Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Datang Tepat Waktu (1)



Datang Tepat Waktu (1)

0Ketika kepala pelayan mendengar suara mobil yang diparkir di luar rumah, ia sempat berpikir bahwa Mu Tingfeng pulang lebih awal hari ini. Alhasil, ia buru-buru meletakkan pekerjaannya dan menyambutnya dengan senyuman.     
0

Setelah Zhao Youlin meninggalkan rumah Keluarga Mu bersama Joy, Mu Tingfeng pindah kembali ke rumahnya sendiri, dan Su Qing baru-baru ini juga pindah ke sini. Hal itu juga membuat suasana rumah yang mulanya sedikit hampa karena keberadaan Zhao Youlin dan anaknya, kini menjadi ramai.      

Namun, kepala pelayan itu masih memikirkan anak yang sudah biasa dirawatnya sendiri dari waktu ke waktu. Sekarang, ia sudah sulit untuk bertemu dengannya dan hanya bisa mengenangnya dalam hati.      

Kepala pelayan menyambutnya dengan senyum di wajah, tetapi terkejut ketika melihat mobil yang diparkir di depan rumah ini. Kemudian, seseorang turun dari mobil itu dan membuat kepala pelayan ini bertanya, "Mengapa Anda kembali?"     

Seorang wanita yang sangat cantik berjalan keluar dari mobil. Wanita ini mengenakan rok pendek hitam-putih yang cukup mewah dan terlihat agak kurus.     

Sebuah rompi berbulu menutupi bahunya, juga menutupi sebagian besar wajahnya, menyisakan sepasang mata biru muda yang sangat indah dan ikonik yang berkilau di bawah sinar bulan.     

Wanita ini adalah ibu kandung Mu Tingfeng, kepala nyonya Keluarga Mu saat ini, Su Ruixin.     

"Kepala pelayan, lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" Su Ruixin tersenyum lembut ketika dirinya melihat kepala pelayan.      

Kepala pelayan tua akhirnya pulih dari keterkejutannya tadi. Ia berkata dengan wajah yang penuh dengan keterkejutannya, "Nyonya, mengapa Anda tidak mengatakan sepatah kata pun saat mau pulang, supaya tuan muda bisa menjemput Anda. Ya, agar nyonya tidak khawatir."     

Su Ruixin berjalan perlahan ke depan kepala pelayan, dan berkata sambil tersenyum, "Kudengar dari kakakku, katanya Su Qin hamil. Tetapi Song Yi dan mertuanya sibuk baru-baru ini dan tidak punya waktu untuk mengurusnya, jadi mereka hanya bisa mengirim Su Qing pada Tingfeng di sini."      

"Ya, meskipun Tingfeng penggila kerja, tetapi dia adalah lelaki dewasa yang tidak begitu perhatian seperti perempuan. Kakakku khawatir pada Su Qing, tetapi karena beberapa urusan yang tidak bisa dihindarinya, jadi dia memintaku yang datang mengunjunginya."      

"Ah… Awalnya aku juga tidak kepikiran untuk membawa rombongan, dan aku tidak menyangka ini akan mengagetkan kalian."     

Jelas Su Ruixin agak khawatir.     

"Apa yang Nyonya katakan? Meskipun saya terkejut ketika melihat Anda tiba-tiba datang, itu jelas bukan sesuatu yang mengagetkan, tetapi kejutan yang menggembirakan."      

"Lagi pula, Nyonya telah tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama dan belum kembali ke China selama itu pula. Saya percaya bahwa Tuan muda sangat merindukan Anda dan Tuan muda pasti sangat senang melihat ibunya datang."      

Kepala pelayan tua ini dengan senang hati membawa Su Ruixin ke dalam sambil berbicara demikian.     

Su Ruixin tercengang, dan menatap langit di luar dengan heran, "Tingfeng belum pulang selarut ini?"     

Kepala pelayan tua itu menjawab dengan jujur, "Ya, Nyonya. Tuan muda biasanya tidak akan pulang sebelum jam sepuluh malam."     

Su Ruixin mengerutkan kening, "Anak itu masih tetap saja, tidak kenal waktu saat sedang bekerja. Dia benar-benar tidak tahu cara merawat dirinya sendiri sama sekali."     

"Bagaimana tidak? Selama di sisi tuan muda ada orang yang perhatian dan teliti, kepala pelayan bisa tenang."     

"Ini juga sesuatu yang selalu kukhawatirkan. Ketika aku melihatnya menikah, kupikir…" Ketika Su Ruixin melontarkan kata-kata itu di mulutnya, kepala pelayan seperti teringat dengan sesuatu yang membuatnya menghentikan langkah. Kemudian ia membalikkan badan dan menatap Su Ruixin.      

Senyum di wajah Su Ruixin mereda untuk beberapa saat, kemudian ia mengganti topik pembicaraan dan berkata, "Berhenti membicarakan ini, Tingfeng belum kembali, jadi di mana Su Qing sekarang?"     

"Nona sepupu baru saja makan malam, jadi sekarang dia sedang beristirahat."     

Sebelum kepala pelayan tua itu selesai berbicara, Su Qin sudah berjalan menuruni tangga di saat mereka mengobrol.      

Su Qing awalnya masih berbicara di telepon dengan suaminya di lantai atas, tetapi tiba-tiba ia mendengar gerakan di lantai bawah. Ia mengira itu kepala pelayan yang menyambut kedatangan Mu Tingfeng seperti biasanya.      

Namun mendengar ada yang tidak biasa, ia dengan enggan menutup panggilannya, kemudian berjalan pelan-pelan menuruni tangga. Tanpa diduga, ketika sampai di tangga, ia melihat Su Ruixin berjalan masuk dari pintu.     

"Bibi, bibi datang!" Mata Su Qing tiba-tiba menyala, sambil bergegas menuruni tangga dengan penuh semangat. Para pelayan yang melihatnya dari samping, langsung terkejut. Para pelayan pun spontan mengulurkan tangan, sebab mereka takut Su Qing jatuh dari tangga jika melangkah terlalu cepat.      

"Su Qing, untuk apa kamu berlari? Apakah kamu lupa kalau tidak boleh berlarian seperti ini dulu?" Su Ruixin juga ketakutan hingga berkeringat dingin ketika dirinya melihat adegan ini. Wajahnya tiba-tiba suram dan ia juga memberi teriakan keras.     

Su Qing bergegas menghentikan langkah dengan jeda yang tiba-tiba, lalu menjulurkan lidahnya dengan nakal. Ia berjalan perlahan ke sisi Su Ruixin, meraih lengannya dan berkata dengan genit, "Bibi, kita sudah lama tidak bertemu, kenapa bibi kejam padaku padahal kita sudah lama tidak bertemu lagi?"     

Setelah memperhatikan Su Qing berjalan dengan aman ke sisinya, Su Ruixin sedikit lega. Ia pun mengulurkan tangan untuk menekan wajah Su Qing dan berpura-pura marah.      

"Kalau kamu hati-hati sedikit, apakah bibi akan tetap kejam padamu? Su Qing, jangan salahkan Bibi yang berseru terkejut. Kamu tidak sendiri sekarang, bahkan jika kamu tidak memikirkan dirimu sendiri, kamu masih harus memikirkan anak di perutmu, juga ayah anak itu."     

Mendengar Su Ruixin menyebut Song Yi, Su Qing tersipu dan mengangguk patuh. Melihat Su Ruixin menggelengkan kepala dan menghela napas, orang tua ini tahu jika Su Qing tidak ada di rumahnya sendiri karena sudah menikah, sekarang gadis itu tidak akan patuh pada orang yang lebih tua darinya, melainkan patuh pada lelaki di keluarganya.     

Setelah menjadi manja sejenak di dalam hati, Su Qing akhirnya sadar kembali. Ia terbatuk ringan dan mengganti topik pembicaraan, "Bibi, bukankah bibi selalu menemani paman ke luar negeri? Kenapa bibi tiba-tiba kembali?"     

Su Ruixin melirik Su Qing dengan marah ketika mendengar kata-kata itu. Kemudian ia berbisik, "Kau ini punya anak, tetapi tidak memberitahu kami. Kalau bukan karena ibumu yang memberitahu, kami pasti tidak akan tahu!"      

"Ingatlah, Keluarga Song tidak begitu damai akhir-akhir ini. Selain itu, ibumu juga mengkhawatirkanmu. Hanya saja, dia tidak bisa menghindari urusan itu saat dirinya di luar negeri. Jadi, dia hanya bisa memintaku untuk datang dan menemuimu dulu. Tapi, bukankah beberapa hari ini kamu meneleponku untuk memberitahuku tentang..."     

"Ehem… Ehem…" Su Qing buru-buru terbatuk beberapa kali ketika dirinya mendengar ini. Ia sengaja menyela kata-kata Su Ruixin, lalu melirik sekilas ke Su Ruixin tanpa jejak.     

Su Ruixin tercengang. Ketika menerima tatapan mata kecil Su Qing, ia pun langsung mengerti dalam hitungan detik. Matanya sedikit berkedip, lalu dirinya menoleh ke kepala pelayan dan memberikan perintah.      

"Pelayan, aku baru saja turun dari pesawat dan merasa sedikit kedinginan. Tolong suruh koki dapur membuatkan sup yang dapat menghangatkan tubuh."     

Bagaimana mungkin kepala pelayan tidak mengerti bahwa Su Ruixin punya sesuatu untuk diberitahukan kepada Su Qing secara diam-diam sehingga mereka ingin semua pelayan pergi.      

Kepala pelayan pun tersenyum ramah, lalu berkata dengan hormat, "Maafkan kepala pelayan yang telah melalaikan tugas. Kepala pelayan akan meminta koki dapur memasak semangkuk sup jahe untuk nyonya, sekalian membuatkan makan malam untuk Nona Sepupu."     

"Kalau begitu terimakasih kepala pelayan."     

"Terima kasih paman kepala pelayan!"     

Tepat ketika kepala pelayan pergi diikuti dengan pelayan lain, Su Qing langsung menarik Su Ruixin di sofa dengan cemas dan berkata dengan penuh semangat, "Bibi, sudah waktunya bagimu untuk datang! Bibi tidak tahu, bagaimana wajah Adik Feng yang keras kepala itu berubah dalam beberapa hari ini? Hahaha… kalau diingat-ingat itu lucu sekali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.