Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Ajakan Makan Siang (1)



Ajakan Makan Siang (1)

0Begitu Zhao Youlin mengatakan ini, sekretaris di belakang Ye Yan mengubah ekspresi lagi.     
0

Di sisi lain, Ye Yan dan beberapa pihak yang terlibat, malah tidak memiliki reaksi khusus. Senyum di wajahnya juga tidak berubah dan malah tampak merenung, "Jika seperti itu, sepertinya masuk akal."     

Jawaban Ye Yan membuat Zhao Youlin sedikit tercengang. Ia tidak lega karena Ye Yan dengan mudahnya bersedia menyetujui penawaran ini, tetapi dirinya malah menjadi lebih tegang, selalu waspada terhadap kejutan Ye Yan.     

Benar saja, setelah kedua belah pihak bernegosiasi sebentar tentang kerja sama, ketika Zhao Youlin akhirnya mendorong dokumen yang disiapkan di awal ke Ye Yan lagi, Ye Yan tersenyum ringan dan mengeluarkan kata yang tidak ada hubungannya dengan kerja sama.     

"Ini sudah siang, saatnya pergi makan siang. Aku ingin tahu, apakah Youlin mau menerima tawaranku dengan ikut makan siang denganku?"     

Begitu Ye Yan mengatakan ini, beberapa orang di ruangan itu tercengang.     

Zhao Youlin tertegun sejenak, tetapi ia dengan cepat pulih dari keterkejutan ini. Dengan sopan dan acuh tak acuh, dirinya pun langsung menolak.      

"Kebaikan Tuan Ye benar-benar tidak boleh kutolak. Sayangnya, jam makan siang seperti ini harus kuhabiskan dengan anakku dengan makan siang bersama. Kalau sekedar makan siang, aku yakin Tuan Ye tidak akan terlalu iri dengan anak kecil, kan?"     

Kata-kata Zhao Youlin tidak hanya menggunakan Joy sebagai tameng agar bersikap bijaksana dalam menolak undangan Ye Yan, tetapi juga menyiratkan pada Ye Yan bahwa dirinya adalah seorang ibu tunggal yang sudah memiliki anak sehingga saat ini tidak memiliki rencana untuk mencari ayah tiri bagi anaknya.      

Ya, tidak peduli apapun tindakan lelaki ini yang bertujuan untuk bisa dekat dengannya, tetapi ia berharap lebih baik pria itu mengurungkan niatnya ini. Dengan demikian, hal ini tidak membuat malu wajah siapapun.     

Bagaimana mungkin Ye Yan tidak bisa memahami maksud kata-kata Zhao Youlin ini? Hanya saja, pria ini bukan seseorang yang suka menyerah dengan mudah dan penolakan Zhao Youlin ini sudah diduga sebelumnya.      

Ye Yan tahu lebih baik daripada siapapun bahwa mungkin di mata wanita lain, dirinya adalah tuan muda ketiga dari Keluarga Ye, yang mewakili kekayaan dan superioritas tertinggi.      

Sayangnya di mata wanita ini, Ye Yan hanyalah lelaki biasa. Pada situasi saat ini, ia khawatir dirinya di mata Zhao Youlin tidak hanya termasuk dalam jajaran orang biasa, tetapi juga termasuk dalam daftar pria yang harus ditolak karena bisa saja datang dan pergi dalam hidupnya.     

Namun karena sudah menduga Zhao Youlin akan menolak, Ye Yan secara alami sudah siap menerima. Setelah tersenyum, ia perlahan berkata, "Hubungan antara Youlin dan Joy masih sangat baik, yang benar-benar membuat orang kagum…"      

"Secara logis, aku tidak mungkin tersinggung dengan Joy. Hanya saja, kamu bertemu Joy setiap hari dan tidak mudah bagiku untuk bertemu denganmu. Jadi, aku masih berharap kamu bisa memberiku kesempatan ini untuk makan siang denganmu. Boleh, kan?"     

Ye Yan mengatakan ini, maka Zhao Youlin akan sedikit tidak manusiawi jika menolak lagi. Walau demikian, Zhao Youlin merasa sedikit tidak senang jika secara pasif menyetujui itu, terutama ketika dirinya melihat sepasang mata bunga persik Ye Yan yang terlalu menawan.      

Ya, setiap kali melihat sepasang mata itu, ia selalu merasa…semacam ada firasat buruk yang akan terjadi kedepannya.     

 Tampaknya Ye Yan melihat keraguan di mata Zhao Youlin. Mata Ye Yan sedikit terkulai, menunjukkan ekspresi kekecewaan, "Saat mau berdansa di pesta ulang tahun Tuan Zhao waktu itu, Youlin dengan jelas berjanji untuk berdansa denganku. Sayangnya sampai pesta berakhir, aku tidak melihat bayangan Youlin sama sekali."      

"Sekarang, aku hanya ingin mengajak Youlin makan siang, apakah Youlin juga akan menolakku?" Ucapnya lagi dengan sedikit lebih berharap.     

Zhao Youlin tentu hanya bisa terdiam. Dalam hati bergumam, 'Apanya yang menjanjikan untuk berdansa denganmu? Waktu itu jelas-jelas aku tidak mengatakan sepatah kata pun padamu. Itu hanyalah angan-anganmu sebagai seseorang yang bersedia menunggu, jadi tunggu saja sendiri, kenapa harus menyalahkanku?!'     

Zhao Youlin menggerakkan sudut mulutnya dan hendak membuat kalimat sarkastik. Namun dirinya mendengar kepala sekretaris batuk ringan dan menghentikannya tepat waktu, "Manajer, karena Tuan Muda Ye mengundangmu untuk makan bersamanya, mari makan siang. Kita bisa membicarakan kontraknya nanti."     

Zhao Youlin mengangkat alis dan melirik kepala sekretaris dengan tatapan penuh pengertian. Ia menatap kepala sekretaris dengan tatapan yang memiliki makna terdalam.      

Zhao Youlin mengerti dalam sekejap. Kata-kata kepala sekretaris tidak lebih dari ingin mengatakan pada dirinya sendiri bahwa Ye Yan seperti ini karena punya rencana untuk dirinya sendiri. Ya, mereka bisa menggunakan rencana Ye Yan untuk memenangkan kontrak.     

Beginilah dunia. Jika ingin mendapatkan sesuatu, seseorang memang harus rela berkorban. Lagi pula, ini hanya makan siang, Zhao Youlin tidak akan rugi. Dengan statusnya hari ini, Ye Yan tidak akan berani melakukan sesuatu yang keterlaluan padanya bahkan jika pria ini berani memikirkannya.     

Zhao Youlin melihat isyarat dari kepala sekretaris, lalu ragu-ragu sejenak, dan menatap Ye Yan yang sedang menunggu keputusannya. Ia tersenyum sopan dan berkata, "Dalam hal ini, aku lebih baik menuruti perintah daripada menghormati."     

Ye Yan seperti sudah menduga hasil seperti itu sejak lama. Senyum di wajahnya masih lembut, tetapi samar-samar bisa terlihat sedikit kegembiraan yang jarang terlihat di matanya, "Ya, ini sudah siang, ayo kita pergi sekarang. Aku akan menyuruh seseorang untuk menunggu di Paviliun Jingting."     

Zhao Youlin menyipitkan matanya sedikit ketika mendengar kata-kata itu, berpikir bahwa lelaki ini benar-benar sudah menyiapkan, bahkan mencari hal-hal seperti makanan Jepang yang disukainya dengan sangat jelas lalu memesan tempat lebih awal. Ia hanya berharap Zhao Youlin akan berkompromi. Dirinya sungguh berpura-pura baik untuk menyembunyikan kejahatannya.      

Tidak peduli betapa tidak senangnya Zhao Youlin, masalah ini akhirnya diselesaikan.     

Sekelompok orang berjalan keluar dari lift eksklusif dengan cara yang perkasa, tidak menyadari betapa menariknya mereka bagi orang-orang di sekitarnya.     

"Hei, yang di sana sepertinya adalah manajer umum yang baru. Dia terlihat sangat cantik."     

"Oh tidak, dia jauh lebih baik daripada rubah betina dari departemen pengembangan yang kelihatannya baik tetapi ternyata licik."     

"Itu benar. Si rubah betina itu mengandalkan kecantikannya dan statusnya sebagai kerabat presdir, lalu mengedipkan mata pada lelaki di perusahaan sepanjang hari, juga bersikap sok hebat di depan setiap orang. Sejak awal, aku sudah tidak suka dengannya."     

"Laki-laki di sebelah manajer umum itu sangat tampan, terutama ketika dia tersenyum, dia terlihat sangat lembut. Siapa orang itu? Apakah dia pacar manajer umum itu?"     

"Orang itu sepertinya... ah, aku ingat dia. Sepertinya dia klien yang datang ke perusahaan untuk merundingkan kontrak hari ini. Katanya dia anggota Keluarga Ye."     

"Keluarga Ye? Keluarga Ye yang terkenal di Kota S itu? Jadi, lelaki tampan itu masih keturunan dari keluarga konglomerat di kota ini. Dia benar-benar kaya dan tampan!"     

"Hapus air liurmu, kamu tidak lihat apa lelaki itu berbicara dan tertawa dengan lembut bersama manajer umum di sepanjang jalan? Mungkin itu pacar manajer umum."     

"Hei, ternyata di dunia ini, orang normal yang bisa bersama pangeran hanyalah putri dan Cinderella di dongeng-dongeng. Tetapi, bagaimanapun, manajer umum dan lelaki itu benar-benar serasi ketika mereka berjalan bersama, mereka sama-sama berbakat dan menawan"     

Sekelompok perempuan berkumpul untuk menyaksikan Zhao Youlin dan beberapa lainnya pergi. Mereka mengobrol dan berdiskusi, tetapi mereka tidak memperhatikan bahwa di sudut yang tidak mencolok tidak jauh dari mereka, ada sosok yang juga diam-diam menyaksikan Zhao Youlin dan Ye Yan pergi. Sosok itu memandang dengan sedikit tatapan yang berbahaya, terang-terangan, dan... cabul.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.