Tolong Nikahi Aku

Ternyata Kehidupan Di Drama Memang Menipu



Ternyata Kehidupan Di Drama Memang Menipu

0"Ternyata masih ada?!" Gu Li tercengang. Seketika matanya membesar dan menatapnya tidak berdaya.      
0

Dengan santai Mo Shiting membawa dua piring ke hadapannya dan berbicara dengan serius, "Roti yang kamu inginkan dan ini adalah sosis tambahan."      

Gu Li terdiam, "...."      

"Ah … Kak Ting, kamu terlalu baik kepadaku. Ayo duduk dan kita makan bersama."      

Begitu banyak hidangan mengerikan, tidak mungkin Gu Li menghabiskan sendirian. Jadi dia sudah memutuskan untuk "menikmati" semua hidangan ini bersama. Lagi pula, jika Kak Ting menyadari bahwa masakannya tidak enak, pasti tidak akan membiarkan Gu Li memakannya.      

Gu Li memikirkannya dengan sempurna, tetapi siapa yang menduga jika Mo Shiting tidak ingin bekerja sama dan menjawab, "Aku tidak lapar, cukup minum kopi saja."      

Selesai berbicara, Mo Shiting mengelus kepalanya, "Bukankah kamu sangat lapar? Ayo makan."      

Gu Li mencoba membujuknya, "Apakah kamu sungguh tidak ingin makan bersamaku? Makanan ini begitu banyak dan aku tidak bisa menghabiskannya sendirian."      

"Seingatku nafsu makanmu tidak sedikit. Ayo makanlah, jangan membuang makanan." Balas Mo Shiting.      

Gu Li tersenyum paksa, "Oh …."      

Mo Shiting segera meninggalkan ruang makan dan Gu Li menduga dia akan membuat kopi.      

Ah, Gu Li sedikit menyesal karena terlalu berlebihan tadi. Seharusnya dia sendiri yang masak. Memang benar, pria yang tampan tidak selalu pintar masak. Kehidupan di drama memang menipu.      

Sambil menjelekkan, dia mengambil sumpit, lalu Gu Li mengambil sepotong telur mata sapi dan memasukkannya ke dalam mulut. Ternyata rasanya enak dan itu di luar dugaan.      

Mata Gu Li berbinar, dia bergegas mengambil sepotong roti dan memakannya. Kemudian menyadari jika memang rotinya dipanggang agak gosong, tetapi masih enak untuk dimakan.      

Sebenarnya, Kak Ting termasuk sedikit berbakat, mungkin jika dia terus berlatih maka dia akan lebih pintar memasak.      

Sedangkan Mo Shiting tidak menyangka jika waktu singkatnya membuat kopi, Gu Li sudah menghabiskan semua sarapannya.      

Setelah kembali ke ruang makan, dia melihat piring yang sudah kosong dan mulai curiga apakah Gu Li terlalu lapar atau masakannya yang terlalu enak?      

———      

Siang hari, keduanya berpamitan dengan Tuan Besar Mo, lalu kembali ke vila langit biru dan laut biru. Saat tiba di rumah, tidak lama kemudian, Mo Shiting menerima telepon dari seseorang dan bergegas keluar.      

Gu Li mengambil buku catatan, ketika hendak melanjutkan komiknya, ponselnya berbunyi dan itu panggilan dari Da Ha.      

"Ada apa?" Guli sedang berbaring di sofa dan tampak wajahnya bahagia.      

Tetapi di seberang telepon, suara Da Ha terdengar sangat kesal, "Bos, gedung kantor yang kita inginkan untuk perusahaan sudah direbut orang lain."      

Mendengar hal ini, Gu Li mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa? Bukankah hari ini kamu akan menandatangani kontrak ini?"      

"Benar, bahkan aku sudah mempersiapkan datanya dan menunggu surat perjanjian ditandatangani, lalu langsung melunasinya. Siapa yang menduga bahwa pemiliknya membatalkan kontraknya di depanku dan langsung menyewakannya pada Cheng Ying dari GE Entertainment dengan harga yang sama! Sangat jelas jika Cheng Ying sengaja merebutnya dari kita."      

Membahas hal ini, Da Ha merasa sangat kesal.      

Terutama setelah mereka menandatangani kontrak, dengan arogan Cheng Ying datang kepadanya dan mengejeknya, "Ah, bukankah ini adiknya Gu Li? Mengapa? Apakah Gu Li juga menginginkan bangunan ini? Sayangnya, pemiliknya tidak ingin menjualkan ini kepadanya. Kecuali dia menggunakan nama Nyonya Muda Keluarga Mo. Tetapi aku mendengar jika keluarga Mo sangat tidak menyukai industri hiburan. Sedangkan Gu Li dengan berani berbuat demikian, aku khawatir jika keluarga Mo akan mengembalikannya bukan? Haha ...."      

Da Ha memberi tahu Gu Li persis apa yang dikatakan Cheng Ying.      

Mendengar itu Gu Li tersenyum dingin. Belakangan dia ini terlalu sibuk, bahkan dia hampir melupakan wanita itu.      

Dan sekarang, saat dia teringat bahwa dia belum membalas perbuatan terakhir kali asistennya yang menghasut sepupunya seorang pelayan untuk memasukkan obat ke dalam minuman mereka.      

Memikirkan hal ini, Gu Li berkata, "Periksa berapa banyak artis yang dimiliki Cheng Ying dan aku ingin informasi terperinci dari mereka semua."      

Da Ha yang mendengar hal ini kemudian menjadi bersemangat, "Bos, apa yang ingin kamu lakukan?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.