Tolong Nikahi Aku

Dia Hanya Menyukainya



Dia Hanya Menyukainya

0Selesai berbicara, Gu Li menatap Mo Shiting dengan berani, seolah-olah tidak memberinya kesempatan untuk melarikan diri.      
0

Gu Li menahan napas dan menunggu jawaban, tetapi Mo Shiting tetap tidak mengeluarkan bersuara dan masih terus menatapnya seperti sebelumnya.      

Tidak kunjung mendapatkan jawaban, Gu Li merasa sedikit kesal, lalu mendorong Mo Shiting dengan keras, kemudian melewatinya dan hendak pergi.      

Begitu kakinya melangkah, Mo Shiting memegang pergelangan tangannya yang ramping dan terdengar suara pria yang menawan itu berkata, "Bagaimana cara mengetahui apakah aku menyukaimu?"      

Gu Li tercengang, tidak menduga dia akan menanyakan hal ini, ditambah lagi nada suaranya terdengar serius.      

Jangan-jangan Kak Ting belum pernah menyukai seseorang sebelumnya? Sehingga dia tidak mengerti perasaan dirinya sendiri terhadapnya?      

Gu Li mengedipkan mata, menata kembali bahasanya, baru berkata, "Aku bertanya sedangkan kamu menjawabnya. Selesai menjawab pertanyaanku, kamu akan mengerti apakah kamu menyukaiku atau tidak."      

Selesai berbicara, diam-diam Gu Li mengeluh, seharusnya tidak ada gadis sepertinya, karena harus membantu orang yang dia sukai menyelidiki perasaan untuk dirinya sendiri?      

"Oke." Melihat ada sebuah bangku di sebelahnya, Mo Shiting lantas menarik Gu Li untuk duduk di sana.      

"Mulai."      

Bibir Gu Li cemberut dan memutar matanya, lalu mengajukan pertanyaan pertama yang nakal, "Apakah aku cantik?"      

Mo Shiting meliriknya, ketika dia melihat senyum licik gadis itu di bawah sinar lampu jalan, dia tidak bisa menahan diri dan tersenyum, "Jika dipaksakan, lumayan."      

"Apa maksudmu dengan jika dipaksakan? Pandangan mata seperti apa itu?" Protes Gu Li.      

Mo Shiting menatapnya dan sengaja berkata, "Kalau begitu ... Cukup cantik?"      

Gu Li terdiam, "...."      

Dia merasa kesal hingga tidak ingin melanjutkan pertanyaannya lagi, apa yang harus dilakukan sekarang?!      

Kemudian dia menarik napas dalam dan lanjut bertanya, "Di dalam hatimu, apakah ada gadis yang lebih cantik dariku?"      

"Tidak." Selain Gu Li, Mo Shiting sama sekali tidak memerhatikan penampilan orang lain.      

Melihat Mo Shiting menjawab dengan jelas, Gu Li akhirnya mendapatkan kembali sedikit kepercayaan diri, "Apakah kamu senang bertemu denganku?"      

Mo Shiting menjawab, "Cukup senang."      

"Bagaimana jika tidak bisa melihatku? Apakah kamu akan merindukanku?"      

Mo Shiting terdiam, "...."      

Omong kosong!      

"Tidak ingin menjawab? Jika begitu aku akan menganggapnya ya." Gu Li membantunya menjawab tanpa merasa malu.      

Mo Shiting tidak keberatan, jadi dia membiarkan Gu Li menafsirkan jawabannya.      

Selanjutnya, Gu Li bertanya, "Mengapa kamu menciumku?"      

"Karena ingin." Goda Mo Shiting.      

"Apakah kamu pernah berciuman dengan orang lain?"      

"...." Apakah dia terlihat seperti orang yang sembarangan?      

"Tidak menjawab? Berarti tidak pernah."      

Lagi-lagi Mo Shiting terdiam, "…."      

Meskipun itu kenyataan, tidakkah gadis ini terlalu sombong? Namun, sisi itulah yang membuatnya terlihat menggemaskan.      

Mo Shiting dengan senang hati menggodanya, tetapi dia tidak menduga pertanyaan selanjutnya, "Apakah kamu akan marah jika aku mencium orang lain?"      

Masih ingin berciuman dengan orang lain?      

Dari mana keberanian itu berasal?!      

Seketika pandangan mata Mo Shiting menjadi menggelap, dia menggertakkan gigi dan berbalik tanya, "Menurutmu?"      

Gu Li menatapnya kembali dan dengan sengaja bertanya, "Bagaimana aku bisa mengetahui pikiranmu? Aku bukan cacing yang berada di perutmu. Bagaimana jika kamu membayangkan adegan itu, melihat pria lain mencium dan memelukku, hm, bagaimana perasaanmu?"      

Usai berbicara, gadis itu tertawa puas.      

Tanpa sadar Mo Shiting mengepalkan tangannya. Membayangkan adegan itu saja sudah membuatnya tidak nyaman dan Gu Li masih bertanya bagaimana perasaannya?!      

Tentu saja, dia ingin memukul pria itu sampai mati.      

Selain dia, tidak ada yang boleh memeluknya!      

Memikirkan hal ini, dia tiba-tiba memiringkan badannya, mengulurkan tangan dan menekan pipi Gu Li, kemudian berbicara sepatah demi sepatah dan sangat jelas, "Siapa pun yang berani menciummu, aku akan membunuhnya!"      

Sepertinya Gu Li sudah mendapatkan jawaban yang dia inginkan.      

Hati Gu Li sangat gembira, tetapi belum sempat dia menunjukkan kegembiraannya, Mo Shiting sudah menggendongnya dan membuatnya berdiri dari atas bangku.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.