Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Berkonflik Diam-diam (1)



Berkonflik Diam-diam (1)

Zhao Youlin akhirnya memutuskan untuk meminta Xiao Jingyao menghubungi Mu Tingfeng. Namun hal yang tidak disangkanya adalah Mu Tingfeng kebetulan berada jauh dari kota dan dalam perjalanan bisnis baru-baru ini.      

Zhao Youlin tidak tahu dirinya sedang beruntung atau kecewa. Akhirnya ia tidak peduli tentang masalah ini lagi dan hanya mengatakan kepada Xiao Jingyao untuk menunggu serta menunda urusan ini dulu. Setelahnya, ia memilih untuk menyibukkan diri dengan urusan lain dulu. Tunggu sampai Mu Tingfeng datang, barulah kasus ini ditangani lagi.      

Yang tidak diduga lagi oleh Zhao Youlin adalah ia menunggu selama seminggu penuh. Namun untungnya, Zhao Youlin masih punya banyak urusan untuk diselesaikan selama ini, sehingga ia tidak terlalu peduli dengan lamanya waktu menunggu.     

Waktu itu, Duan Yarong memberi tahu Zhao Youlin bahwa peringatan hari kematian neneknya yang telah meninggal bertahun-tahun lalu akan segera tiba dalam tiga hari lagi. Setiap tahun, Kakek Zhao secara pribadi akan membawa ketiga putranya, menantunya, dan cucunya untuk mengunjungi makam Nenek Zhao. Kali ini, ia juga mengajak cicitnya.      

Satu keluarga ini berangkat dalam satu rombongan, yang menunjukkan bahwa Kakek Zhao sangat mementingkan hari peringatan ini. Bahkan seluruh keluarga Zhao juga memberi perhatian khusus.      

Pagi-pagi sekali, Kakek Zhao membawa Duan Yarong dan Zhao Youlin keluar dari rumah. Kelima orang itu membawa dua mobil, satu mobil untuk Kakek Zhao sendiri, sedangkan mobil satunya untuk Zhao Youlin, Joy, Duan Yarong, dan Zhao Shunrong.      

Awalnya, Kakek Zhao itu ingin Zhao Youlin dan Joy satu mobil bersamanya, tetapi sekarang Joy menempel erat pada Duan Yarong sehingga tidak ingin memisahkan mereka sama sekali.     

Karena Joy ingin duduk bersama Duan Yarong dan yang lainnya, Zhao Youlin secara otomatis tidak bisa meninggalkan putranya yang berharga itu.     

Akibatnya, Kakek Zhao menerima begitu saja bahwa dirinya hanya bisa sendirian di dalam mobil.     

"Joy, kamu benar-benar tidak ingin naik satu mobil dengan kakek buyut?" Sebelum masuk ke mobil, Kakek Zhao memasang wajah pahit dan menatap dengan penuh harapan pada Joy di pelukan Zhao Youlin.      

Joy menggantungkan tangannya di leher Zhao Youlin. Wajah keriput Kakek Zhao itu tercermin di matanya yang besar, lalu ia menoleh ke sana ke mari, ke Duan Yarong dan ke Kakek Zhao sambil tersenyum. Lalu anak ini mengucapkan kata-kata yang membuat Kakek Zhao kecewa, "Joy ingin satu mobil sama nenek."     

Wajah Kakek Zhao langsung suram dalam sekejap. Mata yang menatap Joy benar-benar sedih.     

Padahal jelas-jelas ia tahu bahwa di antara orang dewasa di sini, orang yang pertama kali melakukan kontak dengan Joy adalah dirinya sendiri, tetapi bagaimana anak kecil ini pada akhirnya jatuh ke pelukan orang lain? Sungguh serigala bermata putih yang tidak tahu terima kasih seperti ibunya!     

Tidak bisa menangani anak kecil, Kakek Zhao itu segera memusatkan pikirannya pada orang dewasa, "Nak Lin, apakah kamu tega melihat kakekmu ini duduk sendirian di dalam mobil?"     

Zhao Youlin menjawab dengan dingin, "Sendirian? Kakek, bukankah kakek bersama Paman Zhao?"     

Di sisi lain, Paman Zhao sedang menginstruksikan para pelayan untuk memasukkan barang-barang ke dalam mobil sebentar. Mendengar kata-kata Zhao Youlin, ia menoleh dan menjawab, "Lihat yang dikatakan nona tertua. Aku tentu saja manusia, kalau bukan manusia, apakah aku ini monster tua?"     

Begitu Paman Zhao mengatakan ini, orang-orang di sekitarnya tidak bisa menahan tawa.     

Kakek Zhao tersentak oleh kata-kata Zhao Youlin, lalu matanya terkulai. Kemudian, ia membahas keinginannya bersama Joy lagi dengan melontarkan pertanyaan yang menyedihkan, "Sungguh tidak boleh?"     

Zhao Youlin mengangkat alis dengan ekspresi lucu di wajah, "Menurutmu?"     

Mengetahui bahwa masalah itu memiliki kesimpulan yang sudah pasti, lelaki tua itu bergumam dengan suara cemberut seperti bola kempis, "Nak Lin dan cicit kecilku tidak mencintai kakek lagi. Mereka tidak tahu cara menghormati orang tua, bahkan tidak ingin memenuhi permintaan kecil kakek sekalipun. Kakek sangat sedih, cucu yang tidak berbakti, cucu yang tidak berbakti…."     

Zhao Youlin diam-diam menyaksikan kakek tua itu bersikap kekanakan, lalu ia menggerakkan sudut mulutnya, tidak tahan untuk melihat langsung.      

Sebaliknya, Joy yang sederhana tidak tahan mendengar tangisan lelaki tua itu, jadi bertanya-tanya, "Joy bukan tidak mencintai kakek buyut, kakek buyut jangan sedih."     

"Oh, cicitku yang berharga, kenapa kamu bisa begitu imut, biarkan nenek menciummu satu kali." Duan Yarong yang hanya menonton adegan ini di samping hanya bisa tersenyum, tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun.      

Kemudian saat melihat Joy memainkan ekspresi di wajah, entah mengapa itu terasa kasihan dan akhirnya tidak bisa menahan tawa. Ia mengulurkan tangannya untuk menggendong anak itu dari lengan Zhao Youlin dan menciumnya dengan keras.     

Zhao Youlin juga tersenyum, mengulurkan tangan dan menyentuh kepala Joy dan menghibur "Kakek buyut hanya bercanda dengan Joy, Joy tidak usah memperdulikannya."     

Setelah berbicara, Zhao Youlin menoleh untuk memberi tatapan peringatan kepada Kakek Zhao dan berkata tanpa daya, "Sudahlah kakek, kenapa kakek tidak naik mobil saja? Hanya sebentar, tidak sulit, kan? Ayo cepat masuk ke mobil, kalau tidak…"     

Kakek Zhao ketakutan oleh senyum tipis terakhir Zhao Youlin yang bermakna dalam, jadi ia dengan enggan masuk ke mobilnya dan tidak memaksa lagi.     

Paman Zhao melihat sikap canggung Kakek Zhao. Ia menghela napas dengan penuh perasaan. Ia merasa bahwa sejak nona tertua tinggal di rumah utama, status Kakek Zhao dalam keluarga menjadi semakin genting, dan pada saat yang sama dirinya juga merasa tidak ada yang salah dengan sikap Kakek Zhao sekarang.      

Ia merasa, Kakek Zhao yang sekarang lebih santai dan nyaman dibanding dengan Kakek Zhao yang dulu yang tak pernah goyah dan mengekspresikan diri dengan serius.      

Setelah Kakek Zhao membuat keributan, beberapa orang ini berangkat sedikit terlambat dari yang diharapkan. Ketika mereka tiba di pemakaman, dua keluarga lainnya sudah tiba.     

Dari kejauhan, Zhao Youlin melihat Li Hongyu dan Sun Fengzi yang berdiri berdekatan karena suatu alasan. Dari sudut matanya, ia bisa melihat wajah arogan Sun Fengzi dan Li Hongyu yang tampak lemah seolah-olah tubuhnya bisa roboh tertiup angin.      

Zhao Shuncheng berdiri tidak jauh dari Li Hongyu, jadi Li Hongyu sengaja berpura-pura tampak menyedihkan untuk membangkitkan rasa kasihan orang kepadanya.      

Ia tidak berani bersikap kasar yang bisa menghancurkan citranya sebagai wanita baik hati di mata Zhao Shuncheng. Dirinya harus menahan rasa benci terus menerus sambil mengepalkan tangannya erat-erat. Ia pun menggigit bibir bawahnya dan berpura-pura tampak menyedihkan, sambil menahan amarahnya.     

Sebenarnya, ia telah melakukan kesalahan. Setelah beberapa saat, Zhao Shuncheng memperhatikan gerakan di sini, berjalan ke sisinya, lalu berlagak melindungi dan berdiri di depan Li Hongyu, lalu pasang wajah segarang harimau mengaum ke arah Sun Fengzi.      

Bahkan dari sudut pandang Zhao Youlin, pada jarak ini, ia tidak bisa mendengar suara raungan Zhao Shuncheng. Ia bisa menebak bahwa Zhao Shuncheng sedang berbicara mewakili Li Hongyu.     

Melihat adegan ini, Zhao Youlin benar-benar tidak tahu cara untuk bereaksi, apakah ini penjahat legendaris yang memiliki kesibukannya sendiri? Plot anjing memakan anjing ini benar-benar tidak biasa.     

Sayangnya, pertunjukan bagus ini tidak berlangsung lama.     

Dengan munculnya mobil Kakek Zhao, beberapa orang dalam pertengkaran itu langsung berhenti berdebat dan menoleh untuk melihat kedatangan Kakek Zhao.      

Saat pintu mobil terbuka, Li Hongyu memimpin reaksi dan mengedipkan mata pada Zhao Youxi yang ada di samping.     

Zhao Youxi mengerti isyarat itu, lalu mengangkat senyum lembut. Ia pun berjalan menuju mobil Kakek Zhao dan berteriak dengan gembira serta penuh kasih sayang "Kakek…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.