Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ciuman Kunci (2)



Ciuman Kunci (2)

0Hal yang tidak diketahui oleh dua orang yang sedang tenggelam dalam dunianya sendiri adalah, lift yang mereka tumpangi kini hanya digantung oleh dua kabel saja akibat guncangan-guncangan sebelumnya, sehingga tali lift itu bisa putus kapan saja.     
0

Orang-orang di luar yang menyaksikan adegan ini berteriak lagi dan lagi. Akhirnya mereka membuat keputusan dengan cepat, bersiap untuk memanggil seseorang untuk membukakan bagian atas lift supaya bisa menarik mereka berdua keluar melalui celah tersebut itu.      

Orang yang ditugaskan untuk membongkar lift langsung bergegas dengan cepat. Semua orang di sekitar yang melihatnya langsung meregangkan leher untuk menantikan aksi tersebut.      

Saat celah di bagian atas lift menjadi lebih besar dan lebih besar, kondisi di dalam lift secara bertahap bisa dilihat oleh para teknisi tersebut.      

Akibatnya, semua orang yang hatinya masih khawatir, tiba-tiba… terkejut.      

Melalui celah yang terbuka sedikit, adegan yang menarik perhatian semua orang adalah dua orang yang saling berpelukan erat.     

Seorang laki-laki jangkung dan tegap, serta berwajah tampan yang mampu membuat semua gadis tergila-gila itu, sedang memeluk erat gadis yang mempesona dan menggetarkan hati orang-orang.     

Mereka berdua berpelukan seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar mereka. Bahkan pada saat yang berbahaya antara hidup dan mati ini, di dalam lift yang tidak berfungsi dengan baik, agak gelap, dan menakutkan ini… Adegan itu masih seindah gambar yang indah, membuat keselarasan yang menakjubkan.      

Semua orang di luar lift yang tiba-tiba menyaksikan kondisi seperti itu, pikiran mereka tertegun sejenak dengan adegan di depan mereka. Di antara mereka, Xia Zetao mungkin yang pertama kembali mendapatkan akal sehatnya.     

Sekretaris Xia tersentak dan menghela napas ke dalam hati. Presdir memanglah presdir, sangat perkasa dan mendominasi! Di saat yang begitu istimewa ketika hidup dipertaruhkan, pria ini masih bisa menenangkan mantan istrinya dengan tenang dan percaya diri, memberikan kesan yang mengagumkan dan mulia!     

Dibandingkan dengan ekspresi kegembiraan yang tidak tertahankan dari Sekretaris Xia, Zhao Youxi yang mengikuti di belakangnya jelas tidak dalam suasana hati yang baik.     

Setelah melihat pemandangan di lift dengan jelas, wajah Zhao Youxi benar-benar mengerut. Mata yang masih sedikit panik itu dipenuhi dengan kebencian dan kecemburuan dalam sekejap.     

Ia mencoba yang terbaik untuk melakukan semua perhitungan, tetapi dirinya tidak menyangka bahwa Mu Tingfeng akan berada di sisi Zhao Youlin ketika mengalami kecelakaan. Selain itu, ia tidak berharap mereka berdua berada di lift yang begitu sempit itu.      

'Tidak mungkin, padahal jelas-jelas Mu Tingfeng sangat membenci Zhao Youlin sebelumnya, jadi dia tidak mungkin berinisiatif menciumnya. Pasti itu gara-gara Zhao Youlin, pasti Zhao Youlin yang kembali menggunakan cara lama untuk menggoda, memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan kembali perhatian Mu Tingfeng….'     

'Zhao Youlin, kau jalang, Mu Tingfeng sudah menceraikanmu, dia tidak menginginkanmu lagi, tapi kau masih berpikir untuk menggunakan cara ini untuk mendapatkan kembali hatinya?! Kau harus mati, kau harus mati!'     

Telapak tangan Zhao Youxi yang tergantung di sisinya mengepal erat. Kukunya yang tajam hampir menembus kulit, hingga warna kemerahan menonjol di kulitnya.      

Namun, yang tidak diketahui Zhao Youxi adalah, di sampingnya ada Xiao Jingyao. Pria itu menoleh ke arah Zhao Youxi sehingga bisa melihat setiap gerak-gerik Zhao Youxi. Setelah tertegun sejenak, permukaan matanya terlihat jelas sedang mengamati perempuan mencurigakan ini dalam-dalam.      

Mu Tingfeng menekan bibir Zhao Youlin untuk waktu yang lama, lalu melirik regu penyelamat yang telah membuka paksa bagian atas lift. Penyelamat itu jadi orang pertama yang menyelamatkannya dari bencana ini.      

Pemuda malang itu masih dalam keadaan tercengang, tetapi tiba-tiba dirinya disayat oleh tatapan dingin Mu Tingfeng yang tajam. Hal ini tentu membuatnya seketika menggigil, hampir tidak bisa memegang alat di tangannya dengan benar.     

Zhao Youlin yang akhirnya dibebaskan dari ciuman agresif Mu Tingfeng dan ingin memarahi Mu Tingfeng. Namun saat melihat ke atas dan memandang hal-hal yang ada di atas sana…. ia pun menyadari bahwa orang-orang di sana sedang mematung dan tercengang melihat kondisi dirinya yang ambigu ini.     

Zhao Youlin langsung membeku, kapan celah ini dibuka? Dan sejak kapan orang-orang ini datang ke sini? Sial, bukankah dirinya dan Mu Tingfeng baru saja... memperlihatkan interaksi yang ambigu kepada orang-orang ini?!     

Zhao Youlin hanya merasakan napas sesak di dada, hal ini sungguh membuatnya sangat tertekan dan malu.     

Terutama ketika melihat wajah Duan Yarong serta Zhao Shunrong yang khawatir dan terkejut di tengah kerumunan, juga wajah Zhao Youxi yang cemberut karena cemburu. Dengan semua itu, Zhao Youlin hanya bisa dengan enggan menelan sumpah serapah di perutnya, membuat hatinya semakin sesak.     

Setelah berpikir sejenak, Zhao Youlin akhirnya menghubungkan momen memalukan ini dengan Mu Tingfeng. Jika bukan karena lelaki menyebalkan ini yang secara tiba-tiba... Ah, bagaimana mungkin dirinya bisa menghadapi situasi yang begitu memalukan seperti ini? Semua ini salah lelaki itu!     

Berpikir seperti ini, Zhao Youlin tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat kepala. Kemudian, ia menusuk Mu Tingfeng dengan ganas menggunakan tatapan mata.      

Mu Tingfeng merasa sangat senang karena berhasil mengambil hati Zhao Youlin. Pada saat ini, ketika dirinya menerima tatapan marah dari Zhao Youlin, alih-alih marah, ia malah mengangkat sudut bibirnya dengan suasana hati yang baik.     

Dalam hati, ia berpikir bahwa bibir perempuan ini lebih lembut dan lebih hangat dari yang pernah diduganya. Ketika mereka berciuman, ia bahkan bisa merasakan aroma mint, seolah-olah rasa yang diberi oleh perempuan itu sangat bersih, segar, dan sulit terlupakan.      

Sungguh keterlaluan bahwa dirinya telah melewatkan begitu banyak hal selama bertahun-tahun!     

Orang-orang di luar tidak tahu perasaan tergila-gila di balik wajah presdir yang datar saat ini. Mereka hanya merasa bahwa kedua mata mereka sedang buta.      

Siapa yang bisa memberitahu mereka semua tentang yang terjadi sekarang? Di saat yang kritis seperti ini, tidak masalah jika mereka berdua ini tidak takut dan panik seperti orang-orang sekarat yang berada di ambang kematian.      

Akan tetapi, tindakan mereka yang saling berpelukan begitu erat lalu berciuman di saat kritis ini, itu sangat tidak masuk akal!     

Walau demikian, bukan masalah kalau mereka berciuman. Namun yang terpenting adalah perasaan setelah berciuman ini. Ya, salah satu dari mereka merasa marah dan kesal. Namun satunya, malah merasa sangat murah hati dan toleran.     

Dia menerima semuanya , dan rasa sayang di matanya benar-benar tidak disembunyikan sama sekali, seolah-olah tidak peduli seberapa banyak masalah yang diperbuat orang yang dipeluknya ini, hal itu membuatnya merasa tidak menjadi masalah.      

Di matanya, itu hanya sedikit penyesuaian dan kesenangan dalam perasaanya.     

Melihat adegan ini, para jomblo di hadapan mereka ini akan disiksa sampai mati, oke? Menunjukkan kasih sayang tanpa perlu seperti itu adalah hak jomblo, cuih, hak orang-orang tidak beruntung ini!     

Oleh karena itu, interaksi antara keduanya dalam sekejap mata tampaknya telah menciptakan kesalahpahaman indah pada orang lain.      

Mengeluh ya mengeluh saja. Semua orang masih tidak terbawa oleh pemandangan yang menakjubkan ini, dan masih ingat tujuan datang ke sini.     

"Anda berdua bersandar sedikit dulu, kami akan memperluas celah ini agar bisa menarik Anda berdua keluar."     

Beberapa guncangan sebelumnya telah menyebabkan lift yang meluncur ke lantai 46 jadi kembali lagi ke lantai 45. Tim penyelamat memilih lantai 46 untuk membuat lubang di bagian atas lift, dan itu cukup untuk menarik mereka berdua keluar.     

Kabel di atas bisa putus kapan saja, penyelamatan harus dilaksanakan secepat mungkin.      

Setelah seorang penyelamat membuat celah di bagian atas yang cukup besar untuk bisa mengeluarkan satu orang dengan kecepatan tercepat, ia berteriak ke dalam lift, "Kami akan menarik kalian ke atas satu-persatu, siapa yang akan ditarik duluan?"     

"Youlin, cepat naik." Duan Yarong yang hatinya sudah sangat khawatir mendengar Zhao Youlin terjebak di lift, langsung segera meminta Zhao Youlin naik terlebih dahulu setelah mendengar penyelamat sudah bisa menarik orang keluar.      

Melihat lubang yang hanya bisa menampung satu orang, ekspresi Xia Zetao sangat rumit. Ia langsung memanggil dengan suara rendah, "Presdir…" di dalam hati ia samar-samar bisa memprediksi orang yang terakhir ditarik keluar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.