Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Hari Peringatan Kematian (1)



Hari Peringatan Kematian (1)

0Adegan Zhao Youlin pergi meninggalkan Ye Yan disaksikan oleh para pelayan ketika memasuki pintu sambil membawa makanan selanjutnya.      
0

Awalnya di meja itu sudah diduduki oleh dua orang, sekarang hanya tersisa satu orang yang sedang menatap tangannya sendiri. Tampaknya, orang itu sedang memikirkan sesuatu.      

Matanya yang seindah bunga persik sedikit terkulai dan dipenuhi dengan sedikit perasaan yang rapuh. Hal ini tentu membuat orang akan dapat merasa kasihan padanya hanya dengan sekali melihatnya.      

"Tuan?" Pelayan yang sebelumnya melayani pesanan mereka berdua itu, kemudian saling memandang dengan rekannya sebentar. Pada akhirnya, ia mengumpulkan keberanian untuk bertanya dengan suara rendah.      

Ye Yan seperti terbangun dari mimpi, lalu secepatnya menyingkirkan rasa kecewa di wajahnya. Kemudian, ia tersenyum lembutnya seperti biasa dan dengan sopan membalas, "Hidangan selanjutnya tidak perlu disajikan. Hidangan yang sudah terlanjur dibuat, letakkan saja."     

Jika pemandangan tadi masih melekat di benaknya, para pelayan itu mungkin akan berpikir bahwa hal yang baru saja mereka lihat hanyalah ilusi.     

Setelah Ye Yan berbicara dengan beberapa pelayan, ia berjalan keluar dan menyelesaikan pembayarannya.      

Pelayan yang tadi menanyakan menu makanan pada Ye Yan dan Zhao Youlin tentu dapat melihat dari punggung Ye Yan yang menunjukkan bahwa lelaki itu sedikit kecewa dan muram.      

Seketika di benak pelayan itu muncul adegan lelaki lembut yang memberanikan diri mengungkapkan perasaannya pada perempuan yang disukainya. Sayangnya, perempuan yang disukainya itu malah menolaknya dengan kejam!     

Memikirkan hal ini, pelayan yang masih seorang gadis kecil itu langsung dibanjiri oleh kasih sayang seorang ibu. Lalu, ia menatap punggung Ye Yan dengan desahan simpatik.     

Namun, desahan simpatik ini berubah menjadi desahan pada hidupnya sendiri setelah menoleh dan melihat jajaran makanan mahal di belakangnya yang hampir tidak dimakan.     

Huhuhu, kenapa ada begitu banyak orang kaya dan tampan akhir-akhir ini. Namun, apakah tidak satupun dari mereka yang mengaguminya? Hidup selucu ini ya!     

Di tempat lain, begitu Zhao Youlin menyingkirkan Ye Yan, ia langsung melihat mobil yang dikenalnya setelah berjalan keluar dari pintu restoran. Sebelum Zhao Youlin bisa bereaksi, jendela mobil perlahan diturunkan, memperlihatkan wajah kepala sekretaris yang tidak tersenyum.      

Tatapan kepala sekertaris memindai di sekitar tubuh Zhao Youlin. Setelah memastikan bahwa tidak ada yang terjadi padanya, ia menghela napas lega.     

Zhao Youlin melihat reaksinya di matanya, lalu melipat tangannya dan berkata dengan senyum ringan, "Apakah Paman Xiao ternyata juga merasa gugup padahal sebelumnya tidak yakin Tuan Muda Ketiga Ye tidak akan berani melakukan sesuatu padaku, lalu akhirnya baru datang ke sini? Kenapa baru mengkhawatirkan aku sekarang?"     

Xiao Jingyao mendengar sedikit ironi dalam kata-kata Zhao Youlin. Matanya sedikit berkedip, berpikir bahwa Tuan Muda Ye mungkin akan mengganggu gadis muda yang seksi di perusahaan mereka ini.     

Sejujurnya, ia tidak terlalu peduli dengan perilaku Zhao Youlin yang melampiaskan amarahnya pada dirinya sendiri. Ia hanya membuka pintu mobil dan membiarkan Zhao Youlin duduk. Setelahnya, ia baru bertanya, "Bukankah percakapannya berjalan lancar?"     

Ada baiknya Xiao Jingyao tidak membahas ini, karena wajah Zhao Youlin menjadi muram lagi saat mendengar ini. Suasana di dalam mobil tiba-tiba menjadi jauh lebih suram.     

Zhao Youlin pun hanya menceritakan kejadian di restoran tadi. Semakin Xiao Jingyao mendengarnya, alisnya semakin berkerut, dan kerutannya semakin jelas. Pada akhirnya, setelah mendengar cerita Zhao Youlin, ia hanya melontarkan kalimat dengan terkejut, "Begitu saja?"     

Zhao Youlin tersedak, lalu melebarkan matanya dan melirik dengan dingin ke orang di depannya itu. Apanya yang dimaksud dengan 'begitu saja'? Memangnya apa yang dipikirkan orang ini? Apakah dia berpikir Zhao Youlin bisa dibungkus lalu dikirim ke Ye Yan?     

Xiao Jingyao melihat tatapan mata Zhao Youlin yang tidak senang melalui kaca spion. Ketika mengerti yang dipikirkan manajer umum baru itu, ia menghela napas dengan lembut, "Tuan Muda Ye punya rencana lain untuk manajer umum, tetapi sejujurnya, persyaratan yang diajukannya itu keterlaluan…"      

"Hanya saja setelah kupikir lagi, Tuan Muda Ye ini harusnya bersikap tulus kepadamu, Manajer Umum. Jika tidak, pria itu tidak mungkin akan berusaha keras untuk mendapatkan kesempatan kecil agar bisa dekat denganmu. Jadi, apakah kamu tidak ingin memikirkannya lagi?..."     

Sebelum Xiao Jingyao selesai berbicara, Zhao Youlin memotongnya dengan mencibir, "Paman Xiao, aku telah bersamamu selama berhari-hari, tetapi aku tidak menyadari bahwa ada jiwa gosip yang tersembunyi di dalam sikap cermatmu ini. Jadi, apakah kamu sekarang ingin menjodohkan kami?"     

Sebenarnya, mana mungkin Zhao Youlin tidak mengerti dengan jelas ucapan Xiao Jingyao itu? Dia sendiri juga tahu bahwa reaksinya mungkin agak berlebihan.     

Walau demikian, Zhao Youlin telah mengalami kejadian yang membuatnya trauma. Alhasil meski Ye Yan mungkin memiliki sedikit ketulusan padanya, ia tetap menolaknya karena Ye Yan menggunakan cara yang salah.      

Dimulai ketika Ye Yan mengatakan bahwa ingin menukar persyaratannya dengan persyaratan Zhao Youlin dalam kontrak ini, kesan Ye Yan di hati Zhao Youlin sudah buruk. Ia merasa pria itu seperti lelaki yang mendekatinya dengan cara yang jahat waktu itu di kepolisian.      

Coba kita bertanya, dalam keadaan seperti itu, bagaimana Zhao Youlin bisa dengan tenang berjanji kepada pihak lain untuk mempertimbangkan kemungkinan perkembangan mereka di masa depan?     

Mengambil keuntungan dari lampu lalu lintas, Xiao Jingyao mendorong kacamata kawat emas di atas batang hidungnya, lalu berkata dengan suara rendah.      

"Cinta adalah tentang dua orang yang saling menyayangi. Karena manajer umum tidak memiliki perasaan untuk Tuan Muda Ketiga Ye, maka siapapun tidak bisa memaksamu. Aku hanya mengkhawatirkan kasus kerjasama ini. Apakah manajer umum sudah menemukan cara untuk menjelaskan pada presdir nanti?"     

Xiao Jingyao mengungkit Zhao Shunrong, membuat Zhao Youlin merasa mendapatkan masalah.      

Zhao Youlin bisa melihat bahwa Zhao Shunrong sangat mementingkan kasus ini. Alih-alih melepaskan rencana yang telah lama terbengkalai, Zhao Shunrong malah menggali lagi setelah selang waktu yang lama. Setidaknya, waktu yang cukup untuk menunjukkan bahwa Zhao Shunrong tidak melupakan rencana ini selama bertahun-tahun. Selain itu, ia juga telah bekerja keras untuk mempersiapkan rencana ini.     

Kali ini, rencana itu sudah hampir terwujud, tetapi harus hilang lagi akibat kaki Zhao Youlin sendiri.      

Memikirkan hal ini, Zhao Youlin menggosok pelipisnya seolah sedang sakit kepala. Lalu ia berkata dengan sedikit tertekan, "Aku akan menjelaskan masalah ini pada ayahku sendiri, kamu tidak perlu khawatir tentang itu."     

Xiao Jingyao terdiam beberapa saat, kemudian bertanya dengan ragu, "Lalu tanah itu?..."     

"Apakah menurutmu mungkin bagi kita untuk bekerja sama dengan Tuan Muda Ye setelah kejadian ini?"     

Xiao Jingyao terdiam, tampaknya juga merasa bahwa setelah Zhao Youlin membuat keributan seperti itu sekali, tidak mungkin kasus kerja sama ini akan dibahas lagi….     

Zhao Youlin mengerutkan kening dan berpikir sejenak, lalu tiba-tiba bertanya, "Apakah tanah itu memang penting? Aku ingat bahwa dalam rencana yang diberikan padaku sebelumnya, ada rencana lain yang bisa sepenuhnya menggantikan tanah itu."     

Xiao Jingyao tidak menyangka Zhao Youlin akan membicarakan hal ini. Wajahnya sedikit berubah, ia ragu-ragu sejenak, kemudian berkata dengan sedikit tidak jelas, "...memang ada yang bisa menggantikan tanah Keluarga Ye. Jika kamu benar-benar ingin berbicara tentang akibatnya, mungkin lebih baik menggunakan rencana itu daripada menggunakan tanah Keluarga Ye, Hanya saja…"     

Ketika Zhao Youlin mendengar kata-kata Xiao Jingyao, matanya tiba-tiba berbinar. Ia hampir bertanya dengan penuh semangat, "Hanya apa?"     

"Hanya saja rencananya sama dengan yang kamu miliki sekarang. Di seluruh rencana resort, selain tanah yang kita miliki, ada juga sebidang tanah penting yang saat ini berada di tangan orang lain."     

"Di tangan orang lain?" Mendengar ini, Zhao Youlin kembali fokus. Dalam sekejap alisnya menunjukkan rasa ingin tahu. Ia ingin tahu tentang identitas orang itu yang membuat Zhao Shunrong membatalkan rencananya mengambil tanah itu dan memilih untuk beralih ke tanah Ye Yan.      

Xiao Jingyao mengerutkan bibirnya di depan tatapan mendesak Zhao Youlin, dan dengan ragu mengungkapkan kebenaran, "Sebidang tanah itu...ada di tangan Presdir Grup Mufeng… Mu Tingfeng."     

Zhao Youlin tercengang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.