Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Memanjat (1)



Memanjat (1)

0Zhao Youlin tiba-tiba terkejut melihat tangan Mu Tingfeng yang tergantung di sisi tubuhnya.      
0

Zhao Youlin samar-samar mengingat sentuhan hangat dari tangan panjang dan ramping itu, yang memiliki buku-buku jari yang berbeda menggenggam pergelangan tangannya dengan erat. Tetapi sekarang, salah satu tangan itu telah basah oleh darah.     

Darah cerah merembes keluar melalui jari-jari. Memang tidak menetes ke lantai, tetapi itu masih membuat orang merasa sedikit ngeri yang tidak bisa dijelaskan.     

Zhao Youlin menyadari bahwa tangan Mu Tingfeng yang terluka adalah tangan yang mencengkram lantai, yang digunakan untuk menstabilkan tubuhnya saat memegang Zhao Youlin. Bagian tepi lantai tidak semulus tempat lain, sehingga mungkin saja tangan Mu Tingfeng terluka gara-gara tergores.     

Setelah memikirkan hal ini, suasana hati Zhao Youlin tiba-tiba menjadi sedikit rumit. Ia tidak pernah berpikir bahwa suatu hari dirinya akan diselamatkan oleh seseorang, terutama orang ini adalah ... lelaki ini.     

Ketika Duan Yarong mendengar seruan Xia Zetao, ia menoleh dan melirik Mu Tingfeng dengan heran. Setelah melihat bekas luka di tangan Mu Tingfeng, ia tidak bisa menahan kerutan sedikit, dan matanya serumit tatapan Zhao Youlin.     

Perasaan Duan Yarong pada Mu Tingfeng masih sedikit subjektif. Itu hanya karena sikap Mu Tingfeng terhadap Zhao Youlin yang diketahuinya.      

Bahkan jika Duan Yarong waktu itu tahu bahwa yang sebenarnya salah adalah Zhao Youlin, tetapi setelah mengetahui bahwa Zhao Youlin pernah sangat menderita gara-gara pria itu, Duan Yarong masih benar-benar tidak menyukai lelaki di depannya ini.      

Itu adalah masalah umum yang dirasakan orang tua. Bahkan sebagian besar orang tua juga akan melakukannya, melindungi kelemahan orang terdekatnya.      

Bahkan jika Duan Yarong tidak menyukainya, tetapi luka Mu Tingfeng ini muncul juga karena menyelamatkan Zhao Youlin. Duan Yarong tidak bisa menutup mata, ia pun segera bertanya, "Apa kamu baik-baik saja? Bagaimana kalau pergi ke rumah sakit?"     

"Tidak perlu." Mu Tingfeng menyadari bahwa Zhao Youlin terus saja memperhatikan tangannya. Untuk beberapa alasan, ia diam-diam menutupi tangannya, dan tidak ingin Zhao Youlin melihat darah di tangannya lagi.     

Penolakan Mu Tingfeng yang blak-blakan benar-benar membuat Xia Zetao kecewa karena tidak sesuai harapannya. 'Presdirku yang baik, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Bukankah berpura-pura baik-baik saja tidak akan membantumu? Kenapa kamu malah menolaknya dengan kaku seperti ini?!'     

Sekretaris yang tertekan ini, pertama kali mendapati bahwa dirinya memikul tanggung jawab yang besar. Ia terbatuk ringan untuk menyelamatkan suasana, "Tidak perlu, tidak perlu, saya sudah memeriksanya, presdir hanya cedera kulit, jadi tidak perlu pergi ke rumah sakit."      

"Lagipula tidak ada rumah sakit di dekat sini, dan yang terdekat pun membutuhkan waktu setengah jam. Akan terlalu merepotkan untuk bolak-balik. Apakah perusahaan Anda ada sesuatu seperti kotak P3K? Ayo kita bantu presdir kami menghentikan pendarahannya dulu."     

Begitu Xia Zetao mengatakan ini, semua orang tercengang dan saling memandang untuk sementara waktu, tetapi tidak berbicara.     

Setelah beberapa lama kemudian, semua orang mendengar suara yang terdengar agak tidak rela, "Ada kotak P3K di kantorku."     

Semua orang tercengang. Tiba-tiba mereka mengalihkan perhatian mereka ke orang yang membuat suara itu.     

Setelah Xia Zetao melihat dengan jelas orang yang berbicara itu, matanya tiba-tiba menyala. Ia berpikir, 'Ini adalah takdir! Presdir, tampaknya Tuhan pun membantu Anda, jadi Anda harus berusaha lebih keras lagi. Jika tidak, Anda lebih menyedihkan dariku yang hatinya telah kamu hancurkan ini!'     

Zhao Youlin yang menerima tatapan Mu Tingfeng, tiba-tiba merasa sedikit canggung. Ia dengan enggan berkata, "Ada kotak obat di kantorku. Kalian mau naik ke kantor denganku, atau aku yang akan mengambilkannya untuk kalian?"     

Sebelum Mu Tingfeng bisa menjawab, Xia Zetao sudah berjalan memimpin, "Ayo kita naik bersama, supaya tidak merepotkan Nona Zhao naik turun hanya untuk mengambilkan kotak P3K."     

Zhao Youlin menatap Xia Zetao dengan curiga, "Kalau begitu ayo ikut aku."     

Zhao Youlin meraih tangan Duan Yarong, sambil membimbing Xia Zetao dan Mu Tingfeng ke atas.     

Zhao Shunrong tetap di belakang. Matanya yang tajam menyapu kerumunan, lalu berkata dengan suara cemberut, "Apa yang kalian lakukan? Untuk apa kalian tetap berkerumun di sini?"     

Semua orang seperti baru bangun dari mimpi. Mereka baru saja menonton kompetisi hidup dan mati, sehingga masih banyak orang yang tidak bisa tenang. Ketika mendengar kata-kata Zhao Shunrong, mereka menggigil, lalu satu-persatu berhamburan tanpa peduli apapun, kembali ke tanggung jawab masing-masing.     

Zhao Shunrong menyaksikan kerumunan ini membubarkan diri, kemudian mengutus seseorang turun untuk menangani lift yang jatuh. Setelah itu, ia berbalik untuk menatap Xiao Jingyao di belakangnya dan berkata, "Periksa masalah ini dengan cermat."     

Xiao Jingyao mengangguk dengan sadar. Tidak pernah ada terlalu banyak kebetulan di dunia ini. Ada begitu banyak lift di perusahaan, tetapi hanya lift Zhao Youlin saja yang memiliki masalah, dan kelima kabel memiliki masalah pada saat yang bersamaan. Ini jelas bukan masalah yang terjadi secara kebetulan.     

Setelah Zhao Shunrong memberi perintah kepada Xiao Jingyao, ia pergi untuk mengikuti Zhao Youlin dan yang lainnya ke lantai atas.     

Setelah kejadian tadi, beberapa orang memiliki ketakutan yang tersisa. Dan tentu saja mereka tidak akan lari ke lift begitu tergesa-gesa.      

Untungnya, Keluarga Zhao hanya memiliki empat puluh lantai lebih, dan tiga lantai di atas adalah kantor Zhao Youlin, jadi tidak terlalu terburu-buru.     

Zhao Youlin memimpin beberapa orang ke kantornya. Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya memutuskan untuk membawa Mu Tingfeng langsung ke sebuah ruangan kecil di sebelah kantor.     

Ruang kecil ini khusus digunakan Zhao Youlin sebagai kamar. Selain ada tempat tidur besar, ada juga meja kecil.     

Zhao Youlin mengeluarkan kotak P3K dari bawah meja lalu menyerahkannya kepada Xia Zetao. Ia memberinya isyarat untuk membalut luka Mu Tingfeng.     

Xia Zetao ragu-ragu sejenak ketika mengambil kotak obat, lalu dengan cepat menemukan sebuah ide. Ia berpura-pura membantu Mu Tingfeng membalut luka tapi tidak bisa melakukannya.     

Zhao Youlin memperhatikan gerakannya diam-diam dari belakang. Ia melihat Xia Zetao berkali-kali membalut perban tanpa membersihkan luka, juga membungkus perban dengan cara yang berantakan. Ini membuat Zhao Youlin gemas dan tidak tahan untuk menyingkirkannya, "Minggirlah, aku saja yang melakukannya."     

Xia Zetao diam-diam merasa gembira karena berhasil membuat mereka berdua bersatu, tetapi ia pura-pura membuat ekspresi sedih di wajah. Ia pun dengan patuh melangkah ke samping untuk menonton mereka berdua.      

Setelah beberapa saat, ia memikirkan cara untuk menyingkirkan Duan Yarong supaya bisa tercipta dunia yang hanya milik mereka berdua saja.      

Meskipun Duan Yarong enggan meninggalkan keduanya sendirian, ia sedikit melunak saat melihat darah di tangan Mu Tingfeng, sehingga bersedia mengikuti Xia Zetao keluar terlebih dahulu.     

Xia Zetao menghela napas lega ketika melihat ini. Sebelum pergi, ia menatap Mu Tingfeng dengan samar, 'Presdir, aku hanya bisa membantumu sampai di sini, sisanya terserah padamu!'     

Mu Tingfeng melihat makna mendalam di mata Xia Zetao. Ia mengerutkan bibirnya, menatap Zhao Youlin yang sedang berkonsentrasi merawat lukanya, dan tanpa sadar mengangkat sudut bibirnya.     

Tangan Mu Tingfeng tampak sedikit berdarah dan menakutkan dari dekat. Lukanya tidak terlalu dalam, tetapi banyak luka kecil yang cukup mengerikan di pandangan orang yang melihatnya. Hal yang paling genting adalah sebagian besar luka itu kotor oleh partikel debu.     

Zhao Youlin mengerutkan kening, lalu mengambil sebotol iodophor dari kotak P3K, kemudian berbisik, "Tahan sebentar."     

Iodophor dituangkan dari atas luka, mengeluarkan lapisan busa tipis di atas luka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.