Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Tidak Akan Membuatmu Mati (1)



Tidak Akan Membuatmu Mati (1)

0Zhao Youlin dan Mu Tingfeng yang ada di dalam lift tercengang ketika mendengar teriakan beberapa orang di luar lift. Mereka diam-diam saling memandang.     
0

Lift bisa jatuh kapan saja. Jika bisa keluar lebih awal, maka tidak akan terlalu berbahaya dan lebih punya harapan untuk hidup.      

Mu Tingfeng tidak berbicara dan langsung menunjukkan keputusannya dengan tindakan. Ia menarik tangan Zhao Youlin ke atas, ingin orang-orang di atas mengeluarkan Zhao Youlin terlebih dahulu.     

Zhao Youlin tidak menyangka Mu Tingfeng akan melakukan ini. Ia tertegun sejenak. Setelah bereaksi, ia buru-buru ingin menarik tangannya, tetapi Mu Tingfeng bereaksi duluan dengan menggenggam erat telapak tangannya sehingga tidak bisa bergerak.     

"Mu Tingfeng, lepaskan!" Zhao Youlin mencoba beberapa kali, tetapi gagal melepaskan tangannya dari tangan Mu Tingfeng. Seketika ia merasa kesal.      

"Kamu keluarlah dulu." Mu Tingfeng mengabaikan tatapan Zhao Youlin dengan berkata dengan singkat, dengan nada penolakan.     

"Kamu…" ditatap oleh mata tegas dan serius Mu Tingfeng, seketika Zhao Youlin tidak tahu hal yang harus diperbuat olehnya.      

Namun kemudian, ada sesuatu yang terbesit di pikirannya. Ia menggigit bibirnya, merendahkan suaranya dan menggertakkan giginya, "Kamu takut gelap, kan? Jadi keluar dulu saja."     

Mu Tingfeng sedikit terkejut. Cahaya di matanya bergerak tanpa sadar. Apakah perempuan ini... sedang mengkhawatirkan dirinya?     

Kekhawatiran ini membuat Presdir Mu merasa sedikit gembira, walau bahkan kekhawatiran Zhao Youlin hanya karena kesalahpahaman.     

Meski diam-diam menyembunyikan rasa bahagianya, tetapi Mu Tingfeng tidak siap untuk berkompromi seperti ini. Ia masih tidak melepaskan tangan Zhao Youlin.     

Ketika kejadian ini masuk ke mata semua orang dan mengaitkan kejadian sebelumnya, mereka pun jadi berpikir… Hey, kedua kekasih muda ini masih sempatnya memikirkan satu sama lain di ambang kematian. Mereka ingin memberi harapan hidup satu sama lain, saling mendorong untuk dikeluarkan terlebih dahulu oleh tim penyelamat, terutama manajer umum.      

Sial, siapa yang bilang bahwa manajer umum kita tidak punya perasaan terhadap presdir Grup Mufeng? Bahkan manajer umum mempertaruhkan nyawanya sendiri untuknya. Jika ini bukan cinta, mereka tidak akan pernah percaya pada cinta lagi!     

Selain itu, siapa yang bilang bahwa presdir Grup Mufeng tidak menyukai manajer umum kita? Siapa yang bilang pernikahannya saat itu demi kepentingan perusahaan tidak memberi hasil yang baik? Coba melihat pemandangan di depannya ini, pasti orang-orang itu bisa menampar wajah siapapun yang meragukan hal-hal itu.      

Lihatlah sikap Presdir Mu yang perhatian kepada manajer umum. Itu pasti cinta yang dalam! Yang sungguh bisa menampar para lajang dengan ganas, bukan?!     

Jadi bisa dibilang, ini kesalahpahaman... begitulah yang terjadi.     

Xia Zetao yang berada di luar lift menyaksikan adegan mereka berdua ini, seketika emosinya tenang. Itu adalah saat yang tepat dan mereka berdua masih bersenang-senang! Paman bisa menanggungnya, tetapi bibi tidak tahan.      

"Presdir, waktunya mendesak. Anda keluar dulu juga sama saja karena bisa membantu menarik Nona Zhao keluar." Sejujurnya dalam hati, para teknisi ini menggerutu, 'Kalian berdua jangan berlama-lama dalam masalah ini. Jika tidak terburu-buru, kita semua akan cemas…'     

Mendengar panggilan Xia Zetao, Mu Tingfeng ragu-ragu sejenak, lalu melirik wajah Zhao Youlin yang sedikit keras kepala. Tetapi bagaimanapun juga, ia tidak bisa terus diam dan hanya bisa menghela napas. Mu Tingfeng pun meremas tangan Zhao Youlin dan berbisik, "Tunggu aku."     

Hati Zhao Youlin tergerak sedikit, tetapi dirinya tidak menunjukkan apapun di wajahnya dan tidak berbicara.     

Mu Tingfeng mengulurkan tangan ke orang luar, lalu keluar dari lift dengan bantuan orang luar.     

Dengan kepergiannya, lift yang mulanya masih stabil, miring ke sisi lain. Kemudian terdengar suara benturan. Sekali lagi kabel baja terputus.      

Lift umumnya hanya memiliki sekitar empat sampai lima kabel untuk menopang beratnya. Sejak lift berhenti hingga saat ini, empat kabel di lift telah putus, yang berarti tinggal satu kabel pendukung lift yang tersisa!     

Putusnya kabel keempat ini menyebabkan lift sedikit tergelincir, dan tangan Zhao Youlin yang mudah dijangkau menjadi sedikit lebih sulit diraih karena miringnya lift ini.      

Meskipun Zhao Youlin lebih tinggi dari gadis rata-rata, tetapi itu tetap tidak mengubah situasinya dengan cara apapun.     

Begitu Mu Tingfeng berdiri kokoh di lantai, ia mendengar suara keras itu. Ia pun langsung berbalik badan. Melihat lift miring, hatinya langsung tegang.      

Xia Zetao yang berada di samping merasa lega setelah melihat bahwa Mu Tingfeng berhasil dikeluarkan dari lift dengan selamat. Ketika akan berjalan menuju Mu Tingfeng, tiba-tiba ada seseorang yang bergegas dari sampingnya lalu menyenggol tubuhnya. Dampak senggolan itu sangat kuat, hingga menggoyahkan tubuhnya yang tadi sudah stabil.      

Xia Zetao menarik napas, lalu berbalik untuk melihat orang yang menyenggol tubuhnya itu. Ternyata orang itu bersemangat bergegas ke sisi Mu Tingfeng untuk meminta kehangatan. Alis Xia Zetao berkerut, kedua matanya memunculkan sedikit perasaan benci.      

Namun, Zhao Youxi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya secara tidak sengaja menyebabkan ketidakpuasan pada orang yang dibanggakan di sisi Mu Tingfeng. Ia terus berjalan dengan gembira untuk mengambil kesempatan dan lanjut bertanya.      

"Presdir Mu, apakah Anda baik-baik saja? Anda pasti shock di dalam lift tadi, bagaimana kalau Anda ke kantorku untuk duduk sebentar? Kantorku ada di lantai satu dan letaknya paling dalam, saya akan membawa Anda ke sana untuk menenangkan diri."     

Mata Zhao Youxi penuh dengan sosok Mu Tingfeng. Saat tadi mendengar bahwa Mu Tingfeng menemani Zhao Youlin di lift, ia sangat ketakutan dan berpikir bahwa Mu Tingfeng dan Zhao Youlin akan...     

Tapi untungnya sekarang Mu Tingfeng baik-baik saja. Ia lega dan hanya penuh kejutan dan rencana.     

Mu Tingfeng baru saja diselamatkan dari lift dan dirinya mengira kalau pria itu masih dalam keadaan terkejut. Kondisi ini jadi anugerah bagi Zhao Youxi.     

Sangat jarang bagi seorang lelaki mengalami suasana hati yang rendah, terutama lelaki seperti Mu Tingfeng. Ketika seorang lelaki dalam suasana hati yang rendah, maka seorang perempuan akan mampu memainkan peran sebagai tokoh yang peduli dengan tepat.      

Itu lebih praktis untuk mendapatkan hatinya daripada kata-kata manis apapun, dan mudah untuk menggerakkan hati orang. Itu adalah persepsi Zhao Youxi sendiri dan juga pengalaman Li Hongyu yang diceritakan padanya.     

Selama memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, Mu Tingfeng pasti akan membuka hati dan jatuh cinta padanya.     

Adapun orang lain di lift sekarang, Zhao Youxi berharap lift akan segera jatuh dan menghancurkan orang di dalam lift itu menjadi berkeping-keping.     

Sayangnya, cara yang digunakan untuk mendapatkan hati lelaki ini hanya bisa berhasil untuk menghadapi lelaki seperti ayahnya. Sedangkan untuk lelaki semacam Mu Tingfeng, tampaknya tidak berpengaruh sama sekali.      

Memandang seorang perempuan yang tidak peduli dengan kakak sedarah yang masih ada di lift dan malah memilih untuk mengambil kesempatan untuk merayu mantan suami kakaknya ini, Mu Tingfeng langsung menunjukkan rasa jijik yang sangat kuat.      

Pria ini langsung tanpa sungkan mengangkat tangan untuk menyingkirkan tangan Zhao Youxi yang mau meraihnya. Ia pun membentak, "Pergi!"     

Kaki Zhao Youxi langsung terombang-ambing hingga tubuhnya terhuyung-huyung. Ia bahkan hampir jatuh ke lantai, sambil tersenyum membeku.      

Ketika akhirnya sadar kembali, Mu Tingfeng langsung bergegas ke depan tanpa meliriknya sedikitpun.      

Tatapan mata mengejek di sekelilingnya muncul satu-persatu seperti duri, membuat wajah Zhao Youxi menjadi masam dan malu.      

Beberapa lama kemudian, ia mengepalkan telapak tangan dan menghentakkan kaki. Ia pun berbalik badan dan pergi, mengabaikan hidup dan mati orang lain yang masih berada di lift saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.