Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Omong Kosong Profesional (2)



Omong Kosong Profesional (2)

Mu Tingfeng menduga bahwa sikap Zhao Youlin tadi hanya trik 'tarik ulur perasaan' agar Zhao Youlin bisa mendapatkan perhatian. Tetapi, baru saja ia menyadari bahwa sepertinya dugaannya salah.     

Tatapan mata perempuan itu tadi tidak memiliki obsesi dan kegilaan padanya. Ia memandangnya seolah-olah memandang orang asing, lebih tepatnya orang asing yang mengancam ibu dan anak.      

Dalam hal ini, haruskah ia juga mencoba menyelidiki kembali perempuan itu dari sudut lain?     

Memikirkan hal ini, Mu Tingfeng tidak bisa menahan diri mengulurkan tangan untuk menyentuh bekas gigitan yang agak menyakitkan di telapak tangannya. Secercah cahaya samar melintas di mata biru tuanya itu.     

Xia Zetao tidak sempat pulih dari kepanikan bencana. Ketika mendongak, ia melihat bosnya menatap bekas gigitan dengan bingung. Hal itu membuatnya mengerutkan kening, dan menjadi semakin bingung dengan sikap presdirnya ini.      

Bukankah orang yang mengajukan perceraian adalah presdir? Kenapa presdir sekarang terlihat sangat menyukai mantan istrinya? Mungkinkah semua rumor itu salah? !     

Di sisi lain, Zhao Youlin terburu-buru melarikan diri dari toko hewan peliharaan dengan satu tangan yang menggendong Joy dan satu tangan lain menggendong kandang berisi anak anjing husky.      

Setelah jarak yang cukup jauh, ia berbalik badan, memastikan tidak ada yang mengejar dan barulah berhenti berlari. Dengan demikian, Zhao Youlin akhirnya bisa bernapas lega.      

Zhao Youlin tidak bisa dianggap lemah dan tercela. Ia selalu berada di garis depan antara hidup dan mati sepanjang tahun, dan dirinya telah lama mengembangkan intuisi yang berbeda dari orang biasa.     

Dari saat Mu Tingfeng meraih pergelangan tangannya, bel alarm di hatinya sudah berbunyi. Ia secara intuitif mengatakan kepada diri sendiri bahwa lelaki itu kuat, lebih kuat darinya.     

Ketika tahu bahwa lawannya memiliki keunggulan diatasnya, maka akan terlihat gegabah bila dirinya maju ke depan untuk menghadapinya.      

Terlebih lagi, ia juga memiliki seorang anak. Jadi, ia tidak bisa mengambil risiko tanpa menjamin bahwa dirinya bisa menaklukkan lelaki itu. Maka dari itu, ia memilih untuk melarikan diri secara rasional.     

Hanya saja, hal ini tidak mengganggunya sama sekali. Ia mendapat keuntungan saat dirinya melarikan diri. Lagi pula, tidak semua orang bisa mencubit pergelangan tangannya.     

"Mama." Begitu Joy diletakkan di lantai, ia meraih tangan Zhao Youlin. Tatapan mata yang berekspresi sangat jelas itu dipenuhi dengan air yang sangat jernih dalam sekejap.     

Zhao Youlin terkejut. Ia buru-buru meletakkan kandang yang berisi husky ke samping, lalu berjongkok menyentuh pipi chubby Joy dan berkata dengan lembut, "Ada apa, Joy? Apakah kamu baru saja merasa takut? Ini semua salah ibu, harusnya tidak memperlihatkan adegan itu di depan Joy."     

Joy menggelengkan kepala, memeluk pergelangan tangan Zhao Youlin yang memerah lagi dan menggerutu, "Orang jahat…"     

Zhao Youlin tertegun sejenak, lalu pada akhirnya mengerti maksud ucapan Joy, "Joy merasa orang tadi itu adalah orang jahat?"     

Joy membelalakkan mata jernihnya, lalu mengangguk dengan sangat tegas. Di mata anak sederhana ini, siapapun yang menyakiti ibunya adalah orang jahat.     

Zhao Youlin tertawa garing, "Hanya saja, dia adalah… ayahnya Joy."     

Meskipun tidak mau mengakuinya, tetapi hubungan darah Joy dengan lelaki itu tidak bisa disangkal. Ia bisa meminta Mu Tingfeng untuk melepaskan hak asuhnya terhadap Joy dan memutuskan hubungannya dengan Joy, tetapi ia tidak bisa menyembunyikan fakta tentang hubungan darah ini kepada Joy.      

Joy menggigit bibirnya lalu berkata dengan keras kepala, "Joy cukup punya ibu saja." Setelah berbicara, ia melompat ke pelukan Zhao Youlin dan memeluk Zhao Youlin dengan erat. Anak ini bersikap demikian seolah-olah sedang memegang jerami terakhir.     

Zhao Youlin terkejut. Tetapi sudut bibirnya perlahan melengkung. Ia mengulurkan tangan dan membelai rambut halus putranya dalam pelukannya.      

Ya, ia sendiri yang telah meremehkan anak ini. Sebenarnya, ketika ia bertanya padanya tentang ingin meninggalkan Keluarga Mu bersamanya hari itu, anak itu justru sudah membuat pilihan antara dirinya dan Mu Tingfeng.     

Hanya saja, Zhao Youlin selalu berpikir bahwa itu hanya keinginan yang kekanak-kanakan. Tetapi ia tidak berpikir bahwa anak-anak adalah makhluk paling naif dan serius, yang begitu memutuskan sesuatu yang diinginkan, itu mewakili keinginan hati mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.