Istrimu Ganas: Tuan Berhati-hatilah!

Kejadian di Lift (1)



Kejadian di Lift (1)

0Di sisi lain, masalah Zhao Yifei berakhir dengan cara yang sangat tidak terduga pada akhirnya. Sun Fengzi serta suaminya juga tidak pernah datang untuk mencari Zhao Youlin lagi.     
0

Hal ini membuat Zhao Youlin sedikit terkejut. Ia berpikir bahwa, jika Sun Fengzi peduli dengan Mu Tingfeng sehingga tidak akan berani mengganggunya di tempat terbuka, Sun Fengzi tetap akan diam-diam membuat beberapa rencana yang tidak menyenangkan untuk berurusan dengannya.     

Tetapi beberapa hari telah berlalu, Sun Fengzi bahkan tidak bergerak sedikit pun! Ya ini tidak beres, benar-benar tidak beres!     

Namun, Zhao Youlin segera menyadari alasan Sun Fengzi tidak berani melakukan gerakan kecil padanya. Itu karena Kakek Zhao telah mengetahui kejadian waktu itu.     

Pelanggaran Zhao Yifei terhadap Zhao Youlin ini, secara halus dapat dikatakan bahwa akibat dari niat buruk Zhao Yifei ini membuat sikap bocah itu menjadi mudah terbawa emosi. Sedangkan secara kasar dapat dikatakan bahwa hal ini adalah skandal keluarga yang menjijikkan.      

Setelah Kakek Zhao mengetahui hal ini, ia sangat marah. Ia langsung memanggil Sun Fengzi dan suaminya untuk memarahi mereka.      

Sun Fengzi telah ditekan oleh Mu Tingfeng serta Kakek Zhao lagi dan lagi. Meskipun merasa kesal, tapi wanita itu tidak memiliki keberanian untuk mempermainkan Zhao Youlin dan menusukkan pedangnya di saat puncak badai seperti ini.     

Oleh karena itu, ia hanya bisa menelan amarah untuk sementara waktu, menelan kembali amarahnya ke perut.      

Zhao Youlin tahu seluk beluk masalah ini. Ia agak berterima kasih kepada Kakek Zhao, tetapi sayangnya rasa terima kasih ini dengan cepat hilang oleh gosip yang bersangkutan Kakek Zhao.      

"Yo, Nak Lin, kamu sudah pulang, sini, sini!" Teguran Kakek Zhao itu langsung terdengar begitu Zhao Youlin tiba di rumah setelah pulang dari kantor.      

Pelayan menyaksikan wajah Kakek Zhao tersenyum seperti bunga. Zhao Youlin hanya merasakan hawa dingin di belakangnya dan mengira firasat buruk bisa saja muncul secara spontan.     

Zhao Youlin perlahan bergerak ke sisi Kakek Zhao untuk duduk di sampingnya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Kakek, apakah ada sesuatu?"     

Senyum di wajah Kakek Zhao memudar, lalu menatap Zhao Youlin dengan tidak puas, "Tidak ada apa-apa, memangnya kakek tidak boleh mencarimu?"     

Orang lain mungkin takut dengan wajah pura-pura serius Kakek Zhao, tetapi Zhao Youlin tidak peduli sama sekali. Kemudian ia berdiri dengan malas dan menjawab, "Kalau tidak ada yang ingin kakek sampaikan, aku pergi dulu, mau istirahat. Kesibukan seharian ini membuatku lelah."     

"Jangan, jangan..." Ketika Kakek Zhao melihat Zhao Youlin mau pergi, ia langsung pura-pura kesusahan. Ia buru-buru bangkit dan mencoba menahan tangan Zhao Youlin. Tetapi karena berdiri terlalu cepat dan kuat, pinggangnya malah jadi terkilir.      

"Aduh…."     

Zhao Youlin terkejut ketika mendengar seruan kesakitan Kakek Zhao. Meskipun suka berdebat dengan kakek tua ini secara lisan, tetapi setelah berinteraksi dengannya selama berhari-hari, Zhao Youlin sebenarnya menerima keberadaan kakek yang agak tidak sopan ini di dalam hatinya.     

Melihatnya sekarang tampaknya sangat terluka, Zhao Youlin melangkah maju tanpa berpikir panjang untuk membantu Kakek Zhao berdiri. Ia pun menasehati dengan nada mengejek, "Kakek sudah sangat tua, apakah kakek masih merasa muda dan kuat seperti anak laki-laki usia 17 atau 18 tahun? Mana yang sakit? Bagaimana kalau dibawa ke dokter? Atau mau memanggil Paman Zhao ke sini?"     

Lelaki tua itupun kembali duduk di sofa perlahan, dan segera mendapatkan kembali energinya, "Tidak… tidak, kesehatan kakek masih baik! Kakek hanya berdiri terlalu keras, jadi ini bukan salahmu. Kalau kamu tidak bilang mau pergi secara tiba-tiba, apakah pinggang kakek akan terkilir? Untuk apa… kamu mau pergi secepat itu? Apakah kamu tidak mau berbincang beberapa patah kata dengan kakek?"     

Zhao Youlin menatap Kakek Zhao yang melotot dan marah. Wajahnya menyiratkan ekspresi, 'Ini semua salahmu.' dengan jelas. Kemudian ia memutar bola matanya tanpa bicara, dan menarik tangannya untuk pergi.     

Kali ini, Kakek Zhao tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Ia meraih lengan Zhao Youlin dengan gerakan dan penglihatan yang cepat, lalu berkata dengan suara rendah, "Jangan pergi."     

"Ng?" Zhao Youlin melirik lelaki tua itu dengan ringan.     

Kakek Zhao yang mendominasi semenit lalu, seketika sikapnya berubah menjadi kucing besar. Ia menunjukkan senyum menyanjung sembari berkata, "Baiklah, ada sesuatu yang ingin kakek sampaikan. Duduklah. Duduklah dulu baru kita bicara!"     

Baru kemudian, Zhao Youlin mengangguk puas. Ia menarik tangannya, lalu duduk kembali di kursi di seberang lelaki tua itu. Ia berkata dengan santai, "Cepat katakan, ada apa?"     

Kakek Zhao pun terdiam. Ya, apakah ada orang tua di dunia ini yang lebih tertekan dan diinjak-injak kehormatannya dibanding Kakek Zhou?     

Seketika hati Kakek Zhao tertekan. Ia duduk kembali ke posisi semula, dan ekspresi ingin bergosip melintas di matanya. Ia berkata dengan rasa ingin tahu, "Kudengar, saat kecelakaan lift waktu itu, kamu dan salah satu penerus Keluarga Mu berada di lift. Kamu dan dia, hanya berdua saja?"     

Tindakan Zhao Youlin yang mengangkat cangkir teh tiba-tiba berhenti. Ia menatap lelaki tua itu, dan berkata dengan setengah tersenyum, "Kakek, apa yang ingin kamu katakan?"     

Ditatap oleh Zhao Youlin seperti itu, Kakek Zhao hanya merasa bahwa isi pikirannya telah terbaca. Ia pun menyesap tehnya dengan canggung, dan akhirnya dengan halus mengungkapkan tujuan sebenarnya dari pertanyaan tadi, "Itu, kakek hanya sedikit ingin tahu yang terjadi pada kalian berdua saat di lift. Kakek dengar, setelah keluar dari lift, kamu membawa penerus Keluarga Mu itu ke kantormu. Tidak lama kemudian, tersebar kabar bahwa kamu akan menikah lagi dengannya…."     

Cara Kakek Zhao bicara itu terlihat jujur, namun juga terlihat palsu. Zhao Youlin mengangkat matanya sedikit, menatap mata kecil lelaki tua itu dengan penuh harap bercanda. Ia pun menggoda, "Apa kejadian yang kakek pikirkan dalam momen menegangkan yang bisa menghilangkan nyawa semacam itu? Apakah kakek berharap terjadi sesuatu yang ambigu kepada kami berdua di dalam lift?"     

Kakek Zhao tersedak. Setelah batuk dua kali, ia bergumam, "Kalau aku tidak mendengar kabar dari menantuku bahwa bibir kalian berdua saling berdekatan dan berciuman, aku…"     

Zhao Youlin tercengang, rasanya ingin menangis dan tertawa. Bagaimana mungkin ada orang tua yang tidak sopan menggosipkan ini? Apa dia tidak malu membicarakan tentang ini? Bukankah biasanya orang tua sangatlah bersikap konservatif tentang hal semacam ini? Tapi kenapa kakek di keluarganya ini malah bersikap sebaliknya?     

"Kakek, apakah kamu terlalu menganggur di rumah? Kakek mencari tahu urusan semacam ini, dan bukankah kakek sangat menentang hubunganku dengan Mu Tingfeng? Tetapi kenapa sekarang... dan yang terpenting, kakek hampir tidak terkejut dengan kabar Mu Tingfeng yang secara pribadi mengumumkan bahwa kami akan menikah lagi?"     

Jangan-jangan bajingan tua ini melakukan sesuatu dalam kegelapan di belakangnya, ya? Mata Zhao Youlin langsung menyipit. Semakin memikirkannya, ia semakin merasa bahwa dugaannya itu benar melihat temperamen orang tua ini.      

Kakek Zhao secara alami memahami sindiran dalam kata-kata Zhao Youlin. Ia tersenyum dan berkata, "Waktu berubah, maka situasi ikut berubah. Dulu, kamu menjadi gadis yang mengganggunya tanpa mau melepaskannya, sampai muncul omongan-omongan tidak enak tentangmu. Namun sekarang berbeda, sekarang dia yang mengganggumu tanpa melepaskanmu."     

"Tentu kamu menyadarinya, situasi telah terbalik. Dulu, orang yang memainkan peran dan yang menentukan di masa lalu adalah dia, tapi sekarang, orang yang memainkan peran yang menentukan sekarang adalah kau."     

Zhao Youlin menyipitkan mata ketika mendengar ini. Ada sedikit kelicikan di matanya.     

Ia bertanya-tanya, kenapa Kakek Zhao tiba-tiba peduli dengan kehidupan cintanya? Selama waktu yang lama, ternyata orang tua itu mempertanyakan kemungkinan hubungan masa depannya bersama Mu Tingfeng.      

Zhao Youlin, yang menyadari hal ini, benar-benar tertekan. Sial, kenapa semua orang berpikir bahwa selama Mu Tingfeng menatapnya, dirinya juga akan tertegun menatapnya dan ingin rujuk kembali padanya?     

Ternyata, betapa murahannya Zhao Youlin sehingga membuat semua orang memiliki ilusi yang sama! Perasaan seperti ini benar-benar tidak biasa... sangat tidak nyaman!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.