Tolong Nikahi Aku

Ternyata Belum Berhasil Menaklukkan Istri?



Ternyata Belum Berhasil Menaklukkan Istri?

0Sedikit pun raut wajah Mo Shiting tidak berubah, "Tidur pagi dan bangun pagi, bukankah Kakek selalu mengajarkanku hal ini?"      
0

Tuan Besar Mo tersedak, "Memang benar, tetapi kamu harus bergegas sekarang untuk segera memberiku cicit! Kakek tidak peduli jika itu anak laki-laki atau anak perempuan, semua suka, selama Xiao Lizi yang melahirkan."      

Mo Shiting tidak dapat membalas, lalu dia hanya menimpali, "Xiao Lizi masih kecil, Kakek jangan terlalu tergesa-gesa."      

Ketika Tuan Besar Mo mendengar perkataannya, dia mengulurkan tongkat dan memukul Mo Shiting, "Dia memang masih muda, tetapi kamu sudah tidak lagi muda!"      

"Aku baru 26 tahun."      

"Apa 26?!"      

Tuan Besar Mo mendengus dingin, "Bahkan saat aku seusiamu, ayahmu sudah bisa memasak, sedangkan kamu, jangan katakan jika kamu masih perjaka?"      

Berbicara tentang hal ini, pandangan merendahkan tampak di matanya yang semakin dalam.      

Awalnya Tuan Besar Mo hanya ingin tahu, tetapi ketika melihat raut wajah Mo Shiting serius, Tuan Besar Mo terkejut, kemudian meniup janggutnya dan menatapnya, "Dasar, apakah yang aku katakan benar?"      

Mo Shiting terdiam, "...."      

Dia merasa lelah dan tidak ingin berbicara dengan kakeknya lagi.      

"Kakek, aku akan lari pagi dulu." Mo Shiting memutuskan untuk menghindari pertanyaan ini dan dengan cepat melangkah menjauh.      

Tuan Besar Mo tidak menyerah dan berteriak padanya, "Kembali!"      

Mo Shiting menutup telinganya dan berlari semakin cepat.      

Melihatnya berlari semakin jauh, Tuan Besar Mo sangat marah hingga dia menghentakkan tongkatnya ke tanah, tidak ada pilihan lain selain menyerah. Namun, dia benar-benar tidak menyangka bahwa keduanya telah menikah begitu lama dan cucu yang tidak becus ini belum berhasil menaklukkan istrinya? Sungguh memalukan .…      

Jika terus seperti ini, bagamana jika Xiao Lizi melarikan diri dengan orang lain, bukankah itu ….      

Tidak, dia harus mencari cara untuk membuat mereka memiliki anak. Mata tajam Tuan Mo sedikit menyipit, dia dengan cepat memikirkan sesuatu, mengangguk penuh arti dan tersenyum.      

———      

Satu jam berlalu sejak Mo Shiting selesai berlari dan kembali ke bungalow. Kemudian mandi air dingin dan segar, dia mengenakan pakaian kasual dan pergi mengetuk pintu Gu Li.     

Ternyata gadis itu masih tertidur pulas dan tidak bisa dibangunkan sama sekali. Lalu Mo Shiting mendorong pintu hingga terbuka.      

Dia melangkah masuk dengan ringan, yang menarik perhatiannya adalah gambaran dia menendang selimut ke lantai dan tidur tengkurap dengan kaki terlentang lebar. Posisi tidurnya sangat menantang, roknya terangkat hingga ke pinggang, kedua kaki rampingnya terpajang di depan Mo Shiting, bahkan celana dalam juga ….      

Mata Mo Shiting mendadak berubah menjadi gelap dan dalam sekejap, dia menyadari bahwa napasnya menjadi sedikit lebih berat. Dia berdiri di sana dan menatapnya sejenak sebelum akhirnya melangkah perlahan-lahan ke samping tempat tidur Gu Li.      

Kebetulan gadis itu berbalik dan secara tidak sengaja, terjatuh ke lantai. Mo Shiting terkejut, lalu dia bergegas menangkapnya sebelum badan Gu Li mendarat di lantai.      

Bahkan saat tidur pun gadis ini masih bisa bertingkah, seperti anak kecil. Dia tidak bisa menahan diri dan mengeluh tetapi pandangan matanya penuh dengan kasih sayang.      

Setelah membuatnya berbaring terlentang di tempat tidur dan menutupinya dengan selimut, Mo Shiting akhirnya menghela napas lega. Dan tepat di saat ini, gadis itu terbangun.      

Melihat Mo Shiting duduk di samping tempat tidur dan terus menatapnya, Gu Li tanpa sadar tersenyum manis.      

"Selamat pagi …." Gu Li ingin mengucapkan "selamat pagi" padanya, tetapi sebelum Gu Li menyelesaikan perkataannya, Mo Shiting sudah lebih dulu membungkuk dan menutup bibirnya.      

Ciuman Mo Shiting lebih ganas dari sebelumnya, hingga membuat napasnya terengah-engah dan tangannya ikut bergerak. Tidak peduli seberapa bodohnya Gu Li, dia pasti bisa merasakan kesulitan Mo Shiting menahan ….      

Ternyata Kak Ting juga bisa .…      

Dan ini pertama kali Gu Li melihatnya ….      

Gu Li sangat malu, tetapi dia juga enggan mendorong Mo Shiting pergi sama sekali.      

Selanjutnya, Mo Shiting menempelkan dahinya dengan dahi Gu Li, napas mereka tampak terengah-engah.      

Tanpa sadar gadis itu mengedipkan mata, lalu melihatnya tiba-tiba berbisik di telinganya dengan suaranya yang serak, "Apakah kamu membeli pakaian dalammu terlalu besar?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.