Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Rencana Masa Depan (1)



Rencana Masa Depan (1)

0Setelah secara bertahap mulai menetap di rumah baru, Zhao Youlin mulai merencanakan kehidupan masa depannya.     
0

Meskipun ia baru saja bercerai, namun uangnya sekarang lebih banyak angka nolnya daripada sebelum terlahir kembali. Walau sekarang dirinya sudah bukan lagi seorang gadis seperti dulu, tetapi dirinya bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri saja.      

Bahkan jika tidak memikirkan diri sendiri, ia sekarang masih harus memikirkan anak dari mantan suaminya. Harus diketahui bahwa membesarkan anak adalah hal yang paling mahal di dunia.     

Sebelum lahir kembali, Zhao Youlin memang memiliki pekerjaan yang pendapatannya sangat stabil. Meskipun ia tidak terlalu kaya, tapi dirinya hampir tidak perlu khawatir tentang sandang dan pangan untuk diri sendiri.     

Sayang walau bagaimanapun juga, ia tidak bisa kembali menjalani kehidupan seperti tiada hari esok waktu itu. Setelah mengalami kejadian itu, jika dibilang Zhao Youlin tidak punya rintangan di hatinya, itu pasti bohong.      

Namun, apa yang bisa dilakukan jika dirinya tidak melakukan ini? Ketika pertama kali bergabung dengan pasukan polisi khusus, demi memenuhi persyaratan misi, ia sesekali berpartisipasi dalam kegiatan penyamaran dan belajar banyak hal terkait kemampuan menyamar. Namun masalahnya sekarang adalah... ia tidak punya sertifikat keahlian tersebut!     

Pemilik asli tubuh yang dipakai Zhao Youlin ini menikah dengan Mu Tingfeng saat usianya baru menginjak enam belas tahun. Bahkan jika pemilik aslinya adalah anggota Keluarga Zhao, ia mungkin masih dianggap anak yang terlalu dini untuk masuk ke sekolah khusus seperti itu dan melewatkan beberapa kelas sewaktu sekolah.      

Ketika berusia enam belas tahun, ia menempuh pendidikan di tingkat kedua di universitas. Setelah menikah dengan Mu Tingfeng, ia bahkan putus sekolah dan tidak lulus kuliah sama sekali. Jadi Zhao Youlin hanya memiliki sertifikat kelulusan di tingkat SMA.      

Di era yang memperhatikan ijazah ini, bukankah keadaannya ini malah terlihat sangat menyakitkan?     

Setelah memikirkannya, Zhao Youlin akhirnya mengambil keputusan. Sebagai warga negara biasa seperti dirinya yang membutuhkan ijazah tetapi tidak memiliki ijazah, dan latar belakang pendidikannya lebih buruk daripada tidak memiliki latar belakang. Alhasil, daripada bekerja untuk orang lain, lebih baik menjadi bos dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.      

Ya, ia masih punya uang cadangan, dan itu bisa diinvestasikan.      

Setelah membuka majalah di tangannya, Zhao Youlin akhirnya memilih membuka usaha di bidang katering dan pakaian. Pakaian dan katering tidak akan memiliki terlalu banyak risiko, dan uang akan berputar dengan cepat. Ini memang pilihan yang bagus, tapi….     

Zhao Youlin mengerutkan kening, tiba-tiba menoleh untuk melirik Joy, yang berjongkok di lantai sambil menatap anjing huskynya. Matanya berangsur-angsur melunak. Ia berjalan ke sisi Joy dengan senyum ringan dan berkata dengan senyum rendah, "Apakah kamu menyukainya?"     

"Ng!" Joy mengangguk dengan mata yang sejernih kristal. Wajahnya penuh dengan kegembiraan yang tidak terlukiskan.     

Zhao Youlin memberinya kecupan lalu mengulurkan tangan meminta anjing husky yang tidak jauh darinya untuk datang. Setelah seharian bergaul, anak kecil yang cerdas ini telah mengubah sikapnya dari waspada terhadap Zhao Youlin menjadi bersedia untuk berinteraksi dengannya.      

Melihat gerakan tangan Zhao Youlin, anjing husky itu berlari menghampiri dua majikannya, lalu mengangkat kepala bersikap manja dan bodoh.      

Zhao Youlin tertawa kecil. Sambil memeluk Joy, ia berkata, "Bukankah kita harus memberi nama pada anjing ini?"     

Joy tertegun sejenak, lalu ingat bahwa dirinya lupa memberi nama pada hewan yang akan menjadi teman bermainnya ini. Ia segera memeluk tangan Zhao Youlin, kemudian dengan sedikit bersemangat berkata, "Beri nama… beri nama, beri nama anjing ini."     

Zhao Youlin tertawa. Sambil memeluk anaknya yang sangat lembut, ia bertanya "Kalau begitu Joy ingin memberi nama apa?"     

"Aku yang memberinya nama?" Tanya Joy yang terkejut sambil membelalakkan matanya yang cerah.      

"Ya, karena Joy yang ingin membelinya, jadi tentu saja Joy yang harus memberikan nama padanya. Apakah Joy punya ide nama bagus untuknya?"     

"Ide nama bagus?" Joy mengangkat wajah kecil dan mengerutkan kening seperti sedang kesulitan. Setelah berpikir lama, sepertinya ia telah memikirkan sesuatu, lalu matanya berbinar dan berkata, "Guaiguai. Ibu, beri dia nama Guaiguai, ya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.