Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Omong Kosong Profesional (1)



Omong Kosong Profesional (1)

0Meskipun banyak mengeluh di dalam hati, namun Xia Zetao memilih untuk tidak mengatakan apa-apa. Mengelus kumis harimau pada saat seperti itu hanya akan mengancam jiwanya.      
0

Setelah membayar di kasir, Xia Zetao menuntun Tibetan Mastiff yang sangat besar dengan tali sambil berjalan di belakang Mu Tingfeng. Ia terlihat seperti orang yang habis dimarahi. Begitu berjalan keluar dari pintu toko hewan peliharaan, ia tiba-tiba menangkap bayangan gelap di depannya.     

Xia Zetao buru-buru berhenti, tepatnya di tempat mobil mereka terparkir yang satu langkah lebih jauh dengan Mu Tingfeng. Ia bergegas mundur dua langkah.      

Begitu mendongak, ia melihat Mu Tingfeng menatap bekas gigitan di tangannya yang tidak lagi berdarah dengan sikap yang membuat siapapun ketakutan.      

Xia Zetao tertegun sejenak, kemudian ingat bahwa tangan Mu Tingfeng masih terluka. Ia menghela napas. Sebelumnya, ia merasa bahwa dirinya benar-benar terpana dengan prestasi mantan istri presdir, tetapi baru sekarang dirinya menyadari bahwa ada seseorang yang berani melawan Presdir.      

Ia pun bergegas menyeret Tibetan Mastiff yang tidak terlalu patuh untuk melangkah maju dan bertanya, "Presdir, apakah Anda ingin pergi ke rumah sakit?"     

Baru saat itulah Mu Tingfeng mengalihkan pandangannya dari tangan, lalu menjawab dengan dingin, "Tidak perlu."     

Kemudian setelah jeda, ia menambahkan, "Suruh seseorang untuk memeriksa penyebab memar di tangan perempuan itu dan mendeteksi hal yang mungkin telah terjadi."     

Xia Zetao membuka mulutnya sedikit, bahkan ekspresinya terasa seperti sedikit tercekik. Padahal sebelumnya, mantan istri presdir baru saja memperlakukan presdir dengan sangat keterlaluan, tetapi presdir menolak memeriksakan bekas luka gigitannya pada orang dan tidak ingin balas dendam pada mantan istrinya.      

Bahkan sekarang, presdirnya ini juga tidak membuat mantan istrinya tidak bisa lagi tinggal di Kota S. Presdir malah tetap perhatian pada memar di tangan mantan istrinya. Presdir, bukankah fokusmu sedikit bias?!     

Untungnya, Xia Zetao telah bersama Mu Tingfeng selama bertahun-tahun dan telah mengalami angin kencang serta ombak ganas selama berada di sampingnya. Setelah tertegun selama beberapa detik, ia berdeham dua kali dan menjawab, "Baik, Presdir."     

Mu Tingfeng tidak bicara lagi. Ia berjalan ke depan, tetapi berhenti lagi setelah berjalan beberapa langkah. Matanya sedikit menyipit lalu menatap Xia Zetao di belakangnya yang sedang menggigil di tempat saat dilihat olehnya.      

"Pre…Presdir, ada apa?"     

"Saat di toko tadi… apa yang kamu lihat?" Tatapan yang tajam nan sempit Mu Tingfeng sedikit terangkat, dan ada sedikit menatap dengan ganas di depan pandangannya.     

Xia Zetao bergidik, hampir tidak bisa menggenggam tali anjing di tangannya. Kemudian, ia berkata dengan suara rendah, "Tidak... aku tidak melihat apa-apa, aku tadi tidak melihat apa-apa, tidak melihat apapun."     

Walau bicara begitu, Xia Zetao tanpa sadar mengingat apapun yang baru saja disaksikannya di toko tadi. Awalnya, ia sempat kehilangan akal sehatnya dan ingin menyebarkan kejadian yang telah disaksikan dan didengar itu ke perusahaan.      

Namun sekarang, bagaimana dirinya bisa lupa bahwa hal yang paling tabu sebagai sekretaris pribadi adalah mengetahui terlalu banyak tentang bos yang seharusnya tidak diketahuinya? Huhuhu, ia tidak mau dibunuh oleh presdir yang dalam keadaan marah, kan?!     

Setelah monolog batin Xia Zetao yang menakutkan, Mu Tingfeng akhirnya dengan penuh belas kasihan mengalihkan pandangan darinya.      

Berbeda dengan hal yang Xia Zetao pikirkan, sebenarnya yang ingin ditanyakan Mu Tingfeng adalah, 'Apakah Xia Zetao melihat sesuatu ketika dirinya secara tidak sengaja menarik sweater Zhao Youlin? Lagi pula, selain dirinya dan anak itu, hanya ada Xia Zetao yang ada di situ pada saat itu.     

Mengingat kulit Zhao Youlin tanpa sengaja terbuka dan dilihat oleh lelaki lain, Mu Tingfeng tidak tahan untuk merasa... ketidaknyamanan… yang tidak bisa dijelaskan.     

Ia belum pernah mengalami perasaan seperti itu sebelumnya, yang membuatnya merasa sedikit asing, sedikit menggairahkan, tetapi tidak bisa menolaknya.      

Berpikir seperti ini, Mu Tingfeng juga tidak tahu sebabnya mengingat tatapan mata Zhao Youlin yang memberontak dan keras kepala ketika menggigit tangannya. Hatinya pun bergetar tidak terkendali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.