Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Penagih Hutang (4)



Penagih Hutang (4)

0Merencanakan proyek...merencanakan anggaran...prospek pembangunan...distribusi kepentingan antara kedua belah pihak...Whoa, apa-apaan ini?!     
0

Zhao Youlin tersentak, dan buru-buru membalik dokumen itu. Setelah mengetahui bahwa ada banyak hal di halaman selanjutnya yang tidak bisa dipahaminya, dugaan pertama yang muncul di benaknya adalah bahwa Tuan Qin menipunya.      

Hanya saja, dugaan itu dengan cepat ditolak oleh Zhao Youlin. Apalagi, ia tahu bahwa dirinya juga telah lama bekerja sama dengan agen detektif ini beberapa kali. Detektif swasta itu juga berani menggunakan berbagai identitas saat terhubung satu sama lain di masa lalu. Secara umum, reputasi agen detektif itu cukup bagus, dan tidak ada alasan untuk membuat kesalahan besar.     

Tentu saja, ada alasan penting lainnya, yaitu Zhao Youlin belum melakukan pembayaran akhir. Uang untuk membayar tidaklah sedikit. Namun walau begitu, tidak peduli apapun kendalanya, orang-orang dari agen detektif tidak mungkin membodohinya dengan omong kosong semacam ini.     

Jika semua kemungkinan ini dikesampingkan, hanya ada satu kemungkinan lain yang tersisa.     

Zhao Youlin mengerutkan kening. Mungkinkah tas arsip yang dibawanya tidak sengaja tertukar?     

Tertukar?! Itulah yang terlintas di pikiran Zhao Youlin.      

Pencuri berbaju hitam tadi terpental akibat tendangannya, menyebabkan tas kerja yang dibawanya jatuh dan dokumen-dokumen di dalamnya ditiup angin dan jatuh ke tanah. Dari dalam tas kerja itu juga ada sebuah tas arsip yang terguncang keluar dari tas lalu tergelincir ke samping. Tas arsip itu mirip dengan tas arsip dari Tuan Qin.      

Zhao Youlin berkonsentrasi mengingat adegan pada waktu itu. Seluruh wajah Zhao Youlin sangat suram hingga ingin meneteskan air mata.      

Sial, pada saat itu, ia hampir secara naluriah mengambil tas arsip yang paling dekat dengannya, tetapi kemunculan Mu Tingfeng yang tiba-tiba membuatnya terpukul dan ingin segera menjauhinya.      

Hal itu juga membuatnya lupa untuk mengecek isi tas arsip yang dibawanya itu. Lalu setelah mengambil tas arsip, ia langsung lari begitu saja, dan baru sekarang dirinya ingat….     

Setelah memahami penyebab yang lebih masuk akal ini, Zhao Youlin langsung membalikkan tas arsip itu. Dan tentu saja, pola bunga kuncup merah kecil di sudut tas menghilang tanpa jejak. Ini membuktikan bahwa dirinya… salah mengambil arsip.      

"Oh, sialan!" Zhao Youlin mengutuk dengan marah dan menendang meja samping tempat tidur di sebelahnya, membuat suara dentuman yang besar.      

******     

Di rumah Keluarga Mu, rumah ini sekarang tampak terang benderang. Walau demikian, aura yang dipancarkannya terasa dingin dan amat senyap seperti biasanya.      

Selain itu, tidak ada suasana kehidupan yang terpancar dari rumah ini. Tidak, dibandingkan dengan suasana tidak bernyawa di hari-hari biasanya, suasana rumah Keluarga Mu hari ini dengan jelas terasa lebih aneh.      

Ini adalah pertama kalinya kepala pelayan merasakan suasana yang aneh setelah tinggal di rumah ini selama bertahun-tahun.     

Penyebab suasana ini adalah kejadian pada siang hari. Tuan muda yang pada siang hari biasanya tidak sering berada di rumah, kali ini pulang untuk makan siang, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.      

Tidak hanya itu, setelah makan siang, tuan muda juga mengambil beberapa koran hari itu dan mulai membacanya di sofa di ruang tamu rumah ini. Setelah melihat waktu sudah menunjuk ke jam lima sore lebih, ternyata dia juga tidak kembali bekerja, dan malah menghabiskan waktu sepanjang sore di sini!      

Kondisi ini sungguh tidak pernah terjadi sebelumnya!     

Setelah itu, setelah makan malam, hal yang biasa pun terjadi. Tiba-tiba suasana hati tuan muda mulai menurun. Seiring berjalannya waktu, suhu di ruang tamu menjadi lebih rendah dan semakin rendah.     

Hal yang paling penting adalah, tampaknya ada masalah yang membuat tuan muda beberapa kali melirik telepon. Namun, apa masalah yang membuatnya seperti itu? Mungkinkah tuan muda benar-benar menunggu telepon seseorang dari siang hingga malam?!     

Seolah-olah menjawab pertanyaan kepala pelayan, telepon di ruang tamu tiba-tiba berdering keras saat ini.     

Kepala pelayan gemetar, lalu berjalan ke arah telepon. Tetapi ketika hendak berjalan ke telepon, ia mendengar suara tenang, "Aku saja yang mengangkat."     

'Hemmm?' Kepala pelayan terkejut. Mengapa dia merasa seperti mendengar sedikit kegembiraan dalam gaya bicara tuan muda?     

Sebelum kepala pelayan menyelidiki lebih lanjut, Mu Tingfeng telah mengangkat gagang telepon. Pada saat yang sama, suara yang familiar datang dari gagang telepon itu dengan sangat jelas.     

"Mu Tingfeng, kau ini penagih utang, kembalikan barangku padaku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.