Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Kakek Zhao (2)



Kakek Zhao (2)

0Jika diingat secara cermat, di awal pernikahan, Zhao Shuncheng sangat mendukung pernikahan Zhao Youlin dan Mu Tingfeng, sedangkan Kakek Zhao dan paman serta bibi dari keluarga Zhao tidak terlalu optimis tentang pernikahan itu.     
0

Itu karena semua orang ini tahu betul tujuan Zhao Youlin menikah dengan Keluarga Mu.      

Berdasarkan pernyataan itu, hal yang dikhawatirkan adalah kenyataan bahwa hanya Zhao Shuncheng yang akan berpikir bahwa pernikahan Zhao Youlin dengan Keluarga Mu adalah hal yang sangat mulia.     

Lalu justru karena pernikahan itulah Kakek Zhao yang berpandangan baik kepada Zhao Youlin malah benar-benar kecewa dengan pilihan Zhao Youlin. Setelah Zhao Youlin menikah dengan Keluarga Mu, Kakek Zhao tidak pernah bertanya tentang apapun mengenai keadaan Zhao Youlin yang ada di Keluarga Mu.     

Di masa lalu, Zhao Youlin mungkin hanya berpikir bahwa Kakek Zhao ini terlalu tidak masuk akal. Tetapi sekarang, Zhao Youlin tahu niat baik Kakek Zhao ini setelah memikirkannya sebentar.     

Mengalami kesulitan setelah tidak mendengarkan nasihat dari orang yang lebih tua, takutnya itulah yang dialami Zhao Youlin yang dulu.      

Memikirkan hal itu, kesan Zhao Youlin terhadap kakek yang tiba-tiba muncul tanpa menyapa saat ini, dengan cepat naik menjadi kesan yang baik.      

Hanya saja, kesan baik memang kesan baik, namun tidak mungkin bagi Zhao Youlin untuk mempercayai seseorang ketika baru saja bertemu satu kali. Harus diketahui bahwa ia sekarang hidup menjadi seorang janda dan merawat Joy seorang diri.      

Walau hidupnya terlihat damai, tetapi kekuatan pihak-pihak di sekitarnya juga tidak ada satupun yang tidak mengincarnya dan siap menerkamnya kapan saja.      

Setelah mendengarkan kata-kata Kakek Zhao, Zhao Youlin mengeluarkan pisau yang hampir berubah menjadi senjata pembunuh tadi, lalu membuka pisau itu, "klik!" dan akan digunakan untuk merawat kukunya.     

Kakek Zhao tertegun sejenak. Melihat pisau di tangan Zhao Youlin dan memikirkan yang baru saja dikatakan Paman Zhao kepadanya, kedua matanya langsung bisa membaca perubahan sikap Zhao Youlin. Ia pun memandang Zhao Youlin dalam-dalam.      

"Kau sekarang membawa pisau?" Pertanyaan Tuan Zhao yang tidak disengaja itu sebenarnya untuk mencari tahu lebih dalam.      

Zhao Youlin terkekeh ringan dan berkata dengan acuh tak acuh, "Aku sekarang punya musuh dan mereka sudah datang satu-persatu. Kalau aku tidak membawa alat untuk melindungi diriku sendiri, aku khawatir tidak akan tahu cara matiku nanti."     

Pisau praktis ini secara khusus disiapkan oleh Zhao Youlin setelah kejadian Zhao Youxi yang tiba-tiba mencari gara-gara dengannya. Ia mengakui bahwa dirinya telah mempelajari beberapa keterampilan di akademi kepolisian dan kemudian diberi tugas khusus sejak saat itu. Oleh sebab itu, ia pun menjadi petarung yang kejam.     

Namun ada pepatah yang bagus, yaitu, seseorang akan sulit mengalahkan orang banyak. Zhao Youlin sekarang telah memprovokasi keluarga yang mati otak itu, dan siapa tahu keluarga itu menggila serta segera kembali untuk menyerang Zhao Youlin lagi. Maka dari itu, Zhao Youlin selalu bersiap.      

Hanya saja, Zhao Youlin tidak menyangka bahwa dirinya tidak akan menggunakan benda ini untuk melawan keluarganya. Sebaliknya, ia malah berkelahi dengan para pengawal Kakek Zhao dengan pisau itu.      

Kakek Zhao memandang Zhao Youlin dan semakin merasa bahwa gadis di depannya ini sangat berbeda dari kesannya pada cucunya sebelum ini.      

Di masa lalu, bahkan jika Zhao Youlin bersikap lembut padanya, ia tidak pernah berani menatap matanya.      

Namun sekarang... saat masuk tadi, Zhao Youlin tidak melirik Kakek Zhao sedikitpun, bukan karena takut, melainkan seperti bukan suatu keharusan untuk memandang Kakek Zhao.      

Kakek Zhao telah menjalani sebagian besar hidupnya, namun ini adalah pertama kali bagi dirinya begitu diabaikan. Sejujurnya, hal itu membuat senyuman di wajahnya tidak tahan untuk mengerut.      

Namun setelah dipikir-pikir, rasanya cukup segar. Anak sulungnya belum bisa punya anak, anak kedua dan ketiga, termasuk juga anggota keluarga dari saudaranya, ketika bertemu dengannya, mana ada yang tidak seperti tikus bertemu kucing?      

Bahkan cucunya yang tidak terlalu dekat dengannya, mana ada yang bersikap berani tanpa takut sedikitpun seperti Zhao Youlin?     

Memikirkan sikap Joy yang imut dan berperilaku baik, hati Kakek Zhao hampir meleleh. Ia pun berdeham ringan, mencoba yang terbaik untuk mempertahankan martabat di wajahnya, "Karena kondisi di luar sangat tidak baik, pulanglah. Aku ingin melihat, orang yang berani mengacaukan Keluarga Zhao-ku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.