Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ambil Sendiri (2)



Ambil Sendiri (2)

0Kedua pihak ini pun menghening selama beberapa detik di telepon, kemudian Zhao Youlin meledak, "Palsu? Lalu apa yang dikejar asistenmu di jalan besar tadi? Dia sampai meraung mengagetkan orang-orang yang tidak tahu-menahu dengan urusan perusahaanmu karena takut barang perusahaanmu dicuri oleh orang lain. Kau kira aku bodoh?!"     
0

"Benar-benar bodoh." Wajah Mu Tingfeng masih tanpa ekspresi seperti mengalami kelumpuhan wajah, tetapi dari matanya yang terdalam tersembunyi senyuman, sungguh berbeda dengan ekspresi wajahnya.      

Orang biasa mungkin tidak akan melihat kegembiraan di matanya itu, tetapi bagi kepala pelayan yang menyaksikan Mu Tingfeng tumbuh sejak kecil, bagaimana mungkin tidak bisa melihat kegembiraan di matanya itu. Bukankah ekspresinya ini berbeda dari biasanya?     

Tetapi justru karena inilah kepala pelayan itu menjadi semakin ketakutan. Kapan tuan muda dan Nona Zhao...     

"Kamu… bilang… a… pa?!" Amarah Zhao Youlin benar-benar akan meledak, tetapi untungnya mereka berdua terhalang oleh saluran telepon yang panjang. Jika tidak, ia benar-benar tidak yakin bisa menahan diri untuk maju ke depan Mu Tingfeng lalu meninjunya beberapa kali.     

"Pencuri itu adalah mata-mata asing dari perusahaan musuh. Membiarkannya mencuri dokumen hanyalah rencana kami untuk membuat pertunjukan yang bagus. Kalau kamu tidak muncul, pertunjukan bagus itu seharusnya berakhir dengan sukses."     

Mu Tingfeng tidak tahu sebuah hal yang salah dengannya. Biasanya, ia akan meremehkan orang yang membutuhkan penjelasan panjang agar mengerti. Anehnya hari ini, pria ini mau menjelaskannya, dan itu… dilakukannya demi mengalah kepada seseorang yang menghubunginya ini.      

Dan sebenarnya, seperti yang diharapkan, meskipun Mu Tingfeng tidak menjelaskan dengan sangat rinci, Zhao Youlin tidak bodoh. Mana mungkin Zhao Youlin tidak memahami makna mendalam dari penjelasan Mu Tingfeng.      

Setelah bekerja untuk waktu yang lama, Zhao Youlin dengan baik hati ikut campur membantu seseorang untuk menangkap pencuri. Padahal orang yang dokumennya dicuri itu sudah membuat rencana lebih awal dan bersiap untuk mencari tahu, bersiap untuk menjebak.      

Ya, pria itu ternyata telah merancang perangkap melalui pencuri itu. Ketika tujuannya hampir tercapai, Zhao Youlin tidak sengaja membuat rencana ini hancur.      

Namun dari kejadian ini, Zhao Youlin juga terluka, dan kehilangan informasi penting dari Tuan Qing. Sungguh, dia juga rugi banyak!     

Setelah mengetahui hal ini, hati Zhao Youlin bahkan lebih marah. Ia menendang meja samping tempat tidur di sebelahnya lagi.     

Mu Tingfeng tiba-tiba mendengar suara gebrakan dari telepon. Ia mengangkat alisnya dan pura-pura tidak peduli, "Nona Zhao, kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, kututup teleponnya. Aku masih punya banyak kesibukan yang harus kukerjakan."     

Kepala pelayan, bersama dengan angin, menyelinap keluar masuk dari tiap ruangan, merapikan ruang tamu, memungut sampah, membuat makan malam, dan sebagainya.      

Para pelayan yang berkeliaran, mendengar tuan mudanya yang tidak pernah tersenyum dan sulit didekati berkata seperti itu tanpa mengubah ekspresinya. Kaki mereka hampir terpeleset, lalu tubuhnya jatuh ke lantai.      

Punya banyak kesibukan yang harus dikerjakan? Mu Tingfeng yang telah duduk di aula sejak sore, membaca koran, melamun, tidak melakukan apa-apa sampai sore, beraninya bicara omong kosong, dengan bilang pada orang lain bahwa dirinya sedang sibuk?!     

Sangat disayangkan bahwa orang di ujung telepon tidak mengetahui kebenarannya sama sekali, jadi ia harus membiarkan Presdir Mu bermain-main. Mendengar Mu Tingfeng ingin menutup telepon, Zhao Youlin bergegas menghentikan, "Tunggu sebentar."     

Mu Tingfeng pura-pura tidak sabar dan bertanya, "Apakah ada yang lain?"     

Zhao Youlin memaksa dirinya untuk tenang, lalu mengambil beberapa napas dalam-dalam, kemudian mengeluarkan sebuah kalimat dengan gigi terkatup, "Berkasmu ada di tanganku, jadi berkasku juga terbawa olehmu."     

"Jadi?" ​​Untungnya, Zhao Youlin tidak bisa melihat Mu Tingfeng sama sekali sekarang. Kalau tidak, ia akan menemukan bahwa mata lelaki yang selalu dingin dan tajam ini sedikit muncul senyuman licik dan ingin tertawa.      

"Jadi, kita berdua sama-sama tidak sengaja mengambil barang yang salah, bukankah seharusnya kamu mengembalikan barangku padaku?!"     

Menanggapi emosi kekerasan Zhao Youlin, seseorang meringkas kata-kata itu menjadi dua kata, "Untuk apa?"     

"Apa?"     

"Kita salah mengambil barang, tapi itu karena kamu sendiri yang salah ambil. Kamu mengambil kertas bekas yang tidak berguna, sedangkan aku mengambil berkas yang sepertinya sangat penting bagimu. Nilainya berbeda, jadi untuk apa aku harus mengembalikannya kepadamu?"     

Zhao Youlin seketika terdiam.     

Pada saat ini, ada ribuan kata yang bergejolak di hati Zhao Youlin. Sayangnya, ia hanya bisa tanpa daya menyatu menjadi satu kata dan pada akhirnya terlontar, "Sialan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.