Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ada Informasi (3)



Ada Informasi (3)

0Seorang perempuan di depan cermin mengenakan pakaian olahraga ketat berwarna coklat. Di atas rambut hitamnya yang lurus panjang menjuntai di dada, ada topi yang menutupi hampir separuh wajahnya.     
0

Setelah memastikan bahwa penampilannya ini tidak bisa membuat orang lain mengenalinya jika tidak melihatnya lebih dekat, ia pun merasa yakin dengan penampilannya kali ini. Zhao Youlin pun melepas topi itu dari kepala dengan puas, lalu menoleh untuk melihat ke langit cerah di luar jendela.     

Ia menghela napas lega, lalu naik ke tempat tidur dan memandang Joy yang tertidur. Ia tersenyum sedikit, lalu mengulurkan tangan dan mencubit wajah kecil Joy.     

Anak yang masih berada di alam mimpi itu akhirnya menggerakkan tangan untuk menyingkirkan tangan ibunya agar menghentikan gangguanya. Kemudian ia membalikkan tubuhnya dengan pantat kecil yang menghadap Zhao Youlin.      

Zhao Youlin geli dengan reaksi anaknya itu, lalu menepuk pantat kecil Joy. Ketika Joy menggumamkan sesuatu dalam tawanya yang setengah sadar, Zhao Youlin mencondongkan tubuh ke telinganya dan tersenyum.      

"Joy, ibu mau pergi sebentar hari ini. Joy harus patuh untuk berada di rumah dan jangan pergi kemana-mana. Ibu sudah menyiapkan susu dan roti di samping tempat tidur untukmu, ingatlah untuk memakannya nanti ketika kamu lapar. Selain itu, ibu akan segera kembali."     

Joy tidak bangun sama sekali, tetapi mengangguk dengan bingung, seperti hamster kecil yang naik-naik di dalam sarang dan tidak bisa keluar.     

Zhao Youlin tersenyum tidak berdaya, akhirnya mencium wajah kecil Joy yang bulat. Lalu, ia juga menempatkan Guaiguai yang masih tidur ke samping tempat tidur Joy. Kemudian, ia barulah bangkit dan keluar.     

Zhao Youlin membuat janji dengan agen detektif pada pukul tujuh pagi. Mereka bertemu di sebuah kedai kopi sederhana yang merupakan satu-satunya kedai kopi terdekat yang buka sangat pagi.      

Zhao Youlin mengira dirinya sudah datang cukup pagi, tetapi setelah itu, ia mengetahui bahwa ada orang lain yang datang lebih pagi darinya. Orang itu adalah seorang lelaki yang duduk di kursi yang telah dipesan sebelumnya. Pria itu tampak sedang membaca sesuatu sambil menundukkan kepala.      

Zhao Youlin menyipitkan mata, lalu berjalan terus ke arah lelaki itu lalu berhenti di meja kopi.      

Lelaki yang tadi menundukkan kepala tiba-tiba merasakan ada bayangan yang menutupi kepalanya. Akhirnya, ia mengangkat kepala mengalihkan perhatian dari tumpukan dokumen di tangannya.      

Ia mengangkat kepala juga untuk membiarkan Zhao Youlin melihat rupanya. Lelaki itu mengenakan mantel panjang, dengan rambut hitam pendek yang rapi hingga menutupi sisi wajahnya. Kulitnya sedikit pucat seperti orang sakit seolah telah bertahun-tahun tidak terkena sinar matahari.      

Meskipun kacamata hitam besar menutupi hampir sepertiga wajah orang di depannya, Zhao Youlin masih bisa melihat bahwa dirinya adalah lelaki yang tampan dan menarik.     

Lelaki itu jelas terkejut ketika melihat Zhao Youlin. Ada sedikit kejutan melintas di wajahnya yang lembut secara tidak terduga.     

"Bolehkah aku duduk di sini?" Zhao Youlin memecah keheningan terlebih dahulu dengan sebuah pertanyaan.      

Qin Huai dengan cepat menahan ekspresi di wajahnya, lalu mengangguk dengan senyum ringan dan berkata, "Silakan duduk."     

Zhao Youlin duduk di seberang Qin Huai dengan murah hati. Tanpa bersikap sok misterius, ia berkata langsung ke pokok permasalahan, "Apakah Anda yang menelepon saya tadi malam? Tuan Qin?"     

Qin Huai mengangguk, tetapi tidak segera menjawab pertanyaan terkait masalah ini kepada Zhao Youlin. Akan tetapi, ia malah bertanya dengan senyum tipis, "Nona Zhao, apakah Anda ingin minum sesuatu?"     

Zhao Youlin menatap orang di seberangnya dalam-dalam, "Secangkir kopi hitam saja."     

Mata Qin Huai langsung menatap tajam seolah melihat sekilas cahaya. Namun, ia meresponnya dengan cara mengangguk, lalu berteriak kepada pelayan yang tidak jauh dari tempatnya, "Dua cangkir kopi hitam."     

Pada saat ini, pada dasarnya masih belum ada pelanggan lain di kedai ini, dan sebenarnya tidak ada pelanggan yang datang ke kedai ini pada jam sepagi ini. Pelayan pun dengan cepat datang sambil membawa dua cangkir kopi panas yang baru digiling.     

Zhao Youlin mengangkat matanya serta melirik susu dan gula di sisi kopi. Ia tentu tidak berniat menambahkan dua hal ini, lalu langsung menyesap kopi hitam dengan aroma yang kuat itu.     

Tanpa diketahui, gerakannya ini menyebabkan ekspresi terkejut di mata pria di depannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.