Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Datang Tepat Waktu (1)



Datang Tepat Waktu (1)

0Mu Tingfeng, yang tenggelam dalam dunianya sendiri, tidak tahu jenis siksaan yang diberikannya pada sekretaris utamanya. Pada saat ini dalam pikirannya, ia hanya terngiang dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Su Qing kepadanya saat di rumah sakit belum lama ini.      
0

Sejak kapan perasaannya mulai berbeda pada Zhao Youlin?     

Pasti sejak hari mereka bercerai, kan? Pada saat itu, ia berpikir bahwa alasan Zhao Youlin menutup teleponnya hanyalah cara lain untuk menarik perhatiannya,. Akan tetapi, ia tidak menyangka perempuan itu malah melanggar janji bertemu dengan terlambat selama satu jam…      

Bahkan, Zhao Youlin berani datang sambil menggandeng lelaki lain di depan semua orang. Perempuan ini bahkan berjalan angkuh di depannya. Tidak hanya menunjukkan kekuatan di depan lawan, tetapi juga mengatakan hal semacam itu… seolah tidak ada rasa takut seperti sebelumnya.      

Pada saat itu, benar-benar salah bila percaya kalau Mu Tingfeng bisa mengatakan bahwa dirinya tidak kesal. Malah sesungguhnya, ada sedikit kekosongan yang menyertai kemarahannya.      

Setelah tiga atau empat tahun bekerja keras melepaskan diri dari Zhao Youlin, ia akhirnya mendapatkan hasil yang diinginkannya. Pria ini seharusnya bahagia. Anehnya karena perlawanan perempuan itu, ia malah merasa kehilangan rasa pencapaian.     

Pendidikan yang diterima sejak kecil membuat Mu Tingfeng mengembangkan kebiasaan memegang segala sesuatu di tangannya. Tetapi dalam seumur hidupnya, yang menyimpang dari hidupnya terjadi dua kali, dan kedua hal itu ada hubungannya dengan Zhao Youlin.      

Mu Tingfeng tidak menyangka akan bertemu Zhao Youlin di toko hewan peliharaan saat itu. Setelah terkejut di awal, Mu Tingfeng secara refleks menganggap pertemuan itu sebagai rencana Zhao Youlin untuk melibatkan diri pada hidupnya lagi.      

Apalagi, dulu perempuan ini selalu menggunakan banyak cara untuk mendapatkan hatinya. Akan tetapi, kata-kata dan tindakan Zhao Youlin selanjutnya berhasil mematahkan asumsinya.     

Mu Tingfeng membelai bekas gigi yang tersisa di pergelangan tangannya. Keengganan dan perlawanan di mata Zhao Youlin yang menatapnya hari itu terus terbayang di depannya, menyebabkan dirinya secara impulsif menyuruh orang di sampingnya untuk menyelidiki situasi Zhao Youlin dalam beberapa waktu dekat kala itu.      

Mu Tingfeng sudah lama menyangka bahwa setelah Zhao Youlin menceraikan dirinya, pasti akan ada beberapa orang bermasalah yang mencari gara-gara dengan perempuan itu. Tetapi ia tidak pernah berharap bahwa Zhao Youlin akan mengalahkan orang-orang yang mencari masalah dengannya.      

Mu Tingfeng sendiri tidak tahu perasaan yang sedang dirasakannya saat dirinya langsung pergi ke apartemen Zhao Youlin setelah mendapat kabar bahwa Zhao Youxi memaksa Zhao Youlin.      

Kemudian, ia menyadari bahwa perempuan itu telah benar-benar berubah, berubah menjadi orang yang berbeda. Bahkan berubah menjadi orang yang… tanpa sadar membuatnya tertarik.      

Ketika menyadarinya kembali, perasaannya terhadap Zhao Youlin tampaknya menjadi sangat berbeda dari sebelumnya. Sekarang ia bahkan... bahkan tidak bisa mengingat penampilan Zhao Youlin sebelum perceraian.     

Karena Zhao Youlin, ia memiliki banyak pengalaman pertama. Untuk pertama kalinya, ia mencoba berpartisipasi aktif dalam dansa yang selalu ditolaknya. Untuk pertama kalinya, ia punya harapan untuk sesuatu, tetapi akhirnya kecewa. Untuk pertama kalinya, ia berinisiatif mengundang orang untuk naik mobilnya selain Xia Zetao.      

Ya, untuk pertama kalinya, pria ini merasa sakit hati melihat perempuan itu kedinginan ditiup angin dingin, hingga hampir tidak sadar dirinya memakaikan jas miliknya untuk diletakkan di tubuhnya. Perlu diketahui, Mu Tingfeng adalah orang yang sangat menyukai kebersihan.      

Bahkan kegilaannya pada kebersihan membuatnya tidak masuk akal dan membuat orang kesal. Bahkan ibunya tidak pernah menyentuh barang pribadinya.      

Terutama setelah kejadian empat tahun lalu, kebersihannya menjadi sangat serius. Namun empat tahun kemudian, ia membuat pengecualian untuk seorang perempuan dan perempuan ini masih....     

Mu Tingfeng bertanya pada dirinya sendiri bahwa dia bukan orang yang ragu-ragu. Tetapi ketika menghadapi wanita itu, ia berulang kali menurunkan batasan diri.     

Mu Tingfeng punya firasat bahwa ada sesuatu yang keluar dari kendalinya sedikit demi sedikit, dan ini telah melampaui norma dirinya yang lebih serius daripada empat tahun lalu.     

"Presdir…" Ketika mendengar ada suara yang memanggilnya, Mu Tingfeng langsung berwajah muram. Bahkan seluruh tubuhnya penuh dengan udara dingin, seolah badai akan datang dari dirinya.      

Namun pada kenyataannya... ketika dirinya linglung, Xia Zetao yang menegurnya itu malah telah menahan tekanan ini selama beberapa hari. Pada akhirnya, ia tidak mampu menahan perasaan dingin bosnya itu.     

Mata Mu Tingfeng berkilat. Ia dikejutkan oleh suara tiba-tiba Xia Zetao, tetapi wajahnya masih suram dan tenang. Ia menatap sekretaris utamanya dan bertanya, "Ada apa?"     

Keberanian Xia Zetao yang terkumpul selama beberapa hari benar-benar hilang oleh nada bicara dingin bosnya. Ia menelan ludah, dan Sekretaris Xia dengan bijaksana mengubah topik pembicaraan sambil berkata dengan senyum kering.      

"Ahahaha, bukan masalah besar, hanya saja… waktu untuk rapat mingguan yang Anda tetapkan akan segera tiba, haruskah kita sekarang…"     

"Oh, rapat mingguan." Mu Tingfeng menjawab dengan suara rendah, dan kemudian tidak berbicara lagi.     

Hal ini membuat Xia Zetao yang menunggunya jadi merasa cemas dengan situasi berikutnya. 'Ketika rapat rutin yang diadakan seperti biasanya, Presdir, Anda biasanya akan menanyakan kepada saya daftar kesalahan yang dibuat oleh beberapa karyawan perusahaan baru-baru ini, kemudian memanfaatkan rapat rutin ini untuk menunjukkan wajah tidak senang pada mereka. Tapi kenapa… Presdir berubah jadi begini?'     

Sebelum Sekretaris Xia bisa menemukan alasan bosnya menjadi seperti ini, Mu Tingfeng angkat bicara lagi.      

"Beri tahu orang-orang di bawah bahwa rapat rutin hari ini dibatalkan."     

"Oh, hah?" Xia Zetao yang sedang memikirkan sesuatu, kemudian ketika mendengar kata-kata Mu Tingfeng ini, ia tanpa sadar tidak memberi jawaban dan butuh beberapa saat baginya untuk bereaksi.      

Sesungguhnya, matanya juga melebar karena jawaban mengejutkan ini. Ia pun melihat ke arah Mu Tingfeng yang ada di balik meja kantor dengan tatapan tidak percaya.      

Melihat ekspresi terkejutnya, Mu Tingfeng mengerutkan kening dan berkata dengan sedikit tidak senang, "Apakah ada masalah?"     

Masalah? Ini masalah besar! Sejak Xia Zetao menjadi sekretaris dan asisten pribadi Mu Tingfeng, dia hanya merasa bahwa bosnya ini penggila kerja.      

Selama bertahun-tahun, pertemuan mingguan tetap diadakan walau cuaca sedang hujan atau cerah. Bahkan jika pasar saham di luar semuanya terbalik, Mu Tingfeng tidak pernah jatuh. Namun sekarang, ia benar-benar... membatalkannya.      

'Presdir, rangsangan apa yang Anda dapatkan? Anda bisa mendiskusikannya dengan sekretaris kecil Anda yang paling peduli dan cerdas ini. Saya percaya bahwa sekretaris secerdas saya pasti akan memberi Anda solusi yang sangat mudah.'      

'​​Wow, ada gosip tapi tidak ada yang saya lakukan 'Tidak tahu, perasaan disimpan dalam kegelapan benar-benar tidak enak sama sekali!'     

Xia Zetao benar-benar ingin berbicara seperti itu, tetapi begitu menatap mata tanpa emosi Mu Tingfeng, keberanian yang akhirnya dikumpulkannya memudar lagi. Ia pun tidak mengatakan apa-apa, "Tidak... tidak masalah... sekarang juga akan saya umumkan."     

Xia Zetao pergi dengan tergesa-gesa. Dalam hati ia masih gatal ingin mencari tahu, tetapi dirinya juga penasaran. Meski demikian, ia tetap tidak berani bertanya.     

Mu Tingfeng melirik punggung Xia Zetao dengan ringan. Matanya redup dan sekretarisnya itu terus merenung.     

Suasana kantor kembali tenang seperti semula, tetapi suasananya jelas sedikit berbeda.     

Saat ini, Presdir Mu yang khawatir tentang cara memilah perasaannya tentang Zhao Youlin juga tidak tahu bahwa setelah beberapa hari merasa gundah gulana, ada seorang tamu tidak diundang mengunjungi rumahnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.