Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Mengejutkan Para Hadirin (2)



Mengejutkan Para Hadirin (2)

0Dalam sekejap, semua mata para tamu undangan terfokus pada arah lantai dua.     
0

Rumah utama Keluarga Zhao adalah bangunan bergaya retro yang sangat klasik dengan cita rasa antik yang unik, serta tangga yang mengarah langsung dari ruang tamu di lantai satu ke lantai dua.     

Di antara lantai satu ke lantai dua, dibangun sebuah teras yang dihubungkan dengan tangga. Tangga itu berada di sisi kiri dan kanan teras, yang juga terhubung dengan koridor di kedua sisi rumah.     

Mengikuti suara itu, semua orang melihat seorang pria tua mengenakan setelan Tang berwarna biru tua, dengan rambut abu-abu dan ekspresi cerah. Pria itu perlahan-lahan berjalan menuruni tangga di sebelah kiri, lalu berdiri di teras sambil menatap semua orang.      

Kemudian pria tua itu tersenyum dan berkata, "Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menghadiri pesta ulang tahun kakek hari ini, tetapi sebelum jamuan makan, saya ingin memperkenalkan seseorang kepada Anda semua."     

Memperkenalkan seseorang? Orang-orang di lantai bawah saling memandang, kurang lebih terkejut dan penasaran, siapa yang bisa membuatkan Kakek Zhao ini ingin memperkenalkan seseorang kepada semua orang di pesta dengan begitu khidmat.     

Kakek Zhao melihat pemandangan reaksi orang-orang di bawah. Ia sangat puas dan tercengang. Ia pun mengangkat kepala lalu berteriak di sisi lain tangga, "Gadis Lin, keluarlah dan bantu Kakek."     

Gadis Lin? ! Jantung Li Hongyu langsung berdegup seperti dihantam sesuatu. Ia berpikir bahwa gadis yang dimaksud kakek tidak mungkin anak tirinya itu, kan? Anak itu tidak ada di rumah Keluarga Zhao, jadi tidak mungkin dirinya bertemu dengan Kakek Zhao yang baru tiba di China.      

Apalagi, ia tahu jelas bahwa anaknya itu dan Mu Tingfeng sudah lama bercerai. Dengan statusnya sebagai anak terlantar, apa pantas perempuan itu dipandang baik oleh Kakek Zhao?     

Bukan dia, ya, jelas bukan dia!     

Sayangnya, banyak hal di dunia ini seringkali begitu tidak terduga dan tidak bisa ditangani untuk sementara waktu.      

Sebelum suara Kakek Zhao selesai, semua orang mendengar suara langkah kaki biasa yang datang dari ujung koridor di lantai dua.     

Tidak lama kemudian, sosok cantik nan mencolok seperti api muncul di mata semua orang tanpa peringatan, memukau mata semua orang.     

Itu adalah seorang perempuan yang tampak berusia awal dua puluhan, mengenakan baju cheongsam merah cerah yang terbuka di bagian bahu dan panjangnya seperti ekor ikan.      

Sulaman yang didesain seperti seekor burung phoenix menyebar dari ujung cheongsam hingga ke depan dada. Gaun itu sangat indah dan elegan, mewah dan megah.      

Efek pengembangan yang unik dari pakaian cheongsam dengan sempurna melengkapi lekuk tubuh gadis itu. Rambut panjang lurus dan halus gadis itu tidak didandani dengan hiasan yang terlalu rumit, hanya dua jepit rambut emas bertahtakan permata, cocok dengan anting hijau zamrud di telinganya, menunjukkan kualitas bermartabat dengan cara yang sederhana.      

Sepatu hak tinggi perak dengan ukiran yang elegan pun telah melangkah menuruni tangga kayu satu-persatu, menimbulkan bunyi teredam, seperti palu berat yang menghantam hati semua orang yang hadir.     

Wajah kecil gadis cantik dan lembut itu terangkat ke atas, sudut bibirnya juga sedikit terangkat. Ia percaya diri, tetapi tidak angkuh, sikapnya anggun tetapi tidak rendah diri. Hanya dengan melihatnya sekilas saja, auranya itu sudah cukup untuk disimpan dalam hati para tamu dan tidak akan terlupakan.     

Namun, ini bukan bagian paling menarik dari perempuan itu. Bagian paling menarik dari perempuan itu, tidak diragukan lagi adalah matanya.     

Sangat cerah dan dalam, sungguh keindahan yang luar biasa, seolah-olah semua keindahan di dunia menggumpal di dalamnya. Matanya itu membuat orang tidak berani menatap secara langsung, tetapi tidak bisa menahan godaan untuk melihatnya.      

Bahkan, hanya dengan sekali tatap, seseorang akan tersedot ke dalamnya dan tidak bisa keluar lagi.      

Saat Li Hongyu melihat Zhao Youlin keluar, wajahnya menjadi pucat. Tubuhnya gemetar tidak terkendali dan langsung mundur beberapa langkah. Ia bahkan hampir jatuh karena sempat menabrak sesuatu.     

Bagaimana mungkin sosok itu adalah perempuan itu? Bagaimana mungkin itu dia? !     

Orang yang juga merasa terkejut adalah Zhao Youxi. Padahal sejak awal tadi, hatinya sedang menunggu Mu Tingfeng menjawab pertanyaannya.      

Mampu bertemu Mu Tingfeng di sini malam ini, Zhao Youxi sangat gembira dan berpikir bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup yang diberikan kepadanya oleh Tuhan.     

Hanya saja, ia tidak pernah menduga, bahwa belum lama dirinya menikmati kebahagiaan ini, ia mendengar seruan kecil di belakangnya.     

Zhao Youxi mengerutkan kening, menoleh untuk melihat, dan melihat Zhao Youlin sedang menuruni tangga dengan gaun warna merah cerah.     

Mata Zhao Youxi tiba-tiba menegang. Matanya yang melebar tampak penuh dengan ketidakpercayaan. 'Kapan Zhao Youlin menjadi seperti ini? Tidak, itu bukan dia!' Pikirnya     

Zhao Youxi menatap perempuan di tangga yang menarik perhatian penonton. Entah kenapa, hatinya sedikit bergetar dan firasat buruk muncul secara spontan.     

Ia memutar kepalanya dengan hampir panik. Dirinya pun mencoba menghindari pesona yang terlalu menyilaukan dari kakak tirinya itu, tetapi tubuhnya juga seakan membeku setelah secara tidak sengaja melihat reaksi orang di sampingnya.     

Mu Tingfeng mengangkat kepala dan menatap perempuan yang berjalan perlahan ke bawah. Ekspresi Mu Tingfeng masih tetap dingin dan tegas, masih tidak terlihat kegembiraan atau kesedihan di wajahnya. Hanya matanya saja yang menunjukkan ekspresi penuh kejutan, yang tidak sinkron dengan wajah dinginnya.      

'Tidak... seharusnya tidak seperti ini! Bukankah lelaki ini paling benci dengan perempuan jalang itu sebelumnya? Kenapa sekarang... pasti ada yang salah, ya, pasti ada yang salah!' Gumamnya dalam hati.     

"Sial, aku bahkan tidak tahu kapan Keluarga Zhao memiliki gadis cantik seperti itu? A Yan, gadis itu sangat cantik, kamu…" ia terdiam dan kalimat 'tertarik tidak? kalau tidak, biar aku saja yang mendekatinya.' hanya tertahan di ujung lidahnya.     

Ling Ran pun diam-diam menelan setengah kalimat berikutnya ke perutnya, hanya karena dirinya melihat tatapan terobsesi di mata Ye Yan si pendiam itu.     

Ya, terobsesi! Harus diketahui bahwa meskipun Ye Yan telah mempermainkan banyak perempuan di kalangan atas ini seperti ikan yang bermain di air selama bertahun-tahun, dan tidak pernah kekurangan perempuan di sisinya.      

Akan tetapi, Ling Ran belum pernah melihat keseriusan di mata Ye Yan yang seperti ini. Bahkan tatapannya itu menunjukkan rasa obsesi yang dalam.      

Tuan Muda Ling yang terlalu terkejut itu tiba-tiba teringat bahwa Ye Yan belum lama ini mengatakan bahwa tujuannya datang ke sini adalah untuk mencari seorang perempuan. Mungkinkah perempuan yang dimaksud adalah dia?.…     

Ling Ran tanpa sadar menoleh dan melirik perempuan yang sangat dihormati, tetapi juga mempesona itu. Harus diakui bahwa perempuan ini memang memiliki mukjizat untuk membuat para lelaki terpesona dan tergila-gila padanya.     

Ketika Nie Xingzhi tiba, waktunya tepat saat adegan Zhao Youlin berjalan. Nie Xingzhi tiba-tiba menghentikan langkah, dan mata di balik kacamatanya tanpa sadar memancarkan sedikit kejutan.     

Anak baik, terakhir kali dirinya melihat gadis dari Keluarga Zhao ini bertingkah gesit dan rapi, tetapi ia tidak menyadari bahwa gadis ini tidak jelek jika dipakaikan pakaian yang begitu indah.     

Hanya saja Nie Xingzhi telah mengalami pahit-manisnya hidup... seorang paman tidak bisa dibandingkan dengan seorang yang masih muda, jadi ia langsung menarik pandangannya dari kecantikannya hanya dalam beberapa saat.     

Ia pun akhirnya tersadar dari lamunan, lalu mendongakkan kepala untuk memindai tatapan semua orang di sini. Ia bisa melihat tatapan terkejut yang tidak disembunyikan di mata para tamu lelaki yang hadir, terutama Mu Tingfeng dan Ye Yan yang dulu pernah bertemu sekali dengannya .     

Diam-diam, ia bersiul dari lubuk hatinya. Tatapan Nie Xingzhi ke arah Zhao Youlin pun terasa sedikit lebih ingin tahu lagi. Ia khawatir, mulai hari ini, nona tertua dari Keluarga Zhao itu akan sulit ditaklukan!     

Zhao Youlin berjalan selangkah demi selangkah, lalu menggenggam tangan yang diulurkan oleh Kakek Zhao, dan perlahan berjalan ke sisinya. Akhirnya ia berdiri berdampingan dengannya dan dengan murah hati menerima perhatian semua orang yang hadir.     

Dalam waktu singkat, semua orang yang hadir mendengar suara Kakek Zhao bergema seperti bel, yang juga menggema di seluruh rumah utama Keluarga Zhao.     

"Perkenalkan, ini adalah cucu perempuan tertuaku, Zhao Youlin. Mulai hari ini, dia juga akan menjadi pewaris pertama Keluarga Zhao selain putra sulungku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.