Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Perubahan Suasana Hati (1)



Perubahan Suasana Hati (1)

0Isi pikirannya terbongkar, wajah Zhao Youxi menjadi pucat. Ia menggigit bibirnya dengan enggan, lalu mendorong pengawal berpakaian hitam yang bergegas membantunya berdiri.      
0

Zhao Youxi berdiri sendiri dengan terhuyung-huyung, lalu melemparkan kalimat kejam ke Zhao Youlin, "Jangan pikir aku akan berhenti sampai di sini. Aku tidak akan melepaskanmu seperti ini. Zhao Youlin, tunggu dan lihat saja nanti!"     

Setelah mengatakan itu, dia melangkahkan kakinya yang memakai sepasang sepatu hak tinggi ramping untuk berbalik badan dan pergi.      

Melihat Zhao Youxi pergi, para pengawal berpakaian hitam itu tidak memperdulikan hal lain, dan langsung terburu-buru pergi mengikutinya.      

Dari kejauhan, masih bisa terlihat samar-samar Zhao Youxi memukul dan menendang mereka dan menggeram marah, "Untuk apa kami memelihara kalian? Tidak ada yang bisa membantuku pada saat kritis, dasar sampah! Kalian ini sampah!"     

Zhao Youlin dengan tenang menyaksikan Zhao Youxi menjadikan para pengawal itu samsak tinju sambil berjalan pergi. Mengingat kata-kata kejam dari mulut Zhao Youxi sebelum pergi, ia tidak bisa menahan tawa.     

Ada beberapa orang di dunia ini yang benar-benar tidak sopan. Padahal jelas-jelas sudah tahu bahwa tidak bisa memohon dengan baik, tetapi masih saja terus-terusan ingin mendatangi lagi. Itu benar-benar membuat orang tidak tahu cara untuk mengatakannya.     

Setelah selesai membereskan Zhao Youxi, Zhao Youlin teringat dengan Joy yang diamankan oleh orang lain. Ia segera berbalik badan untuk mengambil Joy.      

Ini bukan pertama kalinya Joy melihat ibunya membereskan orang yang mencari gara-gara dengannya. Anak yang polos itu tidak menunjukkan banyak kejutan dan ketakutan. Namun ketika Zhao Youlin kembali, ia tidak sabar untuk melompat ke pelukannya dan berkata dengan gugup, "Bu, apakah ibu terluka?"     

Zhao Youlin memasukkannya ke dalam pelukan, lalu menepuk punggungnya dan menghiburnya dengan lembut, "Ibu baik-baik saja, Joy jangan khawatir."     

Sikapnya yang selembut air itu membuat orang sulit mengaitkan dengan sikapnya yang baru diperlihatkannya tadi, yang seperti iblis neraka, bisa mendominasi dan mengancam orang.      

Mungkin, sikap lembutnya hanya akan diperuntukkan bagi orang-orang tertentu. Memikirkan itu, Ye Yan sulit untuk mengabaikan detak jantung yang tiba-tiba kehilangan detak di dadanya.     

Zhao Youlin menenangkan Joy, lalu menatap Ye Yan sambil tersenyum tipis dan berkata, "Terima kasih, Tuan Ye. Kamu telah menjaga Joy barusan."     

Ye Yan sempat linglung sesaat karena senyum Zhao Youlin. Harus diketahui bahwa mereka berdua sering bertemu, tetapi sikap Zhao Youlin pada Ye Yan selalu sopan dan berjarak, bahkan senyum pemberiannya ini juga senyuman yang sopan.      

Ini adalah pertama kalinya Zhao Youlin menunjukkan senyum bersahabat padanya. Dibandingkan dengan senyum yang sebelumnya, senyuman ini terasa lebih berharga.      

"Nona Zhao terlalu sopan. Panggilan 'Tuan Ye… Tuan Ye' terasa seperti kamu tidak mengenalku. Panggil saja aku A Yan." Ye Yan paling ahli dalam menyanjung orang. Karena susah sekali membuat Zhao Youlin menunjukkan sikap bersahabat padanya. Jadi, ia tentu saja ingin memanfaatkan lebih banyak atas situasi yang bersahabat ini.     

Zhao Youlin ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk acuh tak acuh tanpa mengatakan apa-apa. Meskipun ia berterima kasih atas bantuannya, tetapi dirinya belum siap untuk terlalu banyak berinteraksi dengan lelaki berlabel berbahaya ini.     

Ye Yan melihat sikapnya itu dengan jelas. Namun, ia juga mengerti bahwa ada beberapa hal yang terasa keterlaluan. Ia pun tidak memaksakan kehendaknya terlalu keras.      

Setelah keduanya melontarkan dua kalimat sopan, Zhao Youlin memutuskan untuk mencari alasan untuk bisa pergi dengan Joy, "Aku masih punya sesuatu untuk dilakukan, jadi aku harus kembali dulu. Joy, ucapkan sampai jumpa pada paman."     

"Sampai jumpa Paman Ye!" Joy mengucapkan selamat tinggal kepada Ye Yan dengan patuh, lalu pergi tanpa melihat ke belakang sambil menggandeng tangan Zhao Youlin.     

Ye Yan melihat ke punggung ibu dan anak itu. Senyum lembut di wajahnya akhirnya sedikit mereda, bahkan sedikit kerumitan yang menarik muncul di matanya.     

Perempuan ini seperti berkepribadian ganda yang tidak terduga. Di satu sisi dia adalah malaikat, namun di sisi lain adalah iblis. Jelas itu sangat kontradiktif. Akan tetapi anehnya, itu memancarkan aura yang istimewa, sehingga secara tidak sadar orang akan tertarik padanya, bingung, dan akhirnya... jatuh dalam pesonanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.