Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ibu dan Ayah Bertamu (1)



Ibu dan Ayah Bertamu (1)

0Dengan sekali klik, cahaya yang terang dan luas langsung menyambut. Sosok kecil keluar terlebih dahulu dan langsung masuk ke pelukan orang di luar pintu itu.      
0

"Nenek… nenek…."     

"Oh, cucuku yang baik, sini, nenek gendong." Duan Yarong menangkap anak yang bergegas ke pelukannya itu lalu menggendongnya.      

Meskipun mereka masih berinteraksi sore kemarin, tapi sekarang mereka seolah-olah sudah bersama selama bertahun-tahun. Mereka begitu dekat hingga Zhao Youlin cemburu.     

Dan justru karena inilah Duan Yarong merasa bahwa dirinya ditakdirkan untuk mengikuti takdir anaknya. Semakin ia melihat anak ini, semakin dirinya menyukainya.     

Zhao Youlin mendekat di belakang Joy. Ketika melihat kedua orang itu saling berpelukan, matanya sedikit melembut, dan memanggil sambil tersenyum, "Bu…"     

Setelah itu, ketika melihat Zhao Shunrong di belakang Duan Yarong, ia langsung kehilangan kata-kata, tidak tahu cara menyapanya.     

Duan Yarong sepertinya melihat rasa malu Zhao Youlin. Ia menatap Zhao Youlin dengan aneh, dan berpura-pura tidak puas, "Kamu sudah memanggilku ibu, apakah kamu tidak ingin memanggilnya ayah?"     

Ayah... panggilan ini adalah istilah yang sangat asing untuk Zhao Youlin. Pada kehidupan masa lalu Zhao Youlin, ia adalah seorang yatim piatu dan tidak pernah tahu rupa orang tuanya sejak masih kecil.     

Bahkan jika diadopsi setelahnya, ia hanya memiliki seorang ibu dan tidak ada ayah dalam keluarga. Bisa dibilang, dalam waktu lebih dari 20 tahun hidupnya, ia tidak punya ayah sama sekali.     

Setelah dilahirkan kembali, dengan menggunakan tubuh ini, ia memang punya seorang ayah, tetapi tidak menganggap Zhao Shunrong dengan serius sama sekali. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah, karena dia tidak pantas menjadi ayah.      

Lelaki yang memanjakan selirnya dan menghancurkan istrinya, lalu membunuh istri pertamanya demi wanita yang diasuhnya di luar, ditambah lagi, memasukkan selingkuhan dan anak haramnya ke rumah lalu mengabaikan putri kandungnya, sama sekali tidak layak disebut ayah.      

Tempat yang telah kosong di hati tidak harus diisi oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab seperti itu, tapi sekarang...     

Zhao Youlin memandang pria jangkung dan tangguh di depannya. Ketika dirinya berpikir untuk memanggilnya dengan sebutan itu, ia merasa sedikit....     

Zhao Shunrong telah naik-turun dalam lautan bisnis selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin ia tidak melihat kerumitan di mata Zhao Youlin. Ia pun menatap Zhao Youlin untuk sementara waktu, lalu berkata, "Jangan dipaksakan, panggil aku paman juga tidak masalah."     

Zhao Youlin tercengang. Ia menatap langsung ke mata pria di seberangnya itu. Ia terkejut menemukan bahwa dia melihat... ada toleransi di matanya.      

Apa yang telah terjadi? Sikap pria ini terhadapnya tampaknya telah banyak berubah dibandingkan kemarin. Mungkinkah Duan Yarong mengatakan sesuatu padanya tadi malam?     

Bagaimanapun, Zhao Youlin sedikit terguncang oleh toleransi yang ditunjukkan oleh pria dingin nan serius ini.     

Tanpa sadar, adegan yang dilihatnya ketika Zhao Youlin menaiki tangga tadi malam muncul di benaknya, yakni dua orang dewasa dengan seorang anak….     

Mungkin untuk menjadi sebuah keluarga, terkadang seseorang harus merelakan sesuatu. Saling percaya, saling toleransi, saling ketergantungan, inilah keluarga yang sesungguhnya bukan?     

Setelah memikirkan ini dengan seksama, Zhao Youlin mengerutkan bibir dan akhirnya bergumam kepada Zhao Shunrong, "Ayah…"     

Zhao Shunrong juga tercengang. Dia berusia empat puluhan. Ia berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah mendengar seseorang memanggilnya ayah sepanjang hidupnya, tetapi ia tidak menyangka akan menerima kenyataan ini dengan damai, dan bisa memiliki seorang putri.      

Sama seperti Zhao Youlin yang memiliki ayah untuk pertama kalinya, Zhao Shunrong juga menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya.     

Duan Yarong menahan tawa beberapa lama ketika melihat adegan seperti ini. Orang lain mungkin tidak bisa melihat apapun di wajah Zhao Shunrong yang serius dan sedingin gunung es itu, tetapi bagi dirinya yang sudah menikah dengannya selama 20 tahun, bagaimana mungkin ia tidak bisa melihat ada kepanikan di balik wajah tenang suaminya itu?     

"Oke… oke, bagaimana bisa segerombolan orang dapat menghalangi pintu? Kalau ada sesuatu yang ingin dikatakan, ayo kita masuk dulu baru bicara lagi." Duan Yarong mengingatkan dengan tepat waktu menyelesaikan suasana yang sedikit canggung di antara keduanya ini.      

Selain itu, ia juga membuat Zhao Shunrong dan Zhao Youlin diam-diam merasa lega dalam hati.      

Zhao Youlin seperti terbangun dari mimpi, lalu buru-buru mempersilakan Duan Yarong dan Zhao Shunrong untuk masuk ke rumahnya.      

Dengan adanya adegan sederhana di pintu, jarak antara beberapa orang tiba-tiba menyempit.     

Begitu Duan Yarong duduk sambil menggendong Joy dan melihat Zhao Youlin berjalan sambil membawa beberapa cangkir teh panas, ia pun segera ingat tujuan utamanya datang ke sini. Ia pun meminta Zhao Shunrong untuk mengambil tas Zhao Youlin, "Oh iya, Youlin, ini tasmu."      

Tas? Zhao Youlin tercengang dan tiba-tiba teringat tas yang ditinggalkannya di kamar Duan Yarong kemarin.     

Ia mengarahkan pandangan mengikuti pergerakan Duan Yarong. Ia melihat Zhao Shunrong mengeluarkan tas wanita yang dibawanya di belakang badannya. Tas tangan merah mawar itu tergantung di tangan seorang pria bertampang serius seperti Zhao Shunrong, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa… keduanya tidak cocok.      

Duan Yarong melihatnya dengan sengaja. Ketika melihat rasa malu di wajah Zhao Shunrong, ia diam-diam tertawa.     

Zhao Youlin sangat terkejut. Ternyata wanita yang terlihat anggun dan bermartabat dari luar ini juga memiliki selera yang sangat buruk secara pribadi, atau mungkin... itu adalah selera yang unik antara suami dan istri ini.     

Zhao Shunrong menyerahkan tas itu kepada Duan Yarong, sambil sudut matanya melirik ekspresi Zhao Youlin yang tidak paham dengannya.      

Zhao Shunrong merasa bahwa keagungan kepala keluarganya telah diprovokasi, tetapi orang yang memprovokasi adalah istrinya sendiri yang sangat disayanginya beberapa dekade ini. Pria ini tentu tidak bisa memarahinya dan harus diam-diam berpura-pura tidak melihat apa-apa.     

Zhao Youlin dan Duan Yarong saling memandang dan tersenyum diam-diam, lalu mengangkat tangannya untuk mengambil tas yang diserahkan Duan Yarong. Kemudian Zhao Youlin bertanya, "Setelah aku pergi tadi malam…"     

Tadi malam, ia juga merasa sedikit terbawa emosi. Di satu sisi, ia melakukannya karena membela orang yang disayanginya, dan di sisi lain karena lelaki yang disebut sepupunya itu menatapnya dengan pandangan yang terlalu menjijikkan.     

Tidak dapat disangkal bahwa Zhao Youlin sangat ingin menusuk mata Zhao Yifei saat itu. Ia juga tahu bahwa Paman Zhao masih duduk di paviliun saat itu.     

Meskipun Paman Zhao hanyalah seorang pelayan, tetapi karena telah melayani sejak usia muda, statusnya di keluarga Zhao mirip dengan kepala pelayan di Keluarga Mu.     

Meskipun dia biasanya melayani beberapa tuan dan nyonya Keluarga Zhao, ia selalu hanya mendengarkan Kakek Zhao jika ada hal-hal penting. Ketika Kakek Zhao bertanya, ia akan mengatakan yang sebenarnya.     

Jika Sun Fengzi dan yang lainnya ingin mengejar Zhao Youlin, mereka sepenuhnya hanya akan menampar wajah mereka sendiri.     

Namun bagaimanapun juga, ada begitu banyak orang yang hadir tadi malam. Bahkan jika Paman Zhao berada di pihaknya, takutnya kejadian kemarin tetap menyebabkan masalah bagi Duan Yarong dan Zhao Shunrong.      

Duan Yarong menyangka bahwa dirinya dan Zhao Shunrong membuat Zhao Youlin salah paham, jadi ia menjelaskan, "Setelah kamu pergi kemarin, Paman Zhao telah menceritakan semua kejadiannya. Kamu bertengkar dengan wanita gila Sun Fengzi itu demi kami. Meskipun ibu sangat senang kamu bisa membela ibu, tetapi lain kali kamu tidak boleh bertindak terlalu emosi."     

Berbicara tentang ini, Duan Yarong memiliki beberapa ketakutan yang tersisa. Tatapannya ke arah Zhao Youlin menjadi lebih lembut dan semakin lembut, "Kamu adalah seorang perempuan dan juga sudah punya anak. Sedangkan Sun Fengzi, wanita itu bergantung pada keluarganya sendiri yang merupakan pejabat yang punya kekuatan."      

"Beberapa tahun ini, hubungannya denganku memang tidak terlalu harmonis. Ditambah lagi melihat temperamennya, dia tentu bisa menggila hingga bersikap kejam pada keluarga."      

"Tidak hanya itu, anaknya juga pernah belajar kung fu. Jadi lain kali, jika mengalami kejadian seperti kemarin, jangan menghadapi mereka seperti itu, mengerti?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.