Tolong Nikahi Aku

Kalian Akan Melahirkan Lima Cucu Untukku



Kalian Akan Melahirkan Lima Cucu Untukku

0Sudah satu jam berlalu, namun keduanya masih bermalas-malasan, sebelum kembali ke rumah utama.      
0

Tuan Besar Mo sudah duduk di ruang makan dan menunggu mereka.      

Setelah menunggu lama, melihat mereka terlambat datang, dia tidak bisa menahan diri mendengus dan bertanya pada Mo Shiting, "Apa yang kalian lakukan? Mengapa datang terlambat?"      

Apa yang dilakukan?      

Tentu saja … rahasia yang tidak dapat dibicarakan.      

Gu Li merasa sedikit bersalah dan berkata sambil tersenyum, "Kakek, aku baru saja menerima telepon, ada urusan yang harus dikerjakan sehingga terlambat, maafkan aku."      

Mendengar bahwa Xiao Lizi menunda waktu, raut wajah Tuan Muda Mo segera berubah dan bertanya dengan penuh kasih, "Penting menyelesaikan urusan mendesak. Tidak apa-apa, kakek hanya menunggu sebentar. Ayo, Bibi Liang, ambil semangkuk sup ayam hitam untuk Nyonya Muda, dia terlalu kurus."      

"Baik, Tuan Besar." Bibi Liang berjalan keluar dari ruang makan dengan mata tersenyum. Segera, dia membawakan Gu Li semangkuk sup ayam yang harum.      

Gu Li sangat suka makan, dia menyesapnya dengan lahap.      

Saat ini, Tuan Besar Mo melirik Mo Shiting dengan pandangan rendah, lalu menambahkan, "Ambil satu mangkuk untuk anak ini."      

"Baik."      

Dia tahu jika Tuan Besar Mo berhati lembut meskipun bicaranya keras.      

———      

Makan malam hari ini, karena kehadiran Gu Li, suasananya menjadi lebih hidup.      

"Xiao Lizi, bagaimana kalau kamu tidak perlu kembali ke langit biru dan laut biru, kamu bisa tinggal di sini sepanjang waktu." Memikirkan bahwa gadis kecil ini akan segera meninggalkan rumahnya, lelaki tua itu merasa sangat enggan.      

Gu Li juga sedikit enggan untuk meninggalkannya. Tetapi bagaimanan pun, daerah ini terletak jauh dari kota dan tidak praktis untuk pergi ke mana-mana, jadi dia hanya bisa menjawab, "Kakek, aku akan lebih sering mengunjungimu di akhir pekan. Jika Kakek mau, Kakek juga bisa tinggal bersama kami di langit biru dan laut biru."     

Membicarakan hal ini, dia melirik Mo Shiting yang terdiam, "Benarkan, Kak Ting?"      

"Ya." Mo Shiting menjawab dengan dingin.      

Tetapi Tuan Besar Mo memalingkan wajahnya, "Lupakan saja, aku tetap lebih suka tinggal di sini. Jika setiap hari berada di atap yang sama dengan anak ini, aku khawatir akan lebih cepat mati."      

Mo Shiting tersenyum, "Senang sekali jika Kakek memiliki kesadaran diri seperti ini."      

"Kamu…" Dalam sekejap Tuan Besar Mo merasa kesal dan malu.      

Melihat kakek dan cucu ini saling bertengkar kecil, Gu Li tidak bisa menahan tawa.      

Satu keras kepala dan satu kekanak-kanakan, kombinasi yang sempurna!      

———      

Setelah makan malam, Mo Shiting kembali bekerja. Sedangkan Gu Li menemani Kakek bermain catur di ruang tamu.      

Alasan mengapa Tuan Besar Mo begitu menyukainya adalah karena gadis kecil ini memiliki kepribadian yang baik dan multi talenta.      

Usai bermain beberapa putaran catur, Tuan Besar Mo tiba-tiba bertanya, "Lizi, bagaimana perkembangan hubunganmu dan anak itu? Apakah Kakek bisa menantikan cucu dari kalian?"      

Gu Li tersipu dan berkata, "Kakek, aku baru berusia 21 tahun, bukankah ini terlalu cepat?"      

Lagi pula, Gu Li masih belum tahu apakah dia dan Mo Shiting akan tetap bersama sampai akhir. Bagaimana jika sebulan kemudian, mereka benar-benar bercerai?      

Huh!      

Tuan Besar Mo tidak tahu pikirannya, tetapi dia setuju kalau Gu Li masih muda, lalu dia berkata, "Benar juga, kamu masih harus kuliah dan sekarang memang terlalu cepat."      

Selesai berbicara, Tuan Besar Mo menghela napas, "Kakek terlalu tergesa-gesa. Tetapi Kakek khawatir karena Kakek tidak tahu bisa hidup berapa tahun lagi …."      

Gu Li tidak tega mendengar Kakek Mo berbicara hal ini dan segera menghiburnya, "Jangan khawatir Kakek. Kakek hidup 20 tahun lagi juga masih sehat. Kami masih mengharapkan Kakek untuk membantu menjaga bayi kami."      

"Benarkah?"      

Lelaki tua itu segera bersorak dan matanya berbinar, "Kalau begitu, mari kita sepakati jika kalian harus memiliki 5 bayi."      

Sambil berbicara, dia tidak lupa menunjukkan angka 5 dengan tangannya.      

Gu Li seketika terdiam, "...."      

Tepat pada saat ini, Mo Shiting masuk dari luar, lelaki tua itu melihatnya dan berkata dengan penuh semangat, "Hei, aku baru saja berdiskusi dengan Xiao Lizi, kalian nanti akan melahirkan lima cucu untukku."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.