Tolong Nikahi Aku

Aku Sangat Merindukanmu



Aku Sangat Merindukanmu

0Ketika Gu Li mengaitkan lengannya pada leher Mo Shiting, seketika itu juga Mo Shiting merasa jantungnya berdetak lebih kencang dan dalam sekejap suasana hati yang buruk beberapa hari ini menghilang karena kemunculannya.      
0

Khawatir dia akan terjatuh, Mo Shiting refleks memeluknya. Pelukan itu disaksikan oleh semua pasang mata, membuat para eksekutif tercengang.      

Apa … apa yang terjadi?      

Siapa gadis yang seperti malaikat ini?      

Dia muncul di saat yang sangat tepat.      

Seperti penyelamat dunia!      

Pada awalnya, Gu Li hanya merasa senang dan sama sekali tidak peduli kondisi di sekitarnya, dia juga tidak tahu jika saat ini dia bagaikan malaikat penyelamat di mata para eksekutif.      

Namun, dia segera menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh, lalu mata aprikotnya yang indah melihat sekeliling dan tampak semua orang menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu, kemudian dia merasa canggung.      

Memalukan sekali. Biasanya dia tidak seterbuka seperti ini.      

Untung hari ini dia memakai celana, jika tidak, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika hari ini apabila memakai rok.      

Mo Shiting juga menyadari bahwa tempatnya tidak tepat dan mengerutkan keningnya.      

Namun, Mo Shiting tidak melepaskannya, dia justru menundukkan kepalanya dan berbisik di telinga Gu Li, "Turun dulu."      

"Oh, oke." Gu Li mengangguk cepat, kemudian bergegas turun dari pelukan Mo Shiting. Kedua kakinya menapak di tanah, karena tidak berhati-hati, dia hampir tersandung. Untung saja Mo Shiting segera bertindak cepat dan menangkapnya.      

Menyadari ada tatapan rasa ingin tahu di sekitarnya, Mo Shiting mendengus pelan, "Kalian, segera masuk ke mobil."      

"Baik." Semua orang tersadar kembali dan dalam sekejap kerumunan itu bubar.      

Dalam waktu singkat, hanya tersisa mereka berdua, serta hanya ada Lu Yang dan Da Ha yang berada beberapa meter dari mereka.      

Saat ini, Gu Li meraih tangannya dengan penuh semangat dan tersenyum, "Kak Ting, syukurlah, akhirnya kamu sudah kembali."      

"Mengapa kamu berada di sini?" Mo Shiting membiarkan Gu Li memegang tangannya dan bertanya dengan suara yang dalam.      

Gu Li menggembungkan pipinya dan menjawab, "Bukankah ini karena kamu?"      

"Aku?" Tanya Mo Shiting yang tidak mengerti.      

Menyadari bahwa dia terlalu jujur, Gu Li tersenyum dan bergegas mengubah topik pembicaraan, "Ya, aku sangat merindukanmu, jadi aku datang untuk menjemputmu secara khusus. Apakah kamu tersentuh, Kak Ting?"      

Mendengar itu Mo Shiting tidak percaya, dia merasa ada hal yang disembunyikan Gu Li.      

Pada saat ini, dia tidak mengikuti ujian dan justru muncul di bandara, apakah dia berencana meninggalkan negara Hua?      

Memikirkan hal ini, Mo Shiting tidak dapat menahan diri dan berbalik memegang tangannya, "Aku tidak memberitahumu jika hari ini akan pulang. Sebenarnya kamu hendak pergi ke mana?"      

"Aku …." Mata Gu Li berbinar, ragu untuk memberitahunya. Jika Mo Shiting tahu bahwa Gu Li tidak peduli keselamatan dirinya dan pergi ke negara E, dia pasti akan sangat marah bukan?      

"Jawab pertanyaanku."      

Melihat mata Gu Li yang menghindar dan jelas tampak seperti melakukan sesuatu yang salah, membuat Mo Shiting cemberut. Pandangan matanya gelap dan tanpa sadar mencengkram tangan Gu Li lebih kuat.      

Gu Li menelan ludah, tepat saat dia hendak menjawab pertanyaannya, Da Ha sudah melangkah maju dan membelanya, "Mo Shiting, tentu saja bos akan pergi ke negara E untuk mencarimu. Kami sudah memesan tiket pesawat dan penerbangan pukul 15.30. Jika kamu tidak percaya, kamu dapat memeriksanya."      

"Benarkah?" Mendengar bahwa Gu Li akan pergi ke negara E untuk mencarinya, kegelapan di wajah Mo Shiting perlahan-lahan menghilang.      

Gu Li menghela napas, "Benar, aku sudah mengatakan jika aku sangat merindukanmu. Lihat, ini adalah informasi tiket pesawat."      

Selesai berbicara, Gu Li mengangkat ponselnya menggunakan tangan lain.      

Mo Shiting melirik layar ponsel, lalu mengalihkan pandangan dan matanya tertuju padanya, "Karena Aliansi Darah Hitam?"      

"Kamu … Bagaimana kamu mengetahuinya?" Karena dia sudah mengetahuinya, maka Gu Li harus mengakuinya.      

Mo Shiting mengangkat tangannya dan mengelus kepala Gu Li, kemudian berkata tidak berdaya, "Lain kali, kamu tidak boleh melakukan hal berbahaya untukku!"      

"Kak Ting tidak marah?" Gu Li mengedipkan matanya dengan curiga.      

Mata indahnya seperti rusa yang bersemangat, membuat Mo Shiting tersenyum, dia tidak bisa menahan diri, lalu segera menghampirinya dan mencium keningnya, "Lain kali tidak boleh seperti ini lagi."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.