Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Tamu Tak Diundang (1)



Tamu Tak Diundang (1)

Tiga kata pendek yang dilontarkan Li Yan sudah cukup menunjukkan kesannya pada Zhao Youlin. Tidak peduli bagaimanapun kesan orang lain terhadap Zhao Youlin, setidaknya bila kesan Zhao Youlin sudah baik di mata Li Yan, maka Zhao Youlin sudah sampai ke tingkat tak bisa digantikan di hati Li Yan.      
1

Sosok Lu Shu terhuyung untuk beberapa saat, dengan wajah sepucat kertas. Setelah beberapa lama, ia tertawa rendah dengan air mata yang menggenang di mata, bahkan ada sedikit kebencian dan kegembiraan muncul di matanya, "Dia baik? Oke, dia baik! Sayang sekali, apa gunanya dia baik kalau sudah mati? Sudah mati. Dia tidak mungkin bisa kembali! Tidak akan bisa kembali!"     

Erangan Lu Shu yang hampir gila bergema di jalan dalam waktu yang lama. Bukan hanya hati Li Yan yang bergetar mendengar itu, tetapi Zhao Youlin juga.     

Sejak dilahirkan kembali, Zhao Youlin tidak merasa nyata seperti sekarang. Ia hanya merasa bahwa dirinya telah mati.      

Dulu, dia memiliki nasib yang sama dengan Zhao Youlin yang ditinggalkan oleh orang tuanya ketika masih kecil. Setelah itu, ia diadopsi dan dibesarkan di panti asuhan. Sayangnya sekarang, ia sudah meninggal.      

Sekarang, dirinya adalah Zhao Youlin, putri tertua dari putra kedua Keluarga Zhao, atau identitasnya juga bisa bertambah sebagai mantan istri Presdir Grup Mu Feng, Mu Tingfeng.      

Teriakan keras Lu Shu membuat ekspresi wajah Li Yan berubah sesaat. Kakinya sedikit bergetar, tubuhnya terhuyung-huyung di tempat.     

Kematian Zhao Youlin adalah rasa sakit terbesar dalam hidup Li Yan. Ia juga ada di sana pada waktu kejadian Zhao Youlin terbunuh, dan bisa melihat dengan jelas dan dekat.      

Sayangnya, pria ini sudah tidak berdaya. Ia hanya bisa melihat Zhao Youlin tumbang di depannya, dan tidak pernah bisa berdiri lagi!     

Melihat ini, Lu Shu buru-buru melangkah maju untuk membantu Li Yan berdiri stabil. Namun ia lagi-lagi membuka luka Li Yan dengan berkata penuh semangat, "Kak Yan, Zhao Youlin sudah mati dan tidak bisa hidup lagi. Kamu tidak bisa bersamanya lagi. Kau tidak akan menghabiskan sisa hidupmu dengan dia, tapi denganku dan anak kita. Kak Yan…"     

"Cukup!" Wajah Li Yan pucat, akhirnya tidak tahan lagi. Ia mendorong Lu Shu menjauh. Ia terhuyung-huyung dan berbalik untuk pergi.     

Lu Shu yang didorong, tubuhnya juga terhuyung-huyung untuk sementara waktu. Ia menatap punggung Li Yan dengan tidak percaya, wajahnya yang cantik sedikit berubah.     

Ia merenung sejenak di tempat, lalu menghentakkan kakinya. Secepat mungkin ia mengejar Li Yan.      

Adegan itu berakhir, para pejalan kaki yang menyaksikannya dengan penuh minat di jalan ikut bubar.      

Zhao Youlin menatap muram ke punggung mereka berdua. Sebuah pikiran samar-samar melintas di matanya. Kemudian, ia mengulurkan tangan dan menarik ujung topi untuk menutupi wajah lalu berbalik pergi.     

Suasana hati yang baik akibat mendapatkan informasi terganggu lagi, dan kali ini oleh adegan kecil itu. Zhao Youlin berpikir sejenak, lalu akhirnya menelepon agen detektif lagi. Ia meminta seorang detektif untuk terlebih dahulu membantunya menyelidiki dua orang tadi yang kemungkinan besar terkait dengan kematiannya.      

Setelah panggilan telepon, Zhao Yulin membeli kue mangga favorit Joy di toko kue terdekat dan langsung pulang.     

Hanya saja, yang tidak pernah disangka sebelumnya adalah, saat dirinya keluar dari lift, orang yang menyambutnya bukanlah koridor kosong apartemennya sendiri, melainkan beberapa pengawal tinggi berbaju hitam.     

Zhao Youlin melihat beberapa tamu tidak diundang itu berdiri di pintu. Secara refleks, ia bersembunyi ke samping, menghindari pandangan orang-orang ini.     

Dengan secara tiba-tiba ada begitu banyak pria di depan pintu flat apartemennya. Berarti… siapa gerangan yang masuk ke dalam rumahnya? Mungkinkah Zhao Shuncheng dan adik tirinya yang datang menemuinya lagi? Pengawal mereka ada di luar, berarti, bukankah mereka sudah masuk rumah? Lalu Joy….     

Pertanyaan muncul satu demi satu dari lubuk hati Zhao Youlin, membuat ekspresinya semakin jelek. Selama berpikir bahwa sesuatu terjadi pada putranya yang berharga, suasana hati Zhao Youlin tidak bisa menghentikan kegelisahan.      

Sebelum bisa memikirkannya dengan cermat, Zhao Youlin mengangkat alisnya dan mengintip sedikit untuk menghitung jumlah dan barisan pengawal berbaju hitam di pintu. Sedetik berikutnya, ia langsung bergegas dari tempat persembunyian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.