Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Si Rubah Tua (1)



Si Rubah Tua (1)

0Lima persen saham dari perusahaan Zhao? ! Ekspresi wajah Zhao Youlin sedikit berubah, bagaimana ia bisa melupakan hal yang begitu penting? !     
0

Setelah bercerai dengan Mu Tingfeng dan hendak meninggalkan rumah Keluarga Mu, tepatnya saat merapikan kamar, ia kebetulan melihat surat kesepakatan tentang pengalihan saham Grup Zhao.     

Pada saat itu Zhao Youlin tidak terlalu memperdulikan surat itu. Ia hanya membacanya dengan sekilas dan mengetahui bahwa ibu Zhao Youlin yang telah meninggal mengalihkan saham 5% Grup Zhao atas namanya kepada Zhao Youlin setelah kematiannya.     

Hanya saja, sebelum usia Zhao Youlin dewasa, saham itu untuk sementara disimpan oleh Kakek Zhao, dan akan diserahkan kepada Zhao Youlin ketika Zhao Youlin sudah tumbuh dewasa.     

Zhao Youlin masih di bawah umur ketika menikah dengan Mu Tingfeng, jadi masuk akal jika surat kesepakatan pengalihan saham itu masih disimpan di Kakek Zhao.     

Tapi mungkin saat itu Kakek Zhao itu terlalu kecewa dengan desakan Zhao Youlin yang ingin menikah dengan Keluarga Mu, jadi Zhao Youlin membawa surat itu ketika masuk ke rumah Keluarga Mu.      

Sebelumnya, Zhao Youlin selalu tidak mengerti alasan Li Hongyu dan Zhao Youxi terus berusaha mengajaknya pulang ke rumah mereka padahal jelas-jelas mereka membenci dirinya.      

Sekarang, ia paham betul bahwa, alasan ibu dan anak itu mau membiarkan Zhao Youlin pulang ke rumah. Apakah betul hanya menginginkannya pulang? Ya, hal yang sebenarnya diinginkan oleh ibu dan anak itu adalah saham di tangan Zhao Youlin.      

Memikirkan hal ini, Zhao Youlin tersenyum. Ia mengangkat kepala dan bertanya kepada Kakek Zhao dengan nada bicara meremehkan, "Kakek, saham Grup Zhao ini terlalu berharga, dan kuakui nasib cucu perempuanmu ini sangat sial, sehingga tidak sanggup membawa saham yang berharga ini. Bisakah aku merepotkanmu dengan membawa kembali sahamku ini?"     

Kali ini, Kakek Zhao benar-benar semakin tercengang. Ia telah memperhitungkan semuanya, tetapi ia tidak memperhitungkan saham yang sangat diinginkan oleh para anggota Keluarga Zhao ini bisa menjadi hal yang sangat beresiko bagi Zhao Youlin.      

Setelah kebuntuan beberapa saat, amarah Kakek Zhao muncul. Apakah cucu perempuannya ini tidak menginginkan saham ini? Apalagi, cucunya ini juga masih ingin mengembalikan surat penting itu kepadanya.      

"Youlin, bukan tidak mungkin kakekmu ini akan mengambil kembali saham ini. Hanya saja, saham ini peninggalan ibumu untukmu. Jika kamu tidak menginginkannya, ibumu di surga akan sedih jika mengetahuinya."     

Zhao Youlin menyapu tatapan dinginnya kepada Kakek Zhao yang mulai menjadi banyak akal. Kedua mata Zhao Youlin sedikit menyipit, lelaki tua ini sebenarnya ingin menggunakan ibu Zhao Youlin untuk menekannya!     

"Kakek, apa yang kau katakan salah. Kupikir alasan ibuku mewariskan saham ini adalah agar aku bisa mengandalkannya dan bisa digunakan untuk melindungiku ketika berada di Keluarga Zhao…"      

"Sayangnya sekarang, aku sudah hidup dengan baik. Jika saham itu ada di tanganku, malah membuatku kerepotan, dan itu sepenuhnya bertentangan dengan tujuan ibuku. Ibuku tidak ingin melihatku kesusahan seperti itu, jadi kupikir, jika ibuku masih hidup, dia pasti akan memahamiku."     

Kakek Zhao tersentak. Ia menatap Zhao Youlin dengan mata melebar, kemudian seolah-olah telah menemukan terobosan. Ia pun dengan licik berkata, "Karena kamu berkata begitu, sepertinya tidak masuk akal jika aku tidak mengambil saham itu kembali…."      

Orang tua ini pun lanjut berkata, "Hanya saja, saham di tanganmu itu adalah pemberian keduaku. 5% ada di Shuncheng, dan 5% ada di tanganmu. Tapi karena kamu tidak menginginkannya, maka tidak ada cara lain selain kuambil kembali lalu kuberikan pada dua anak Shuncheng selain dirimu."     

Benar saja, begitu Kakek Zhao selesai berbicara, wajah tenang Zhao Youlin berubah.     

Meskipun ia bukan Zhao Youlin yang asli, tetapi dirinya sangat benci dengan Li Hongyu dan putrinya, walau masih berinteraksi satu kali. Terutama setelah mengetahui bahwa ibu dan anak ini mengincar saham miliknya, Zhao Youlin bahkan lebih benci pada ibu dan anak yang serakah itu.      

Manusia selalu memiliki kekurangan umum. Seperti kata pepatah, Aku memang tidak ingin mengambil barang itu, tetapi aku juga tidak berharap barang itu menjadi milik orang lain, terutama orang lain itu adalah musuh sendiri.      

Jika Kakek Zhao yang mengambil kembali saham itu dan membawanya sendiri, Zhao Youlin secara alami tidak akan berkomentar apa-apa. Tetapi, jika saham itu diserahkan pada Li Hongyu dan anaknya, hatinya merasa tidak nyaman, dan tidak rela.      

Kakek Zhao baru saja mengamati permusuhan ibu tiri dan anak tirinya itu, sehingga ia mengatakan hal ini dengan sengaja.     

Zhao Youlin menyipitkan mata kepada Kakek Zhao yang bersikap tenang di depannya. Dalam hati, ia tidak tahan untuk mengutuk si rubah tua ini!     

Hati Zhao Youlin dilema. Ia merasa terjerat pada pilihan ini, namun wajahnya tetap terlihat seperti biasanya.      

Ia pun memandang bahwa Kakek Zhao yang tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas diam-diam. Orang tua ini juga berkata dalam hati, 'Anak ini benar-benar bisa menahannya!'     

Setelah terdiam beberapa saat, Zhao Youlin tiba-tiba mengubah kata-katanya dan terbatuk pelan, "Ehm…. Kakek, aku tiba-tiba berpikir bahwa meskipun aku tidak khawatir dengan kebutuhan hidupku, tetapi aku masih punya anak kecil. Bahkan jika aku tidak memikirkan diri sendiri, tetapi aku juga harus memikirkan anakku."      

"Tunggu sampai anakku besar, saat dia sekolah, beli rumah, beli mobil dan menikah, mana mungkin itu semua tidak membutuhkan uang? Jadi, bagaimana kalau kamu menggunakan saham itu sebagai hadiah untuk cicitmu dengan cara menyimpan saham itu padamu?"     

Ketika Kakek Zhao mendengar ucapan Zhao Youlin itu, ia segera memasang ekspresi sedang berpikir keras. Ia menggantung Zhao Youlin sebentar sebelum berkata, "Karena ini pertimbanganmu, maka lakukan saja seperti ini."     

Melihat sikap sok Kakek Zhao itu, Zhao Youlin diam-diam menggertakkan giginya di dalam hati. Orang ini sebenarnya sangat gembira, tetapi wajahnya menunjukkan ekspresi yang membuatnya kesal. Sungguh, kalau dilihat-lihat, ekspresinya itu sangat menyebalkan.     

"Kakek, masalah saham itu mudah dibicarakan, tetapi jika Joy dan aku harus kembali ke rumah Zhao sekarang, aku masih…"     

Sebelum Zhao Youlin selesai berbicara, ia disela oleh Kakek Zhao, "Kakek tahu bahwa, kamu tidak ingin membawa Joy kembali sekarang karena ada hal-hal buruk di rumah ayahmu. Kakek mengerti hal-hal itu."      

"Begini saja, kakek akan memberimu waktu beberapa hari, untukmu berpikir baik-baik. Kamu baru saja bilang bahwa sudah tidak lagi sendirian karena memiliki Joy sekarang. Jadi, pikirkan baik-baik untukmu, juga pikirkan baik-baik untuk Joy."      

Zhao Youlin melirik curiga kepada Kakek Zhao. Mengapa Kakek Zhao ini tiba-tiba menjadi begitu banyak bicara? Ia terus saja merasa... ada yang tidak beres.      

Tampaknya melihat keraguan di mata Zhao Youlin, Kakek Zhao berdeham dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Sebenarnya, Kakek datang kepadamu hari ini karena ada hal lain yang ingin kakek katakan padamu."     

Mata Zhao Youlin memancarkan kejelasan dan ia berpikir bahwa rubah tua ini akhirnya benar-benar menipunya. Ia pun bertanya sambil tertawa, "Ada apa?"     

"Dua hari lagi kakek ulang tahun yang ke-70. Paman-pamanmu akan mengadakan pesta ulang tahun untuk kakek di rumah utama. Kamu harus mengajak Joy untuk merayakan ulang tahun kakek saat itu, ya!"     

Mata Zhao Youlin sedikit suram. Ia diam-diam berpikir bahwa ternyata lelaki tua ini punya pemikiran seperti itu!     

Ketika saatnya tiba, ketika membawa Joy ke pesta, Zhao Youlin dan Joy pasti akan menjadi pusat perhatian. Pada saat itu, ia tidak bisa lagi memutus hubungan dengan Keluarga Zhao. Sial, itu pesta atau pesta?     

"Kakek, aku sudah berpikir untuk membuka toko di kota baru-baru ini. Masalah perantaranya cukup merepotkan. Dua hari ini mungkin…"     

Sebelum Zhao Youlin selesai berbicara, Kakek Zhao dengan cepat menyela, "Mau membuka toko? Gampang saja, aku akan meminta pamanmu mencari tempat terbaik untuk membuka toko di pusat kota besok. Kamu bisa membuka toko apapun yang kamu inginkan."      

"Ah, bahkan untuk memastikan bisnisnya berkembang pesat, atau jika kamu ingin punya toko mewah, kamu juga bisa berdiskusi dengan pamanmu. Melihat status pamanmu di Kota S, semua orang pasti akan memberikan kemudahan urusan untukmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.