Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Berkonflik Diam-diam (2)



Berkonflik Diam-diam (2)

Mendengar teriakan Zhao Youxi, Sun Fengzi seperti terbangun dari mimpi, dan ingin menyuruh Zhao Yifei ikut menghampiri Kakek Zhao juga. Tetapi ia melihat bahwa Zhao Yifei sudah berlari di belakang Zhao Youxi satu langkah sebelum memberi isyarat.     
1

Sebelum Zhao Youxi bisa mengambil beberapa langkah, ia mendengar suara laki-laki yang familiar dan menjijikkan di belakangnya.     

"Kakek, kakek sudah datang. Tunggu, jangan turun dari mobil dulu. Di sini baru saja hujan jadi jalannya licin. Aku akan datang untuk membantumu berjalan."     

Sebelum selesai berbicara, sebuah bayangan telah melewatinya menuju lelaki tua itu.     

Zhao Youxi tertegun sejenak, lalu mengerti. Senyum di wajahnya sedikit berubah. Ia tentu tidak peduli dengan etika, dengan cepat berjalan ke depan dan meraih tangan Zhao Yifei dan berteriak, "Zhao Yifei, apa yang kamu lakukan?"     

Zhao Yifei melirik Zhao Youxi dengan mengejek, dan berkata sambil tertawa kecil, "Aku yang seharusnya menanyakan itu padamu. Bukankah kamu berteriak pada kakek begitu mulus? Kamu juga tidak takut kakek tidak menjawab teriakanmu. Kamu tidak konsisten dengan ucapanmu sendiri."     

"Kamu!" kelemahan Zhao Youxi diserang, wajahnya langsung memerah karena marah. Tangan yang memegang Zhao Yifei mengencang tanpa sadar.     

Zhao Yifei tidak berniat terlibat dengan Zhao Youxi, jadi ia dengan mudah melepaskan diri dari genggaman tangan Zhao Youxi, dan terus berjalan ke depan.     

Bagaimana mungkin Zhao Youxi melakukan hal yang dimaksud Zhao Yifei? Matanya berkedut, ia bergegas ke depan untuk menabrak saudara sepupunya itu.      

Zhao Yifei terkejut dengan tindakan tiba-tiba Zhao Youxi. Ia membentak dengan suara rendah, "Kamu gila."     

"Aku ingin melihat siapa yang gila, ya!"     

Mereka berdua tidak terlalu menyukai satu sama lain. Jadi tidak salah jika mereka diam-diam bersaing satu sama lain. Mereka ingin menjadi cucu pertama yang tiba di depan dan dekat dengan Kakek Zhao.      

Sayangnya, Kakek Zhao yang tidak ingin terus-terusan di dalam mobil dan tidak ingin bergerak demi dua cucunya itu. Ia tiba-tiba berteriak ketika Zhao Yifei dan Zhao Youxi bergegas ke depannya.      

"Nak Lin, bantu kakek berjalan."     

Kata-kata Kakek Zhao itu seperti batu yang jatuh ke danau yang tenang.     

Kedua orang yang masih berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan itu langsung mematung di tempat. Tangan mereka tidak terulur juga tidak ditarik. Situasi mereka sangat canggung.      

Yang lain, terutama Li Hongyu dan Sun Fengzi, wajahnya bahkan lebih luar biasa malu dan kesal.      

Zhao Youlin yang turun dari mobil lain, sudah melihat pergerakan di sana. Ia tidak berniat untuk memperhatikannya. Saat mau membungkuk untuk menggendong Joy, tiba-tiba mendengar teriakan Kakek Zhao itu.      

Gerakan tangan Zhao Youlin berhenti sejenak, lalu menoleh untuk melihat situasi Kakek Zhao. Matanya sedikit berkedip, tetapi langsung mengerti sesuatu.     

Ia menarik tangan yang memegang Joy, lalu menutup pintu mobil dan berjalan melewati dua orang yang sedang mematung. Ia berjalan perlahan ke lelaki tua itu, mengulurkan tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Kakek, jalannya licin, hati-hati."     

"Oke." Kakek Zhao yang keluar dari mobil sambil dibantu berjalan oleh Zhao Youlin sama sekali tidak terlihat eksklusif di depan semua orang. Ia terlihat lembut seperti seorang tetua yang ramah.     

Sangat disayangkan bahwa kebaikan ini bukan untuk mereka, dan itu tidak pernah diungkapkan kepada mereka.     

Zhao Youlin membantu Kakek Zhao berjalan sambil mengobrol dan tertawa. Saat ia berjalan melewati Zhao Youxi dan Zhao Yifei, mereka tidak melirik mereka sedikitpun.      

Pada saat itu, Zhao Youxi dan Zhao Yifei hanya merasa bahwa mereka seperti badut. Mereka tampak memalukan, yang membuat orang tertawa tanpa alasan.      

Namun hal yang tidak diketahui semua orang adalah, sebenarnya situasi kakek-cucu itu sama sekali berbeda dengan yang tertangkap oleh mata mereka.      

Dengan senyum cerah di wajah, Zhao Youlin menopang tangan Kakek Zhao itu. Kemudian, ia mencubit pinggang Kakek Zhao dengan keras dan menggertakkan giginya.      

"Kakek, usiamu belum 80 tahun, tubuhmu juga belum sekaku mayat, tetapi kamu minta dibantu berjalan saat turun dari mobil, bukankah itu berlebihan? Apakah kakek ingin aku mencubit kakek beberapa kali lagi?"      

"Lain kali kakek duduk saja di kursi seperti jaman kerajaan yang diangkat oleh delapan orang agar merasa nyaman, setidaknya terlihat keren, bagaimana?"     

Mendengar celotehan cucunya satu ini, Kakek Zhao juga dicubit semakin keras oleh Zhao Youlin. Rasanya sangat menyakitkan sehingga a hampir tidak bisa menahan diri untuk berteriak. Setelah akhirnya menahan diri untuk mendengar kata-kata Zhao Youlin, ia sesungguhnya hampir tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.     

Jika bukan karena masih ada orang di sekitar mereka, ia pasti akan menampar dan memberi pelajaran pada cucunya yang bernyali besar melakukan hal buruk padanya itu.      

Kakek Zhao mencari sudut yang tidak bisa dilihat oleh siapapun untuk bisa menatap Zhao Youlin dengan sengit, "Kamu ini benar-benar... kamu tidak puas kalau tidak membuat kakek kesal? Kakek tidak mengubah perilaku kakek agar tidak membuatmu malu, tetapi kamu masih tidak menghargainya? Kamu benar-benar tidak tahu yang baik dan yang buruk, kamu serigala kecil bermata putih yang tidak tahu terima kasih!"      

Yang orang tahu, Kakek Zhao sedang membulatkan matanya ke Zhao Youlin.     

Sesungguhnya hal ini berbeda dengan ketika menghadapi pemegang saham perusahaan dan junior yang tidak kompeten di rumah. Sebaliknya, ia lebih seperti... macan kertas, yang pura-pura garang.      

"Pfft…" Bagaimanapun, Zhao Youlin tidak bisa menahannya. Ia tertawa terbahak-bahak, kemudian terbatuk dua kali di depan mata marah Kakek Zhao. Setelahnya, ia merendahkan hati dan berkata, "Baiklah… baiklah, aku tahu kakek memiliki perasaan baik hati. Akulah yang salah bicara. Kakek adalah orang besar, jangan berdebat denganku, oke?"     

"Kamu hampir menenangkan kakek." Kakek Zhao sangat senang bahwa dirinya sedang dibujuk. Ia segera memulihkan penampilannya menjadi bersemangat. Melihat Zhao Youlin menggelengkan kepala tanpa daya, ia diam-diam mengatakan bahwa kakek ini mudah dibujuk.      

Sebenarnya, Zhao Youlin tidak benar-benar tahu niat Kakek Zhao untuk mendorong dirinya keluar saat ini. Hanya saja, ia tidak punya pilihan selain membantu seseorang untuk turun dari mobil keluarga kaya ini.     

Zhao Youlin membantu Kakek Zhao masuk ke area makam lebih dulu, lalu Duan Yarong yang turun dari mobil, mengikuti dengan cepat.     

Orang-orang lainnya baru saja seperti bangun dari mimpi lalu berjalan ke makam satu demi satu.     

Sun Fengzi tidak terus berdebat dengan Zhao Shuncheng. Ia memberi isyarat untuk Zhao Shunchang yang tidak pernah berani melangkah maju dan berpartisipasi dalam pertengkaran agar ikut melangkah masuk mengikuti orang-orang ini.     

Sambil memegang tangan Zhao Shuncheng, ia berjalan maju seperti burung merak dengan bangga. Ketika melewati sisi Li Hongyu, ia sengaja berhenti selama beberapa detik. Ia melirik Li Hongyu dan Zhao Youxi yang tidak jauh tanpa jejak, lalu bersenandung dan berjalan menjauh.      

Dari awal hingga akhir, Sun Fengzi tidak mengatakan sepatah kata pun seperti sebelumnya, tetapi hanya mendengung dengan sikap menyindir. Sikapnya yang menghina itu sepenuhnya menjelaskan masalahnya, belum lagi sorot matanya.     

Li Hongyu hanya merasa bahwa Sun Fengzi sedang menatapnya sekarang. Meskipun tatapannya lebih lugas daripada ejekan kata-kata, tetapi itu seperti pisau tajam yang telah diberi racun, memberikan rasa sakit yang menyiksa.     

Bagaimana mungkin ia tidak mengerti ejekan yang menghina di mata Sun Fengzi? Kejadian barusan, sebenarnya, membuat Li Hongyu dan Sun Fengzi kehilangan muka.      

Satu-satunya yang membedakan mereka berdua adalah penyebab mereka merasa kehilangan muka. Sun Fengzi merasa kehilangan muka di depan banyak orang karena Zhao Youlin yang pernah melawannya.      

Sementara ibu tiri Zhao Youlin, kehilangan muka karena anak kandungnya dibenci Kakek Zhao sedangkan anak tirinya malah dianggap harta karun oleh Kakek Zhao, padahal dirinya termasuk salah satu Nyonya Keluarga Zhao. Inilah yang membuat dirinya merasa tidak dihargai, dan wajahnya terasa ditampar sangat parah.      

Memikirkan hal ini, Li Hongyu diam-diam mengepalkan telapak tangannya. Sifat jahat dan ganas yang mendarah daging ini tidak bisa disembunyikan, sehingga meluap dari bagian bawah matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.