang, ia tersenyum dan melambai padanya, "Youlin sudah pulang, cepat masuk, ingatlah untuk menutup pintu."     

Zhao Youlin menutup pintu ruang kerja lalu berjalan ke depan Kakek Zhao dan Zhao Shunrong. Ia bertanya, "Kakek, Ayah, ada apa memanggilku terburu-buru?"     

Mendengar itu, bibir Kakek Zhao berkedut. Kemudian ia tersenyum sejenak dan lanjut tertawa geli. Di mata Zhao Youlin, gaya orang tua ini malah seperti Buddha Maitreya.      

Ya, semakin orang tua itu tertawa, semakin Zhao Youlin merasakan bulu kuduknya berdiri. Ia selalu merasa bahwa lelaki tua ini sedang memainkan sesuatu dengan maksud yang amat buruk padanya.     

Benar saja, kalimat Tuan Zhao berikutnya sepenuhnya mengungkapkan niatnya, "Youlin, kamu sudah lama berada di rumah utama, dan inilah saatnya dirimu bergabung dengan Grup Zhao untuk membantu ayahmu."     

Mata Zhao Youlin menyipit. Ia tahu bahwa Kakek Zhao tidak punya niat baik. Butuh waktu lama untuk menggali lubang dan menunggu Zhao Youlin melompat!     

"Kakek, kalau aku tidak salah ingat, aku belajar desain fashion di perguruan tinggi, bukan keuangan. Aku khawatir tidak akan bisa membantu Ayah kalau aku bergabung dengan perusahaan, jadi lupakan saja tawaran kakek itu."     

Bagaimana mungkin Kakek Zhao membiarkan Zhao Youlin menolak tawarannya seperti ini? Ia pun menjawab dengan ramah, "Hei, apa salahnya jika tidak sesuai dengan jurusan? Siapa yang menetapkan bahwa mereka yang bisa masuk ke perusahaan harus belajar keuangan."     

"Tetapi, aku tidak tahu apa-apa. Kalau aku bergabung, aku hanya akan membuat ayah mengalami kemunduran."     

Semenjak pesta ulang tahun waktu itu, ia telah lama menjadi sasaran kritik publik. Kalau memilih bergabung dengan perusahaan Zhau sekarang, hal ini sama saja dengan mengekspos dirinya ke depan banyak senjata. Tentu hal ini membuat dirinya tidak bisa hidup dengan tenang lagi!     

"Apanya yang salah bila jurusannya berbeda? Dengan ayah yang membawamu, kamu akan segera terbiasa dengan operasi dasar perusahaan. Pada saat itu, kamu tidak akan menjadi orang yang membuat kami mengalami kemunduran, tetapi malah membuat kami berada di garis depan."     

"Namun Kakek, aku belum pernah bekerja untuk Grup Zhao sebelumnya. Kalau aku tiba-tiba masuk, lalu orang-orang tahu, takutnya mereka akan membicarakanku bahwa aku mendapat spesialisasi dari Grup Zhao. Kurasa itu akan terlihat tidak adil."     

Ketika Tuan Zhao mendengar ini, ia mendengus dingin dengan ketidakpuasan, "Membicarakanmu? Semua Grup Zhao adalah milik keluarga Zhao kita. Kamu itu cucu perempuanku sekaligus salah satu pewaris masa depan Keluarga Zhao. Aku ingin melihatmu menjadi pewaris masa depan lebih cepat dari jadwal."      

"Ya, aku ingin kamu masuk ke Grup untuk berkenalan dengan rutinitas di sana. Setidaknya, kamu bisa memiliki persiapan lebih baik saat mendapat tanggung jawab utama nanti. Lagi pula, siapa yang berani bicara sembarangan tentang itu?!"     

Zhao Youlin memutar matanya ke arah Kakek Zhao, lalu memutuskan untuk mengabaikan anak nakal tua ini yang semakin suka membuat masalah tersebut.      

Melihat Zhao Youlin bergeming, Kakek Zhao mengabaikannya sama sekali, dan memutuskan untuk mengubah taktiknya. Wajahnya yang serius tadi, berubah menjadi tampilan yang berbeda dalam sekejap mata, dan berkata sambil tersenyum.      

"Youlin, lihat ayahmu, dia baru berusia empat puluh, tetapi sudah menjadi seperti ini. Ketika di tahun-tahun awal, dia juga benar-benar kewalahan oleh tumpukan pekerjaan."      

"Jadi, ketika kamu bergabung dengan perusahaan, kamu bisa berbagi beberapa hal lagi dengannya. Setidaknya tidak membuatnya terlalu lelah di kantor dan bisa menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk menemaninya ibumu, betul tidak?"     

Mendengar Kakek Zhao terang-terangan menuduhnya sudah tua, diam-diam Zhao Shunrong melirik ayahnya dengan tatapan benci. Padahal jelas-jelas Kakek Zhao yang tertua, tetapi malah sembarangan menuduh orang lain terlihat seperti orang tua, sungguh tidak tahu kata yang tepat untuk menggambarkannya.     

Zhao Youlin sangat tidak puas dengan nasihat Kakek Zhao yang mengungkit Zhao Shunrong dan Duan Yarong sebagai tameng ketika Zhao Youlin tidak mau menerima tawarannya.      

Zhao Youlin pun hanya bisa menjawab sambil tersenyum, "Hei kakek, kamu juga bilang bahwa alasan ayahku sangat tua itu sepenuhnya karena perusahaan yang memberinya terlalu banyak pekerjaan untuk membuatnya lelah."      

"Ya, kalau aku ke sana, bukankah aku yang muda ini akan berubah jadi tua? Bukankah ini hal yang mengerikan untuk seorang gadis?! Aku tidak mau, pukul aku sampai mati pun aku tetap tidak mau pergi!"      

Zhao Shunrong seketika merasa tertohok oleh ucapannya. Sebenarnya ia ingin menyetujui ucapan itu. Ia menghilangkan sedikit ekspresi wajahnya seolah menunjukkan bahwa dirinya sungguh sedikitpun tidak tua.      

Kakek Zhao merasa sangat kesal dengan kata-kata Zhao Youlin sehingga butuh beberapa saat baginya untuk tenang. Ia pun menatap Zhao Youlin dan bertanya lagi, "Benar-benar tidak mau?"     

Zhao Youlin melihat keseriusan wajah Kakek Zhao, lalu menghela napas ringan, "Kakek, bukan karena aku bodoh dan aku tidak ingin mengkhawatirkanmu dan Ayah. Hanya saja, aku benar-benar tidak mampu. Seorang Joy saja sudah membuatku kewalahan, apalagi sekarang masih ada toko yang harus ku urus."      

"Kakek, aku benar-benar tidak punya energi untuk bergabung ke dalam Grup Zhao. Kalau Anda masih memiliki belas kasihan, jangan mempersulit saya." Tambahnya.     

Lelaki itu memasang wajah marah dan berkata dengan kesal, "Jangan gunakan cicitku yang berharga sebagai tameng. Sekarang sudah ada ibumu yang mengasuh Joy, jadi dia tidak membutuhkanmu."      

"Adapun tokomu, masalah mau dibuka sekarang atau tidak, bagaimana bisa dibandingkan dengan Grup Zhao? Kamu menolak kesempatan sekali seumur hidup bagi begitu banyak orang demi toko yang rusak seperti itu. Sungguh... sungguh…"     

"Sungguh apanya?" ​​Mendengar bahwa Kakek Zhao menyebut toko yang telah diperjuangkannya dengan keras dengan sebutan toko rusak, wajah Zhao Youlin tiba-tiba suram. Sebuah tatapan dingin langsung tersorot ke arah Kakek Zhao.      

Disapu oleh tatapan mata dingin cucu perempuan tertuanya, Kakek Zhao sangat putus asa dan lamban. Ia melirik Zhao Youlin dengan sedih dan tidak mengatakan apa-apa, "Tidak ... tidak apa-apa ... Nak Lin ..."     

Zhao Youlin mengabaikan Kakek Zhao. Ia mendengus dingin dan memalingkan wajahnya, menjelaskan bahwa dirinya tidak berniat menerima tawaran Kakek Zhao.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.