Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Tidak Akan Membuatmu Mati (2)



Tidak Akan Membuatmu Mati (2)

0Xia Zetao melihat punggung Zhao Youxi yang mundur. Rasa jijik dan ketidakpuasan di matanya tumbuh.     
0

Gadis itu tidak peduli dengan hidup dan mati kakaknya, lalu malah berpikir untuk merayu lelaki ketika kakaknya masih terjebak di lift dan berada di ambang kematian.     

Mereka berdua lahir dalam satu tandu, tapi mengapa kedua saudara perempuan itu begitu berbeda? !     

Namun, Xia Zetao segera mengingat orang tua luar biasa dari keluarga Zhao Youlin, dan itu membuatnya mengerti dalam sekejap! Baiklah, bukan karena gadis ini terlalu bodoh, tetapi karena mantan istri presdir lah yang mewarisi keturunan yang baik, sehingga dirinya tidak terpengaruh oleh keburukan saudaranya!     

Faktanya, bukan hanya Xia Zetao yang berpikir demikian, banyak karyawan perusahaan yang tertarik dengan kejadian ini juga mengerutkan kening setelah melihat Zhao Youxi yang berbalik pergi.     

Meskipun di mata orang-orang ini Zhao Youlin dan Zhao Youxi hanyalah sepupu, bukan saudara kandung,      

Walau demikian, sikap Zhao Youxi yang tidak peduli pada saudaranya yang berada dalam bahaya itu membuat banyak orang merasa terkejut. Padahal, orang asing yang mengalami kecelakaan saja, orang di sekitarnya tidak tahan untuk memperdulikan, apalagi yang kecelakaan adalah saudara sendiri.      

Sayangnya Zhao Youxi tidak demikian. Dari awal hingga akhir, matanya tertuju pada Mu Tingfeng dan tidak pernah melirik kepada Zhao Youlin sedikit pun.     

Orang ini memperlakukan kerabat sendiri saja seperti ini, apalagi memperlakukan mereka sebagai teman yang hanya memiliki sedikit persahabatan dengannya.     

Pada saat ini, Zhao Youxi masih tidak tahu bahwa setelah kejadian ini, popularitasnya di perusahaan ini telah jatuh di bawah persentase semula lagi. Dengan begitu, ketika sesuatu terjadi padanya, tidak ada yang mau berdiri dan membelanya.     

Tentu saja, itu akan terjadi nanti.      

Zhao Youxi pergi, tetapi Zhao Youlin masih di dalam lift.      

Setelah melewati guncangan ketika Mu Tingfeng pergi, Zhao Youlin mengambil napas dalam-dalam. Dengan hati-hati ia menstabilkan tubuh, lalu mengulurkan tangan. Sayangnya, tangannya masih saja berjarak dengan tangan penyelamat.      

Semua orang di luar lift berada dalam keadaan gelisah, dan situasi saat di dalam lift sangat tidak stabil. Kecelakaan bisa terjadi setiap menit dan setiap detik.     

Setelah mencoba beberapa kali, penyelamat benar-benar tidak bisa menangkap tangan Zhao Youlin. Penyelamat di samping akhirnya menyerah dan menarik tangan mereka untuk mencari tali.     

Namun, terkadang ada yang salah dalam sekejap. Semua orang kemudian mendengar suara benturan. Kabel terakhir putus di depan mata semua orang....     

"Yuolin!" Ekspresi Duan Yarong berubah, mereka berteriak ke arah lift. Perempuan-perempuan di sebelahnya tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.     

Zhao Youlin hanya merasa tubuhnya tiba-tiba ringan. Rasa kecewa tiba-tiba membuat hatinya bergetar tidak terkendali. Perasaan ini tidak berlangsung lama, karena Zhao Youlin segera merasa bahwa ada kekuatan besar dan mendominasi yang menangkap tangannya. Tubuhnya yang berhasil ditangkap oleh tangan itu seketika membentur dinding di sebelah lift dengan keras.      

"Huh…." Zhao Youlin mendengus.     

Pada saat yang sama, lift itu jatuh melewati tubuhnya dengan cepat, jatuh ke dasar hanya dalam beberapa detik. Dalam sekejap menimbulkan suara benturan yang mengerikan dan guncangan besar seperti gempa bumi.      

Tidak sulit membayangkan akhir yang tragis jika seseorang ikut jatuh dengan lift itu.     

Wajah banyak semua orang yang menyaksikannya langsung memucat dalam sekejap. Duan Yarong langsung terhuyung-huyung dan hampir jatuh ke lantai, lalu Zhao Shunrong dengan cepat menarik tubuh istrinya itu ke dalam pelukan.      

Wajah Zhao Shunrong tidak jauh lebih baik, tapi dia mengerti jelas bahwa dirinya tidak boleh panik di saat semua orang kehilangan akal sehatnya.      

Zhao Youlin memejamkan mata dan merasakan getaran yang mengejutkan di bawah. Setelah getaran berlalu, ia perlahan membuka mata. Ia mendongak untuk melihat orang yang menahan tangannya. Ternyata, orang yang tertangkap oleh mata yang dipenuhi ketakutan dan kepanikan adalah Mu Tingfeng.      

Mata Zhao Youlin tiba-tiba menegang. Wajahnya tercengang pada lelaki yang memegang pergelangan tangannya dengan erat itu.      

Sebagian besar tubuh Mu Tingfeng menonjol keluar dari bidang datar, dalam keadaan tubuh yang goyah tidak stabil.      

Andai bergerak maju sedikit saja, ia akan ikut terseret jatuh, dan mereka berdua akan jatuh dari ketinggian lantai 45 bersama-sama.     

"Kamu… Kamu gila, kamu ingin mati?!" Zhao Youlin menatap tidak percaya pada lelaki yang putus asa demi dirinya sendiri itu. Ya, tidak usah ditanya mengenai rasa keterkejutan di dalam hatinya.      

Apa yang ingin dilakukan oleh lelaki ini? Apakah dirinya tahu betapa berbahayanya tindakannya ini dan bisa menghilangkan nyawanya jika sedikit saja membuat kesalahan?     

Mu Tingfeng mendengarkan geraman Zhao Youlin yang hampir tidak terkendali. Ia tidak hanya tidak marah, tetapi malah mengangkat sedikit lengkungan di matanya. Sekejap kemudian ia berkata dengan tegas dan serius, "Aku sudah bilang, aku tidak akan membiarkanmu mati. Bahkan jika aku mati, aku akan mati bersamamu."     

Kata-kata Mu Tingfeng memang hanya beberapa kata, tetapi setiap kata mampu mengenai hati Zhao Youlin, menyebabkan perempuan itu melebarkan matanya lagi karena kaget dan bingung.     

Ekspresi Mu Tingfeng, matanya, dan bahkan tindakannya saat ini semuanya memberitahu bahwa yang dikatakan Mu Tingfeng sebelumnya bukanlah lelucon.     

Mu Tingfeng memegang erat pergelangan tangan Zhao Youlin dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya memegang tepi lantai. Sebagian besar berat keduanya terkonsentrasi pada kedua tangan mereka. Setelah beberapa saat, Zhao Youlin melihat pembuluh darah biru Mu Tingfeng menonjol di punggung tangannya.     

Perubahan mendadak itu begitu menakjubkan sehingga kebanyakan orang masih dalam keadaan tercengang.     

Setelah akhirnya sadar kembali, orang-orang terkejut melihat situasi mereka berdua. Sebelum mereka sempat berpikir, sekelompok orang sudah bergegas maju untuk membantu menarik keduanya dari bawah.     

Begitu Zhao Youlin merasakan kerasnya lantai, ia langsung dipeluk erat-erat oleh Duan Yarong, "Youlin, kamu benar-benar membuat ibu takut setengah mati, ibu takut setengah mati."     

Tangan Zhao Youlin berhenti sejenak, lalu akhirnya mengelus punggung Duan Yarong, dan berbisik menghibur, "Bu, aku baik-baik saja, jangan menangis."     

Duan Yarong memeluk Zhao Youlin sebentar sebelum pulih dari rasa takut hampir kehilangan Zhao Youlin. Ia melepaskan Zhao Youlin lalu memperhatikan kondisi tubuh Zhao Youlin dari atas dan ke bawah. Ia ingin memastikannya tidak ada luka yang serius.      

Walau demikian, ia masih merasa tidak nyaman sehingga bertanya, "Apakah kamu merasa tidak nyaman? Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit? Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?!"     

"Bu, aku baik-baik saja, aku juga tidak terluka. Saat di dalam tadi…" Setelah berbicara, Zhao Youlin melihat ke arah Mu Tingfeng hampir tanpa sadar. Ia melihat bahwa Mu Tingfeng sedang menatapnya juga.      

Mata mereka berdua bertemu, Zhao Youlin merasakan jantungnya berdetak lebih kencang. Perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya ini mulai bergejolak di dada yang membuatnya lengah.     

Pakaian di tubuh Mu Tingfeng menjadi sedikit berantakan akibat serangkaian tindakan barusan. Kondisi itu tertangkap oleh mata Zhao Youlin. Entah mengapa, ia merasa bahwa Mu Tingfeng lebih enak dipandang dalam kondisi berantakan seperti itu daripada penampilan aslinya yang rapi.     

Kesadaran ini membuat Zhao Youlin tidak tahan untuk menutupi wajahnya dengan tangan. Enak dipandang apanya? Kenapa dia bisa berpikir seperti itu? Pasti itu ilusi, hanya ilusi!     

Di saat Zhao Youlin sibuk menyangkal diri sendiri, seruan yang datang tiba-tiba dari orang di sebelahnya langsung menghancurkan usaha Zhao Youlin untuk menenangkan diri.      

"Presdir, tanganmu berdarah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.