Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Tamu Tak Diundang (3)



Tamu Tak Diundang (3)

0Begitu pria tua itu keluar, para pengawal yang mulanya berekspresi kejam, seketika menghilangkan aura garang mereka, lalu membungkuk hormat padanya.      
0

Karena mendengar pergerakan di luar, Paman Zhao keluar untuk melihat yang sedang terjadi. Ia juga khawatir orang-orang di luar akan mengganggu dirinya dan cucunya.      

Tapi ketika ia membuka pintu dan melihat pemandangan di luar, pria tua yang biasa melihat kekacauan itu ternyata masih bisa kaget. Apalagi setelah melihat Zhao Youlin memegang pisau dan menekankan pisau itu ke leher pengawal, ia bahkan lebih kaget lagi sampai jantungnya hampir copot.      

"Dia nona tertua. Kenapa kamu tidak segera menghentikan aksimu, dia ini nona tertua! Kalian tidak punya mata? Bagaimana bisa kalian menyakiti nona tertua?!"     

Nona tertua? ! Semua orang, termasuk Zhao Youlin, dikejutkan oleh panggilan Paman Zhao untuk Zhao Youlin.      

Zhao Youlin mengangkat kepala dan melirik pria tua itu, lalu mengingat-ingat identitas pria itu di otaknya. Akhirnya ia teringat dengan pria tua di depannya ini. Ternyata dia adalah pemegang wewenang terkuat di keluarga Zhao, yang mewakili kakek kandung Zhao Youlin.      

Ya, pria paruh biaya itu adalah pengurus tertinggi di Grup Zhao yang sangat dekat dan selalu berada di sisi Kakek Zhao.     

Tidak heran dia menyebut dirinya nona tertua. Tetapi karena ada di sini, maka kakek murahannya pasti juga ada di rumahnya sekarang.     

Zhao Youlin menyimpan pisaunya, lalu berjalan ke samping seolah-olah tidak ada orang lain. Lalu ia mengambil sapu tangan dan menyeka darah di atasnya. Mata Paman Zhao berkedut.     

Melihat kedua pengawal yang berada di lantai tampak berdarah, wajah Paman Zhao langsung terlihat tidak baik.      

Setelah Zhao Youlin menyeka pisau dan melemparkan saputangan ke lantai ia menatap Paman Zhao dan menegur dengan sopan, "Paman Zhao."     

Tanpa diduga, sudut mata Paman Zhao berkedut, sudut mulutnya juga berkedut. Ia berkata dengan hati yang tidak puas, "Nona tertua, Anda jangan khawatir, aku akan mengurus ini!"     

"Nona tertua, kakek sudah lama menunggu di dalam, nona tertua, silakan masuk." Setelah berbicara, ia menggeser tubuhnya ke samping untuk mempersilakan Zhao Youlin.      

Mata Zhao Youlin sedikit berkedip. Ia berbalik dan mengambil barang yang baru saja ditaruhnya di samping, lalu berjalan masuk.     

Begitu berjalan ke teras, Zhao Youlin mendengar suara energik Joy, "Kakek buyut, kakek buyut, lihat… lihat, ini Guaiguai, ibu yang membelikannya untuk Joy."     

Segera setelah itu, sebuah suara lembut dengan beberapa perubahan terdengar, "Ternyata ibu Joy yang membelikannya untuk Joy. Ini sangat lucu, sama imutnya dengan Joy."     

Zhao Youlin menghela napas lega ketika mendengar ini, dan kekhawatiran di hatinya menghilang setengah. Setidaknya ia tahu bahwa Joy baik-baik saja, dan tampaknya kakek dan cucu itu terlihat rukun. Hm… bagus-bagus.      

Zhao Youlin melangkah ke dalam rumah. Sekilas ia melihat Joy memeluk Guaiguai di karpet mewah ruang tamu. Wajahnya dengan gembira memamerkan Guaiguai pada Kakek Zhao. Kakek Zhao dengan ekspresi hangat menyentuh kepala kecil Joy, menunjukkan senyum keriput orang tua usia 60 tahunan.      

Mendengar suara langkah kaki, Joy menoleh. Saat melihat Zhao Youlin, matanya berbinar, ia segera bangkit dari karpet dan terhuyung-huyung ke arah Zhao Youlin.     

"Ibu… ibu… ibu, ibu pulang, apakah membawa kue untuk Joy?"     

Zhao Youlin awalnya lega melihat Joy meninggalkan Kakek Zhao dan berlari ke arahnya. Tetapi ketika mendengar pertanyaan Joy, ia tidak bisa menahan tangis dan tertawa.      

Ia berjongkok dan memeluk makhluk kecil yang penuh dalam pelukannya, lalu menepuk pantat kecil Joy sebagai hukuman. Ia pun berkata, "Yang diingat hanya kue saja."     

"Aku juga ingat ibu." Joy mencium wajah Zhao Youlin dengan patuh, lalu segera bertanya dengan penuh harap setelah ciuman itu, "Bu, kuenya?"     

Zhao Youlin hanya bisa tersenyum dengan tidak berdaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.