Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Merekrut Pegawai (2)



Merekrut Pegawai (2)

0Mata Zhao Youlin berkedip, ia membuat keputusan rahasia. Lagi pula, ia masih kekurangan banyak pegawai di tokonya. Jika kue dan roti buatan kedua gadis ini tidak terlalu enak, selama masih bisa dimakan, ia bisa tetap merekrutnya dan menjadikannya pegawai magang.      
0

Namun, Zhao Youlin segera menyadari bahwa dirinya terlalu mengkhawatirkan hal yang tidak perlu. Kedua gadis ini tidak membutuhkan terlalu banyak simpati dari orang lain sama sekali dan mereka memiliki kemampuan yang cukup untuk berkompeten di profesi yang mereka inginkan.     

Butuh waktu lama untuk membuat sesuatu seperti roti dan kue. Bahkan jika ini adalah benda kecil, namun untuk mengembangkan adonan lembut hingga menjadi kue juga butuh waktu yang sangat panjang.      

Zhao Youlin menunggu sekitar satu jam. Kedua gadis bersaudara itu akhirnya menyajikan kue dan roti buatan mereka di depan Zhao Youlin.     

"Sudah lama menunggu, inilah yang kami buat. Roti nanas, kue mousse, pancake mangga, dan kue sus." Kedua saudara perempuan itu mendorong piring-piring berisi kreasi mereka di depan Zhao Youlin, lalu mundur dua langkah. Raut mulai kembali serius dan tidak bersemangat tinggi seperti saat memasak tadi.     

Zhao Youlin melirik empat jenis dessert yang diletakkan di depannya, dan mengangguk puas. Yah, kelihatannya lezat dan aromanya juga enak, tetapi masih tidak tahu rasanya.     

Zhao Youlin mengulurkan tangan untuk mengambil dan melahap pancake mangga. Ia tidak menyangka... rasanya sangat enak. Manisnya buah mangga bercampur dengan kelembutan krim, pancake ala barat ini bobotnya sangat bagus.      

Selain itu, beberapa rasa memang menyatu saat sudah masuk ke mulutnya, tetapi masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Tidak hanya itu, ia bahkan tidak merasakan salah satu bahan memiliki cita rasa yang dominan dari yang lain.     

Setelah Zhao Youlin selesai makan sepotong kecil pancake mangga, ia mengulurkan tangan untuk mengambil roti nanas di sisi lain.     

Sejujurnya, Zhao Youlin tidak suka roti nanas sebelumnya, dan selalu merasa bahwa roti jenis ini terlalu kering untuk dimakan. Terutama setelah dingin, roti itu akan lengket dan berminyak.     

Walau demikian, roti nanas An Qi sangat renyah dan enak. kue buatannya itu juga tidak berminyak saat panas dan tidak terlalu manis. Sungguh jenis kua yang sangat lembut dan enak. Meski terlihat sederhana, namun tetap terlihat bahwa orang yang membuatnya telah berusaha keras.     

Setelah mencoba dua hidangan yang pertama, Zhao Youlin sudah memiliki keputusan di hatinya. Ia pun mencoba dua hidangan yang tersisa dan itu juga tidak mengecewakan.     

Setelah Zhao Youlin mencoba keempat hidangan itu, lalu melihat dua bersaudara yang sedang salah tingkah ini, Zhao Youlin hanya tersenyum kecil dan berkata, "Apakah kue-kue ini masih ada lagi? Aku ingin membawanya pulang untuk dimakan anakku nanti. Ia sangat suka makan kue-kue seperti ini."     

Dua bersaudara itu terkejut, "Maksud Anda…"     

"Kalau kalian ada waktu dua hari ini, kalian bisa datang untuk bekerja. Tentu saja, kalau kalian masih masih memutuskan untuk bekerja di sini beberapa hari, aku juga tidak masalah. Buat saja keputusan sebelum aku membuka toko."     

Kata-kata singkat Zhao Youlin membuat dua bersaudara itu tertegun sejenak sebelum akhirnya mereka bereaksi dan bersorak dengan penuh semangat.     

"Apakah kami sungguh diterima? Tetapi kami tidak punya sertifikat." An Yue tersipu karena kegembiraan dan menatap Zhao Youlin dengan mata cerah.     

Zhao Youlin tertawa, "Sertifikat itu hanyalah penegasan dari kemampuan kalian. Karena kalian bisa memasak, jadi apa hubungannya kalian punya sertifikat atau tidak?"      

"Selain itu, aku bukan tipe orang yang kaku. Lebih baik benar-benar punya kemampuan daripada ikut pelatihan formal hanya demi sertifikat tetapi kenyataannya tidak bisa apa-apa. Kurasa jauh lebih berguna untuk meletakkan fondasi selangkah demi selangkah dan berkembang dalam praktik." Tambahnya.     

"Ehm.. ehm..!" Kedua gadis ini langsung mengangguk terharu.     

"Kalau begitu mari kita bicara tentang ketentuan pekerjaannya. Pertama-tama, soal gaji kalian, yaitu 4.500 yuan sebulan di awal. Jika kalian melakukannya dengan baik di masa depan, tentu saja aku akan memberi kalian kenaikan gaji, apakah tidak masalah seperti ini dulu?"     

Begitu Zhao Youlin mengatakan ini, dua bersaudara itu sangat gembira lagi. Mereka pikir, karena mereka tidak memiliki sertifikat dan masih muda, bahkan jika mereka diterima, paling-paling mereka akan dibayar 2.000 yuan sebulan.      

Akan tetapi kenyataannya, di bulan pertama mereka akan dapat 4.500 yuan, dan itu lebih dari dua kali lipat dugaan mereka!     

Melihat keduanya mengangguk, Zhao Youlin menambahkan, "Berikutnya adalah jam kerja. Aku berencana menunggu beberapa saat lalu merekrut beberapa orang lagi, dan membagi jam kerja menjadi dua shift. Satu shift dari pukul 07:30 hingga 15:00, dan satu shift dari 3:00 pagi sampai 10:30 malam. Nanti aku akan membagi shift untuk kalian. Mm, kira-kira kalian bisa datang jam berapa?"     

"Kapan saja bisa!" An Qi berseru dengan gembira dan kemudian sepertinya memikirkan sesuatu. Setelah itu, ia baru bertanya dengan sedikit malu, "Kak Zhao, apakah di sini menyediakan tempat tinggal karyawan?"     

Zhao Youlin tercengang. Ia menatap mereka berdua dan bertanya, "Memangnya sekarang kalian tinggal di mana?"     

"Ehm… hotel kecil."     

Zhao Youlin melihat rasa malu keduanya, dan berpikir sejenak, "Ada setengah lantai kecil di atas toko. Kalian bisa tinggal di sana jika kalian mau, tapi...."     

"Tapi… apa?"     

"Mungkin agak sempit."     

"Tidak apa-apa, kami berdua bisa berbagi tempat tidur, seperti di hotel."     

Setelah mendengar kata-kata An Qi, Zhao Youlin pun memperkirakan bahwa mereka berdua tidak hidup dengan kondisi yang baik sebelumnya, "Ya, kalian bisa pindah ke sini ketika punya waktu, dan kalian juga bisa lebih mudah menjaga toko nantinya."     

"Ehmm… Ehm..!"     

Zhao Youlin merasa lega karena sudah ada koki pembuat kue dan roti. Dalam suasana hati yang baik ini, ia bercanda pada kedua bersaudara ini, "Bisakah sekarang kalian menjawab pertanyaanku tadi? Apakah kalian masih punya kue-kue ini lagi? Aku mau pulang dan ingin membawakannya beberapa untuk anakku. Percayalah, dia pasti suka."      

"Ada! Tentu saja ada!"     

Pada akhirnya, Zhao Youlin membawa banyak kue dan pulang ke rumah. Begitu melangkah ke pintu rumah Keluarga Zhao, sebuah bola meriam kecil terlempar ke arahnya. Namun tampaknya benda itu bukan bola biasa melainkan sesosok anak kecil yang secara akurat memeluk pahanya dan berkata, "Bu… ibu, akhirnya ibu pulang."     

"Hmm, apakah Joy patuh pada kakek-nenek di rumah?" Zhao Youlin bertanya dengan suara rendah dan buru-buru memeluk anak beruang yang sekarang terlalu dimanjakan itu.     

"Ya!" Joy mengangkat kepala dan berteriak keras, "Joy patuh mendengarkan nenek hari ini, bermain game dengan nenek, menumpuk kayu, dan menonton kartun yang bagus."     

Zhao Youlin melirik tubuh Joy kecil. Anak itu mendongakkan kepala untuk meminta pujian. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menundukkan kepala dan menciumnya, "Jadi Joy melakukan banyak hal dengan nenek hari ini, anak pintar."     

"Ehm.. Hem…!" Joy langsung meledak kegirangan ketika mendengar pujian yang diinginkannya.     

Saat kedua ibu dan anak itu berbicara, ada seseorang yang perlahan berjalan tidak jauh dari mereka, menyapa dengan lembut, "Sudah pulang."     

Itu jelas hanya sapaan sederhana, tetapi hati Zhao Youlin bisa merasakan kehangatan.      

Tanpa menunggu Zhao Youlin berbicara dengan Duan Yarong, Joy yang memeluk pahanya, mengendus dan membungkuk ke tangan Zhao Youlin yang lain. Tanpa sadar, ia bergumam, "Bu, badan ibu berbau kue."     

Zhao Youlin tertegun sejenak, kemudian tidak bisa menahan tangis dan tawa. Ia mengulurkan tangan dan mencubit hidung kecil anak ini sembari berkata, "Kucing kecil rakus, padahal sudah ibu sembunyikan dalam-dalam, tetapi tetap saja bisa tercium."     

Ketika Joy mendengar kata-kata Zhao Youlin, ia segera menyadari bahwa Zhao Youlin benar-benar membawa pulang kue. Matanya tiba-tiba menyala, ia memeluk Zhao Youlin dengan erat, membuka tangannya dan berteriak, "Bu, kue… kue…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.