Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Bagaimana Bisa Kamu? (4)



Bagaimana Bisa Kamu? (4)

0Melihat adegan brutal dan berdarah tidak jauh dari dirinya, Xia Zetao membeku di tempat, hampir terpana di tempat.     
0

Jika tidak salah, bukankah perempuan yang ada di sana terihat sama dengan mantan istri presdir? Astaga, benar saja!     

Meski ini bukan pertama kalinya Xia Zetao menyaksikan mantan istri presdir berkelahi dengan seseorang, tetapi siapa yang bisa memberitahu bahwa Xia Zetao dapat dengan jelas mengetahui bahwa ini bukan ilusi?     

Di jalanan umum seperti ini, mantan istri presdirnya itu telah berkelahi dengan penjahat yang sedang memegang pisau. Hey, apakah ini sesuatu yang bisa dilakukan perempuan biasa? Hebat sekali! Ini langka!     

Huhuhu, presdir saja sudah mengerikan, dan mantan istri presdir ini lebih mengerikan! Apakah sudah terlambat baginya untuk mengundurkan diri sekarang?! Jawabannya jelas tidak.      

Ketika Zhao Youlin kehabisan napas, ia menghela nafas lega. Ia pun meluruskan rambutnya yang berantakan, lalu berdiri dari pencuri. Lelaki malang itu sudah babak belur akibat dipukuli sehingga wajahnya sudah tidak bisa diidentifikasi lagi.      

Setelah melampiaskan amarah, suasana hati Zhao Yulin akhirnya membaik. Ia berbalik badan dan kembali ke tempat tas arsip yang baru saja jatuh.     

Saat berjongkok untuk mengambil benda itu, hembusan angin tiba-tiba bertiup di wajahnya, mengacak-acak rambut panjangnya yang baru saja dirapikan.     

Zhao Youlin mengerutkan kening dan melihat ke arah hembusan angin. Angin itu berasal dari sebuah mobil hitam yang lewat entah kapan. Ia menatap mobil itu.      

Semakin Zhao Youlin melihatnya, semakin ia merasa bahwa dirinya mengenal mobil itu, seolah-olah pernah melihatnya sebelumnya.     

Sebelum dirinya bisa memikirkan asal-usul mobil itu, lelaki yang keluar dari kursi belakang sudah menjawab pertanyaan yang muncul di benaknya.      

Wah, apa-apaan ini? ! Kenapa orang itu bisa ada di sini?     

​Ketika Mu Tingfeng keluar dari mobil, ia melihat Zhao Youlin berjongkok tidak jauh darinya. Dokumen-dokumen berserakan di tanah dan tas kerja yang mencolok juga jatuh tidak jauh dari posisinya. Hal ini membuatnya berbalik badan untuk melihat sekeliling kerumunan ini, lalu bertanya pada Xia Zetao dengan suara dingin, "Ada apa?"     

Xia Zetao tidak membeku begitu lama sehingga langsung pulih dari keterkejutannya menyaksikan pemukulan brutal Zhao Youlin. Ia buru-buru menerobos kerumunan, berlari ke arah mereka berdua dan menangis tertawa, "Presdir... Presdir, seseorang baru saja mencuri tas Anda, untungnya…."     

Xia Zetao menoleh untuk melihat Zhao Youlin. Ia tidak tahu cara terbaik untuk memanggilnya.      

Namun, Mu Tingfeng menebak dari kata-kata samar Xia Zetao, sehingga cahaya aneh melintas di matanya. Tetapi cahaya itu tiba-tiba menjadi suram dan dingin setelah melihat noda darah di punggung tangan Zhao Youlin yang diakibatkan goresan pisau.      

Zhao Youlin mengerti setelah mendengar ucapan Xia Zetao. Ia mengangkat kepalanya dan menunjuk ke Mu Tingfeng dengan sikap tidak percaya, "Apakah tas itu milikmu?"     

Mu Tingfeng tidak menjawab, sebaliknya ia mengerutkan kening menatap noda darah di punggung tangan Zhao Youlin. Ia melontarkan kalimat yang sama sekali tidak nyambung, "Apakah kamu terluka?"     

"Itu bukan urusanmu!" Meskipun Mu Tingfeng tidak menjawab, Zhao Youlin jelas sudah menunjukkan jawabannya.     

Sekarang Zhao Yulin hampir meledakkan amarahnya. Setelah dibuat kesal akibat dilukai oleh pencuri yang tidak berpengalaman, sekarang dirinya dibuat kesal karena bertemu dengan mantan suami yang tidak ingin ditemuinya lagi itu.      

Suasana hati Zhao Youlin saat ini benar-benar buruk. Apakah ini balasan karena telah menggigit orang ini di toko hewan peliharaan waktu itu?! Ia benar-benar terikat nasib dengan lelaki ini!     

Memikirkan hal ini, Zhao Youlin menatap Mu Tingfeng dengan tegas, lalu berbalik badan dan pergi begitu saja.     

Tanpa diduga, sebelum mengambil dua langkah, Mu Tingfeng meraih tangannya. Bersamaan dengan itu, suara mempesona nan dingin seseorang terdengar di telinga Zhao Youlin, "Cepat bawa dia ke rumah sakit."     

"Aku sudah bilang, ini bukan urusanmu. Apa kamu tuli?"     

Raungan Zhao Youlin membuat Xia Zetao terkesiap, tetapi wajah Mu Tingfeng tidak berubah sedikitpun. Mu Tingfeng menjawab dengan masuk akal, "Kamu sudah membantuku, jadi aku tidak punya alasan untuk meninggalkanmu begitu saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.